Tumgik
kadirranfan · 2 years
Photo
That is why I can’t find you anymore
Right?
Tumblr media
927 notes · View notes
kadirranfan · 2 years
Photo
Me during my heartbreaking day
Tumblr media
1K notes · View notes
kadirranfan · 4 years
Quote
Memilikimu adalah sebuah adiksi, namun hanya menari di atas ekspektasi
0 notes
kadirranfan · 5 years
Text
Salah satu hobiku di bidang pop-culture adalah ini :D
Mari berbagi sedikit tentang Gundam, yuk meski ini cuma copas :D
April 2018 lalu, studio animasi Sunrise menyelenggarakan konferensi pers untuk memperingati ulang tahun waralaba anime dan mainan Gundam yang ke-40.
Dalam presentasi acara, diumumkan sejumlah proyek baru yang tercakup dalam “UC NexT 0100 Project”. Proyek ini yang dikabarkan akan menangani masa depan dari linimasa Universal Century (UC) yang digagas sutradara Tomino Yoshiyuki dari seri-seri Gundam yang orisinil. Tagline keseluruhan proyek ini adalah “The next destination of the Newtype legend.” yang kurang lebih mengindikasikan kelanjutan bahasan mitologi Newtype yang linimasa ini usung.
Sebagai penyegar, linimasa UC sebelumnya mencakup seri-seri animasi Gundam (seri-seri manga tidak dicantumkan agar tidak tambah ribet) berikut:
Mobile Suit Gundam The Origin (UC 0068-0077)
Mobile Suit Gundam MS IGLOO (Januari, UC 0079)
Mobile Suit Gundam (September, UC 0079)
Mobile Suit Gundam: The 08th MS Team (Oktober, UC 0079)
Mobile Suit Gundam 0080: War in the Pocket (Desember, UC 0079)
Mobile Suit Gundam Thunderbolt (Desember, UC 0079)
Gundam the Ride: A Baoa Qu (Desember, UC 0079)
Mobile Suit Gundam 0083: Stardust Memory (UC 0083)
Mobile Suit Zeta Gundam (UC 0087)
Gundam Neo Experience 0087: Green Divers (UC 0087)
Mobile Suit Gundam ZZ (UC 0088)
Mobile Suit Gundam: Char’s Counterattack (UC 0093)
Mobile Suit Gundam Unicorn (UC 0096)
Mobile Suit Gundam Twilight Axis (UC 0096)
Mobile Suit Gundam F91 (UC 0123)
Mobile Suit Victory Gundam (UC 0153)
G-Saviour (UC 0223)
Sebagaimana yang bisa kalian lihat, mengingat cerita Gundam Unicorn sebenarnya dimulai dari Insiden Laplace pada tahun UC 0000, abad pertama linimasa Universal Century kurang lebih telah terpapar.
Rangkaian proyek NexT 100 ini, agaknya, menjadi tahap baru untuk menyentuh abad berikutnya linimasa ini, yang hampir tak ‘disentuh’ dalam proyek-proyek animasi Gundam yang modern.
Dari sudut pandang lain, mungkin ini upaya untuk melangkah dari konflik antara Federasi Bumi dan Zeon, yang diperkenalkan lewat seri Gundam orisinil. Khususnya, konflik ideologi tentang hakikat manusia, antara dua tokoh utama Amuro Ray dan Char Aznable. Konflik ini sebelumnya sudah tertuntaskan lewat CCA, tapi sempat kembali jadi bahasan dalam Gundam Unicorn.
(Peringatan spoiler bagi anime-anime Gundam lawas!)
Narrative
Anime baru pertama yang diumumkan adalah seri Mobile Suit Gundam Narrative. Ceritanya berlatar di UC 0097. Formatnya sama dengan Gundam Unicorn, yakni seri OVA yang episode-episodenya juga akan ditayangkan di bioskop (belum jelas totalnya berapa) film layar lebar. Episode pertamanya dirilis pada penghujung tahun 2018 ini. (Pada saat ini aku tulis, cuplikan 23 menit dari episode pertama tersebut dapat ditonton di saluran Gundam.Info di YouTube.)
Dengan cerita yang digagas oleh Fukui Harutoshi (novelis militer yang mencetus cerita Gundam Unicorn), Gundam Narrative bisa dibilang semacam semi-sekuel dari Gundam Unicorn. Ceritanya memaparkan kesudahan dari kejadian-kejadian di seri tersebut.
