imunk1982
imunk1982
Hanya Curahan Hati
13 posts
Menulis bebas adalah caraku mengekspresikan kegelisahan dalam jiwaku yang sejatinya tak pernah tenang
Don't wanna be here? Send us removal request.
imunk1982 · 5 years ago
Text
Maafkan aku telah mencintaimu. Maafkan aku tak mampu mengerti perasaanmu. Dan maafkan aku tak mampu mengutarakan isi hatiku. Tepat waktu. Tidak pernah ada di dalam pikiranku bahwa kamu akan berada dalam sebuah ikatan dengan seorang lelaki selain diriku. Sebab, semua terlihat lumrah, semua terlihat benar, semua terlihat terarah. Teratur. Ternyata berbeda, aku tidak sendiri, aku tidak berjuang sendiri, aku tidak tahu waktu itu kamu berjuang untukku atau tidak, yang jelas, aku tidak tahu ada yang berjuang mendapatkanmu. Selain aku. Kamu tidak pernah bilang, kamu tidak pernah benar-benar terbuka, aku juga sama, tapi hanya masalah ini, kalau masalah lain, kita bisa saling berbagi. Semua itu tidak kuanggap hanya sebagai angin lalu, sebab, kamu selalu datang saat aku membutuhkan kamu untuk memperhatikanku. Aku tidak tahu dengan kamu, apakah aku hanya kamu anggap angin lalu atau benda apalah aku ini. Aku hanya menerka-nerka perasaanmu, mungkin kamu juga. Entahlah. Singkat cerita, akhirnya aku tau kalau kamu mungkin sudah bersama orang lain. Aku tidak sanggup menahan perasaanku lagi, tiga tahun kupendam, aku utarakanlah sore itu juga. Sudahlah pikirku. Ternyata benar, semua seperti yang aku pikirkan, kamu mencintaiku, sama seperti aku mencintaimu, dan kamu bersama orang lain. Sayangnya, ibumu tidak menyukaiku, dan orang lain itu disukai ibumu. Malangnya aku. Lalu aku mencoba memastikan, apakah kamu mencintaiku lebih? Kamu masih bimbang, terlihat dari jawabanmu. Aku tahu kamu tidak ingin mengecewakan ibumu, aku tahu kamu tidak ingin ada yang tersakiti, aku tahu kamu bingung. Menangislah. Aku minta maaf, aku tidak bisa menyeka air matamu ketika kamu beradu argumen dengan ibumu. Dari situ aku tahu, tanpa perlu kamu jelaskan dengan kata-kata pun, cintamu memang besar terhadapku, dan cintamu kepada ibu dan bapakmu juga besar. Hampir sama. Aku memberanikan diri menemui ibu dan bapakmu, do'a tanpa perjuangan masih belum bisa disebut hasil, pikirku. Benar saja, aku dijamu dengan sangat baik, dan ditolak dengan pelan pula. Katanya, kamu sudah dengan orang lain, tak mungkin diubah. Padahal aku sudah tahu kalau kamu ingin denganku. Tapi, aku tidak mau menyerah, apalagi kamu mendengarku waktu itu, kamu sudah banyak berderai air mata karenaku, maka dari itu, usahaku harus maksimal. Nadaku kubuat serendah mungkin, agar tidak terlihat memaksa. Meskipun begitu, aku mencoba mematahkan setiap argumen bapak dan ibumu, mohon maaf, tapi opini mereka menurutku mudah dipatahkan. Mengarahkan itu bukan memaksa. Mengikat itu bukan hubungan yang sah, yang sah itu menikah. Dulu gagal bukan berarti sekarang akan berhasil. Lalu kalau bahagia anak adalah bahagia orang tua? Maafkan aku, tapi kesimpulanku itu tidak begitu berarti bagi bapak dan ibumu. Sebab, kalau anak berkata tidak tapi orang tua tetap memaksa, bukankah itu terlalu egois? Setidaknya, kalau memang ibu dan bapakmu tidak setuju kamu bersama denganku, mereka tidak merenggut kebahagiaanmu dengan memaksa