k-kia-blog
k-kia-blog
Sepenuh per Sepeluh
6 posts
belajar bersyukur...
Don't wanna be here? Send us removal request.
k-kia-blog 6 years ago
Text
Mencintai Allah melebihi apa yang ada di dunia, itulah hakikat pengorbanan di hari raya idul adha
Nussa Official, 9 Agustus 2019
0 notes
k-kia-blog 6 years ago
Text
Tumblr media
Terjebak dua kali.
Pada praktik kerja profesi psikologi termin 1 lalu, aku mendapati kasus mengenai anak yang ditempatkan di jurusan yang sama sekali tidak diminatinya. ia tak suka jurusan sains. baginya itu bidang ilmu yang kaku, sudah terdoktrin dan tidak diasah untuk berpikir kritis mengenai lingkungan sosial (menurutnya). ia pun beranggapan teman-teman di jurusan sains tidak menyenangkan, fokus pada belajar dan tidak tau bagaimana menikmati masa SMA. tidak satupun hal yang menarik baginya di jurusan sains, bahkan guru-guru.
aku bisa memahami bagaimana rasanya ia ingin keluar dari jurusan sains dan melompat ke jurusan sosial. aku tau, passion nya memang bukan di sains.
ia menjalani hari-harinya dengan keterpaksaan. demi tuntutan orangtua, gengsi orangtua yang ingin anaknya menjalani pendidikan di jurusan sains. bagi orangtuanya, anak sosial itu tidak ada yang sukses. sains lah yang hebat. padahal, bukankah tuhan telah menciptakan segala sesuatu seimbang kelebihan dan kekurangannya. tuhan telah menciptakan segala sesuatu pada tempatnya.
subjek ku merasa tempatnya bukan di sains. tetapi apa boleh buat, kehidupan masa sma nya harus ia habiskan dengan apa yang tidak dicintainya.
--------------------------------------------------
mba kiki bilang "pada kasus-kasus klien, kita akan menemukan kemiripan dengan permasalahan personal kita".
aku jadi terngiang kalimat mba kiki. psikologi. dalam benak masa kecil dan masa remajaku, aku sungguh tidak pernah membayangkan untuk berkecimpung di bidang ilmu ini. kedokteran. kedokteran. kedokteran. cuma itu yang ada di kepala ku sejak kecil. belajar mati matian, bangun sebelum subuh dan mengerjakan banyak soal. kertas-kertas soal berserakan di lantai kamar. hal biasa dulu. saat aku masih anak sma dengan ambisi untuk masuk kedokteran.
aku terjebak. pada pilihan untuk masuk PTN atau swasta. akhirnya karena ragu tidak dapat lulus di kedokteran, aku memilih prodi psikologi di PTN daerah sumatera barat. and then... aku lulus di fakultas kedokteran... prodi psikologi... haha. sempurna sekali jawaban Allah atas do'a ku. aku lulus di kedokteran (sambil lirik2 maba cowok kedokteran, wkwk). Allah selalu bisa menghiburku.
ku jalani hari hari perkuliahan di psikologi tanpa tau makna aku belajar dijurusan ini. memang aku tidak terlalu tersiksa seperti subjek ku. tapi aku hanya sedang merasa menjalankan sesuatu tanpa minat dan kesenangan.
aku tidak punya masalah dengan akdemik ku. hanya butuh sedikit penyesuaian di awal semester. performa akademik ku di jurusan ini cukup bagus untuk ukuran manusia tanpa minat sepertiku, hanya modal kemampuan. ipk ku tidak buruk, jadi asisten dosen, menyelesaikan perkuliahan S1 kurang lebih 3 tahun 10 bulan. akhirnya aku lulus lewat jurusan ini. 4 tahun aku menghabiskan hidupku untuk dia yang tidak kucintai (eh curcol 馃槀)
aku masih pingin cerita. tetapi aku harus mengerjakan tesisku. sebentar. nanti kita lanjutkan, ya.
