Tumgik
kaatthahirah · 16 hours
Text
Tumblr media
Sabar dan syukur.
Nan, saat usiamu bertambah, ujian hidupmu pun akan semakin menanjak dan sukar. Itulah hakikat hidup. Kehidupan akan terus menempamu untuk menjadi bijaksana. Kehidupan akan terus membentukmu menjadi manusia yang senantiasa berkesadaran, bahwa kita tak pernah mencapai titik sempurna dalam segala hal.
Nan, kelak saat usiamu terus bertambah, jangan terlalu keras dengan dirimu sendiri. Kita tidak harus selalu berhasil dalam segala hal. Kita tidak harus selalu unggul saat memperjuangkan sesuatu. Dan kita tidak harus menjadi luar biasa agar bisa dilirik oleh manusia lain. Jadilah dirimu sendiri, yang sederhana, yang menjaga lisan dan senantiasa menata adabmu agar selalu dalam ranah kebaikan. Nan pahamilah, bahwa kita tidak pernah lepas dari percikan dosa-dosa, namun memohon ampunan adalah pilihan. Ambilah pilihan itu, selalu.
Nan, kelak saat usiamu terus bertambah, ada banyak kenyataan yang tiba-tiba terjadi diluar dugaanmu. Saat berada pada titik kebingunan, rasanya seluruh daya dan kuatmu tak mampu menghalau badai-badai yang menghampiri, namun jika terus berjalan, percayalah, kau akan mampu menyelesaikannya dengan pertolongan-Nya.
Nan, tanpa syukur, hidupmu akan terus terasa menyesakkan karena ujian-ujian kehidupan dan tanpa sabar, kau akan terus merasa kehilangan harapan untuk bertahan. Semoga hatimu selalu pandai menata syukur dan sabar agar terus luas, tidak hanya pada momen-momen senang dalam hidupmu, namun pada momen-momen terendah dalam hidupmu. Semoga syukur dan sabar itu selalu ada...menyala terang dalam hatimu. Menjadi lentera yang melapangkan dadamu dan meringankan langkah kakimu mengarungi kehidupan.
Gerimis hujan di tanah Rantau, 31 Maret 2023 16.10 wita
130 notes · View notes
kaatthahirah · 18 days
Text
Tumblr media
Come back to Allah, no matter how far you may have strayed and no matter how many sins you may have committed.
So as long as your soul has not reached your throat, it isn’t too late to repent.
"And it is He who accepts repentance from his servants and pardons misdeeds.” [42:25]
472 notes · View notes
kaatthahirah · 18 days
Text
Tumblr media
You will not find a single Hadith, even a weak one, describing how Aisha رضي الله عنها looked.
This is how careful the Sahabah and Muslims were, about letting someone even imagine what their women looked like.
And now, men post pictures of their own wives and daughters. Or women post themselves online to thousands of strangers. How far we have strayed...
"If the Sahabiyat wore Niqab in an era when modesty and chastity were exceedingly high, why neglect it in times of blazing fitnah today."
90 notes · View notes
kaatthahirah · 22 days
Text
May Allah subhana wa ta'ala heal you in a way that leaves no trace, and if He has decided with His wisdom that you must endure the tests, may He grant you the strength, patience and wisdom to face the tests in such a way that it only will bring you closer to Him, and it will enable you to taste a bliss that you have never experienced before and that it may be your sabab to enter Al-firdaws, Allahumma Aameen.
819 notes · View notes
kaatthahirah · 22 days
Text
“The believer has no relief except meeting Allah ﷻ Himself.”
Tumblr media
—Abdullah ibn Masud (ra)
165 notes · View notes
kaatthahirah · 22 days
Text
Hasan Al-Basri رحمه الله:
"I knew that the road was lonely, and no companion to accompany me, so I memorized the Qur'an."
