Tumgik
itsplentyofit · 7 years
Text
Soon this year, yeah on mid 2017
Tumblr media
0 notes
itsplentyofit · 7 years
Text
Holy Bubble - Sketchbook exhibition
Tumblr media
Sketchbook, umumnya digunakan oleh seniman untuk menggambar serta proses kreatif lainnya. Mungkin bagi sebagian orang hanya dianggap sebagai salah satu medium untuk menggambar ataupun coret-coret, namun dibalik itu banyak sekali hal hal yang tertuang didalamnya.
Siang itu (25/03/2017), Skale Space Surabaya dibuat berbeda dari biasanya, terlihat sebuah baliho besar tepat di tengah pintu masuk. Adalah gelaran pameran Holy Bubble pameran sketchbook kolektif yang melibatkan 10 seniman dengan beragam ciri khas, mereka adalah Achinta Yualita, Andreas Suluh Putra, Bagussatya, Farah Fauziah, Yudhistira Leon, Oldy Pandu Nugraha, Khotibul Umam, Muhammad Iqbal, Khirzan Ulinnuha, dan Taqqiya Najiatullah.
Tumblr media
Berbincang dengan Nandiwardhana atau yang biasa dipanggil Nandi adalah salah satu dari penggagas pameran ini, ia juga bertindak dalam mengkurasi karya-karya dari 10 seniman. Berangkat dari kegelisahannya terhadap teman-teman yang juga 10 seniman ini, ia merasa mereka sudah sangat siap untuk berpameran tetapi tak kunjung melakukannya. Kebelum siapan karya mendjadi salah satu alasan para seniman tak kunjung berpameran, namun Nandi melihat karya mereka sudah cukup matang terutama karya-karya yang ada di sketchbook.
Awalnya Nandi merupakan salah satu peserta dari pameran ini, namun karena satu dan lain hal ia memutuskan untuk mundur dan menjadi kurator pameran. Ia beranggapan bahwa ke tidak ikutsertaan dirinya dalam pameran tidak mempengaruhi value dari acara ini. Disamping itu ia merasa lebih mengenal karakter dari 10 teman-temanya yang akan mempermudah dalam proses kurasi nanti.
Tumblr media Tumblr media
Disela persiapan pameran dan proses kurasi Nandi menemukan banyak nilai-nilai yang terkandung di dalam sketchbook, seperti gaya pemikiran, personality seniman tersebut, serta gaya pengaryaan. Di dalam prakteknya sketchbook disikapi secara observatif dan inventif. Menurutnya beda ketika memamerkan karya tunggal “kamu akan menambahkan banyak polesan disitu agar terlihat maksimal” Namun ketika berkarya di sketchbook dan sketchbook itu dipamerkan akan lebih terkesan memamerkan masa lalu, serta mungkin tidak sempat untuk mengedit karya yang ada di sketchbook maka yang terlihat adalah hasil karya yang jujur dan juga minim filter, jadi ya mungkin tidak ada tambahan polesan-polesan pemanis lain. Mereka para seniman ini juga bisa dikatakan sedang curhat di dalam sketchbook secara tidak langsung, karena kembali lagi sketchook menyimpan personality dari seniman tersebut.
Poin paling penting yang ingin Nandi sampaikan adalah sebuah apresiasi terhadap karya, karena ia membawa personality 10 seniman ini ke ranah umum dan berharap mereka yang melihat pameran ini dapat mengapresiasi karya-karya sketchbook yang ada. sehingga si seniman tersebut mau tidak  mau dipaksa untuk menerima karya mereka di judge oleh orang lain. Nandi sendiri tidak menyangka banyak hal-hal yang diluar ekspektasinya yang tercapai, ia merasa bahwa pameran ini merupakan acaranya yang paling ia nikmati, walaupun disela pameran sempat diguyur hujan deras.
Pameran ditutup di hari ke dua (26/03/2017) dengan penampilan band-band kenamaan Surabaya seperti Taman Nada, Senandung Sore, Humi Dumi, serta penampilan dua secret performer dari Pathetic Experience dan ending yang pecah oleh Dancing Tiger.
Tumblr media
0 notes
itsplentyofit · 8 years
Text
Septian Dwi Satria
Tumblr media
Ia tampak malu-malu ketika menjelaskan tentang dirinya, mengaku baru mengenal serta tertarik dengan seni dan desain pada saat mulai masuk kuliah. Septian Dwi Satria, salah satu penggiat kolase asal Surabaya. Ia sendiri mengenal kolase pada saat diberi tahu oleh temannya di Pasar Seni ITB 2014. Seketika itu juga ia merasa terarik dengan kolase karena keunikannya.
Ia tertarik dengan proses dari pembuatan kolase yang menurutnya gampang-gampang susah. Bermain komposisi, mencari gambar yang pas, tone warna yang cocok serta mood yang enak. Ia sendiri belajar kolase secara otodidak, dari kolase manual lalu bertahap hingga ke digital.
