hwanggya
hwanggya
Hwang Gya
7 posts
Tulisan selalu menjadi tempat pulang dari pelarian dunia. 馃尰
Don't wanna be here? Send us removal request.
hwanggya 11 days ago
Text
Pertengahan 2025
Ternyata 2025 sudah ada di pertengahan jalan lagi. Ada banyak ekspektasi yang berakhir menyakitkan karena realita dan takdir Tuhan yang berbeda dari harapan.
Untungnya keyakinan diri masih selalu menjaga asa untuk tidak menyerah. Tahun lalu banyak hari di mana orang-orang menyampaikan kata selamat kepadaku.
Lalu secepat kereta Woosh, 2025 memberiku banyak badai yang menerjang semua pencapaianku. Waktu benar-benar tidak memberiku cukup ruang untuk berbahagia. Inilah hidup, tidak peduli apa yang terjadi dihidupmu, semua tetap berjalan, semua tetap melangkah dan semua tetap berusaha sekeras-kerasnya untuk tetap merasa hidup.
Sayangnya yang paling terluka dari suksesnya kita dimasa lalu dan masa depan kelak adalah diri kita sendiri.
Hidup tidak singkat dan tidak mudah, butuh banyak luka dan air mata untuk sebuah senyum kecil di satu kali jepretan foto yang kita tunjukkan ke semua orang.
Jangan lupa merayakan dirimu, bahkan untuk pencapaian kecil sekalipun.
0 notes
hwanggya 28 days ago
Text
Kucing.
Hai sang pendengar!
Aku suka kucing, tapi aku tidak punya kucing yang menetap. Semua kucing yang pernah ku temui selalu istimewa dengan caranya. Teras belakang rumah menjadi saksi bisu ada banyak kucing yang mampir untuk sekedar makan, minum dan istirahat sejenak sebelum pergi lagi. Ada yang bawa anak-anaknya juga!!! 馃ス
Beberapa ada yang tetap datang untuk makan dan tidur, sebagian juga tak pernah datang lagi. Kadang-kadang ada yang sebulanan nggak keliatan, tiba-tiba muncul berisik minta makan wkwkwk.
Aku tidak mengekang mereka untuk menetap. Hanya ingin memberikan ruang mereka untuk tetap merasa pulang, memberi sedikit apa yang kupunya.
- Hwang Gya
2 notes View notes
hwanggya 29 days ago
Text
Kita, tak selalu jadi pemenang.
Hai sang pendengar!
Dunia membuatku kembali tersadar bahwa kita tak selamanya menjadi seorang pemenang, kita tak harus menang melawan semua masalah yang datang. Bentuk kekalahan dan kemenangan bukan hanya tentang sebuah medali, piala atau setifikat, adakalanya kita memaknainya dengan hal yang lebih sederhana. Kita tak perlu membalaskan dendam untuk menang, menahan ego dan hasrat juga adalah sebuah perubahan kecil demi sebuah kemenangan besar untuk diri. Jika pada akhirnya kita kalah, akui saja. Melawan tidak selalu membuatmu terlihat benar, selalu ada hal di dunia ini yang tak dapat kita kendalikan.
Belajarlah memahami situasi dan tindakan sebelum bergerak, hal-hal sederhana akan membuatmu terlihat lebih kuat untuk beberapa masalah kedepannya.
Di depan nanti, akan banyak kekalahan yang harus kita korbankan, untuk memahami seperti apa sebenarnya hidup ini berikan kepada kita yang sedang berjuang. Selayaknya makan sebagai kegiatan wajib bagi manusia, memahami diri juga adalah kegiatan wajib yang sepatutnya penting untuk kita ketahui.
Kekalahan tak selalu jadi hal buruk. Mungkin kekalahan memberi kita ruang untuk meraih kemenangan-kemenangan besar di masa depan. Jadi jangan takut untuk kalah.
-Hwang Gya
1 note View note
hwanggya 1 month ago
Text
Apa arti bahagia?
Hai sang pendengar!
