itsmariajoseph

[itsmariajoseph]

Kemaren ingin sekali ku sapa kau

Sekedar bertanya, apakah kau sedang melihat bulan yang sama dengan ku??

[itsmariajoseph]

Doubt everything, find your own light.

Siddhatha Gautama

[itsmariajoseph]

“What are you going to do next?”

How am I supposed to answer that question?

Am I supposed to be able to answer?

Am I supposed to know the answer?

I am mad

Not because they ask

But because I ask,

“What am I going to do next?”

Anxiety makes my night so long

Guilty makes my day so wrong

Head’s aching, heart’s beating

Even my hands won’t stop sweating

But maybe the time I spent whining

should’ve been spent for searching

and trying and failing

and moving and doing

And maybe it’s okay to not knowing the answer

To keep finding what makes my heart sing

To not rushing the process

To accept that we just stepped into the real world, after all.

[itsmariajoseph]

Tentang Waktu

“ I don’t stop when I’m tired; I stop when I’m done”—

Okey, sepertinya saya akan mulai bercerita tentang fase hidup yang saat ini sedang saya alami. Dimana saya merasa hidup ini sedang tidak baik-baik saja. Semua terasa berjalan lambat. Sejatinya hidup adalah berubah, dan perubahan seringkali terjadi dalam waktu singkat. Hidup saya tidak. Saya merasa tidak ada yang berubah saat ini. Saya merasa tidak kemana-mana, bahkan Gary (siputnya  Spongebob) terlihat berpindah atau bahkan batu milik Patrick Star bisa jadi juara dalam perlombaan lari di Bikini Bottom. Well, cukup untuk kesedihan ini. Saya ragu jika meneruskannya, nanti-nanti hanya akan menulis segudang keluhan yang hanya menambah kegelisahan hati anak semester akhir uwoo uwooo hahahaa.

Belakangan mood saya sangat tidak bisa ditebak, hahaha seharusnya saya tidak sibuk untuk menebaknya. Saya juga seharunya tidak bergantung pada mood yang sedang anomali ini. Kondisi ini sering kali membawa saya untuk merenung dan merenung, terkadang saya memilih untuk recalling memory. Masih persis saya ingat saat saya kelas 2 SMP, saat setelah selesai jamuan malam bersama dengan keluarga, Papa bercerita tentang hal-hal yang ia pegang teguh dalam hidupnya dan yang sudah seharusnya ia bagikan kepada anaknya. Singkatnya dalam kehidupan yang singkat ini, beliau tekankan hal-hal berkaitan dengan waktu, waktu tidak dapat diputar, hidup selalu berjalan maju dan ia tidak akan menunggu mu untuk siap dengan segala hal dan kemungkinan yang akan terjadi di depan, tapi kamulah yang harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk itu.

Well, satu hal yang lahir dari permenungan ini adalah untuk tidak membuang-buang waktu. “Time is Money” pepatah yang sering saya dengar ketika saya masih SD, di fase ini mulai bertransformasi menjadi “Time is Sword” yang artinya bila saja saya tidak menghunusnya maka ia yang akan menghunus saya. kesimpulan dangkal nan merasuk jiwa juga ingatan saya, “segera lah selesaikan skripsi mu” kata ku dalam hati. Sejujurnya semua ini sudah sangat jauh dari apa yang saya rencanakan sebelumnya, timeline sudah begitu berantakan membuat ku hilang fokus dan bingung untuk memulainya kembali. Saya sadar akan banyaknya keterlambatan dan penundaan yang lahir dalam kekacauan ini, fase ini adalah bagian yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.

Sometimes I feel that I’m wasting time as I’m getting older. Teman-teman saya sudah menyelesaikan kuliah mereka tepat pada waktunya. Saya rasa mereka sudah selesai dengan pembelajaran diri berkaitan dengan perskripsian. Saya tau waktu yang kami punya tidak lah mungkin persis sama. Perjuangan kami pun pasti berbeda dan juga tingkat kesulitan yang berbeda-beda pula hahahha. Dengan kesadaraan penuh, saya sadar saya hanya manusia biasa. Saya adalah manusia yang lagi-lagi mampu mendesain sedemikian rupa rencana hidup saya, saya juga tahu pasti rancangan Tuhan atas hidup saya adalah penyelengaraan terindah. God’s timeline may seem slow and going nowhere, but I must stick to it. God’s plans are always perfect. I must have faith and patiently waiting for my reward. Pergumulan ini juga membuat saya sadar untuk selalu bersyukur termaksud dalam fase hidup yang sedang tidak baik-baik saja dan dalam keadaan apa pun harusnya saya bersyukur. Sikap ini akan membawa saya untuk menangani mood saya yang naik turun tadi.  Sudah seharunya saya stay on my track. Focus. Pray.Believe and happy ending hahahha. Semoga saya bisa lulus di waktu yang tepat. Ada amin? AMIN…

