journeyofken
journeyofken
Journey of Ken
592 posts
Sebuah tempat untuk: menuangkan segala riuhnya isi hati dan kepala; mengingat perjalanan; mentafakuri kehidupan.
Don't wanna be here? Send us removal request.
journeyofken · 7 days ago
Text
Ga pernah bosen ngedengerin lecture beliau karena SELALU INSIGHTFUL. Selalu ndanging, selalu ada nilai dan pelajaran yang bisa diambil. 🥹
youtube
0 notes
journeyofken · 11 days ago
Text
Pohon Tumbuh Tidak Tergesa-gesa
Makin dewasa, kadang tidak sadar membandingkan diri sama orang lain. Mengukur diri dengan alat ukur yang tak seharusnya kita gunakan; persepsi orang lain.
Waktu pulang ke rumah orang tua minggu lalu, aku menyadari jika banyak pohon di sekitar rumah ini yang umurnya lebih tua dari umurku, mereka adalah pohon kelapa, mangga, rambutan, dan nangka. Bahkan, foto mereka saat masih tumbuh masih ada, menjadi latar fotoku saat masih kecil dulu.
Mereka masih berbuah hingga hari ini, memberi manfaat meski menetap tak berpindah sama sekali. Bahkan, seiring kesibukanku, aku tak menyadari pertumbuhannya.
Entah kenapa, sulit bagi kita meneladani pohon. Andai kita petani, kita pun akan sadar tidak bisa memaksa padi tumbuh hingga menghasilkan bulirnya dalam sebulan. Mangga yang baru bertunas, tak bisa kita paksa segera berbuah dalam enam bulan. Apalagi tanaman-tanaman yang lebih lama lagi seperti durian. Mereka, para petani, amat sabar merawatnya dari bibit hinga berbuah, hingga layak panen.
Entah kenapa kita nggak pernah sabar sama hal-hal yang lagi kita tanam sendiri, dari pekerjaan ingin segera punya pekerjaan yang baik dengan gaji besar, dari pendidikan ingin segera selesai dengan nilai memuaskan, dari berkeluarga ingin bergegas menikah - punya anak - hidup bahagia - punya rumah - punya apapun, dan entah apapun yang lagi kita mulai. Kita tergesa untuk segera lihat hasilnya, tidak hanya itu, tapi juga berekspektasi bahwa kita akan mendapatkan hasil yang baik.
Entah kenapa, kita terasa begitu tergesa-gesa. Seolah jika sudah sampai kepala tiga, semuanya telah terlambat. Seolah kita kalah dari perlombaan yang sebenarnya tidak pernah ada.
Dan karena begitu tergesa-gesa, kita kadang nggak sadar bahwa bisa jadi kita adalah pohon durian yang iri kepada padi. Kata terfamiliarnya adalah kita kehilangan jati diri. (c)kurniawangunadi
261 notes · View notes
journeyofken · 13 days ago
Text
If you’re asking how Edin from academic lens. It does humble me.
But yeah, it’s my first time in life. I might not be able to repeat it so yea I’ll just embrace it🫂
Tumblr media
Edinburgh, 12 Juni 2025
2 notes · View notes
journeyofken · 14 days ago
Text
Ini manis sekali 🥹🤍
youtube
3 notes · View notes
journeyofken · 17 days ago
Text
Menjadi merdeka dari hal-hal yang memang tidak dalam kendali kita.
Memerdekakan diri dari hal-hal di luar kendali adalah kunci agar hidup lebih tenang dan damai. Jika tidak nyaman dengan story orang cukup dimute atau unfollow, atau hal-hal lain misal tidak perlu tahu urusan orang lain jika tidak punya keterkaitan atau itikad ingin membantu, dsb.
Bukan egois, bukan juga apatis, melainkan kita sadar bahwa banyak hal-hal di luar sana memang bukan sepenuhnya tanggungjawab kita, atau harus kita. Ada kalanya, kita juga harus bijaksana dalam memandang bagaimana keadaan diri kita.
