intomultiverse
intomultiverse
moon
7 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
intomultiverse · 2 years ago
Text
Some day in the 21st Century
Tahun ini ada jiwa yang diajak kerja rodi sampai hampir gila, ada jiwa yang ucap tak sanggup lagi jalani hari tapi tetap pijak dunia hingga sekarang, ada tangisan yang pecah akibat tersayat realita yang kejam, tapi ada juga rasa bahagia yang hinggapi meski jarang-jarang, ada tawa lepas yang jadi suplemen sehari-hari.
Pokoknya, tahun ini ada banyak hal yang terjadi sampai-sampai kalau dilihat dari kejauhan 356 hari itu tampak semrawut seperti kabel listrik di pinggiran Kota Jakarta. Meskipun terlihat semrawut, tapi toh listrik di rumah-rumah itu tetap nyala—sama halnya dengan hidup yang juga bisa tetap bisa berjalan hingga sekarang.
Intinya, ya gak apa-apa kalau idup semrawut, yang penting tetep nyala.
4 notes · View notes
intomultiverse · 3 years ago
Text
Semoga Panjang Umurmu
Tumblr media
Meski matahari sudah berada di ambang cakrawala dan sinar yang menyertai duniamu hampir redup, kamu tidak pernah gusar. Kamu tidak tunduk pada apapun yang bisa gelapkan pandangmu, justru kamu kayuh seluruh ragamu untuk jadi yang paling terang di antara gulita.
Hari ini tepat injak tahun ke-20 sejak pecah tangismu warnai hidup mereka yang kamu cintai. Dan bersamaan dengan itu, untaian doa tak henti dipanjatkan untuk harapkan kamu selalu sehat dan bahagia.
Selamat ulang tahun untuk si pengumpul bintang! Tepat di awal usiamu yang injak kepala dua ini kamu sudah beri alasan banyak orang untuk tetap syukuri hidup dan bantu kayuh banyak raga agar bisa bersinar seperti kamu.
Semoga panjang umurmu, Park Jongseong.
p.s.: jangan berhenti bersinar karena kini sinarmu gak sendirian.
1 note · View note
intomultiverse · 4 years ago
Text
Entry #3: The Consequence
I’m back to square one—That’s one of the consequence of me falling in love. The walls and boundaries I’ve build up high since that day crumbled as you walk your way into my life.
0 notes
intomultiverse · 5 years ago
Text
Entry #2: I don’t know if if I’m living anymore
Ini hari kesekian aku ngerasa kayak gini. I felt so restless even though I barely do anything. Waking up doesn’t feel good anymore. I’m memtally drained.
Some days I wish this—everything that has been bugging my chest and my mind would go away. I wish my days were brighter as before..... But nothing make sense anymore.
0 notes
intomultiverse · 5 years ago
Text
Entry #1: Tertatih dengan Pikiran Berapi
Entah kenapa untuk kesekian kali dalam beberapa tahun terakhir atau bahkan selama hidupku aku selalu merasa rendah. Walaupun aku sudah berulang kali mengatakan “Gak apa-apa buktinya kamu bisa,” tapi berulang kali juga optimisme itu dipatahkan oleh nyaliku yang sekecil nasi. Optimisme itu tidak bertahan lama dalam diri ini, bahkan aku selalu mencari cara agar ekspektasi terhadap sesuatu yang aku harapkan itu tidak ada. Ya, daripada menyesal, begitu pikirku. Sayangnya, kadang aku lupa menerapkan itu, menerapkan dalam pikiran bahwa aku harus siap dengan kekecewaan, hingga akhirnya aku terpuruk dan enggan bangkit lagi.
Setiap hari rasanya aku selalu ingin menyalahkan diri sendiri, menyalahkan diri sendiri kenapa aku tidak bisa lebih baik, menyalahkan atas perasaan yang aku miliki, menyalahkan harapan-harapan yang pernah aku buat sebelumnya. Awan abu-abu senantiasa menemani hariku, aku berpikir bahwa seluruh beban ini memang sudah seharusnya aku pikul sendiri, semuanya harus aku dan tidak boleh ada celah untuk orang lain karena jika hal itu terjadi aku rasa hal tersebut justru akan membuatku lebih terpuruk.
Ingin rasanya jadi orang yang cuek, yang bisa belajar ketika dikritik, yang bisa bangkit ketika dijatuhkan, tapi sepertinya aku bukan orang yang seperti itu? Atau karena aku tidak mau? Ujung-ujungnya aku menyalahkan diriku sendiri atas hal itu.
Kadang lelah berdebat dengan diri sendiri. Lelah sekali sampai aku memilih untuk meringkuk dan melupakan realita. Kenyataan bahwa dunia ini keras dan siap menghantam kapan saja sepertinya belum siap untuk aku terima. Banyak orang yang sering mengatakan padaku bahwa realita itu kejam oleh karenanya kamu harus siap dengan hati sekuat baja. Lalu bagaimana bila aku belum siap? Bagaimana jika realita yang kejam itu justru yang perlahan membunuhku?
Rasanya tidak adil kalau ada yang bilang bahwa seseorang itu lemah apabila dia tidak bisa dihantam oleh kenyataan. Sangat jahat untuk mengatakan itu bila tidak tahu perjuangan seseorang itu untuk berdiri dengan tegak. Apakah itu menjadi salah satu contoh kekejaman dunia? Entahlah, kadang memikirkan hal tersebut seolah tak berujung, justru berujung buatku sakit kepala.
Pertanyaanku sekarang adalah: Apakah semakin lama seseorang hidup akan semakin kebal juga pertahanan diri seseorang itu? Atau justru topeng yang mereka pakai itu semakin tebal sehingga lebam akibat tamparan realita tak kasat mata? 
Apapun jawabannya, di sini aku berusaha tetap hidup sambil tertatih-tatih. Semoga hal itu cukup.
0 notes
intomultiverse · 5 years ago
Text
hari itu aku sadar, meskipun ketika aku menggam tanganmu dan kamu menggenggamnya kembali, meskipun ketika aku mengatakan aku rindu padamu dan kamu mengatakan hal yang sama kepadaku, meskipun pelukkan eratku selalu dibalas sama eratnya, kamu belum siap. hatimu belum siap.
pasalnya, ketika kamu menggenggamku, aku masih merasakan dinginnya logam dari jari manismu, ketika kamu bilang kamu juga rindu padaku aku merasa kamu menujukan itu bukan untukku saja, ketika kamu memelukku dengan erat, durasinya hanya secepat angin lalu.
0 notes
intomultiverse · 5 years ago
Text
the last time i wrote about you, my heart aches so bad i thought it was going to burst. the last time i thought about you i experienced a second degree burnt.
after experiencing that second degree burnt on my legs, i don’t think they’re the only things that are burning, but also my mind–and my heart too.
years have passed and somehow you are still in the back of my mind. your name slipped easily between my lips as if your name is the one i constantly call. everything about you is too familiar and it’s scary. it’s scary even though you’re so fucking far away and we’re practically strangers now, but my mind is still holding onto you dearly.
i don’t even remember when was the last time i saw you. i don’t even think that we ever had a proper conversation after that year.
you shouldn’t have mattered this much to me. you don’t even deserve this. i wish this is the last time i write about you. please let this be the last time because i care about my feelings too.
0 notes