Text
Kemarin sore
tidak ada yang membuat langkah ini bergegas penuh selain
tempat lama
dan kerinduan menyusuri
jalan lama
oh satu lagi ternyata
kepala-kepala yang pemikirannya dirindukan
juga harus disertakan dalam perjalanan kemarin
senyum dan alunan tangan ini juga tercipta atas interpretasi dari kehangatan masa lampau yang menjalar
4 kaki terbayang, 30 kaki terkenang
sungguh perbincangan kemarin bukan aku punya ketika masih disana
bukan aku pula penggeraknya
jawaban jujur dari seorang warga biasa
namun berbeda ketika sebuah pertanyaan”bangga?”
kujawab dengan perbandingan realitas pengarunganku sekarang
untukmu pengalamanku itu bunyinya
sekali lagi bersyukur untuk kehangatan kemarin sore
dan pengingat rasa kembali
dari kehidupan yang sudah jauh.
0 notes
Photo






Sepanjang Beach, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Desember 2016
0 notes
Quote
You ruin your life by desensitizing yourself. We are all afraid to say too much, to feel too deeply, to let people know what they mean to us. Caring is not synonymous with crazy. Expressing to someone how special they are to you will make you vulnerable. There is no denying that. However, that is nothing to be ashamed of. There is something breathtakingly beautiful in the moments of smaller magic that occur when you strip down and are honest with those who are important to you. Let that girl know that she inspires you. Tell your mother you love her in front of your friends. Express, express, express. Open yourself up, do not harden yourself to the world, and be bold in who, and how you love. There is courage in that.
Bianca Sparacino (via wordsnquotes)
73K notes
·
View notes
Quote
Yang membedakan kita hanyalah semangat juang, baik untuk langit ataupun dunia.
0 notes
Text
Nahkoda tak Berawak
Kembali bertanya pada diri ini, seberapa jauh kamu telah melangkah? dan seberapa jauh waktu menorehkan jarak masa lalu.
Telah lama sejak kutinggalkan dermaga yang hangat untuk kutukar sepi. Terulang kembali kehangatan masa-masa menepi disana. Hembusan anginnya sungguh menyegarkan, sinar mataharinya begitu hangat dan menenangkan pikiran. Terlebih ketika matahari tenggelam menjadi panorama yang elok untuk disaksikan bersama dan menjadi akhir senja menuju gelapnya malam.
Saat ini aku sedang berlayar dilautan sendiri dengan kapalku menuju pulau yang kuharap mampu melontarkan angan-anganku menuju langit, bersanding dengan bintang-bintang. Keraguanku muncul, apakah aku mampu mengarahkan kapalku yang sedang menerjang lautan ini dengan selamat? Terlebih lagi aku adalah seorang nahkoda tak berawak.
Tak akan terduga bagaimana lautan akan bertindak terhadap apa yang melewati diatasnya. Saat tertentu kau akan dapat sejaring ikan di atas kapalmu atau tersapu ombak hingga patah tiang kapalmu. Mungkin lebih mengerikan ketika kau yang berada di atas lautan hanya terhuyung-huyung ombak tanpa tau, lautanmu itu sedang menerjang daratan. Sungguh dinamika lautan membawa praduga yang wajar membuatku takut. Iya, aku takut.
keyakinan untuk mampu mengarungi sendiri terdengar angkuh. Melihat apa yang ditawarkan lautan ketika melewatinya mau tak mau menurunkan ke egoisan dan mencoba mengakui kelemahan diri.
“Kapalku harus selamat”
Satu kalimat sarat harapan yang mendasari rencana-rencana besar pengubah haluan.
Tiba saatnya ketika badai benar-benar menempur kapalku hingga merebahkan diri sejenak menjadi harapan sederhana yang begitu besar. Angin kencang meniup badan kapalku hingga ingin terbalik ditelan gelombang, air laut dimuntahkan lautan membasahi geladak dan haluan, dan lambung kapal sedikit tergores oleh tajamnya karang. Disaat yang sama, aku pun harus mengendalikan kemudi, agar kapalku tidak terbelah di tengah lautan. Aku mencoba mencari bantuan dan terus berdoa “tuhan tolong selamatkan diriku, selalu”. Ini adalah badai pertama terbesarku selama memulai perjalanan memutar bumi, menakutkan.
Hingga fajar menyingsing, badai perlahan melemahkan serdadu-serdadunya kembali ke angkasa.
“Aku selamat”
itu adalah sebuah kalimat yang sontak mencuat dalam diriku. Bukan sebuah perasaan takut melainkan rasa senang yang menyebar menguasai pikiran. Sebuah pembuktian dugaan awal yang berwujud momok menakutkan justru menjadi sebuah pembelajaran yang patut untuk dikenang dan dibanggakan.
'A smooth sea never made a skilled sailor.' -- Franklin D. Roosevelt.
(to be cont)
0 notes
Quote
May your search through Nature lead you to yourself.
Unknown (via landscape-photo-graphy)
2K notes
·
View notes
Quote
people will actually taking their opportunity which they like. Unless they fall not on that point, just make a good impression for them
current mind
0 notes
Video
tumblr
Video klip “Dulu Kita Masih Remaja” ini, aku bikin untuk daripada tidak ada kerjaan. Sama sekali tak ada sangkut pautnya dengan apakah Dilan mau aku film-in atau tidak. Mudah-mudahan kita semua banyak uang.
920 notes
·
View notes
Text
siapa dia?
hitam dan putih saat itu lebih elok dari merah, kuning dan kelabu ketegasan warnanya menunjukkan siapa dia penuh percaya dan keyakinan, pikir nona
Sayang
Panas nya bumi pasundan harus membuat nona seperti pinokio, Hingga menyesal di sepanjang kereta menuju ibu kota.
Terekam, Perjabatan mengakhiri dengan panas dingin larut dalam genggaman.
Sampai jumpa!
0 notes
Quote
Karena bapak dan ibu sekalian, berat hati ini terasa terhormat
0 notes
Photo

HARAPAN DAN EGOISME
Puisi oleh Pidi Baiq
Berbalik kemudian. Radar perasaan berada di puncak logika. Mendeteksi semua yang ada di alam semesta. Kekuatannya jadi brutal, meraih kepentingan sendiri dengan kecepatan yang megah, yang cepat. Seolah-olah itu aku, menikam diri sendiri. Ini bukan hutan. Tapi selanjutnya adalah kau, datang berkunjung sebebas engkau mau, bahkan ketika aku sedang tak ingin. Nona, ini adalah anarki! Tanpa etika jadi alasan untuk kusebut engkau Bajingan atau seperti Hyena. Masuk ke dalam hatiku untuk lalu kau kunyah dalam keadaan mengagumkan. Maksudku tolong mengerti, aku jatuh cinta padamu! Apakah ini harapan atau cuma egoisme? Lalu apa sesungguhnya? Kau adalah kesunyian global untuk masih banyak lagi kerisauan dimainkan!
Vilnius, 2013
473 notes
·
View notes
Quote
Saya suka bagaimana Allah menunjukkan jastifikasi-Nya atas pemikiran saya sendiri. Alhasil membuat saya meringis, merasa bodoh, dan semakin percaya
0 notes