Tumgik
jejaringbiru · 1 hour
Text
Jangan dulu pergi
Tumblr media
Part menyedihkan dari pergi merantau adalah mendengar bahwa orang tua jatuh sakit. Seakan ingin memiliki pintu kemana saja dan pergi memeluk mereka.
Dulu waktu kecil hal yang paling di tunggu-tunggu adalah berkumpul bersama di kampung halaman. Terlebih melepas rindu kepada nenek dan kakek.
Dari kecil aku selalu diajarkan untuk bersikap baik dan patuh kepada mereka sebagaimana mereka adalah orang tua ku juga. Umi selalu bilang "tanpa mereka, tidak akan ada Abi Umi di dunia ini. Dan tidak akan ada kalian juga di sini. Mereka yang sudah lelah payah membesarkan Abi dan Umi. Maka, kakak kalau sudah berkeluarga nanti, jangan lupa tetap silaturahmi sama kakek dan nenek."
Namun kini, aku telah kehilangan satu diantara mereka. Nenek.
Bayangan cahaya wajah nya hadir kembali. Memenuhi pikiran diwaktu senggang. Aku rindu nek.
Dan kemaren aku mendengar berita duka itu hadir secara tiba-tiba. Seakan duka yang lalu belum juga hilang.
Kakek terjatuh di kamar mandi menyebabkan tidak bisa bangun dan bicara karena pendarahan di kepala. "struk ringan"
Robbii aku ingat sekali pamitan beberapa bulan lalu sebelum pergi merantau. Sangat mengharukan.
Kakek yang selalu memegang pucuk kepala kami sebelum pergi, dan mendoakan kesuksesan kami. Tidak hanya itu. Setelah kami masuk mobil, kakek juga memegang kendaraan kami dan mendoakan keselamatan kami.
Siang tadi saat sedang asik berkelana dengan mata kuliah, pesan dari ponsel berdering. Umi bilang kalo kondisi kakek makin kritis. Kesadarannya menurun. Ku tutup buku-buku itu lalu aku buka pesan-pesan dari Nya. Ku baca pesan pesan Nya di selingkan dengan Al Fatihah.
Kek, sungguh pijakan kaki ku sampai hari ini adalah sebab dari doa-doa tulus mu.
Allah, berikanlah kakek kekuatan dan kesembuhan yang sempurna🌼
Cairo, 29 April 2024
5 notes · View notes
jejaringbiru · 9 days
Text
Selamat Hari Kartini
Tumblr media
Disetiap diri perempuan, ada jiwa Kartini yang selalu hidup. Perempuan yang selalu ingin yang terbaik untuk generasi yang dilahirkan. Apapun keadaannya, anaknya harus lebih tinggi sekolahnya daripada ibunya.
Tak usah jauh-jauh mencari sosok Kartini. Dia ada pada ibumu, yang berkorban apapun untukmu. Dia ada pada saudari perempuanmu yang banyak mengalah padamu. Bisa pula dia ada pada dirimu, yang ditempa badai berkali-kali, tetapi tetap tegak berdiri.
Serapuh-rapuhnya dirimu, tetaplah belajar menjadi Kartini. Terangi bumi dengan pengetahuan, karena ketahuilah engkau adalah lilin yang suatu saat akan habis. Sebelum itu terjadi, nyalakan lebih banyak lilin lagi, agar nyalamu pernah memberikan arti.
@yurikoprastiyo
68 notes · View notes
jejaringbiru · 10 days
Text
Yang tidak pernah terlihat keluh kesahnya di hadapan manusia, bukan berarti hidupnya selalu baik baik saja
Bisa jadi ia hanya pandai menutupi kepiluan yang sedang dirasakannya di hadapan manusia, sedang di hadapan-Nya seringkali berurai air mata.
62 notes · View notes
jejaringbiru · 12 days
Text
Jangan tunggu, ia tidak akan pernah datang. Namamu hanya kilasan lalu yang ia simpan di layar ponselnya. Sebagai seseorang yang akan ia hubungi jika ada kepentingan sewaktu-waktu.
Jangan tunggu, ia barangkali sudah bertamu ke rumah perempuan baru, yang ia temui di acara kelas atas yang bersulang dengan anggur yang tak memabukkan.
Jangan tunggu, ia tak mencintaimu.
