juliandika
juliandika
Juliandika LPR
319 posts
Halaman tentang pengalaman hidup, keluarga dan mimpi2│ISFJ
Don't wanna be here? Send us removal request.
juliandika · 8 months ago
Text
The world is starting to absolutely terrify me. May Allah keep us in His protection, His mercy, His forgiveness, His love, His care, and His pleasure. Oh Allah, forgive us for any wrongs we have committed. Oh Allah make us among those whom you are happy with. Oh Allah grant us ease in the hereafter, let us have no fear or grief on the day of resurrection. Let us be among those destined for paradise, and make us untouchable for the fire, let not even the smoke of hellfire harm us. Be pleased with us ya rabb, be pleased with us; forgive our shortcomings ya rabb, forgive our shortcomings. Ameen ya rabb 😢🤲
97 notes · View notes
juliandika · 9 months ago
Text
Aku percaya, lelahku hari ini akan terbayarkan, pencapaianku akan mendapatkan penghargaan, keringatku akan menemukan hasil, dan ngantukku menghasilkan ketenangan.
Terimakasih untuk tubuhku yang masih bertahan, Terimakasih otakku yang masih berjalan, dan Terimakasih jiwaku yang menguatkan.
137 notes · View notes
juliandika · 9 months ago
Text
Tumblr media
It's my 12 year anniversary on Tumblr 🥳
0 notes
juliandika · 1 year ago
Text
One On One
Diskusi secara personal dengan orang lain di dua bulan terakhir sangat intens, banyak sekali hal-hal baru yang kutemukan, banyak sekali untold stories yang berkelindan. Hidup manusia ini benar-benar seperti perpustakaan hikmah, kita bisa belajar satu sama lain atas cerita hidup yang dilalui seseorang - tanpa harus melaluinya.
Hal yang paling banyak menjadi topik diskusi adalah soal tujuan hidup dan bagaimana caranya bisa menjalani hidup ini dengan bahagia, sebenarnya memang definisi bahagia itu sendiri sangat personal. Tapi, semua sepakat bahwa perasaan bahagia itu adalah perasaan yang bisa dirasakan tidak hanya oleh diri sendiri tapi juga orang lain.
Banyak sekali ketakutan-ketakutan yang menghalangi mimpi, apalagi di usia 30. Mau 30 atau 30 awal. Saat pekerjaan pertama sudah berjalan sekian tahun, mulai masuk ke fase berkeluarga, mulai banyak peran dan tanggungjawab, dan mulai merasa jenuh dengan kehidupan yang berputar.
Sungguh, tidak semua orang memiliki privilige di umur 30an untuk membuat keputusan-keputusan yang extrem, apalagi saat sudah memiliki keluarga. Saat keputusannya akan berdampak pada pasangan dan anak. Tidak semudah itu resign pekerjaan dan kemudian melakukan perjalanan keliling dunia. Tidak semudah itu mau ganti bidang pekerjaan. Tidak semudah itu menemukan pasangan dan ke pernikahan. Tapi, tidak semudah itu juga menjalani keadaan yang seadanya sekarang.
Dalam beberapa kesempatan, sebenarnya diri pun tahu apa yang seharusnya dilakukan, tapi tidak ada keberanian itu. Semahal itu keberanian di umur 30an ternyata. Tidak semua keluarga memahami bahwa hidup itu mungkin tidak linier jalannya. Tidak semua pasangan itu memahami bahwa pasangannya juga butuh dikuatkan untuk mencoba hal-hal baru dalam hidupnya yang mungkin saat percobaan itu dilakukan, kamu harus ikut menanggung ketakutan atas risikonya. Tidak semua memiliki support system yang kuat untuk membuat diri percaya bahwa hidup ini tidak selayaknya berjalan seperti badan tanpa ruh. Kehilangan kebahagiaan dan tujuan.
Mungkin kita semua akan sampai ke titik itu, titik yang membuat kita mempertanyakan jalan hidup kita sendiri. Apakah yang sebenarnya aku tuju? Apa aku bahagia dengan yang aku jalani sekarang?