Kebanyakan dari karya kolase Septian mengilustrasikan tentang musik, terutama band-band favoritnya. ia mengaku mood mempengaruhi ia dalam berkarya. Ketika moodnya tidak terlalu bagus namun ia memaksakan berkarya maka yang didapat adalah hasil yang kurang maksimal. Moodnya sendiri datang ketika ia mendengarkan musik ataupun pada saat artis-artis influencenya mengupload karya terbaru. Seketika itu juga ia merasa bergairah untuk berkarya, tuturnya saat itu. Pemuda ini mengidolakan seniman-seniman kolase seperti c.pic_,  Q-TA3 serta Resatio.
Tumblr media
Septian sendiri cenderung suka membuat kolasenya secara digital, karena ia merasa tidak telaten jika membuat kolase secara manual. Ia mengaku tidak telaten jika mengerjakan secara manual karena kendala yang didapatkan. Seperti daki yang menempel di kertas ataupun guntingan-guntingan yang tidak rapi, yang akan membuat hasil akhir tidak sedap dipandang. Pencapaian di dunia kolase sendiri cukup banyak, ia beberapa kali masuk ke zine Cut and Rescue. Ia juga membuat artwork atau hanya sekedar fanart untuk band atau artis favoritnya, seperti Danila, Saras Family, Peonies serta beberapa band-band indie favoritnya.
Karya pribadinya yang ia favoritkan adalah ketika ia membuat artwork untuk Danilla. Ia merasa sangat terhormat membuat artwork untuk artis favoritnya. Ia mengatakan kurang lebih 2 jam untuk membuat artwork tersebut. Mungkin ini yang dinamakan mood mempengaruhi dalam berkarya yang ia alami sendiri terlebih artwork untuk Danila. Kedepannya ia ingin berpameran dengan teman teman kampusnya, namun kedala yang ia dapat adalah kurang antusiasnya mereka jika diajak untuk pameran bersama.
Tumblr media Tumblr media
Septian Dwi Satria https://www.instagram.com/septiandst/
0 notes
itsplentyofit · 8 years
Text
Nothing
Tumblr media
http://www.mediafire.com/file/dsjn0jjf49yj4ii/Nothing_-_Comic_by_Bagussyata_x_Eleonora.pdf
Comic by Bagussatya and Eleonora. Better ya’ll Watch Solanin (ソラニン) live action first then read this comic.
0 notes
itsplentyofit · 8 years
Text
Past events
Tumblr media Tumblr media
0 notes
itsplentyofit · 8 years
Text
Bad Preacher
A truck lovers that dreamt to be a part-time librarian and have his own old school Japanese car. His name B.P comes like thug life chose him. Got a chance to have short interview with him.
Tumblr media
Tell us about yourself. Why do you choose the name “Bad Preacher”?
Hi Suluh, hmm, for the stuffs about me, just like I’m originally from the mountainous area of southern China, I got my transport and distribution empire (a metaphor of my design/illustration business, though gotta say I love trucks) in Beijing now, and I dreamt to be a part-time librarian and have my own old school Japanese car, listened to Nick Hakim when midnights come.
And for the reason why I come up with “Bad Preacher”, have you ever heard of the quote: “I didn't choose the thug life, the thug life chose me.” As the B.P comes like thug life for me in my life, that's how I get it. (Sneaky grin)
How did you get into visual art?
I draw lots of naïve stuffs when I was a kid, while the turning point for me would be the sophomore year of my university.(Gotta admit its quite late) I joined a website project which raised by my close friend, I’m the designer so I have to learn lots of stuff which not only includes drawing things on paper.
Some people call your style Noir, do you agree with that? Or do you have your own word/term to describe your style?
I specifically check the meaning of Noir, as I am not sure if the meaning of Noir stays the same in our mind, still can't response a simple yes/no with that kinda comment. While generally speaking, I think I understand the reason why people called it “Noir”, but if I would entitled my style, I will call it as “Bitter Flavored Truck Drivers’ Zen ” style.
Tumblr media
Motion graphic, seems like you do it a lot and focus on it. Did you find some comfortable in that?
I think I can not only find comforts but possibilities and fun from those motion graphics. As I didn’t learn how to make them in school( my major was about human resources), so once when I found out the way that I could make them myself, the flow of passion just come up and still ablaze till now.
What project or work you liked most so far?
There’s one commission about drawing some original pokemons for GQ China, with each of the pokemon depicts different people that has bad habits in public place. It's the first time I draw something kawaii and colorful (most of pokemons are in bright colors) on a commission, that's quite a strange experience for me, but the result turn out to be, funny with a little bit of silly. So I like to show those pokemons to my friends and told them I’m the contributor then watch their facial expression says ”Hell no, I wont believe this”.
I’ve seen your works NIGHTRIDE with Arbour on vimeo. Tell us little bit about that. Will you make a series or just one video.
As I always spent lots of time on soundcloud everyday, by the time when I come up with the idea of NIGHTRIDE( the idea would result in the experience when I was a kid, my father pick me up with his Toyota Pickup then we start the safari on the evening mountain), then I come across with Arbour on soundcloud, I feel the chillness in some of his tunes and feels like them, which makes me wrote a msg to him, asking for his permission/supports, and received a positive reply. Theres more hidden gems on his page, go find them.
He sends me some hidden tracks and I feel like the single “Moonstone” is a perfect match with the first episode in the mountain tunnel area, then the animation video comes out with some bedroom efforts.