seperti itu. Aku ingin kamu yang memilih pasanganmu sendiri yang disetujui orang tuamu, bukan yang orang tuamu setujui lalu kamu semata-mata menerima. Berjuanglah. Aku masih ingin berjuang untukmu, denganmu. Hanya satu cara yang tersisa kali ini. Tapi kita harus sama-sama kuat, harus sama-sama sabar. Kamu pernah bukan mendengar cerita tentang wanita yang tak bisa bersatu dengan pasangannya sebab tak disetujui oleh orang tuanya dan bertahan hingga ajal menjemput? Iya, hanya itu caranya. Ibumu bilang setuju, atau seperti ini saja hingga kita terhapus. Oleh waktu. Mungkin cara ini bisa berhasil, mana mungkin orang tuamu tega melihatmu menua tanpa seorang pendamping yang benar-benar mencintaimu sepertiku? Aku tidak tahu caranya menjelaskan kepadamu tentang ini. Aku tidak tahu apakah kamu cukup kuat untuk melakukannya. Dan aku juga tidak tahu apakah cara ini akan berhasil. Mungkin kalau cintamu memang cukup besar terhadapku dan kamu mau mengambil jalan panjang ini demi restu orang tuamu, kamu akan menjawab "iya, ayo kita lakukan" tanpa sedikitpun keraguan dalam kalimatmu. Entahlah. Jadi, apa jawabanmu?
4 notes · View notes
imunk1982 · 6 years ago
Text
Aku sangat paham kenapa aku terbaring di sini, seakan tak berdaya. Seperti terbuang, tak sanggup lagi melanjutkan hidup. Beberapa malam kuhabiskan dengan buku-buku karangan penulis favoritku. Dilanjutkan dengan lamat-lamat menghafal kalamnya yang aku rasa sangat susah masuk kedalam kepalaku. Seperti pil pahit. Tapi, ini sedikit berbeda. Aku sangat sadar bahwa yang kulakukan ini sangat berbahaya. Membiarkan sebuah otak tidak bekerja dalam waktu yang lama. Aku sungguh ingin sedikit mengasah isi kepalaku. Tapi, seperti menelan pil pahit. Susah. Hiruk pikuk dunia ini berhasil membuatku tuli. Tak sanggup mendengar perkataan orang-orang yang mencoba menyelamatkanku. Entah memang ada atau tidak yang ingin menyelamatkanku. Ragu. Aku ingin sekali menggerakkan otot-ototku yang melemah karena kasur yang terlalu empuk dan nyaman. Di lain sisi, aku juga ingin menikmati kenikmatan saat tubuh terasa lemas dan tidak bertenaga. Rapuh. Gagasan untuk menghentikan nafas itu berkali-kali datang dari ujung telingaku. Tapi, aku sadar tak ada kehidupan yang berhenti atas kehendak yang bukan penguasa langit seisinya. Aku mulai berpikir. Apakah itu kemandirian? Apakah aku sudah mampu hidup sendiri? Apakah aku boleh hidup sendiri? Apakah aku bisa membuat keputusanku sendiri? Apakah aku sanggup menanggung setiap kegagalan yang mungkin saja terjadi? Apakah aku sanggup menyembuhkan sendiri pergelangan kakiku yang terkilir karena salah melangkah? Apakah aku sanggup menjahit sendiri hatiku yang robek karena berkali-kali tertikam nyaringnya omongan miring orang di sekitarku? Apakah aku mampu menjalani itu semua? Itu adalah jawaban kompleks yang harus kupikirkan lamat-lamat. Teliti. Renunganku hanya sebatas itu. Sebatas apa yang sanggup kulalui. Bukan batas yang mana yang harus kulampaui. Namun, masih banyak lagi lamunanku. Mungkin lain waktu
0 notes
imunk1982 · 7 years ago
Text
Mimpi itu
Tak pernah ku bangun sekecewa ini. Adegan yang indah itu sirna dalam sekejap saat kubuka mataku. Pemandangan indah itu menghilang ditelan kenyataan.
