isla-rois

[isla-rois]

PUAN BERSUARA

Heningnya malam membuat sanubari membisik..

Wahai diri yang gemar ber-elegi, tegaslah engkau dalam bernaluri,

Wahai diri yang telah tersadar bahwa tak semua eksistensi dapat terdefinisi,

Wahai diri yang tercipta rentan, kuatlah engkau dalam bertahan.

Dalam heningnya malam jua, sanubari mengenali..

Bahwa sebagian bimbang dapat kau gencat dengan keputusan,

Bahwa tidak semua rasa dapat tertuang melalui kata,

Dan tidak semua pahitnya air mata bersumber dari sesama.

Isla Rois

Surabaya, 20200730

[isla-rois]

Shop , Patreon , Books and Cards , Mailing List

[isla-rois]

pe-maklum-an

Haruskah, mengutuk para ahli kuat pikir namun lemah hati,

Bukankah, semua adalah bagian dari nurani?

Mengapa kecewa pada sang kaya yang tidak bersedekah,

Bukankah, semua adalah bagian dari asa?

[isla-rois]

Beda

[isla-rois]

Dongeng bukanlah halusinogen yang menanamkan mimpi, melainkan stimulan yang membuka realitas. Perbanyaklah kalian membaca dongeng dan bangunlah dari mimpi

Ko Moon Young Penulis, It’s Okay to Not Be Okay

[isla-rois]

Tipe Pelajar

Ada tiga tipe pelajar di dunia ini menurut psikologi.

Mereka adalah si auditori, si visualis, dan si kinestetik.

Apakah ini sebuah temuan? Tentang cara unik Tuhan memberikan ilham pada si kinestetik (penyuka gerak dan praktikum).

Doa yang tidak sesuai kebutuhan, tetap akan Tuhan kabulkan sebagai pengajaran. Ketika benar – benar dihadapkan maka akan tersadar bahwa yang telah kau minta tidaklah benar.

[isla-rois]

ELEGI SHUBUH

Kumandang Shubuh menyelimuti langit bulan Mei,

Hatiku yang masih tetap sedih,

Tiada tempat berpulang untuk sparing dan diskusi.

 Aku yang lelah namun tetap harus menelaah.

 Sudahi drama, berdamai dengan kehidupan,

Apalah arti angan jika tidak ter-nyata-kan,

Apalah arti angan jika ia melalaikan.

 Kejujuran mengantar pada ke-egoisan,

Rasa ‘maha benar’ yang terluapkan,

Ke-khilaf-an menjadi sebuah alasan.

 Aku manusia tidak boleh putus asa,

Ini semua mudah, jika berhasil mengelola rasa,

Berpikir mandiri, berpikir bersama, tiada salah.

 Aku manusia, yang ingin bersahaja,

Menjadi abdi dan berbakti pada Praja,

Bentuk tanggung jawab terhadap Sang Raja.

 Libaslah ke-egois-an ini dengan bara api,

Sehinga hati terbebas dari rasa sepi,

Menuju fitrah hakikat seorang insani.

Isla Rois Surabaya, KaryaLama

[isla-rois]

Kamu seperti bunga kenikir. Sekarang musim semi. Jika menunggu, kamu akan mekar dengan cantik pada musim gugur

Choi Won Deok Nenek Seo Dal Mi, Start-Up

[isla-rois]

Prinsip Hidrolik

Berbicara tentang ke-Egois-an, ibaratkan sebuah prinsip hidrolik, permukaan mana yang kamu tekan akan meninggi di permukaan lainnya.

Merendahkan ego dalam satu urusan,

tidak menutup kemungkinan meninggikan

ego dalam hal lainnya.

Jika ibarat semesta adalah ruang hampa udara berisi cairan.

[isla-rois]

Temu Tamu

Malam temaram oleh sang rembulan,

Suatu masa dimana sang tamu tiba,

Membawa sesak dan penat yang semakin akrab,

Mengungkit sosok yang selalu sama tiap kedatangannya,

Abhati menerangi akal, sehingga mampu mengenali,

Tapi abhati tidak masuk ke dalam hati, sehingga tak mampu mengakui,

Kedewasaan yang menyakitkan, ego berbunga tersiram gengsi,

Tamu selalu menasehati akan pentingnya menyambut nurani,

Tamu yang sabar mengetuk pintu sanubari, selalu berhasil mendapati imaji.

Sesosok pemuda emas yang berhasil terefleksi disetiap repetisi,

Bayang semangat sekaligus penghadir sambat,

Apakah kau kedatangan tamu yang sama tiap malamnya?

Aku harap jua, harapan dari sang klandestin,

Paling tidak, terdapat resonansi yang berhasil menggetarkan jantungmu.

Sang tamu mengajak harap sekaligus memperkenalkan ratap,

Ia juga menghadirkan asa sekaligus rasa kecewa,

Membawa candramawa dalam keheningan langit berbintang,

Beruntungnya ia sekedar mampir meskipun sering bersapar hingga fajar,

Memelukku di kedinginan malam, menghangatkanku dengan rasa sesaknya,

Beruntungnya tamu bukan debt collector yang membawa peringatan akan harta,

Karena aku tidak akan mampu memenuhi tiap tagihan dari refleksimu.

Wahai kamu bayangan yang ada di dalam imaji,

Akankah terwujud sebuah janji? Atau sekedar halusinasi?

Setidaknya tidak menimbulkan retisalya dalam hati saya,

Nyatanya tamu tidak menuntut temu, karena hati merupakan grha  rindu,

Kini hanya senandika yang dapat aku lakukan,

Nyanyian penghantar tidur bersama sang tamu,

Pelupuk mata tertutup, karsa menghanyut, bayangmu pun meredup.

Isla Rois

Surabaya,

20190730

[isla-rois]

Tidak masalah seberapa lambat kamu berjalan, asalkan kamu tidak berhenti

Confucius