Cerita Gundam Narrative sendiri sebenarnya ekspansi (yang lumayan drastis) dari novel Gundam Unicorn yang kesebelas, “Phoenix Hunting”, yang terbit lumayan lama sesudah cerita utamanya berakhir. (Porsi cerita anime Gundam Unicornmengadaptasi 10 buku yang terbit antara 2007-2009. Buku 11 ini terbit di tahun 2016.)
Berlatar di tahun UC 0097, satu tahun sesudah rangkaian kejadian di Gundam Unicorn, pembukaan Kotak Laplace membeberkan isi Piagam Universal Century yang asli. Pembeberan ini memberikan basis hukum bagi kemerdekaan simpatisan Zeon sekaligus pengakuan publik terhadap keberadaan manusia-manusia Newtype. Pembeberan ini diiringi dengan demonstrasi nyata terhadap betapa mencengangkannya teknologi psychoframe yang Unicorn Gundam punyai.
Dalam Gundam Narrative, dikisahkan bahwa unit ketiga dari MS tipe RX-0, yakni Unicorn Gundam 03 Phenex, tiba-tiba saja muncul setelah dua tahun lenyap. Semua pihak jadi memburunya karena ingin memperoleh teknologi pscyhoframeyang unit tersebut punyai.
Sekilas, tema Gundam Narrative mirip dengan yang diangkat dalam Twilight Axis, yakni seputar rebutan teknologi psychoframe (yang pada seri tersebut, dilakukan lewat ekspedisi militer ke puing-puing markas asteroid Axis, di mana teknologi itu diteliti pihak Neo Zeon). Nyatanya, Gundam Narrative berpusar pada tema yang agak lebih dalam daripada itu.
Cerita Gundam Narrative berfokus pada tiga yatim piatu sekaligus sahabat masa kecil, yakni Jona Bashta, Michelle Luio, dan Rita Bernal.
Ketika masih anak-anak, pada masa Perang Satu Tahun, ketiganya melihat visi akan jatuhnya koloni luar angkasa ke Australia. Dengan bersikeras memperingatkan orang-orang sekitar, mereka berhasil menyelamatkan sejumlah penduduk dari bencana tersebut. Oleh media massa, mereka lalu disebut-sebut sebagai Miracle Children(‘anak-anak ajaib’, memperlihatkan tanda-tanda kekuatan Newtype sekalipun berada di Bumi).
Sesudah dewasa, dan sama-sama sempat berkarir dalam kemiliteran Federasi, Jona suatu hari direkrut Michelle, yang kini berstatus anak angkat Luio Woomin, kepala perusahaan dagang Luio & Co.
Michelle rupanya telah punya nama di dunia bisnis sebagai ‘peramal’ yang memprediksi berbagai kejadian besar. Dengan kemampuan Michelle memprediksi kejadian-kejadian di masa datang, Luio & Co (salah satu sponsor AEUG dan Karaba semasa Konflik Gryps) tumbuh menjadi perusahaan sangat besar.
Alasan Michelle merekrut Jona rupanya untuk melibatkannya dalam perburuan terhadap Phenex. Pilot Phenex, yang lepas kendali dua tahun silam, ternyata adalah Rita, sahabat mereka yang telah lama menghilang. Oleh Michelle, Jona dijadikan pilot dari Narrative Gundam, suatu MS prototipe yang dilengkapi berbagai perlengkapan khusus untuk ‘menangkap’ si burung emas.
Cuplikan 23 menit yang diperlihatkan Gundam.Info benar-benar keren. Terutama, buat kalian yang menggemari Gundam Unicorn. Animasi berbagai adegan aksinya terbilang luar biasa. Ada banyak tokoh baru diperkenalkan. Lagi-lagi, diberi kesan kalau dunianya sangat besar.
Masih ada banyak hal dalam ceritanya yang belum jelas sih. Seperti, soal bagaimana Rita awalnya bisa berada di kokpit Phenex, misalnya. (Ada indikasi kalau dia diculik?) Tapi, sejauh yang kutangkap:
Dua unit Unicorn Gundam dan Banshee sama-sama telah disegel dan tak lagi dapat diakses teknologinya?
Michelle mengejar Phenex bukan untuk Rita, melainkan karena terobsesi kemampuan manipulasi waktu(!) yang nampaknya Phenex punyai. (Gagasan soal manipulasi waktu secara fisik ini juga menjadi sesuatu yang sempat kontroversial di kalangan penggemar.)
Ada… empat kepentingan yang bermain?
Pihak Federasi Bumi yang tak mau ada psychoframe lepas lagi.