馃檯
0 notes
k-kia-blog 6 years ago
Text
Sejuk
Masih dengan aku yg overthinking. lagi mikirin kenapa jadwal sidang pkpp ku gak muncul-muncul. berhari-hari aku berusaha untuk tetep ngerjain apa yang bisa dikerjain kayak latihan presentasi, bikin draft pertanyaan yg mungkin ditanyakan, sedikit2 nyicil proposal tesisku. hehe. aku resah, kepikiran terus, dag-dig-dug. siapa yang akan jadi penguji, galak apa enggak. hehe dan segala macam kecemasan yang meliputi segenap olah pikirku.
tentu. akhirnya aku pilih menelfon ibu... tidak di angkat. kemudian menelfon nenek, yes diangkat! ngobrol sama nenek. curhat. cerita sedih-sedih aja ke nenek hehe. padahal nenek mah orangnya juga gampang ikutan sedih. tapi ku tau nenek ku perempuan kuat. akhirnya aku tetep curhat sambil nangis bombay di telfon, wkwk. anak S2 nangis bombay, udah tua lagi. (nggak papa, menangis itu kebutuhan. makanya Allah ciptakan air mata, ia melegakan).
aku curhat sama nenek soal apa yg aku hadapi di perkuliahan saat ini. nenek bilang, "nggak papa, tiap orang dikasih ujian dan masalah yang beda-beda. namanya kuliah menuntut ilmu. nggak papa juga sedih. kalau senang terus nanti mematikan hati, lupa sama Allah.."
aku makin nangis sejadi-jadinya, haha~
terharu~
nenek sama ibuku, memang the best medicine ever. i love them so much 鉂わ笍
meskipun lega sedikit. tapi aku masih merasa belum mendapatkan penjelasan dari Allah. hatiku belum puas. rasanya masih ada yang harus dituntaskan, tapi bukan dengan menangis.
aku berdo'a. hatiku sedikit melapang. lalu aku buka Al-qur'an, mau ngaji. kebetulan di halaman yang lagi dibaca, seketika sekujur hatiku menyejuk... seperti dihembus angin segar dan melapang seluas-luasnya.
Allah bilang disana (Al-Fath 1-3). Allah kayak lagi ngomong ke aku :
1) Sungguh, kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata.
2) Agar Allah memberikan ampunan kepadamu (muhammad) atas dosamu yang lalu dan yang akan datang, serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan menunjukimu ke jalan yang lurus,
3) dan agar Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak).
seketika merasa Allah sedang bersamaku, memelukku, menjanjikan pertolongannya kepadaku. kemudian istighfar... meminta ampun karna dalam kegelisahan sempat berburuk sangka.
0 notes
k-kia-blog 6 years ago
Text
Belajar
Sejak kecil sejak pertama aku mengenal istilah belajar, makna belajar bagiku evaluasi. goal orientation ku sepertinya lancip ke arah performance orientation. penilaian. apakah performa ku baik atau tidak. orientasi pada performa membuatku membandingkan kualitas diri dengan pencapaian orang lain. tidak baik memang. tetapi sejak pertama aku memaknai belajar demikian, orientasi itu membantuku (mungkin) memacu diri, memacu kualitas. sampai mencapai performa terbaik (setidaknya bagiku).
Pemikiranku sempit soal belajar. aku jadi tidak pernah puas dengan pencapaianku selama ini. selalu merasa kurang. bagus kalau merasa kurang ilmu dan haus baca. tapi ini malah jadi insecure dan suka ragu sama kemampuan sendiri. jadi terus membandingkan kemampuan diri sama orang lain. bikin evaluasi negatif soal kualitas sendiri. Selalu merasa ada yang kurang. nyaris tidak bersyukur... jadi tidak pandai bersyukur.
rasa syukur tidak ku peroleh dengan memaknai belajar sebagai evaluasi. tradisional. bersyukur tidak ku peroleh dengan memacu diri karena tak ingin kalah dari orang lain.
setua ini sudah, hampir seperempat abad. ternyata aku tidak pernah belajar... tak belajar bagaimana menjadi makhluk yang pandai bersyukur...
0 notes
k-kia-blog 6 years ago
Text
self esteem #1
Akhir-akhir ini aku merasa sedang emosional. emosional dalam merespon lingkungan sekitar. sensitif begitu self esteem merasa sedang terancam. tak ingin kalah dan tak ingin mengalah. tak ingin di bawah mau nya jadi best person terus. perfeksionis. daya saing. performance oriented. merasa diri adalah yang terbaik, padahal jauh.
astaghfirullah...
astaghfirullah...
astaghfirullah...
lupa beristighfar. meminta ampun pada rasa sombong yang menguasai. lupa bahwa diri ini tidaklah seberapa harga. sampai semana betul aku pertahankan self esteem yang tak mau kalah. berbatas tipis dengan sifat yang menjerumuskan iblis pada keburukan.
0 notes
k-kia-blog 6 years ago
Text
Main Tumblr
main tumblr juga gara gara ...
1 note View note