Bukan karena tak peduli, tapi karena kita sadar, peduli yang berlebihan pada semua hal justru melelahkan. Ada batasan-batasan yang Allah titipkan dalam tubuh, jiwa, dan pikiran kita. Kapasitas yang tidak selayaknya digunakan untuk memikul beban seluruh dunia. Bahkan dunia pun tidak sedang meminta kita untuk menyelesaikannya seorang diri.
Ada waktunya kita hadir, ikut membantu. Tapi ada pula saatnya kita untuk cukup tahu saja, cukup mendoakan, lalu melanjutkan hidup. Memilih untuk mute, unfollow, menjauh dari obrolan yang penuh drama, atau menahan diri untuk tidak ikut menilai hidup orang lain, itu bukan bentuk keangkuhan. Melainkan bentuk cinta kita terhadap diri sendiri.
Cara kita menjaga agar batin tetap jernih, bijak dan tetap memiliki ruang untuk mengurus hal-hal yang benar-benar memberi porsi bagi kita. Hidup ini terlalu luas untuk dikendalikan seorang diri. Dan terlalu singkat untuk diisi dengan urusan yang tidak berkontribusi pada pertumbuhan diri. Maka, melepaskan bukan berarti menyerah. Menjauh bukan berarti memutus. Dan diam bukan berarti tidak peduli.
Kita hanya sedang belajar satu hal penting:
Menjadi merdeka dari hal-hal yang memang tidak dalam kendali kita.
140 notes · View notes
journeyofken · 27 days ago
Text
Tidak semua yang bernilai harus terlihat. Dan tidak semua yang terlihat, selalu benar-benar bernilai.
Sering kali, yang paling dalam justru tidak berbentuk. Tidak dipublikasikan, tidak dibicarakan, tidak dibagikan. Tapi diam-diam, ia hadir. Tumbuh dalam sunyi, mengakar dalam hati. Salah satunya: niat.
Niat itu senyap, tapi pengaruhnya nyata. Ia tidak selalu diumumkan, tapi menentukan arah. Ia tidak harus diakui orang lain, tapi menjadi saksi utama di hadapan Allah. Niat adalah awal yang tak terlihat, tapi justru menjadi dasar dari segala langkah.
Saya makin menyadari hal ini ketika mulai belajar coaching—khususnya lewat pendekatan khas yang saya kenal: I.S.L.A.M Model. Dalam framework ini, proses selalu dimulai dari huruf pertama: I = Intention. Sebelum bicara tentang tujuan, strategi, atau rencana, yang pertama kali digali dari seorang coachee adalah: untuk apa kamu memulai ini? Mengapa ini penting bagimu? Siapa yang ingin kamu libatkan dalam proses ini?
Sejak saat itu, saya pelan-pelan belajar bahwa niat bukan sekadar “kata pembuka,” tapi fondasi. Ia yang menentukan arah, makna, dan keberkahan dari seluruh proses. Dan semakin saya mendalami pendekatan ini, semakin jatuh cinta rasanya dengan agama ini—Islam—yang begitu memuliakan niat, bahkan menjadikannya pembeda antara amal yang bernilai ibadah atau sekadar rutinitas kosong.
Dulu saya mengira, yang terpenting adalah hasil. Tapi semakin bertumbuh, saya makin paham: yang pertama kali dilihat oleh Allah adalah al-bidāyah=permulaan. Dan permulaan itu selalu terletak pada niat.
Di hari-hari biasa, niat membantu saya kembali pada esensi. Mengerjakan sesuatu bukan karena sedang dilihat orang, tapi karena ingin melibatkan Allah di dalamnya. Kadang hanya lewat ucapan pelan, “Bismillah, niat karena Allah.” Sesederhana itu. Tapi justru di sanalah letak kekuatannya.
Niat adalah bentuk keterhubungan batin. Ia menenangkan langkah, menguatkan makna, dan meluruskan hati yang mudah sekali terombang-ambing oleh penilaian luar.
Kadang saya berpikir, mungkin ini juga yang saya rasakan saat bertemu seseorang yang membawa visi baik dan terasa menyalakan semangat dalam diri. Rasanya seperti teresonansi dengan niatnya. Karena niat, jika cukup kuat, memang bisa menggerakkan. Ia hidup. Ia menular.
Hari ini, kalau ada satu hal yang terus ingin saya latih, semoga itu adalah niat.