Yeah, as you can see I wrote episode 1 everywhere, which means I’ve already pick another song to be the bgm in the next episode, gotta be another chill ride in a different place.
Tumblr media
Who influenced you most at making an artwork?
Sorry for I cant come up with a specific name, as I found its quite hard for people in this generation just influenced by a certain person/style, at least for me, I gather my inspiration from all kinds of medias and materials, then I found what I like and using my own way/brush to make them real/digitally existed.
How about creative scene in Beijing? Are you involved in it? Tell us little bit about creative scene in Beijing.
Well, as the things I did is kinda separated from the environment of where I am, so I regard myself as an outsider of the creative scene in Beijing. Gotta emphasis that my opinion is just based on people I recognized or rumors that I heard, as I won’t give the creative scene in Beijing a high score, as the tendency is like, not only many of my friend but some talented people I recognize, they got plans or already move to Shanghai, this is what’s happening in Beijing for a while.
NIGHTRIDE Episode 1 with Arbour
vimeo
All artworks taken from Bad Preacher behance page
Bad Preacher, the Notorious truck driver from the southern China https://www.behance.net/mariachihuahua [email protected]
0 notes
itsplentyofit · 8 years
Text
Dwiky Kristio - Getaran
Tidak banyak yang percaya namun dia memilih untuk yakin mereka ada. Dwiky Kristio, seorang ilustrator yang memilih untuk percaya bahwa mereka, makhluk luar angkasa atau alien itu ada. Dari sini ia memilih untuk mengerjakan proyek Tugas Akhir kuliahnya dengan tema yang tak jauh dari kegemarannya tentang hal berbau luar angkasa. Diambil dari karya fiksi ilmiah lama karangan Djokolelono yang berjudul Getaran, ia ilustrasikan menjadi sebuah novel grafis.
Tumblr media Tumblr media
Kenal dengan ilustrasi sejak kapan?
Ilustrasi nggambar nggambar gitu kan? Udah dari kecil, kata orang tua sudah sejak umur 2 tahun. Jadi dulu kalau aku lagi rewel sama mereka dikasi kertas dan bolpen aku langsung diem ngga rewel lagi malah nggambar. Beranjak besar mungkin TK tau kalau ada saudaraku yang suka nggambar juga namanya Yudha “Cupu” itu pas dia kelas 3 atau 4 SD. Karena dia tau aku interest di nfgambar juga akhirnya dia ngajarin aku nggambar. Jadi pas aku TK udah nggambar yang nggak biasanya seperti teman sebayaku kaya nggambar dragon ball karena diajari sama Yudha itu. Mulai dari situ keterusan nggambar sampai akhirnya ketika SMA harus menjuruskan kemana aku milih di ilustrasi. Sampai sekarang nyari duit dari ilustrasi, karena bisanya itu aja, jadi diasahnya di ilustrasi.
Jadi mulai fokus pas SMA?
Iya pas SMA, aku liat masku yang kuliah di Despro. Biar bisa masuk Despro gambarnya harus bagus jadi dia sarankan harus beli sketchbook bla bla bla. Dari situ aku mulai fokus gambar gambar terus. Jadi mungkin fokusnya waktu SMA itu, waktu kuliah tinggal nerusin aja nerusin ilustrasi ga bisa yang lain soalnya.
Nggak bisa bidang selain ilustrasi?
Ya bisa hahahaha cuma ngga menyanggupi, ya menyanggupinnya di ilustrasi aja yang lain cuma paham dasar dasarnya aja.
Dulu kuliah dimana mas?
Kuliah di UPN hahaha, UPN DKV.
Pada saat kuliah menemukan sesuatu yang merubah cara pandang dalam berilustrasi?
Dari kuliah ngga ada, kalau yang cukup merubah mengarahkan ilustasi kemana itu sempet ke street art dulu. Di DKV UPN anak anaknya condong ke steet art, sebenernya ngga seberapa suka tapi budaya dari senior-senior kalau lagi ngga repot tugas kuliah diajakin nembok bareng malem-malem, aku lebih ke muralnya nah itu lumayan berpengaruh secara lingkungan, gaya gambar, pandangan seni juga berbeda pada saat itu. Tapi nggak kebawa sampai sekarang maksudnya ngga sampai mempengaruhi ke street art terus itu enggak. Kalau yang bikin aku makin fokus ke ilustrasi itu bukan di akademik tapi pas magang di Jogja, kebetulan aku magang di HONF (House of Natural Fiber) dari situ mulai bertemu orang orang baru, sharing, bertukar ilmu tapi lebih aku sih yang dapet ilmu ngga ada tukernya disana hahaha. Dari situ makin serius ke ilustrasi.
Tumblr media Tumblr media
Saya denger tugas akhrinya bikin novel grafis Getaran, bisa diceritakan sedikit?