[Siyar A'lam al-Nubala' 4/564]
Tumblr media
670 notes · View notes
kaatthahirah · 22 days
Text
Afiyah means well-being. Asking Allah for Afiyah means to be saved from Distress, Grief, Hardship, Test, and all pain and suffering in both this world and the hereafter. All of this is included in the short but beautiful dua:
“Allahumma inni As’ Aluka Al’Afiyah”
630 notes · View notes
kaatthahirah · 22 days
Text
Tumblr media
‘Umar Ibn al-Khattab رضي الله عنه said: ‘Three things make your brother’s love (wadd) for you pure: that you greet him when you see him, that you give him space in a gathering, and that you call him with his names that you love the most.’
The Refinement of Character by Imam Ibn Qudamah al-Maqdisi رحمه الله pg. 71
258 notes · View notes
kaatthahirah · 22 days
Text
Ibn Al-Qayyim رحمه الله said:
“How strange does it seem, that these tests which weigh a ton on our chest today will one day elevate us. Elevate us so high, that we will thank Allah. We will thank Him for testing us, for loving us and for giving us more than anyone could imagine.”
[Al-Fawa’id | Pg. 119]
Tumblr media
267 notes · View notes
kaatthahirah · 1 month
Photo
Tumblr media
“Letting one’s heart wander in the garden of the Quran, seeking consolation in it from every calamity, seeking healing in it from all diseases of the heart, so that it will bring comfort to his grief and healing for his worries and distress.”
Ibn al-Qayyim 
3K notes · View notes
kaatthahirah · 1 month
Text
Nyatanya, ga semua orang suka dengan pulang kampung. Ga sedikit orang yang memaknai pulang kampung sebagai cara menyakiti diri sendiri.
Tapi, apapun itu, akan selalu ada orang yang nunggu-nunggu kepulangan kita. Akan selalu ada orang yang dengan sedemikian kerasnya meminta pada sang pencipta, bukan harta atau tahta, tapi kepulangan seseorang yang di cinta.
119 notes · View notes
kaatthahirah · 2 months
Text
Gerimis subuh IV
Tumblr media
Diantara waktu yang terus bergulir maju, ingatan kita telah banyak sekali melupakan banyak hal dan peristiwa di luar kendali kita.
Namun, ingatan kita juga masih sama banyaknya dalam menyimpan hal-hal menyenangkan meski ada juga diantaranya kesedihan yang masih tertinggal padahal ingin sekali kita lupakan, ada penyesalan yang amat kita sesali dan ingin kita anggap seolah tidak pernah terjadi namun masih saja melekat dalam ingatan (mungkin sebagai penanda waspada agar kita tidak terjerumus ke dalam kesalahan yang sama dan agar berpandai-pandai mengambil pelajaran darinya) dan ada pula cerita tentang kegagalan yang masih tersimpan apik disana sebagai penanda bahwa Allah akan selalu ada untuk menguatkan kita melangkah sejauh apapun.
Jika kita bisa mengingat segala hal dalam hidup ini dengan teliti dan runut, mungkin kita akan merasa lebih banyak terluka dan sukar sekali tersenyum. Sebab hidup ini lebih banyak silih berganti gemuruh dan badainya daripada semilir rasa sejuk dan tenangnya.
Jika kita bisa mengingat segala hal dalam hidup ini dengan teliti dan runut, mungkin kita akan lebih banyak menatap ke belakang dan meratapinya daripada menjalani hari ini dengan penuh kesadaran dan rasa syukur. Mungkin pula kita akan lebih kesulitan lagi dalam urusan berdamai dengan banyak kenyataan hidup yang pahit dan tak sesuai harap kita.
Tetapi, Allah beri kita keterbatasan untuk tidak mengingat semuanya. Allah beri kita hati yang bisa diajak berdamai dengan beberapa keadaan yang tidak selalu sejalan dengan kehendak, meski seringnya perlu waktu panjang untuk menerima. Pun Allah beri kita hati yang selalu mau (kembali) bangkit dan melangkah lagi setelah terpuruk sedalam apapun dalam pusara kesulitan hidup.
Allah telah menata ingatan kita dengan amat hebat dan Allah telah menguatkan hati kita sekuat apa yang tidak pernah kita duga.