244 notes · View notes
juliandika · 1 year ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
26K notes · View notes
juliandika · 1 year ago
Photo
Tumblr media
7K notes · View notes
juliandika · 1 year ago
Text
Percaya bahwa rezeki tidak tertukar, adalah keimanan
Punya hati yang ikhlas untuk melihat pencapaiannya orang lain, adalah sebuah keistimewaan yang luar biasa.
Karena tertawa melihat penderitaan orang lain itu mudah.
Merasa baik-baik saja ketika orang lain di bawah, itu biasa.
Tapi turut mendoakan ketika orang lain sampai pada rezekinya, itu ilmu hati yang perlu dilatih berkali-kali.
Apalagi ketika kita merasa di bawahnya. Ketika kita merasa satu langkah tertinggal di belakangnya.
Percaya bahwa rezeki tidak tertukar, adalah keimanan.
Karena bisa jadi memang rezeki kita selalu berbeda satu dengan yang lainnya.
Pencapaian kita tidak akan pernah sama.
Mungkin kita hanya perlu membiasakan diri untuk memberi ucapan selamat. Turut mendoakan dan bertepuk tangan atas keberhasilannya orang lain.
Bukankah Allah sudah menakar sesuai kemampuan hambanya masing-masing?
Ketika jalan kita dirasa sulit dan orang lain begitu mudah. Percayalah bahwa garis finishnya berbeda, waktu kita tidak sekarang.
Tapi setidaknya yang bisa kita usahakan saat ini juga;
Tidak iri melihat pencapaian orang lain merupakan sebuah ketenangan hati yang tidak semua orang mampu meraihnya.
Semoga hati kita selalu berada dalam keridhoan dan keikhlasan.
—ibnufir
620 notes · View notes
juliandika · 2 years ago
Text
Tumblr media
Obrolan kemarin dengan mantan kawan kantor. Sekira dua tahun lalu dia resign, lalu pindah kerja. Sebenarnya ndak dekat tapi dia buat status tentang kekecewaannya atas sebuah proyek, dari situlah obrolan ini berawal.
Intinya dia kecewa karena tidak diajak dalam mengerjakan sebuah proyek. Padahal pada proses persiapan mulai dari buat proposal sampai pengajuan, dia juga ikut berkontribusi. Namun, saat proyek itu tembus, dia ndak diajak. Dia sebenarnya sudah tahu kenapa tidak diajak walaupun tidak pernah diajak ngobrol juga. Kendalanya satu yaitu anggaran (proyek pemerintah, biasa anggaran mepet). Sekalipun begitu, kekecewaan tetap menyelimuti hatinya. Namanya juga manusia, hal itu wajar.
Kebetulan sedang punya misi menghabiskan buku Take and Give nya Adam Grant. Kurang lebih bahas terkait hal tersebut. Yang paling kuingat adalah perihal satu kasus tentang kontribusi yang tidak dihargai. Manusia sudah sewajarnya akan menuntut balasan dari kontribusi mereka terhadap sebuah karya. Namun ada juga orang yang terlalu rakus hingga tidak memandang orang lain berkontribusi. Nah orang2 ini yang disebut terlalu Taker, mereka hanya peduli benefit untuk diri mereka sendiri. Sekalipun sebuah karya itu dibuat dengan kerjasama banyak orang, orang2 yang over Taker ini akan mengakui karya itu sebagai karya mereka sendiri.
Berbeda satu jenis orang yang lain yaitu Giver. Mereka akan cenderung memberikan support kepada orang lain sekalipun kontribusi itu tidak dianggap. Mereka akan senang membantu orang lain sekalipun akan dimanfaatkan. Mereka adalah orang2 yg ikhlas membantu orang lain.
Menarik jika dihubungkan dengan konsep "mudahkan urusan orang lain maka Allah akan memudahkan urusan kita". Allah memberi perintah kepada kita untuk membantu orang lain, tapi tidak memerintah kita untuk meminta ataupun menerima balasan dari orang lain. Karena Allah lah yang akan membalas itu semua. Dari situ sebenarnya Allah sudah menjamin balasan atas apa2 yang sudah kita lakukan. Allah pun sudah tau bahwa berharap pada manusia ujungnya akan kecewa maka kita diminta berharap satu2nya kepada Allah.