Pihak Republik Zeon yang ingin mendapat ‘jaminan’ atas kedaulatan mereka. (Di cerita ini, agaknya diwakili oleh perwira Zoltan Akkanen, seorang Cyber Newtype psikotik—dan bahkan mungkin klon dari Char—yang di cuplikan baru tampil sebentar, tapi nantinya akan jadi rival Jona.)
Pihak Luio & Co yang digawangi Michelle, yang ingin memperoleh teknologi manipulasi waktu. (Sesuatu yang berkaitan dengan ayah angkatnya yang menjalani tidur es? Pihaknya bahkan sampai membebaskan Martha Vist Carbine untuk rencana mereka ini.)
Pihak Mineva Zabi, yang ingin sekali lagi mencegah pecahnya perang. (Meski belum tampil, tapi aku dengar kalau tokoh Gundam Unicorn, Banagher Links, direncanakan muncul di kemudian hari.)
Narrative Gundam, MS utama di seri ini, dikisahkan adalah prototipe uji untuk perlengkapan MS Nu Gundam yang digunakan Amuro Ray di CCA. Narrative Gundam tak terintegrasi dengan teknologi psychoframe. Secara spek, usianya dibandingkan Phenex pun tertinggal beberapa tahun. Namun, dengan penambahan perlengkapan-perlengkapan khusus, sekaligus baju kokpit istimewa yang berbasis material psychoframe, Jona bisa agak mengimbangi performa Phenex.
Phenex ditampilkan sebagai MS yang sangat OP. MS ini seakan tak terkejar, bahkan bila dibandingkan dengan Unicorn dan Banshee. Warnanya emas secara menyeluruh, dan menggunakan dua funnel mirip ekor/sayap yang berfungsi sebagai remote weapon. Desain MS ini sebenarnya cukup lama telah diperkenalkan dalam berbagai material sampingan. MS ini bahkan sempat muncul sebagai lawan antagonis dalam animasi CG pendek untuk Reconguista in G.
Sinanju Stein yang akan digunakan Zoltan kudengar adalah prototipe MS Sinanju yang digunakan Full Frontal di Gundam Unicorn. Lebih banyak soal itu mending aku ulas sesudah melihat episodenya secara lengkap.
Selebihnya, masih agak susah menebak arah ceritanya.
Cerita anime ini kudengar berbeda drastis dibandingkan di novelnya. Anime Gundam Narrative berlatar setahun penuh sesudah Gundam Unicorn, misalnya. Sedangkan novel “Phoenix Hunting” berlatar menjelang akhir penyelesaian cerita. Jona bahkan hanya menggunakan MS produksi massal Stark Jegan dalam novel, dan karakter Michelle bahkan sama sekali tak ada.
(Edit: ternyata novelisasi untuk Gundam Narrative sudah dibuat! Jadi ada versi novel lain lagi!)
Senkou
Pengumuman berikutnya yang mengejutkan, yang sempat di-tease dalam acara presentasi, dan juga sempat diindikasikan lewat kemunculan MS Gustav Karl(penerus MS produksi massal Jegan) di episode-episode terakhir Gundam Unicorn, adalah produksi Mobile Suit Gundam: Hathaway’s Flash. Ini merupakan seri baru lagi yang akan dibuat dalam format tiga film layar lebar.
Yang membuat ini mengejutkan adalah karena proyek ini diadaptasi dari novel Senkou no Hathaway yang dikarang sendiri oleh Tomino-san. Novel itu, pada dasarnya, merupakan sekuel novel CCA yang beliau buat. Meski begitu, latar belakangnya agak rumit…
Jadi, sempat ada dua (beberapa?) versi novel dari film layar lebar Char’s Counterattack. Yang pertama adalah novelisasi animenya (yang dipenai oleh Tomino juga). Lalu, yang kedua adalah Beltorchika’s Children (pertama diterbitkan dari 1989-1990). Novel kedua ini yang konon merupakan versi cerita orisinil yang punya banyak perbedaan dibandingkan animenya.
Perbedaan-perbedaan tersebut di antaranya:
Amuro di versi ini menggunakan MS Hi-Nu Gundam, pengembangan Nu Gundam. MS ini yang digunakan dalam klimaks cerita untuk menghentikan jatuhnya Axis.
Char di versi ini menggunakan MS Nightingale yang merupakan pengembangan dari Sazabi. Seperti kasus Amuro, MS ini yang digunakan dalam klimaks saat Axis jatuh.