Niat tidak menjamin jalan akan selalu mudah, tapi ia menjaga langkah tetap utuh.
Pelan-pelan saja… Yang penting terus mengingat untuk siapa semua ini dimulai.
- 29 Mei 2025 -
41 notes · View notes
journeyofken · 1 month ago
Text
Mudah memang mencintai hal termasuk diri sendiri saat keadaan baik-baik saja. Namun, tidak saat keadaan terpuruk, gagal, tidak layak.
Tumblr media
Mencintai diri sendiri saat merasa gagal dan tak pantas, memang sesulit itu, ya?
Namun mari kita lihat apa yang akan datang jika kita tidak berhenti disini, saat ini. Mungkin kan temui kecewa-kecewa yang lain. Tapi, bukankah dunia tempatnya kecewa?
Edinburgh, 21 Mei 2025. Cerah, yang mendung dan hujan adalah mataku.
7 notes · View notes
journeyofken · 1 month ago
Text
Mau istirahat tapi dunia terus berputar
Riuh suara di kepalamu terasa lebih keras dari detak jantungmu. Bahkan saat dalam keramaian, suaranya tetap terdengar keras sampai-sampai kamu jarang memerhatikan suara yang lain.
Dan riuh suara itu semakin terdengar tatkala kamu mengukur-ukur dirimu, sibuk memerhatikan nikmat yang dimiliki orang lain. Kamu tak mampu membungkamnya padahal itu adalah dirimu sendiri.
Semakin dewasa. Rasa tenang itu adalah hal yang berarti, hanya saja kita kerap lupa jika tenang berangkat dari rasa cukup. Merasa cukup dengan apapun yang kita miliki dan dapatkan, sesuatu yang saat ini menjadi jatah rezeki kita. Mencukupkan diri dengan yang halal, tidak hanya halal tapi juga toyib. Mencari rezeki tidak dengan eksploitasi orang lain. Mengusahakan rezeki yang berkah untuk keluarga.
Semakin dewasa. Validasi yang kita butuhkan seharusnya cukup dari orang tua kita sendiri, atau mungkin dari pasangan, bahkan dari anak-anak. Kita tidak perlu mendapatkannya dari semua orang.
Saat kita diapresiasi karena menemani anak-anak bermain. Saat kita diapresiasi karena bisa mentraktir bapak dan ibu makan bakso dengan gaji kita. Saat kita diapresiasi karena udah bekerja keras seharian sama pasangan. Semua itu udah cukup.
Belajar rasa cukup saat dewasa adalah seni untuk bisa menjalani kehidupan dewasa dengan lebih tenang. Cita-cita kita mungkin tidak meraih bintang-bintang dan tidak menjadi orang yang bersinar, tapi cukup hadir untuk keluarga. Bisa hadir untuk anak-anak.
Entah siapa yang menuntutmu untuk menjadi luar biasa. Menjadi pucuk-pucuk dunia. Kalau kamu lelah, apakah kamu tahu bagaimana caranya beristirahat? (c)kurniawangunadi
291 notes · View notes
journeyofken · 2 months ago
Text
I need someone who say this :”
4 notes · View notes
journeyofken · 2 months ago
Text
Metanoia
Tumblr media
Belajar berserah kepada Allah seutuhnya, atas suatu urusan yang kita rasa sangat penting dalam hidup kita itu ternyata; sulit.
Sulit saat; isi kepala terus beragumen dengan beberapa kemungkinannya sendiri.
Sulit saat; ketakutan akan hal buruk terus menghantui.
Sulit saat; diri ini sadar diri memiliki banyak keterbatasan pengetahuan dan kemampuan sebagai hamba, tetapi tetap keras kepala berusaha mencampuri takdir Allah yang berada diluar daya dan kuasa.
Sulit saat; diri ini ragu untuk meyakini bahwa Allah pasti akan atur segalanya—dengan sebaik-baiknya.
Ternyata, sesulit itu belajar memasrahkan hati dan melapangkan dada perihal hasil akhir dari sebuah upaya. Ternyata, sesulit itu mengaku beriman kepada takdir-Nya meski bibir selalu mengucapkannya dalam doa.