Masih nyambung sama waktu aku di Jogja, jadi waktu di Jogja aku ngga sengaja ketemu sama tetua HONF om ku sendiri om Venzha. Aku tinggal disana di rumah residensi dari HONF dimana dia juga tinggal disana. Tiap hari aku ngobrol terus sama om Venzha ngobrol seputar apa yang sama sama kita senangi tentang luar angkasa, alien, peradaban tinggi dan sebagainya. Sebenernya magang di jogja udah aku niatin istilahnya seperti nyari wangsit, maksudnya aku mebuang waktu 6 bulan kuliah buat cuti kesana sekalian buat judul TA. Setelah 6 bulan disana ngobrol sama beberapa orang yang juga meminati hal yang sama akhirnya aku lebih condong ke fiksi ilmiah. jadi apa yang aku ambil selama di Jogja kesimpulannya aku interest di fiksi ilmiah, ternyata. Setelah aku selesai magang kan aku harus cari judul TA yang aku pengen, awalnya mau ambil fiksi ilmiah Indonesia tapi cakupannya terlalu luas. Akhirnya ketemu kalau di Indonesia ada fiksi ilmiah pertama, lebih tua dari fiksi ilmiah populer seperti Star Wars, Star Trek namanya Getaran. Lalu aku tetapin menjadi judul TA karena secara riset juga ngga perlu lama lama, kalau misalnya ambil fiksi ilmiah Indonesia pastinya harus cari data statistik ke provinsi provinsi bla bla bla. Datanya sendiri sudah ada, sudah dikaji juga sama orang UI tahun 1991 tentang fiksi ilmiah indonesia untuk remaja. Getaran juga belum banyak orang yang tau, menurutku sayang karena dari segi cerita juga ngga kalah sama Star Wars menurut aku.
Mengalami kesulitan dalam mengerjakan novel grafis ini?
Kesulitannya di waktu, waktunya terlalu mepet saat mengerjakan tugas akhir, selain waktu juga studi visual agak susah karena settingnya Indonesia tahun 60an. Jadi getaran itu ditulis tahun 66 oleh Djokolelono diterbitkan oleh Pustaka Jaya tahun 72. Jadi Getaran itu dibuat jauh lebih lama sebelum diterbitkan.
Apakah novel grafis Getaran masih berlanjut atau hanya sekedar Tugas Akhir?
Masih berlanjut, aku sengaja menjadikan getaran itu real project dan harus diterbitkan. jadi setelah dipamerkan secara akademik atas nama universitas lalu sempat di pamerkan di Jogja National Museum di acara konfrensi UFO dunia yang diselenggarakan di Jogja. Setelah dipamerkan disitu ada salah satu penerbit yang tertarik untuk menerbitkan novel grafis Getaran, sekarang lagi proses untuk diterbitkan.
Tumblr media Tumblr media
Sejauh ini tanggapan tentang novel grafis getaran seperti apa?
Waktu pameran di Jogja National Museum sempat dibaca Hasmi (Harya Suraminata) pengarang Gundala, tanggapannya bagus karena komik-komik sekarang itu ngga ada yang orisinil. Maksudnya dari gaya gambar serta muatannya itu banyak ngambil dari luar kaya misalnya ambil dari manga.
Terbesit keinginan ingin melestarikan gaya gambar khas Indonesia?
Jadi waktu ngejakan Getaran kan risetnya merujuk pada apapun yang ada di Indonesia pada masa itu termasuk visual. Setelah studi ketemu gaya gambar Indonesia dan harus pakai gaya gambar indonesia. Karena kalau ngangkat sesuatu yang dari Indonesia apalagi itu artefak penting, dan diaplikasikan sama gaya gambar luar kurang autentik aja. Waktu aku ngerjain pake gaya gambar lokal aku nyaman sama prosesnya, nyaman sama yang aku gambar. Aku liat liat gaya gambar lokal ya nggak kalah, punya ciri khas sendiri dari garis garisnya, shading, warna. Warna nya juga ngambil dari visual yang lekat pada jaman itu aku ngambil dari gambar umbul akhirnya keterusan sampai sekarang.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Rencana kedepannya soal Getaran?
Sebetulnya Getaran ada lanjutannya ada dua buku, yang pertama Getaran yang kedua Prim dan Prim-3 Dalam Petualangan Ke Luar Angkasa. Sebetulnya aku mau ngangkat lanjutannya tapi karena prosesnya lama mungkin akan menjadi rencana jangka panjang. Yang jelas tetap berkarya di jalan di jalan fiksi ilmiah tapi yang diangkat muatan lokal, fenomena-fenomena yang ada di sekitar karena juga banyak sebetulnya kaya UFO. UFO disini juga ada tapi beda, di Gunung Kidul Jogja yang terkenal dengan Pulung Gantung. jadi ada semacam bola api masuk ke rumah warga terus besoknya warga yang rumahnya dimasuki bola api ini bunuh diri, lalu fenomena hewan ternak mati masal tapi penyebabnya ngga diketahui. Kan sama seperti fenomena UFO di luar negri aku ngambil contohnya seperti itu. Mungkin outputnya bisa jadi komik, instalasi atau lukisan, aku belum tau karena nggak membatasi outputnya seperti apa. Mugkin nanti bisa melibatkan pelaku pelaku diluar ilustrasi untuk berkolaborasi.
Jadi meyakini UFO itu ada?
iya meyakini
Nggak takut dibilang gendeng?