Pacar Amuro yang diperkenalkan di Zeta Gundam, Beltorchika Irma, menggantikan peran Chen Agi dalam versi ini. Beltorchika (yang juga sempat tampil di Gundam Unicorn) bahkan dikisahkan tengah mengandung anak Amuro.
Di versi ini, karakter antagonis Quess Paraya tewas tak sengaja saat melindungi Char, berbeda dengan nasibnya di CCA.
Nah, versi novel Hathaway’s Flash ini semacam sekuel dari Beltorchika’s Children. Jadi, bukan sekuel anime Char’s Counterattack yang lebih banyak dikenal.
Berlatar di UC 105, novelnya sendiri mengetengahkan putra kapten kapal induk legendaris Bright Noa dan Mirai Yashima, Hathaway Noa. Hathaway pertama diperkenalkan di Zeta Gundam kemudian menjadi salah satu karakter utama di CCA.
Hathaway, yang kini dewasa, dikisahkan telah menjadi ahli botani. Pekerjaannya menuntut ia bolak-balik antara koloni-koloni luar angkasa dan Bumi. Diam-diam, ia masih saja dihantui kematian Quess Paraya. Kematian Quess yang tak sengaja disebabkannya itu secara ironis telah membuat Hathaway dipandang sebagai pahlawan. Karena tuntutan pekerjaan, Hathaway lalu bisa melihat sendiri ketimpangan kualitas hidup antara penduduk Bumi dan luar angkasa.
Pemerintahan Federasi dalam cerita ini digambarkan sudah benar-benar korup. Bahkan sering ada esktradisi orang-orang yang menentang kebijakan Federasi agar dipekerjakan sebagai penambang di luar angkasa.
Cerita dibuka dengan perkenalan Hathaway dengan dua sesama penumpang, dalam pesawat yang tengah dibajak teroris. Pertama adalah perwira militer Kenneth Sleg. Kedua adalah seorang perempuan Newtype (sekaligus simpanan seorang pengusaha) bernama Gigi Andalusia. Teroris tersebut berasal dari organisasi Mufti (atau Mafty) yang menentang pemerintahan Federasi Bumi. Organisasi baru tersebut dipimpin oleh sosok misterius Mufti Nabiyu Erin.
Yang tak orang-orang tahu: Mufti tersebut tak lain adalah Hathaway sendiri.
Pertemuan ini menandai awal mula persaingan Hathaway dengan Kenneth. Sesudah insiden pembajakan itu, Kenneth diangkat menjadi komandan kesatuan khusus Circeyang ditugaskan menumpas Mufti.
Gigi menjadi semacam karakter yang terjebak di tengah mereka. Gigi terlibat dalam Circe karena visi-visi masa depan yang diperolehnya berguna dalam membaca manuver Mufti. Di sisi lain, Gigi juga merasakan simpati dan ketertarikan kuat terhadap pemimpin organisasi misterius ini.
Seri ini memiliki nuansa suram dan dewasa dengan pemaparan Hathaway sebagai penjahat. Seri ini terutama dikenal karena akhir cerita yang sangat tragis. Hathaway akhirnya tertangkap Federasi dan dijatuhi hukuman mati tanpa pengadilan oleh ayahnya sendiri, sebelum Bright sadar yang tertangkap itu siapa. Cerita berakhir dengan bagaimana Kenneth, muak dengan segala kebusukan Federasi, akhirnya menyatakan niatnya pada Gigi untuk memulai organisasi Mufti buatannya sendiri.
Menilai tema-tema yang diangkatnya, menurutku wajar bila novel ini menjadi salah satu favorit Fukui-sensei.
Dalam novel, Hathaway menggunakan Xi Gundam, prototipe MS keluaran terakhir dari Project Zeta. Sementara saingannya, perwira federasi berangasan Lane Aime, menggunakan Penelope Gundam yang merupakan MS pendahulunya. Kedua MS ini menarik karena menggunakan teknologi mengapung Minovsky Craft (yang terakhir kita lihat telah digunakan pada kapal-kapal induk di seri Reconguista in G), lengkap dengan berbagai persenjataan remote dan beam.
Hal lain yang membuat menarik adalah desain mekanik keduanya yang dirancang Moriki Yasuhiro, mangaka dari seri super robot dewasa Hades Project Zeorymer.Beliau dikenal dengan motif badan mecha lancip khas beliau. Terus terang, aku penasaran bakal kayak gimana bentuk MS-nya dalam wujud animasi nanti.