Pada satu titik tersulit hidup, kita merasa takkan pernah bangkit dari reruntuhan kegagalan dan kesedihan yang menimpa, namun Allah dengan kasih dan sayang-Nya selalu membalut hati kita yang terluka dengan kesembuhan, keberanian, kekuatan untuk kembali melangkah dan terus berharap kepada-Nya di tengah hamparan dunia yang penuh uji coba ini.
Semoga seperti sisa-sisa gerimis subuh yang menenangkan ini, rahmat-Nya selalu bertaburan tak terhingga meliputi jiwa dan raga kita. Sehingga menjadikan kita selalu mampu semangat dan bersabar dalam menjalani setiap garis takdir-Nya. Aamiin ya Rabb
Subuh, 6 April 2024 05.07 wita
81 notes · View notes
kaatthahirah · 2 months
Text
Kemarin dapat pertanyaan, apa definisi cinta yang tepat?
Tumblr media
Dulu sebelum menikah dan saat proses menuju pernikahan, selalu di nasihatin sama seorang psikolog (mba tyas) kalau dalam pernikahan kita harus merendahkan ekspektasi. Berulang kali nasihatnya diulang-ulang.
Pun setelah menikah, menyadari bahwa cinta yang tepat adalah cinta yang tidak akan pernah sempurna dan tidak akan sepenuhnya memenuhi ekspektasi. Namun meski begitu, cinta itu terasa utuh, tulus dan mencukupkan. Dari rasa cukup itu akan lahir banyak rasa tenang dalam menjalani kehidupan atas izin Allah. Tetapi tidak akan ada rasa utuh dan cukup jika hati enggan mensyukuri berbagai keadaan yang dihadapi dan ujian-ujian yang berhasil dilalui dalam pernikahan.
Di tengah ketidaksempurnaan, cinta itu terus bertumbuh untuk belajar mendewasa, dengan kesadaran untuk saling bertanggung jawab dan menjaga.
Di tengah ketidaksempurnaan itu pula, setiap saat cinta itu terus berupaya untuk saling menerima satu sama lain. Sebab, tidak ada satupun manusia yang tidak memiliki kekurangan. Dalam pernikahan kekurangan diri ataupun pasangan—akan menjadi ujian atau salah satu tempat untuk menuai kebaikan, tergantung bagaimana mau menyikapinya. Apakah hendak saling menerima dan lalu saling melengkapi? Atau memaksa untuk selalu sempurna hingga yang ada hanya rasa kecewa?
Perbedaan dalam pernikahan akan selalu ada, dan ia seperti sungai yang mengalir untuk memberi kehidupan dalam pernikahan. Jika pasangan kita sama persis isi hati, sudut pandang dan cara berpikirannya dengan kita, maka darimana kita akan belajar bertumbuh dalam pernikahan itu? Perbedaan ada untuk mengajari banyak hal; belajar bersabar, belajar berkompromi, belajar berkomunikasi, belajar untuk memahami dan belajar untuk menyesuaikan diri.
Pasangan adalah teman terdekat, seperti sahabat, ia mesti nyaman diajak membicarakan apapun, mudah diajak berdamai saat ada konflik dan mudah untuk beradaptasi dengan beragam keadaan yang dihadapi. Maka cinta yang tepat juga harus seperti squishy bagi satu sama lain, mudah dibentuk menyesuaikan keadaan dan mudah dibentuk untuk saling melengkapi apa yang kurang dan apa yang berlebih dalam diri satu sama lain.
Usai subuh, 31 Maret 2024 05.58 wita
378 notes · View notes
kaatthahirah · 2 months
Text
Puasa yang Terlupakan: Diamnya Maryam
Bulan Ramadhan tengah berlangsung. Sebagai umat Islam, kita akan berhati-hati dengan apa yang masuk ke mulut kita mulai sekarang. Tapi ada puasa yang lain. Puasa terhadap apa yang keluar dari mulut kita, yaitu puasa yang diajarkan oleh Maryam kepada kita.
Surah Maryam memberitahu kita bahwa melalui keheningan Maryam itulah bayi Isa berbicara. Inilah kesempatan bagi kita untuk mengingat akan kepekaan tentang puasa ini karena puasa Maryam tidak memiliki bulan khusus.