Di alam itu, aku bertemu dengannya yang sedang bersama teman-temannya. Kukira ia tak akan mengacuhkanku. Jadi, kubuang mukaku jauh-jauh darinya. Tapi, tak disangka-sangka, ia malah menghampiriku. Dia tersenyum lebar sambil menatapku. Entah apa yang gadis itu pikirkan. Aku hampir memeluknya, tapi kutahan karena dia bukanlah milikku lagi. Kupanggil namanya, lalu kukatakan, "aku ingin bertemu denganmu, sebenarnya". Lalu ia pergi. Tetap dengan senyum lebar dan indahnya sapuan rambut panjangnya yang dikuncir kuda. Sungguh indah dirinya, indah sekali pemandangan itu. Terlalu indah untuk jadi nyata.
Dan benar saja, semua sirna saat mata terbuka. Mimpi.
Apa yang ingin ditunjukkan Tuhan? Apakah benar menunjukkan cinta dengan memberi rasa yang manis namun menyakitkan seperti ini? Atau hanya mengujiku agar ku dapat lebih kuat tanpanya? Atau menghukumku karena ku tak kunjung datang padaNya walau Dia sudah memberi segala nikmatNya?
Yang jelas, semua itu tak nyata, kebahagiaan itu fana, bangkit adalah pilihan terbaik, walaupun luka dan goresan memenuhi jiwa.
0 notes
imunk1982 · 8 years ago
Text
Maybe, we were meant to be broken, but who knows the future? No one knows
T. T/171119
1 note · View note
imunk1982 · 8 years ago
Video
I love making you believe. What you get is what you see. But i'm so fake happy. I feel so fake happy. And i bet everybody here. Is just as insincere. We're all so fake happy. And i know fake happy #paramore #afterlaughter #fake #fakehappy #like4like #likeforlike #likeforfollow #like4follow #paramoreindonesia #poprock #weareparamore
2 notes · View notes
imunk1982 · 8 years ago
Quote
This love doesn't need a reply. I give it sincerely. It's strong enough to stand againts the worst storm. Even when you hurt me, betray me, or kill me, this love will always exist. No matter what you are, no matter what you do. You'll be the last person I love.
-From deep in my heart
0 notes
imunk1982 · 9 years ago
Text
It hurts to see you pay attention to another one more than me That feels like, who are they that steal your fuckin attention? I just like wanna tell them, “I’m her lover, stop talking to her like that, bitch!!!” I’m getting mad and mad everytime I’m thinkin about your goddamn beautiful face I never can make you laugh so loud among your friends I feel like a coward, pussy I wanna tell you, my lady My love is real, I love you with no reason I love you, unconditionally Even when you won’t love me again cause of my condition I can’t see you laugh louder with them than with me I’m just getting mad now, sorry Sorry if I can’t be like your ex’s I can’t give you what you like I can’t make you happy I don’t have anything I’m a flawful man I’m weak And I’m afraid of losing you I just can cry inside of my heart It makes me feel better And than I sleep To decrease this pain I can’t talk to you I don’t wanna make you feel chained I wanna make you comfortable in our love story I want you to stand by my side, until the day I day Til death do us part
0 notes
imunk1982 · 9 years ago
Quote
I never told you how much I love you But, I show you how love is And in the end I swear to you That I will keep this feeling Until my life is done
0 notes
imunk1982 · 9 years ago
Quote
I'd still loving you Even though you never have the same feeling
Me
0 notes
imunk1982 · 9 years ago
Quote
Masih belum ada yang membuatku benar-benar ingin berjuang atau memang aku saja yang tak punya dorongan untuk memperjuangkan!?!
1 note · View note
imunk1982 · 9 years ago
Photo
Tumblr media
I will always remember that I'm waiting for you, no matter you know or not
0 notes
imunk1982 · 9 years ago
Photo
Tumblr media
-inside heart of an introvert
0 notes
imunk1982 · 9 years ago
Text
Benar, Kadang kumerasa sungkan padaNya Yang selalu berikan yang aku inginkan Tanpa peduli berapa banyak pemberiannya Yang telah aku dustakan
0 notes