Nggak, sudah sering dibilang gendeng hahaha. Kan ngga aku aja kalo diomong gendeng berarti ngomonging orang gendeng sedunia, soalnya banyak orang yang meyakini. Aku ga asal percaya juga aku menggali lewat literatur-literatur, jadi nggak se sederhana “kowe percoyo ufo ora? yo percoyo lah wong ono nang tv, ono nang youtube” nggak se sederhana itu. Karena aku mencari persamaan yang ada dari referensi yang berbeda, sebetulnya ada satu garis persamaan dan aku menyimpulkan hal itu memang ada dan ngga dibahas di satu teori aja. akhirnya aku menyimpulkan untuk percaya karena bukti juga banyak.
Hampir lupa, sedikit sinopsis tentang novel Getaran
Getaran itu Mengisahkan tentang bocah sembilan tahun bernama Prim, Primada Jayadi anak dari seorang profesor Jayadi dengan kejeniusannya yang diatas rata rata akibat tragedi sengatan listrik hebat di sebuah pameran teknologi dunia yang diselenggarakan di ITB. Kejeniusannya mengubah hampir seluruh situasi hidupnya, mulai dari penciptaan benda benda berteknologi tinggi, pesawat anti-gravitasi, hingga ia diculik oleh makhluk asing dan terlibat petualangan panjang di luar angkasa.
Kira kira novel grafis Getaran kapan terbit?
Dari penerbitnya menyatakan masih sampai di akte penerbitan, mungkin akhir tahun ini baru rilis dilihat dari prosesnya yang njelimet. Karena ini penerbit baru yang dikelola oleh kurator komik, penerbit ini fokus menerbitkan komik komkik buatan komikus lokal yang gaya gambar dan ceritanya unik.
Mas bisa menceritakan sedikit tentang Djokolelono, pengarang novel Getaran?
Yang aku baca dari beberapa artikel, Djokolelono awalnya suka mendongeng nulis-nulis dari kecil, sampai tulisannya dimuat di beberapa majalah. Ketika kuliah dia ambil jurusan Astronomi ITB, jadi secara kriteria penulis fiksi ilmiah orang seperti Djokolelono ini bisa dikatakan penulis fiksi ilmiah yang benar. Karena di Pengkajian Fiksi Ilmiah Indonesia menyatakan bahwa Indonesia ini jauh dari karya fiksi ilmiah yang benar. Artinya sebetulnya banyak salah paham dari fiksi ilmiah itu sendiri dan pengarangnya. Fenomenanya fiksi ilmiah di Indonesia menekankan ke fantasi padahal kalau di fiksi ilmiah itu harus tetep menekankan sainsnya/eksatanya di Indonesia itu jarang sekali. Disebutkan Djokolelono ini baik untuk dicontoh karena ia mempertimbangkan ilmu pengetahuan. Karena dasarnya orang Astronomi ITB jadi dia tidak hanya berfantasi tapi bisa dibuktikan secara sains. Setelah getaran dia banyak memproduksi karya fiksi ilmiah, di tahun terbit yang sama tahun 72-73 Djokolelono menerbitkan Getaran, kemudian Jatuh Ke Matahari lalu lanjutan dari Getaran yang aku sebutkan tadi Prim dan Prim-3 Dalam Petualangan ke Luar Angkasa, dan ada juga sifatnya berseri. Dia memproduksi fiksi ilmiah itu banyak sekali tapi tahun 80an dia memutuskan untuk berhenti di penulisan dan pindah ke dunia periklanan dan sempat melambung juga namanya disitu. Sampai akhirnya dia berhenti lagi dan kembali menulis lagi tapi bukan ke fiksi ilmiah. Tahun 2014 dia diundang ke Frankfurt Bookfair untuk mengisi presentasi spesial dari novelnya Getaran, jadi ya getaran sudah sampai ke Jerman, bahwa getaran ini mantep dan termasuk fiksi ilmiah yang oke.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Dokumentasi foto oleh Yudhistira Purwa
Dwiky Kristio - Getaran https://www.instagram.com/dwikyka/ [email protected]
0 notes
itsplentyofit · 8 years
Text
Celcea Tifani - Pertigaan
Merupakan proyek kolaborasi dari Anintha Silvia dan Celcea Tifani yang mendokumentasikan sibuknya Surabaya utara. Kali ini berkesempatan berbincang dengan Celcea tentang pameran yang mengusung konsep Work in Progrss Show ini.
Tumblr media
Mulai fokus ke bidang Seni Rupa dan Desain?
Awalnya dulu ingin jadi chef, masuk DKV bukan pilihan utama. Jadi waktu SMA harus memutuskan kuliah apa, ya aku ingin jadi chef. tapi karena keadaan nggak memungkinkan akhirnya berpikir juga “apa ya kemampuanku?”. Karnena dulu waktu kecul suka bermain cat air, suka ngeliatin gambar-gambar, suka mencoba meniru gambar itu lewat cat air. Dari situ mencoba masuk DKV yang mana juga bukan pilihan pertama, pilihan pertama waktu itu Sastra Inggris dimana aku miss ujian masuk. Jadi waktu itu salah jadwal untuk ujian masuk ke Sastra Inggris. Akhirnya masuk DKV, waktu pertama kali masuk di hari pertama kuliah aku ngerasa senang sekali. Aku suka hubungan kertas - bolpoin, kertas - spidol, hal-hal yang fisik. Hari pertama ditugaskan untuk menggambar titik dan garis, dan entah mengapa merasa senang, aku tidak menyangka akan ada perasaan senang itu. Awalnya yasudah dikerjakan saja tapi pada saat mengerjakan ada perasaan “eh aku kok sueneng yo”. Mulai dari situ berlanut, jadi pada saat aku melakukan itu menikmati
Lebih condong kemana sekarang? Seni rupa atau Desain?