Dan di tengah kecamuk dada dan gelap mendungnya di langit hati, segalanya selalu berakhir kepada pintu berserah diri dan memohon petunjuk Allah, mudah-mudahan Allah selalu teguhkan hati ini di jalan-Nya.
Penghujung Ramadhan, 21 Maret 2025 05.51 wita
138 notes · View notes
journeyofken · 2 months ago
Text
:)
Tumblr media
Yaa Allah, guide my heart to approach the path that You love the most.
6 notes · View notes
journeyofken · 2 months ago
Text
whoever forgets Allah will be made to forget themself and their family, left wandering in this world without purpose or awareness in their mind . So, let us make it a habit to remember Allah always. It requires no time or effort—just move your tongue while feeling the words deeply in your heart, such as: SubhanAllah (Glory be to Allah), Alhamdulillah (Praise be to Allah), and La ilaha illAllah (There is no deity but Allah).
من نسى الله أنساه نفسه ، وعائلته وجعلهُ تائهاً في هذه الدنيا دون مطلبٍ أو وعيٍ في عقله ، فل نجعلها عادة وهي ذكر الله دائماً فهو يكلف لا وقتاً ولا جهداً فقط حرك لسانك مع استشعار الكلمات في قلبك كسبحان الله والحمد لله ولا اله الا الله.
205 notes · View notes
journeyofken · 2 months ago
Text
Sebenarnya, dalam keadaan apapun, semua pasti baik-baik saja. Asal satu kuncinya: Bersyukur.
Bahkan dalam keadaan paling sulit sekalipun, bersyukur. Bersabar itu masih level paling bawah. Bersyukur adalah puncaknya.
Ketika kamu masih tetap merasakan nikmatnya cinta meski dalam keadaan paling sakit sekalipun. Kamu tidak memilih pergi, karena tau bahwa bersama-Nya kamu akan selalu baik-baik saja.
300 notes · View notes
journeyofken · 3 months ago
Text
Lebaran pertama jauh dari keluarga. Setelah dua hari ada acara di tempat sekarang aku tinggal dan waktunya keisi tugas akhir (1 out of 3) yg deadlinenya akhir Maret kemarin, baru kerasa banget sepinya. Baru kerasa sendirinya. Mau chat temen buat basa basi juga takut ganggu, gatau juga apa yang mesti di obrolin setelah ngucapin dan maaf-maafan.
Oh ternyata sendirian tuh begini ya rasanya (kayak selama ini kamu sama siapa aja, Kenn :”). I mean mungkin bakal beda rasanya kalo udah ada life partner yang bisa dihubungin 24/7 tanpa mengenal waktu. Ada seseorang yang bisa jadi tempat ngobrol dan bersandar satu sama lain tanpa takut ganggu. So, mastiin dia adalah seseorang yang bisa diajak saling adalah penting, karena bakal jadi nightmare ga si kalo udah bersama tapi tetep kerasa kayak sendiri. I mean, intinya yang bisa saling.
Hmm, I think I’ve gone too far.
Selamat Idulfitri warga Tumblr. Semoga kita senantiasa menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Aamiin.
Salam hangat dari Edinburgh saat musim semi.🌸
Ps: mau nyimpen ini disini juga karena manis bgt🥹
1 note · View note
journeyofken · 3 months ago
Text
Oh this, I need this🥹🤍
Apakah Kau mengira bahwa terluka karna cinta akan dirasa seseorang yang berpacaran saja di zaman ini?
Tidak, seseorang yang katanya mencintai dalam diam juga berpotensi terluka tanpa kau ketahui, selayaknya ia yang mencintai diam-diam, rupanya Ia juga bisa terluka diruang sunyinya itu—realita yang sama-sama menyesakkan.
Bahkan Ia yang tak sempat memiliki itu, bisa jadi menanggung derita juga ketika di hadapkan dengan kehilangan, kehilangan harapan, kehilangan kendali atas diri yang sudah terlanjur meletakkan harap secara berlebih.
"Mengapa bukan Aku yang Ia pilih?"