Jika kamu kecewa karena telah berharap pada manusia, maka ada Allah yang tidak akan pernah membuatmu kecewa. Teruslah berharap hanya pada Allah. Allah akan membuatmu menangis haru suatu hari nanti atas harapan2 yang sudah kamu doakan setiap malam.
2 notes · View notes
juliandika · 2 years ago
Text
SETIAP ORANG DENGAN LELAHNYA MASING-MASING
Tidak ada siapa yang lebih ringan, siapa yang lebih berat. Tidak ada siapa yang lebih mudah, atau siapa yang lebih sulit.
Kalau saja kita mau menggugurkan ego kita sendiri, maka lebih mudah pula kita menghargai pergulatan hidup masing-masing. Tanpa kita perlu tahu takaran nilai timbangannya.
Kita menghargai lelahnya orang lain, sebagaimana ingin pula orang lain menghargai lelah kita sendiri. Tanpa menunggu cerita, atau uraian air mata baru kita percaya.
Masing-masing kita dengan jalannya. Dengan perjuangannya. Dengan cemas yang disembunyikan. Dengan kalut yang direda-redakan.
Dan beban yang ditanggung oleh masing-masing pundak, sungguh akan jauh lebih ringan dengan penghargaan satu sama lain.
Sambil saling mengerti. Terduduk bertukar tawa. Mengatur nafas sebelum memeras energi lagi, menjalani hidup yang tidak mudah. Yang dimiliki masing-masing.
achmadlutfi, 25.09.2022
181 notes · View notes
juliandika · 2 years ago
Text
Diantara nikmat yang sering tak disadari adalah shalat tepat waktu. Karena itu tandanya kita sedang dalam keluangan dan kelapangan, tidak sedang dalam riuh dan ketergesaan.
Pun bila dalam keadaan sibuk dan kita tetap shalat tepat waktu, itu lebih dahsyat lagi. Sebab artinya Allah mengaruniakan hati yang lembut, serta jiwa yang ringan untuk bersujud. Untuk bersegera menyambut panggilan-Nya.
277 notes · View notes
juliandika · 2 years ago
Text
Jalan jauh. Menetap di kota yang asing. Sendiri tanpa siapa. Barangkali menjadi barang mewah yang tak semua orang mengerti besar nilainya.
Tak semua orang mau melakukannya. Mungkin banyak kekhawatiran di depan. Mungkin banyak pertanyaan tentang esok. Mungkin dan mungkin yang lainnya.
Menjadi asing. Di tempat yang baru. Seperti kesempatan kedua untuk menjadi diri sendiri. Tanpa label yang melekat dari orang lain. Yang menjadikan kita harus berperan seperti itu. Padahal tanggung jawabnya. Atau keadaannya, mungkin tidak seperti yang kita mau.
Sebab itu bukan kita yang sebenarnya.
Orang-orang seringkali hanya ingin tahu tentang kita melalui apa yang mereka pikir tentang kita.
Hingga bila kita tak seperti bayangan mereka, mendadak kita jadi tampak aneh. Tampak bukan kita yang seharusnya, bagi mereka.
Sendiri. Asing. Di tempat yang jauh. Memberi kita kesempatan untuk menjadi apa adanya.
Sesederhana itu.
Sebernilai itu.
94 notes · View notes
juliandika · 2 years ago
Text
Mengenal Dirimu Sendiri
Berapapun angka usiamu hari ini, jangan pernah bosan untuk terus menerus mengenali siapa dirimu sebenarnya.
Di luar sana, tidak sedikit orang yang sudah matang secara usia, sudah berkeluarga, berkarir bertahun-tahun, tetapi masih belum mengetahui secara utuh siapakah sesungguhnya ia dan apa tujuan hidupnya.