Yatu tadi, aku tidak pernah mengkotak kotakkan seni rupa dan graphic desain, karena graphic design menurutku boleh kawin dengan apa saja, maksudnya graphic design boleh didasari kecenderungan si desainer terhadap sesuatu yang disukainya. jadi misal aku suka dengan darawing/sesuatu yang fisik, itu aku boleh mengawinkan itu dengan graphic design, menurutku itu sah dan malah sebuah keharusan untuk aku. karena kalau pada saat graphic design aku hanya berbicara dibelakang komputer aku tidak merasa itu mendisain secara utuh.
Tumblr media Tumblr media
Menarik sekali, kenapa “work in progress?”
Sebenarnya ini ada keterkaitan pada saat aku kuiiah di london kemarin, jadi pada saat disana itu ada work in progress show, menurutku itu sesuatu yang menarik, dan juga di indonesia sepertinya belum ada. Di sana sendiri (london) itu lebih ke prosesnya sampai mana, itu yang dipamerin. kalau pameran ini benar benar work in progress show jadi ini open studio kita jadi suatu saat aku dan Anita bisa menambah situs yang kami temui. Work in progress show sendiri sangat membantu kita bekerja lebih mudah karena skala nya yang besar, karena skalanya yang aku besarkan di tembok. Lebih mudah untuk mecari celah dan kekurangannya, kalau di skala kertas tidak terlalu terbaca ukurannya gimana. jadi ini karena pengaruh yang pernah aku alami sebelumnya work in progress ini penting, aku merasa proses ini sangat penting. Dan diriset ini yang aku jalani dari Januari sampai Mei itu banyak temuan temuan yang sayang kalo tidak dibagikan ke orang lain. padahal sebenernya jika orang bertanya “project mu lho cuma peta” itu sebenarnya kita tidak berbicara tentang peta itu saja, bukan berbicara tentang plannya Surabaya, bentukan peta itu di print lalu dinikmati, bukan sekedar itu. untuk bisa dinikmati orang lain kita juga menikmati proses didalamnya. proses2 ini kita ekstrasi diambil, dibawa ke ruang pamer. kenapa ruang pamer? karena menurutku, hal2 yang dipamerkan disini itu mungkin remeh di sana, waktu orang berjalan lihat vernakular desain, lihat “opo se iki bungkus jamu ae kok” sesuatu yang seperti itu sangat remeh buat orang lain. dan pada saat orang2 berjalan2 mereka mungkin tidak bisa menikmati, mungkin karena panas, karena malas, pusing, padatnya kendaraan. kondisi2 yang tidak memungkinkan untuk menikmati. nah aku merasa pada saat itu dibawa ke ruang pamer ini itu ada toleransi yang sedikit lebih besar dari masyarakat untuk menghargai hal2 yang remeh ini.
Kalau begitu nggak ada yang remeh?
Nggak ada yang remeh.
Berarti kuliah di London kemarin sangat berpengaruh dengan progress?
Pengaruh banget, terutama menghargai proses. sebelum berangkat kesana pun aku suka dengan proses, aku suka sesuatu yang remeh dari dulu. jadi waktu itu pada saat kuliah pernah mengadakan menggambar bersama bersama teman2. menggambar bersama setiap hari jumat, pada saat jam kosong dari jam 11 pagi sampai jam 3 sore. kita sering mengadakan menggambar bersama, di atas kertas coklat yang besar dan digambar dengan menggunakan tinta cina. dan menurutku sangat sangat penting, bukan karena menggambarnya tapi karena pada saat itu terjadi banyak komunikasi, banyak ide2 yang muncul, banyak percakapan2 yang tidak akan terjadi kalau kamu tidak bersama melakukan aktifitas yang relate dengan design.mungkin bagi orang orang menggambar itu “lapo se nggambar ae kok” tapi menurutku ngga ada yang “lapo” atau “cuma gini aja” jadi segala sesuatunya itu penting. karena pada saat kita melakukan suatu yang remeh itu akan muncul sesuatu yang lain untuk menginspirasi.
Kenapa di Surabaya utara?