118 notes · View notes
jejaringbiru · 16 days
Text
"Aku menulis tentang cinta, seakan-akan aku telah mengenalnya dengan baik. Tapi sejujurnya, aku tidak tau apakah aku dan cinta sudah bertemu secara resmi"
- anonim
39 notes · View notes
jejaringbiru · 19 days
Text
Sehati-hatinya diri ini, kadang masih sering terpeleset juga. Akibat tindakan ataupun perkataan dari lidah sendiri. Karna itu tak pernah berhenti "mengutuki" diri sendiri dengan kebodohan yang tak ada habisnya. Biar setiap hari terus belajar. Berharap, esok hari bisa lebih baik lagi.
147 notes · View notes
jejaringbiru · 21 days
Text
Penghujung Ramadhan 2024
Kesan Ramadhan di tahun ini begitu banyak bersyukur, mengingat diri sudah berusaha untuk bisa menggenapkan tarawih di setiap malamnya. Kalo dihitung memang absen 6x di masjid atau mushola. Namun,demikian spirit untuk menggantinya masih menggebu
Syukur lainnya adalah manakala anak pertama dan kedua bersemangat berpusa dari waktu sahur hingga berbuka,meski tidak genap dari awal, tetapi semangat dan ketabahan mereka butuh diapresiasi, semoga ALLAH mengapresiasi upaya mereka dengan ganjaran-NYA. Jadi teringat, di awal shaum Ramadhan anak pertama setelah berbuka malamnya dilanda demam tinggi, begitu pun anak ketiga mengalami demam (Krn masih usia batita,tidak ikut shaum), anak kedua karena masih belajar untuk konsisten berpuasa,masih tergoda untuk makan ataupun minum,terutama di siang hari.
Ramadhan ini juga membawa hikmah yg banyak karena masih diberi kesempatan untuk mendampingi ayah tercinta pengobatan di rumah sakit berupa cuci darah rutin sebanyak 2x dalam sepekan. Hikmahnya adalah Di Rumah sakit tsb menjadi orang yang sangat amat bersyukur,dimana masih banyak orang yang berjuang untuk hidup dan tegar menjalani proses pengobatan, meskipun tidak 100% terlihat pulih ke kondisi awal.
3 notes · View notes
jejaringbiru · 22 days
Text
Manusia beruntung
Kita berpikir banyak hal tentang keberuntungan. Lahir dari keluarga berada, tercukupi kehidupan sehari-hari sampai bisa memiliki segalanya. Ternyata tidak juga, dalam pandangan orang lain mungkin kita salah satu dari manusia yang beruntung tersebut, meskipun dalam banyak hal kita tidaklah sempurna.
Bahwa penting menganggap keberuntungan itu bukan perihal materi saja, atau pula kesuksesan yang besar dimata orang lain. Kadang-kadang, manusia beruntung adalah mereka yang memiliki kasih sayang dari orang-orang sekitarnya.
Sederhana yang mungkin tidak sederhana bagi orang lain.
Bisa jadi memiliki kesehatan yang baik dan mampu melewati hari-hari yang berat juga sebuah keberuntungan. Tak semua orang bisa memiliki atau bahkan menjalani, ada yang menyerah lalu mengakhiri segalanya dengan cara yang tidaklah baik.
Bisa melewati ramadhan dan Idul Fitri juga sebuah keberuntungan. Harap yang selalu kita panjatkan bahkan dari tahun sebelumnya.
Ditahun ini, kita jadi salah satu manusia yang beruntung tersebut bukan?
46 notes · View notes
jejaringbiru · 23 days
Text
Inti dari mendengarkan dengan baik adalah empati, yang hanya dapat dicapai dengan menangguhkan keasyikan kita pada diri sendiri dan memasuki pengalaman orang lain.
— Michael P. Nichols, The Lost Art of Listening
13 notes · View notes
jejaringbiru · 23 days
Text
Merelakan orang yang kita sayang memang tidak pernah mudah
Perlu banyak air mata untuk bisa kemudian rela bahwa ia memang sudah selesai menjadi bagian dari hidup kita
Perlu banyak waktu untuk belajar agar sang ingatan tak melulu memutar kenangan bersamanya
Belum lagi menyembuhkan kekecewaan atas harapan yang sebelumnya tertuju padanya.
Iya, melepaskan orang yang kita sayang memang tidak pernah mudah
Tapi, percayalah, apapun yang harus terlepas dari kehidupan kita adalah justru bentuk kasih sayang-Nya. Sebab, barangkali sudah tak ada lagi kebaikan atas kebersamaan dengan orang yang kita sayang
Sebab, barangkali Ia ingin menyelamatkan diri kita dari luka yang lebih mendalam di masa mendatang
Wonosari, 6 April 2024|| Dariku yang sedang belajar melepasmu
41 notes · View notes
jejaringbiru · 24 days
Text
Entah aku akan memilikimu atau tidak di akhir nanti, untuk sekarang aku senang bisa mencintaimu setulus ini.