Surah Maryam menyebutkan dua puasa. Yang pertama adalah puasa Zakaria dan yang kedua adalah puasa Maryam. Kedua puasa ini adalah puasa keheningan. Tidak seorang pun diperbolehkan berbicara sampai waktu tertentu. Keheningan sukarela.
Dalam surah Maryam, yang diharapkan berbicara tidak berbicara, sedangkan yang tidak diharapkan berbicara berbicara. Bayi Isa. Mengapa “bayi Isa” berbicara? Karena ia melambangkan kemurnian alam. Ia adalah rasa sakit yang tersembunyi di hati kita.
Ketika kita menderita kepedihan karena memikul kebenaran seperti Maryam, bayi Isa alias "kebenaran yang diam" akan berbicara. Ketika kita menjauh dari kata-kata yang ramai, bahasa alam bergerak dalam diri kita. Ketika kita menghilangkan endapan dari lidah dan pikiran kita, kepolosan kita yang murni berbicara mewakili kita.
Semakin kita membebaskan lidah kita dari kata-kata yang melalaikan, semakin banyak ciptaan yang berbicara kepada kita. Batu akan mengajarkan kita untuk diam, bunga akan memberikan senyuman diamnya sebagai amal, bintang akan menghujani harapan dari pancarannya. Semakin kita menjauhi kata-kata yang tidak menyelamatkan, semakin banyak orang yang dianggap tidak berbicara, akan berbicara kepada kita, dan kita akan mempunyai telinga untuk mendengarnya.
Saat kita mengambil risiko diam seperti Maryam, kita akan mendengar suara mereka yang tidak bersuara. Ketika suara-suara habis, ketika kata-kata kehilangan maknanya, ketika kita pasrah pada kesakitan, kita akan mendengar suara kemurnian, kita akan terbangun oleh kata-kata yang jernih.
— Senai Demirci dalam mediumnya
37 notes · View notes
kaatthahirah · 3 months
Text
M A R E T
Tumblr media
- suatu sore, di langit belakang rumah -
Seandainya kita bisa melihat kemana arah takdir dari masa depan akan menuju dan bergerak, mungkin gemuruh ketakutan di dalam hati bisa sedikit lebih meredam. Sebab, setidaknya kita bisa mempersiapkan diri sebelum menghadapinya.
Namun kenyataannya, kita tidak tahu apa-apa. Kita memang di anugerahkan sepasang mata yang bisa melihat dunia, tetapi terbatas hanya untuk melihat masa kini ketika kelopaknya terbuka dan melihat potongan kenangan dari masa lalu ketika kelopaknya tertutup.
Sedangkan perihal masa depan kita semuanya begitu gaib, satu-satunya yang terasa nyata untuk di jalani adalah detik ini, saat ini.
Diantara banyak nya hamparan pilihan hidup, kita pun tidak tahu mana yang terbaik untuk dijalani, tanpa petunjuk dan pertolongan dari Allah.
Dan tiadalah tercecap suatu kemudahan dari sebuah urusan, melainkan Allah yang menjadikannya mudah.
Dan tiadalah hati terasa ringan menjalani apa yang Allah takdirkan, melainkan Allah yang menyelipkan rasa lapang itu.
Dan tiadalah diri merasa ridha atas segala bentuk takdir Allah, melainkan Allah yang menjadikan hati untuk mampu memetik hikmah dan keberkahannya, sehingga keikhlasan pun meresap di relung sanubari.
Ya Rabb, ada begitu banyak sekali ketakutan yang merambat di hati, memberatkan langkah dan membisikkan banyak keraguan akan takdir-Mu.
Lindungi dan selamatkanlah kami dari prasangka buruk dan semoga Engkau selalu menuntun kami menuju jalan yang Engkau ridhai, jalan yang penuh keberkahan saat kami menitinya nanti. Aamiin ya Rabb
Senja yang teduh, 3 Maret 2024 17.29 wita
172 notes · View notes
kaatthahirah · 3 months
Text
Perjalanan Waktu.