Sebenernya karena kita merujuknya ke hal hal yang menarik secara arsitektur, heritage, design, dan peoples activity. jadi aktifitas masyarakat yang sebenrarnya di bagian lain Surabaya tidak terlalu kental. jadi kurang lebih Surabaya utara itu ceritanya banyak banget, ada budaya2 yang masih ada disitu, dan di bagian Surabaya lain sudah tidak ada. Dan salah satunya karena Belanda membangun Surabaya dulu dari tiga kawasan ini. jadi pusat pembangunan nya di Surabaya utara ini, kita memilih daerah ini juga berdasarkan pemetaan VOC, dulu VOC itu membuat Europe quarter, Chinese quarter, Arab quarter. Orang2 eropa membangun Europe quarter seperti kota2 impian mereka. sedangkan imigran dari Cina/Tionghoa dan Arab itu dipinggirkan ke Arab quarter dan Chinese quarter untuk mempermudah mereka (VOC) dalam pengendalian masyarakat. Kalau mereka ditempatkan dalam tempat yang sama, maksudnya sama sama Tionghoanya atau sama arabnya si belanda ini berfikir akan lebih mudah untuk mengatur mereka.
Tumblr media Tumblr media
Pameran ini ada hubungannya dengan pameran sebelumnya “Lantai dua”?
Sebenarnya pameran lantai dua itu mungkin bisa dibilang bibit ide ini jadi kaya waktu itu aku beberapa kali pulang ke Surabaya, dan karena aku suka men-sketsa sesuatu yang remeh, yang keci, yang biasa. lalu muncul ide spontan lagi lagi dengan antinta “ayo kita bikin pameran sketsa” lalu ada acara pembahasan arsitektur juga, jadi kita adakan “lantai dua” jadi persiapannya cukup singkat. lalu pada saat aku pulang ke Surabaya lagi aku merasa bahwa “wah aku itu ngga ada kesadaran spasial akan kotaku” waktu itu aku buka google map untuk menunjukan daerah rumahku dimana pada temanku. tapi aku malu karena aku ngga bisa pointing rumahku dimana, aku ngga sadar posisi jalan mayjend sungkono itu dimana. itu aku sangat sangat tidak ada kesadaran spasial akan hal ini. lalu aku berfikir “suroboyo nduwe peta ngga yo?”. aku ke balai pemuda, mencari peta disitu yang ternyata juga kurang informatif, lalu aku bicara dengan Anita “gimana kalau kita bikin peta”. karena mbak tinta penggiat manic street walker dan Surabaya johny walker “gimana kalau kita bikin peta jalan kaki mau ngga” aku bikin peta apa saja mau, tapi aku pengen bikin peta untuk Surabaya. setidaknya ada kesadaran spasial masyarakat Surabaya akan kotanya/kawasan2 di Surabaya. entah itu Surabaya secara keseluruhan atu bagian2 sempit seperti tiga quarter ini, arab, europe dan chinese quarter ini.
Apakah akan ada series dari pameran in?
Sudah dirancang waktu memutuskan bikin peta akan ada dua step proses. yang pertama Januari sampai Mei ini yang akan di gongi dengan work in progress show karena kita juga inigin dapet evaluasi, jadi karena ini open studio jadi orang2 bisa dateng, boleh memberi komen juga jadi kita inign orang2 itu memberi masukan ke kita. karena nanti juga ini untuk khalayak, yang menikmati orang lain. lalu setelah work in progress show ini lanjut ke tahap ke dua yaitu visual studies oleh aku sendiri. untuk developing supaya peta ini handy, lebih enak unutk dinikmati, lebih ke arah ke technical. lalu akan kita launching di final show nya.
Sejauh ini respon terhadap pameran pertigaan seperti apa?
sejauh ini baik responnya, beberapa ada yang menambahkan bagian2 kecil seperti “kak disini ada jalan kecil” jadi dia ternyata punya kesadaran yang tinggi, dia tinggal di dekat chinese quarter dan dia sangat familiar dengan daerah itu ya aku sangat mengharapkan masukan2 seperti itu, yang mereka pernah kesana/pernah tinggal disana/tinggal disana “oh ini ada gang, ada rumah2 disini” hal2 yang seperti itu, untuk yang lain nya sendiri tanggapanya cukup baik dan positif. mendukung terus kedepannya.
Tumblr media
Sumber gambar. https://www.instagram.com/p/BFIpMvxNqnd/
Celcea Tifani - Pertigaan
http://www.hellogreenie.co.uk https://www.instagram.com/celcea/ https://www.instagram.com/pertigaanmap/ [email protected]
1 note · View note
itsplentyofit · 8 years
Text
Bram Christian
Bram Christian  seorang pemuda berdomisili di Surabaya, vokalis dari band rock bernama KOLIBRI yang rencananya di tahun ini akan merilis albumnya secara fisik. Karya karyanya yang banyak menceritakan tentang kegemaran pribadi akan hal hal disekitarnya. Sedikit wawancara dengan bram tentang kegemarannya di ranah visual.
Tumblr media Tumblr media
Suka menggambar sejak kapan?
Seingetku sejak TK waktu guru nyuruh gambar gunung aku sukanya gambar yang lain, biasanya sih gambar t-rex, di dalam perut t-rex ada ayam, t-rex nya makan ayam. Gambar mobil, motor alien macem-macem. Waktu SD sudah mulai nggak merhatiin guru karena sibuk sendiri coret coret di buku. nah kebiasaan itu berlanjut sampai SMP-SMA, tapi sejak SMP aku udah bawa buku khusus untuk gambar. Paling berkesan sih waktu SD, aku kolaborasi sama temen aku yang suka gambar, kebetulan waktu sd aku suka bikin komik, nah kepikiran untuk bikin komik porno sama dia. Tokohnya sih fiksi, tapi nama tokoh itu pakai nama temen sekelas hahaha, tapi semua kenangan, gambar gambar waktu jaman sd sudah sirna, terkena banjir. Kayanya dilaknat Allah hahahaha.