Rekaan nan rayuan kepada Tuhan.
20 notes · View notes
jejaringbiru · 29 days
Text
Aku sudah memilih untuk menjatuhkan hati padamu. Dan ketika aku sudah memilih, aku tak pernah main-main dengan pilihanku.
25 notes · View notes
jejaringbiru · 1 month
Text
Hal yang paling menguntungkan dari mengagumi "sesuatu yang tinggi" adalah;
Kita bergerak mengejarnya.
Dan apabila tidak kita dapatkan sesuatu itu, kita berada pada ketinggiannya.
Menguntungkan bukan?
39 notes · View notes
jejaringbiru · 1 month
Text
Persepsi Ramadan
Ramadhan waktu SD rasanya seru, karena sekolah jadi pulang awal. Tidak sabar pakai baju baru waktu lebaran dan libur panjang.
Ramadhan waktu SMP lebih seru, karena tiap berbuka ibu sering bikin es. Tidak sabar tiap lebaran bertemu dengan saudara sepantaran dan dapat THR.
Ramadhan waktu SMA menyenangkan, karena punya teman ngabuburit. Tidak sabar tiap lebaran makan makan besar dan makan berbagai macam kukis.
Ramadhan waktu kuliah terasa hambar, jauh dari rumah dan punya agendanya masing2. Terasa mulai membosankan dan berat.
Ramadhan waktu awal bekerja, tidak jauh beda, hampir tidak ada excitement,skeptis. Hanya berharap untuk cepat libur saja.
Ramadhan saat ini. Menyadari bahwa kemarin ramadhan terasa membosankan, karena aku berjangkar dari apa yang bisa kulihat, kudengar, kukecap, kuraba, kuhirup. Ketika ada unsur yang hilang, Ramadhan terasa tidak ada artinya. 'Sama saja seperti bulan lainnya, hanya lapar dan haus saja'. Tapi, ternyata bukan hanya tentang menahan lapar dan haus. Aku bukan sedang menghadapi tubuhku yang lapar, haus dan lemas. Tapi menghadapi pikiranku. Saat ini lebih sulit menahan emosi ketimbang menahan lapar. Lebih sulit menahan apa yang ada dalam pikiranku, tentang oranglain, tentang pekerjaanku, tentang diriku. Berlipat lipat menjadi lebih sulit karena disaat yang bersamaan aku pun menahan haus, lapar dan lemas. Puasa bukan hanya memberi jarak antar makan dan minum, tetapi memberi jarak antara pikiran ku dengan diriku. Mengijinkan diriku untuk menonton pikiranku sendiri.
Kalau idulfitri artinya memang 'kembali berbuka' dan 'kembali fitri', bagiku esensinya bukan kembali ke 0. Tapi bagaimana diriku akhirnya kembali terbuka pada fitrah manusia yang dapat menyeimbangkan antara pikiran, tubuh dan jiwa.
Aku pikir selama ini aku sudah cukup paham dengan diriku sendiri. Seberapa batas tubuh menahan haus dan lapar. Tapi ternyata bukan hanya itu, tapi, seberapa jauh aku bisa mengendalikan diriku sendiri, seberapa jauh aku punya kontrol penuh atas pikiranku sendiri.
Setidaknya, ini bagiku, mungkin orang lain punya pengalaman dan persepsi yang berbeda.
15 notes · View notes
jejaringbiru · 1 month
Text
Hidup sering menghadirkan hal-hal yang tak terduga, dan memberikan suatu pengalaman berharga bagi kita.
@hardkryptoniteheart || 29/03/2024 || 10:55 ||
7 notes · View notes
jejaringbiru · 1 month
Text
People pleaser itu kalau lagi belajar "menolak" juga punya resiko "gak enak", tapi ya harus dijalani pembiasaannya, karena pada akhirnya hal itulah yang sebenarnya baik bagi diri sendiri.
Rasanya damai, tidak semenyiksa saat menjalani hal yang memerangi batin sendiri.
16 notes · View notes
jejaringbiru · 1 month
Text
Yeah, i trying to be better in this years!
I do a lot of progress.
I cry every month when i get lose. But, i'am always say to myself, "it's okay, God's destiny is the best way".
14 notes · View notes