[itsmariajoseph]

Raga bisa saja rentah lalu mati Tapi cinta tidak Ia akan tetap bertumbuh di hati orang-orang yang menghidupinya Kesendirian bisa saja membunuh mu tanpa ampun Tapi kebersamaan tidak demikian ~ ichariba chode Sepupu selamanya 💕

[itsmariajoseph]

Be Bright. Be Brave. Be Briliant. be Beautiful. be YOU. ~Paulo Coelho

[itsmariajoseph]

Dirimu adalah tempat berlindung bagi dirimu sendiri. Dirimu adalah petunjuk jalan bagi dirimu sendiri. karena itulah berusaha mengendalikan dirimu sendiri seperti pedagang kuda, menguasai kuda yang baik.

DP. 380 Vihara Dhammadipa Arama (2016)

[itsmariajoseph]

Aku mencintai setiap kata yang ku tulis tentang mu

Mencintai setiap sajak yang merangkai nama mu

sayang…dalam jarak ini pun

aku selalu ditemukan oleh mu

bahkan dalam diksi ku pun

aku tak bisa bersembunyi

kau selalu mengerti pesan ku

[itsmariajoseph]

This an important lesson to remember Liburan, liburan, liburaaaaann!! Behhh... Salah fokus hahahaa Bermula dari program pelatihan yang diselenggarakan oleh @tanotoeducation, kami pun dipertemukan dalam sebuah project yeayyy we call it fun project. Berbekal materi dari pelatihan video dekumenter, kalo kata kak Adrian "video 911" lalu kami membuat sebuah video yang set nya berada di 'pasar kebun sayur kota balikpapan' tempat ini merupakan pusat perbelanjaan kerajinan dan kain tenun khas kota Balikpapan. So tunggu final project kami Yang kamu beri judul "Aku Anak Kebon" yang judulnya literally bgt, sesuai dengan nama lokasi pengambilan video hehehe Have a great day fellas... 💕

[itsmariajoseph]

Bila kemudian aku tak lagi berada di sekitar, mungkin sesekali aku akan berada di tempat awal kita berjumpa

Lara

Nanti, pasti akan ada saat dimana kita harus berjauhan–entah untuk sementara atau selamanya. Nanti, pasti akan ada saat dimana kita memang tak selalu bisa bertukar cerita–entah sebab jenuh atau memang sudah tak lagi mau. Kapan? Jangan pernah menanyakannya, sebab aku juga tak tahu dengan pasti. Namun yang pasti, kamu dan aku tahu kemana masing-masing kita seharusnya mencari

(via hujanmimpi)

[itsmariajoseph]

Question of the Month: June

What do you spend the most time thinking about?

[itsmariajoseph]

생일 내 동생 내 인생에서 재미 년 당신과 함께 공유하는 것입니다 이것은 항상 영원히 할 수있다 공간으로뿐만 아니라 성장 뿌리가 땅 아래 부드럽게 포용으로하지만 강한 확대 그래서 당신은 원점을 잊지 못할 축하 나의 마음에 드는 행복

[itsmariajoseph]

Dibutuhkan keheningan untuk bisa memaknai nikmatnya kesendirian Dibutuhkan kesendirian agar lebih mendengar suara hati yang sering terabaikan

[itsmariajoseph]

Kadang, ada rasa yang tak bisa begitu saja disuarakan. Ada rindu yang tak boleh diungkapkan. Ada temu yang tak seharusnya ingin dipercepat. Bukan karena apa, tapi memang seharusnya demikian. Setidaknya itu jauh lebih baik.