Background kuliah arsitektur berpengaruh sama proses berkarya?
Secara langsung di awal kuliah nggak terlalu apalagi ke teknik menggambar, cuma karena kuliah arsitek masih berkaitan dengan gambar menggambar jadi kebawa sama prosesnya. Lebih ke gaya hidup, kebiasaan dan pola pikir kalau “hidup dari menggambar itu bisa”. tapi akhir akhir ini sudah mulai terasah dari background aristek, gambar aku jadi lebih meruang, berdimensi. Pengen juga menggabungkan ilustrasi dengan ilmu arsitek secara langsung, cuma masih menemukan formula yang cocok. makanya sekarang kebanyakan ilustrasi lepas.
Kenapa mayoritas artworknya hitam putih?
Namanya hidup ya hitam putih hahaha. Jarang memposisikan untuk “ini saatnya menggambar harus mepersiapkan alat alat lengkap bla bla bla” ya biasanya cuma ambil buku atau kertas sama alat gambar. paling pensil aja sih, kaya pensil mekanik, pensil 2b sama pensil arang/charcoal. Nah efek pensil ini kan grayscale, karena kebiasaan jadi tertarik ke grayscale ini, ya secara ga langsung terbawa untuk senang menghasilkan “ini grayscale tapi bisa di apain lagi dari grayscale ini, jadi hitam putih yang nggak absolut, hitam putih yang cenderung ke abu abu”. Dan kebetulan juga dari dulu ragu soal milih warna, jadi suka belum yakin gitu. Belakangan ini di beberapa gambar udah mencoba memberi warna, tapi sebatas photoshop. jadi tetep yang ditonjolkan grayscale itu sendiri, warna cuma sebagai penunjang.
Ada yang menarik di instagram banyak sekali artwork band kenapa Bram tertarik membuat series tentang band? apa yang ingin disampaikan dari series ini?
Lagi mencoba memulai untuk aktif menggambar kembali diawali dari hal hal yang personal, yang aku suka, yang dekat dengan aku. Mencoba menggambar yang belum ada maksudnya, ilustrasi lepas. Suatu saat kepikiran untuk menggambar yang mengarah ke musik tapi tetep fiktif. Ada saat dimana terbesit keinginan untuk menggambar salah satu band surabaya yang kebetulan masih temen temen sendiri “Dopest Dope” bisa dibilang i’m the biggest fan of them. Pada saat proses menggambar Dopest Dope kepikiran untuk memperpanjang “bahan” yang mau digambar, soalnya biasanya bingung mau gambar apa. yaudah memutuskan untuk gambar band band aja. Jadi setelah menggambar Dopest Dope aku mencoba menggambar band lain seperti Egon Spengler, Robot, Papa Onta dan lainnya. Series yang aku gambar ini murni personal favorit, jadi bukan menggambarkan “ini band terbaik di surabaya” atau semacamnya. Setelah menggambar, biasanya aku share ke teman teman sendiri, atau aku tag ke band yang bersangkutan.
Tumblr media Tumblr media
Diantara artwork band ada karya tentang keluarga, apa ada cerita tersendiri?
Sebenarnya itu karena ayah ulang tahun bingung mau ngasih apa, pas lagi acara sama keluarga besar. itu juga hasil kerja semalem, gambar semalem cepet-cepetan jadi ya nggak terlalu bagus gambarnya. Murni karena ayah ulang tahun.
Ada keinginan untuk berpameran?
Sejauh ini melalui socmed dipamerinnya, instagram. Kedepannya ingin dipamerin ke tempat yang layak disebut pameran tapi masih wacana. Ada target pribadi, jadi gambar gambarku nanti mau aku bikin artbook. Artbook yang benar benar keinginanku sendiri, cuma belum ada gambaran mau diapakan artbook ini, sementara ya murni koleksi pribadi.
Kedepannya, apa ada keinginan untuk terjun ke dunia professional di bidang ini?
Untuk ke professional masih santai dari awal belom ada target kesana, karena menggambar murni passionku. Untuk disebut ilustrator belum ada bayangan.
Adakah Project yang sedang digeluti kali ini?
TY Records series, awalnya karena aku dan teman suka pada satu film “straight outta compton”. Dari situ iseng untuk bikin record label tapi tetap fikitf. Nah record label itu dinamai TY Records. Jadi kalau pernah scrolling instagramku ada beberapa gambar teman teman warung di dalam satu frame, Series ini sama seperti itu tapi lebih ke musik, jadinya ya label ini mengeluarkan drawing, bukan musik. dan balik lagi semuanya fiktif, murni untuk mengisi waktu luang.
Tumblr media Tumblr media
Christian Dwi Bramantyo
steller.co/bramchristian instagram.com/bram.christian iwannakissthebox.tumblr.com [email protected]
1 note · View note