Hanya karena kita sudah mengalami banyak hal dan peristiwa, jatuh bangun menjalani hidup, kita sudah merasa tahu siapa diri kita. Sudah kenal dengan amat sangat. Padahal belum tentu.
Hidup ini terlalu riuh. Kesibukan dan aktivitas kita, tak lain sebenarnya adalah distraksi. Mereka mengurangi waktu kita untuk berbicara dengan diri sendiri. Mendengar kebutuhan diri sendiri. Termasuk keluh kesah yang kita alami.
Sebab itu, sediakanlah waktu untuk menyendiri. Merenung dan menghitung. Resapi bagaimana hari-hari kita. Terima kesulitan dan kekurangannya. Hargai perjuangan dan pengorbanannya. Besar ataupun kecil.
Lihat lagi lebih dekat, sudah sebanyak apa kita mengumpulkan amal baik. Sudah seikhlas apa kita tersenyum dan meringankan beban orang lain. Sudah seteguh apa kita bersabar menerima keadaan yang Tuhan berikan.
Diri sendiri perlu didengar dan dipahami. Lebih dari itu, diri sendiri juga perlu dikenali, siapa ia, apa kelebihannya, apa kekurangannya, juga apa kebutuhannya dan apa yang hanya menyia-nyiakan usia.
Akan ada kebahagiaan. Akan muncul gemercik semangat yang tak biasa. Selepas kita tahu. Lalu menjalani hari dengan segala potensi dan kelemahan itu.
Desember 3, 2023
150 notes · View notes
juliandika · 2 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Palestinians and their everlasting love for their cats 🥺❤️
9K notes · View notes
juliandika · 2 years ago
Text
Tumblr media
Apa yang perlu kita khawatirkan dengan datangnya masa depan? Gak mencapai apa2, gini2 aja, stuck2 aja, atau bingung mau ngapain.
Kekhawatiran bisa hadir karena ekspektasi, ambisi, impian dan keinginan kita sendiri. Bisa juga karena tuntutan dari keluarga dan lingkungan. Sekalipun usia sudah mau lewat kepala 2, tapi quarter life crisis itu akan selalu hadir dalam setiap babak kehidupan.
Apalagi kala kita belum tahu mau ngapain selanjutnya. Atau sudah tau mau kemana tapi lingkungan dan semangat ini seakan saling mem-validasi jarak yang semakin jauh dari tujuan itu.
Di sore itu, saya sadar bahwa kekhawatiran dalam hidup akan selalu ada. Masalah juga akan selalu ada. Namun, disisi lain, sebagai Muslim kita punya amanah di dunia ini, menjadi muslim yang bermanfaat bagi orang lain. Apalagi saat ini adalah masa-masa genting perjuangan saudara-saudara kita di Palestina.
Pada akhirnya, bukan hanya tentang menyelesaikan masalah pribadi dan meredam kekhawatiran tetapi juga berperan dalam memperjuangan hak-hak saudara kita serta menjadi rahmat bagi seluruh alam. Memang berat jadi seorang muslim, semoga Allah kuatkan diri untuk melanjutkan perjuangan nabi kita, Nabi Muhammad SAW.
2 notes · View notes
juliandika · 2 years ago
Text
Tumblr media
Palestine will be free; from river to the sea.
1K notes · View notes
juliandika · 2 years ago
Photo
Tumblr media
184 notes · View notes
juliandika · 2 years ago
Text
Pada waktu-waktu dan usia tertentu, seseorang akan menyadari bahwa ilmu pada dirinya semakin terbatas. Ada kehausan akan pemahaman yang lebih mendalam tentang hidup, juga tentang dirinya sendiri.
Maka beruntunglah mereka yang mencari dan menemukan pemahaman-pemahaman itu melalui kaca mata Islam. Mereka menggali inspirasi dari Al Quran. Mereka mengosongkan cangkir untuk siap dituangkan oleh gagasan yang berasal dari langit.
Mereka bukan hendak menjadi ahli agama. Mereka hendak menuju pada keutuhan dan kebutuhan seorang Muslim, memahami nilai-nilai ajaran agamanya sendiri sebagai jalan memahami hidup.
102 notes · View notes