"Tuhan harusnya Aku menerimanya (pacaran) saat itu"
"Tuhan, harusnya Aku lebih berani mengakui"
Pertanyaan-pertanyaan bodoh yang membuatnya merutuki diri, sebab terlalu pengecut dihadapan cinta, namun bukan, bukan sepenuhnya tak memiliki keberanian untuk mengakui, tapi ada prinsip dan keyakinan bahwa jalan cinta tak selalu melalui pacaran.
Ia tau, ia berusaha memahami itu berulangkali, namun apalah daya, ternyata patah dan luka kadangkala membawanya pada labirin nestapa yang tak ada ujungnya.
Lalu kadangkala penyesalan dan juga ketakutan merengkuhnya secara bersamaan, menyesali sebab telah kehilangan kesempatan (kesempatan bersama pada ia yang didamba, kesempatan merengkuh cinta dengan lebih nyata, merasakan rasa yang katanya 'Bahagia')
Namun di sisi lain ia juga takut menyalahi ketentuan cinta yang telah Tuhan tetapkan,
"Pacaran?"
"Memangnya benar akan bahagia bila besama?"
"Apakah tidak ada perpisahan?
"Apakah itu benar-benar kokoh dan bertahan?"
"Tidak, pada akhirnya yang tak ditakdirkan akan selalu menemukan caranya untuk terlepas dari genggaman"
Ia yang tak disatukan, barangkali memang bukan takdir yang tersematkan.
Disela-sela luka dan derita yang menyesakkan jiwa, sebetulnya Ia memahami bahwa takdir yang tuhan tetapkan tidaklah bermakna sia-sia, kendati cinta ataupun rasa yang ia punya melukai jiwa.
Seseorang yang teramat ia kagumi dalam sunyinya itu telah memilih jalannya sendiri, jalan yang bukan kearahnya, seseorang itu rupanya memiliki cintanya sendiri, cinta yang bukan melihat ke matanya, meski disunyi ia meratap sedih, namun ia juga bersyukur, bukankah itu juga tanda dari Rabb-Nya?
Bahwa mungkin seseorang yang Ia kasihi setulus hati bukanlah seseorang yang ditakdirkan untuk mencintainya, barangkali dibelahan bumi yang tak ia ketahui, sudah Allah pilih seseorang lain yang akan mencintainya dengan setulus hati.
"Semoga, semoga Tuhan mengkaruniakan Ia seseorang yang mencintainya, dan juga dicintainya"
Betapa sakitnya jika hanya salah satunya, sungguh, kadar ketahanannya belumlah mampu jika harus merasakan hanya salah satunya saja.
Dan semoga Cinta yang indah menemukan jalan dan cara yang lebih indah, lebih tertata dengan aturan-Nya. Pacaran bukanlah jalannya, ada aturan dan cara cinta seharusnya sebagaimana ketetapan Allah, mencintai bukan tentang bahagia semunya saja, tetapi mencintai menjadi jalan menemukan cinta-Nya.
(Maka apakah pantas ditempuh dengan menyalahi aturan-Nya)
Meski tidak berpacaran juga berpotensi kecewa, dan nestapa, tapi alangkah baruntungnya seseorang itu, meski ia direngkuh cinta dengan hebatnya, rupanya ia mampu menjaga cintanya, tidak melanggar, tidak menyalahi aturan, tetap mempertahan prinsip yang ia yakini bahwa jalan cinta bukan hanya melalui pacaran.
—journeyvie
15 notes · View notes
journeyofken · 3 months ago
Text
Tumblr media
Benar ya..
Duka dari kehilangan itu memang tak hilang dari kehidupan kita. Ia mengikuti kapan dan dimanapun kita berada. Ia datang di sela-sela keramaian ataupun kesunyian. Ia membiarkan diri kita untuk sejenak mengingat dan merasakan kembali bagaimana perasaan kehilangan itu.
Ada saat dimana kita menyambutnya dengan hati yang kuat, namun ada saat dimana kita menyambutnya dengan tangis sesak. Ya, seperti bagian lirik lagu Gala Bunga Matahari “kadang aku menangis bila aku perlu”.
Edinburgh, Ramadan 24 Maret 2025, 00.50
(Akan diditulis ulang/tambah dilain waktu insyaaAllah)
13 notes · View notes
journeyofken · 3 months ago
Text
The message: 🥹🥹🥹
Tumblr media
2 notes · View notes