jalan satu arah, mari lanjutkan atau kau bisa berbalik dan mulai melupakan
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Sandikala di telatar Kemuning, sedikit mendung kala itu.
Halimun jatuh mendekap pucuk² teh yang terlelap.
Dan kau, renjana, merajah senja dingin di antara kabutnya.
Sendiri dan asing.
Menikmati kesunyian paling sepi, kekasih,
Adalah jalan panjang meniti renjanamu.
Dew
Solo,25022025
0 notes
Text
Di bibir jurang ku maknai rasa sepi yang paling hakiki, seperti majnun yang menghamba pada laila, terusir terasing tersingkir, pada akhirnya hanya kita yang tahu sebesar apa arti rasa itu.
Dew
Solo, 10022025
1 note
·
View note
Text
Lalu harus bagaimana Tuhan? Aku hanya hambamu yang sedang kasmaran, aku hanya jiwa yang kembali bangkit setelah episode mati rasa yang teramat panjang. Aku lupa bagaimana mengobati luka, aku tak mengerti bagaimana cara melindungi hati, aku hanya hambamu yang sedang kasmaran setelah episode mati rasa yang amat panjang. Lalu aku harus bagaimana Tuhan, bertahan hidup sambil memegang kewarasan?
Dew
Solo, 10022025
2 notes
·
View notes
Text
Hujan turun, di pasar besar. Jalanan becek penuh genangan. Bau sampah basah menguar. Di depannya warung makan buka hampir 24 jam. Orang² bertumpuk di dalam, entah ingin makan atau hanya mencari kenyamanan, menghindari hujan, atau cipratan genangan. Dari bangku kayu, kulihat orang² lalu lalang, yang di dahinya tertulis bermacam² cerita.
Dew
Solo, 29112024
2 notes
·
View notes
Text
Kopi ini tak bertuan, diam mengepul sendirian di sudut meja. Secangkir kopi tanpa tujuan, sekadar pelepas dahaga atau untuk hanya agar tetap terjaga. Secangkir kopi mendingin perlahan, terlupakan, atau memang tak pernah diinginkan.
Kuambil ia, kuganti cangkirnya dengan gelas bening tanpa warna, dengan es batu secukupnya, kunikmati ia...juga sendirian.
Dew
Solo, 29112024
5 notes
·
View notes
Text
Rindu itu tanpa nama
Terkadang alamatnya jatuh pada senyummu
Terkadang jatuh pada matamu
Tapi aku tak pernah benar² tahu
Seringnya aku lupa saat bersama
Senyaman itu...
Dew
Solo,18112024
0 notes
Text
Langit masih abu² Ndu, meski hujan telah dijatuhkannya, adakah dinginnya mengusikmu? Ada waktu² di mana harapku berlarian di sepanjang lorong² tergelap hatiku, merengkuhmu, menjagamu, menjadikan hanya milikku. Tapi magrib semakin gelap semakin basah, kamu semakin pudar.
Di luar hujan masih deras Ndu, kenakan selimutmu, tutup jendela dan pintu, jangan sakit, jaga dirimu. Aku berhenti ya, aku menyerah. Membacamu mengikis akal sehatku.
Dew
Solo, 24112024
1 note
·
View note
Text
🤡🤡🤡
Harusnya ada kamu di sini, saat ini, melihatku bertarung tanpa henti, tanpa hati.
Harusnya kau masih di sini, menggenggam rantai nuraniku, biar tak lepas kendali.
Hati mati, logika jalan sendiri, lupa cara komunikasi.
Harusnya kau tak pergi, dan mengubahku menjadi zombie.
0 notes
Text
Jadilah kuat, jangan menangis karena tak ada tangan yang akan mengusap air matamu.
1 note
·
View note
Text
Karena lebih baik kecewa dan sakit di awal dari pada hancur disaat perasaan sudah berakar.
Dew
Solo,30072024
0 notes
Text
Kita butuh waktu untuk tak saling "tahu" hanya agar masing² kita bisa "tahu".
1 note
·
View note
Text
Apakah mimpi yang bikin sedih bisa dikategorikan mimpi buruk?
Bagaimana jika semua yang di dalam mimpi sudah terjadi, dan kita cuma mengulanginya?
Kaya sedih banget gitu, cuma pas bangun tidur tu kaya 'ah sedihnya kan udah kemarin-kemarin dulu' kaya kenapa harus sedih lagi, kan udah dialami juga dulu. Kaya ada rasa untung sudah terjadi, jadi g ada rasa takut khawatir lagi, nanti jadi kenyataan. Udah sedihnya dalem mimpi aja. Gitu.
0 notes
Text
Bagaimana jika suatu saat namamu tak lagi kulangitkan, bukan karena menyerah, tapi lebih kepada biar Tuhan yang memilihkan jalannya.
0 notes
Text
Bagaimana jika tulisanku, tak lagi tentang kamu
4 notes
·
View notes
Text
Dan tahun² yang berjalan pun tak mampu memudarkanmu.
Kamu abadi, bahkan, tanpa kutuliskan dalam puisi.
Dew
Solo,10072024
0 notes
Text
Saat ini yang utama bukan lagi diakui oleh banyak orang, bagiku melakukan suatu hal baik dan jujur lebih penting untuk ketenangan jiwa, meski pada akhirnya tidak banyak orang yang melihatku, satu dua orang saja yang memahami dan menyukai, membersamai dan mendukungku, untuk terus membela dan memeluk baik burukku, itu semua lebih dari cukup. Mungkin aku tak akan menjadi populer tak apa, biarlah popularitas untuk mereka yang menginginkannya. Menjadi biasa² saja tidak akan menghambat seseorang untuk berbuat baik, mungkin tak selamanya, tapi kuusahakan sebanyak²nya.
Sebagian bilang aku munafik, tapi terserah mereka.
Untuk mereka yang mencintaiku, terima kasih, karena melihatku sebagai apa adanya diriku sendiri.
Dew
Solo,08072024
3 notes
·
View notes
Text
Kita bukannya tidak layak untuk dicintai, hanya saja kita lah yang jatuh pada orang yang salah, dan seringnya kita menyalahkan mereka yang tidak bisa membalas, kita lupa bahwa kita sendirilah yang memilih untuk memberikan hati, tapi enggan menerima penolakan.
7 notes
·
View notes