Hujan Mimpi (via hujanmimpi)

[itsmariajoseph]

112

Kita pernah membisu selama berjam-jam Disaksikan lalat yg mungkin ingin bunuh diri karena bosan Kita diam mungkin karena terlalu sakit Tak ada percakapan yang mampu menghangatkan sepasang hati yang dingin Apa kamu masih menjadi rumah tempat rindu ku selalu pulang? Apa aku masih jadi semesta mu? Bagaimana masih??? Jika kita berdua berjalan saling menjauh Dan hanya sepasang punggung yang saling menatap dan berucap salam Salam perpisahan(?) Mungkin hanya itu yg tersisa

[itsmariajoseph]

kepada resah yang datang pagi ini

Sering pagi ku terbentuk dari setumpuk rindu sisa semalam Tapi pagi ini berbeda Hati ku nyaris sempurna Dipeluk resah Yang pelahan lahan hadir Serupa wujud mu Hai kamu Semoga pagi mu bahagia

[itsmariajoseph]

Menjadi lelaki

Banyak banget yang bilang kalau saya itu feminis, katanya gara-gara sering banget mengaku anti patriarkal dan paling lantang kalau bicara kebebasan perempuan. Padahal, nyatanya gak begitu. Saya gak feminis-feminis amat macem Derrida atau Naomi Wolf, saya juga belum khatam baca sejarah feminisme dari abad kesekian. Saya masih lebih milih baca bukunya Dijah Yellow daripada The Myth of Beauty-nya Naomi. Gak deng, mending saya baca berita di mojokdotko supaya saya bisa lebih nyinyir di kemudian hari.

Tapi terkadang, saya gatal aja sama perlakuan tololisme yang sungguh seksis memandang sesuatu. https://www.youtube.com/watch?v=UTGnJNH0Lfk. Itu adalah salah satu contohnya. Duh, perempuan lagi, perempuan lagi, kesel gak? Gak dong. Negara ini kan negara patriarki? Benar begitu? Mari dendangkan dulu: hiduplah indonesiaaaa rayaaaaa~

Ternyata gak saya aja kok yang merasa begitu. Banyak juga perempuan lain yang mulai sadar kalau perempuan juga punya kesempatan yang sama. Dan, udah banyak juga yang mengaku jadi feminis biarpun kalau naik transjakarta dan kereta listrik maunya di deretan khusus perempuan, biarpun kalau lagi mengantri kadang keceplosan “kan ladies first toh!”, biarpun kalau disuruh benerin ban bocor nyeletuknya “ini kan kerjaan laki-laki!”. Ya ndak papa toh, maklumin aja, namanya juga manusia, ya? karena kesempurnaan hanya milik sang pencipta.

Dan baru-baru ini, terbitlah sebuah kampanye bernama ‘Mancriminate’. Beberapa menit diam setelah melihat poster-poster itu, saya jadi mikir betapa belum adilnya pikiran saya selama ini. Padahal saya juga penikmat bukunya Pramoedya, yang bilang bahwa kita harus adil sejak dalam pikiran, eh ya tapi sayanya begini, jadi malu. Saya sering sekali gembar-gembor tentang kesetaraan gender, anti-patriarkal, dan feminisme, tapi ternyata saya lupa bahwa dengan itu saya telah melupakan ‘maskulinis’. Semoga benar begitu istilahnya.

Mungkin kita, terutama saya, sering lupa bahwa laki-laki punya diskriminasinya sendiri. Dari perlakuan-perlakuan sederhana macem “cowo gak boleh nangis!” “cowo harus selalu kuat!” sampai “cowo malu-maluin kalau gak bisa cari duit buat keluarganya” dan lain lain, dan lain lain. Padahal, bukankah laki-laki juga punya porsi yang sama  untuk menggunakan perasaan dan neuronnya seperti perempuan? Bukankah mencari uang adalah kesepakatan kedua pihak, dan berdasarkan kebutuhan? Bahkan, kadang saya mikir kenapa kalau laki-laki pake rok bakal dibilang banci sedangkan kalau perempuan pakai celana bakal di-ya-gapapa-in aja? Bukankah rok merupakan pakaian  buat semua orang? Toh kalau emang laki-laki itu senang memakai rok sebagai fashion, ya ndak apa apa toh?

Kealpaan seperti itu mungkin yang pada akhirnya membuat sekumpulan manusia memasarkan sesuatu bernama “Mancriminate”. Dan, sungguh brilian! Jangan-jangan mereka ingin menyentil para homo sapiens posmodern yang menjunjung tinggi feminisme tapi lupa bahwa kefeminisan itu malah mendiskriminasi laki-laki. Padahal, semangat feminisme adalah kesetaraan. Bukan menyudutkan.

Kalau netizen sekalian mau negeri ini lebih toleran, mari wujudkan dulu kesetaraan. Jangan ngomongin Brad Pitt sama Agus Yudhoyono terus, toh, uang bulanan kita gak ada seperdelapannya dari harta mereka. Hiks.