Dulu aku memandang kebahagiaan dengan cara yang aneh, menurutku memperlihatkan pencapaian ke orang lain adalah bentuk kebahagian. Rasanya seperti bangga karena dapat membuktikan ke orang-orang diluar sana bahwa aku juga hebat. Hidup yang kujalani pada saat itu hanya untuk sebuah pengakuan. Lalu tersadar arti bahagia yang selama ini kuyakini tak pernah berasal dari diriku, namun dari pandangan setiap orang yang meremehkanku. Timbul tanya dalam kepalaku.
Lalu apa yang terjadi jika sudah bisa membuktikannya?
Aku terdiam lama, tak ada jawaban. Waktu seperti memacuku untuk membantah tapi aku tetap diam. Kepalaku mulai memberi pertanyaan baru.
Bukankah diremehkan itu menenangkan?
Bukankah seharusnya aku melakukan semua ini untuk diriku?
Bukankah semua orang punya proses dan takdirnya masing-masing?
Aku tersiksa sendiri, menangis sendiri, takut sendiri, tapi aku sangat percaya diri memberi kebahagianku untuk orang lain.
Aku kesal, ternyata aku mendefiniskan kebahagian dengan cara yang salah. Menomor duakan diriku dibanding orang yang tak pernah belajar mengenalku. Padahal orang yang paling bisa memahami mimpi dan harapanku hanyalah diriku seorang, bukan orang lain.
-Hwang Gya
1 note View note
hwanggya 1 month ago
Text
Maaf, aku gagal.
Hai sang pendengar!
Terlalu munafik untuk tidak mengatakan bahwa aku patah. Menganut prinsip tidak ada perjuangan sia-sia tidak cukup untuk menutup perasaan kecewa yang muncul. Gagal itu menyakitkan apapun alasannya, tetap menyakitkan. Kata-kata semangat yang datang menghampiriku malah menambah perasaan-perasaan yang menurutku tak pernah bisa termaafkan. Terlihat tegar hanyalah hal bodoh yang kulakukan diluar sana, sejujurnya aku tersungkur menangis dalam kamarku. Hanya suara tangisan kecil yang mengisi, sangat kecil hingga seekor semutpun mungkin tak tau aku sedang menangis.
Aku terluka, tapi cukuplah yang tersiksa diriku sendiri saja. Kecewapun rasanya tidak lebih buruk dari pada terlihat baik-baik saja. Manusiawi sekali menangis itu, dan manusia boleh menangis. Jadi, menikmati rasa sakit ini adalah pilihan paling realistis yang dapat kita lakukan. Setelahnya tinggal berharap lagi, kita semua selalu punya hari esok untuk berjuang. Setidaknya esok masih akan datang menyapa, dunia tidak berakhir kalaupun kita gagal.
-Hwang Gya
0 notes
hwanggya 1 month ago
Text
Waktu.
Hai sang pendengar!
Kata bu Desi dalam buku Guru Aini, usia waktu adalah 40 miliar tahun. Selama itu waktu telah berkelana di jagat raya, membuka ruang bagi setiap gerakan, memberi kesempatan bagi setiap harapan, menarik batas bagi setiap kehidupan. Waktu memberi kita pemahaman, kebingungan, kegembiaraan, dan penyesalan. Waktu membangun, menumbuh, memelihara, merengkuh, menyekap, dan membinasakan. Waktu meninggalkan jejak pada setidap sendi kehidupan.
Waktu menantang pertempuran yang takkan pernah kita menangkan. Waktu terlalu memberi harapan pada kendali yang tidak kita miliki.
-Hwang Gya
2 notes View notes
hwanggya 1 month ago
Text
Pertemuan.
Hai sang pendengar!
Namaku bisa kalian baca di atas. Salam kenal ya!
Menulis mengantarkanku sampai disini, semoga tempat ini menjadi ruang yang aman dan menyenangkan untukku, kamu dan kita untuk berekspresi tentang dunia dengan menulis.
Di antara pertemuan di dunia ini, semoga kita selalu bertemu hal-hal hebat tentang menulis.
-Hwang Gya
1 note View note