Tumblr media
Waktu senantiasa mengiringi setiap perjalanan. Waktu tidak pernah bicara, ia diam dalam gerak. Waktu tak memiliki jeda, ia melesat dalam fana. Waktu adalah kekasih kehidupan, meski hidup akan berakhir waktu terus abadi menempuh takdir.
Pada hari-hari yang telah melipat diri sebagai masa lalu—kumpulan waktu yang berlalu menjadi tidak lagi tersentuh.
Pada malam yang terselubung pekat dan siang terik yang menyengat.
Pada langit yang dihiasi rembulan dan rasi bintang yang menaungi kegelapan malam.
Pada musim kemarau yang kering dan musim hujan yang tergenang.
Pada layar-layar kapal yang digerakkan angin dan awan-lautan yang menjadi perantara hujan.
Pada kepakkan sayap-sayap burung yang terbang bebas di udara tanpa hambatan.
Pada aroma pagi dari percikkan embun-embun yang menyelimuti rerumputan.
Ada kehadiran Allah yang begitu dekat, mengiringi setiap waktu dan perjalanan. Menggariskan ketetapan diatas setiap rencana dan harapan manusia. Menguji keimanan dalam menghadapi segala peristiwa. Menempa kesabaran dalam ruang tunggu dan kecewa. Memastikan letak syukur dalam setiap keadaan dan mempertanyakannya kala duka mendera.
Pada tapak langkah masa lalu yang seperti mimpi dan waktu yang bergulir maju dengan pasti.
Pada roda-roda hidup yang berputar dan rahasia takdir yang penuh debar.
Akan selalu ada harap cemas yang seringkali memicu air mata dan doa-doa yang berlabuh lepas landas dengan pasrah di pintu kemurahan-Nya.
Diantara gemuruh rasa dalam mengarungi perjalanan waktu, sungguh hanya dengan mengingatnya ketenangan akan ada dan hanya dengan mentaati-Nya keselamatan selalu beserta setiap jiwa.
Sedang hujan, 30 Agustus 2022 16.45 wita
180 notes · View notes
kaatthahirah · 3 months
Text
Tumblr media
Pict by @boohwanj
Hidup seringkali berjalan terasa sangat monoton, pengulangan rutinitas-rutinitas yang sama, tanpa disadari menimbulkan percikan rasa bosan di hati. Yang lama-kelamaan dapat mengaburkan mata hati untuk mensyukuri banyak nikmat yang terus mengalir deras saat ini...
Lalu ketika hidup melakukan hal sebaliknya, ia memberi kita kejutan dengan terjadinya beberapa peristiwa yang tak terprediksi dan menggagalkan rencana yang sudah dirancang sematang mungkin. Seringnya kita kecewa dengan keadaan. Merasa hidup tidak adil, atau sebenarnya hati kita yang kurang lapang untuk berdamai dan menerima takdir-Nya?
Pekerjaan-pekerjaan yang tampak spele di mata dunia, bisa jadi berisi keberkahan yang begitu besar disebaliknya jika di pandang dari kacamata akhirat.
Rutinitas-rutinitas yang terasa biasa-biasa saja, bisa jadi di dalamnya terkandung lautan hikmah yang begitu luas jika diresapi dengan hati yang ikhlas ketika menjalaninya.
Keadaan saat ini yang mungkin jauh dari kata mewah, padahal bisa jadi di dalamya terkandung rasa cukup dan ketenangan jika dijalani dengan hati yang penuh syukur.
Keadaan kita hari ini, mungkin dirindukan oleh banyak orang untuk dapat merasakannya.
Posisi kita saat ini, mungkin begitu didambakan oleh banyak orang yang hampir putus asa mencari pekerjaan.
Oleh sebab itu, pandai-pandailah diri, untuk selalu belajar bersyukur atas karunia dan nikmat-Nya yang selalu tak terbendung dan tak terhingga jika dihitung...💐
Kumandang adzan, 26 Januari 2024 20.03 wita
254 notes · View notes