Detil-detil cerita di filmnya nanti dijamin bakal beda dari novelnya. Kayaknya filmnya akan dibuat agar nyambung dengan apa yang terjadi di anime CCA. Satu perbedaan yang jelas adalah gimana anime Hathaway’s Flash diumumkan akan berlatar di UC 0103, dua tahun sebelum latar cerita di versi novel.
Selain itu, kurasa elemen-elemen ceritanya juga akan dibikin nyambung juga dengan apa yang nanti terjadi di Gundam Narrative.
Abad yang Baru
Melengkapi Gundam F91 dan V Gundam, kira-kira bakal ada apa saja di abad baru linimasa UC?
Agak susah bilangnya.
Sejauh ini, kita cuma tahu bahwa Twilight Axis nyambung dengan latar cerita F91 (dengan mengenalkan nama-nama yang kelak mendirikan faksi Crossbone Vanguard). Lalu, masa-masa ini banyak menyorot masa-masa keruntuhan Federasi Bumi. (Selain itu, gagasan manipulasi waktu yang Fukui-san usulkan masih menuai tanda tanya besar bagi penggemar.)
Selain yang di atas, juga sempat ada teaser untuk Gundam Unicorn 2 (!) yang akan berlatar di UC 0104. Lebih jauh soal infonya jelas belum ada, tapi itu indikasi bahwa sebuah gagasan cerita telah ada di kepala Fukui-san.
Selebihnya, rentang waktu ini baru disorot lewat rangkaian seri komik Mobile Suit Crossbone Gundam karya Hasegawa Yuichi. Seri sekuel Gundam F91 ini punya basis penggemar lumayan kuat (dan sudah lama diharapkan bakal diangkat jadi anime). Elemen-elemen cerita Mobile Suit Crossbone Gundam: Steel 7nyambung dengan elemen-elemen cerita V Gundam lewat perkenalan awal mula teknologi sayap cahaya. Kelanjutannya, Mobile Suit Crossbone Gundam: Ghost,bahkan berlatar di rentang waktu yang sama dengan V Gundam, dengan tampilnya Kekaisaran Zanscare sebagai antagonis. Rilisan terbaru saat ini aku tulis, yakni Mobile Suit Crossbone Gundam: Dust, bahkan berlatar lebih jauh lagi, yaitu sekitar 15 tahun sesudah V Gundam, menjadikannya cerita paling jauh dalam linimasa UC saat ini.
Kayak biasa, kalau aku udah kesampaian nonton, aku janji bakal menulis sesuatu tentang Gundam Narrative.
0 notes
kadirranfan · 5 years
Text
BRIGHTBURN (2019)
Diproduseri James Gunn (Super, Guardians of the Galaxy) serta ditulis naskahnya oleh sang adik, Brian Gunn dan sepupunya, Mark Gunn (Journey 2: The Mysterious Island),Brightburn merupakan percobaan menerapkan konsep komik What If (Marvel) danElseworlds (DC) terhadap premis Superman. Bukan hal baru skena buku komik, namun di dunia perfilman, kontribusi unik sanggup diberikan, khususnya dalam genre horor + fiksi ilmiah. Brightburn adalah nama kota kecil yang tak ubahnya cerminan Smallville, sedangkan Tori Breyer (Elizabeth Banks) dan Kyle Breyer (David Denman) jelas dibuat berdasarkan pasangan suami-istri Kent. Kedua pasangan sama-sama tinggal difarmhouse, sembari mengharapkan dikaruniai momongan yang tak kunjung ada, sampai suatu malam pesawat luar angkasa mendarat dengan bayi laki-laki di dalamnya. Diberi nama Brandon (Jackson A. Dunn), ia tumbuh menjadi bocah pendiam, manis, sekaligus cerdas. Hingga masa pubertas datang. Serupa anak-anak kebanyakan, mencapai pubertas, Brandon mulai tertarik pada lawan jenis, berulah di sekolah, dan melawan orang tua. Tapi ketika anak-anak normal “menguntit”si gadis idaman via media sosial, Brandon menguntit secara literal dengan tiba-tiba muncul di kamarnya. Ketika anak lain berkelahi, Brandon meremukkan pergelangan tangan, menusuk bola mata, atau menghacurkan rahang orang lain sambil mengenakan jubah merah dan topeng mengerikan. Aspek paling pintar dari naskahnya bukan pada modifikasi kisah super(villain)hero, melainkan penerapannya pada kehidupan keluarga. Tori sadar betul putera angkatnya berlaku mencurigakan, tapi seperti mayoritas ibu, ia kukuh membela Brandon, menyangkal segala fakta pahit yang terpapar di depan mata.....sampai semuanya terlambat. Memerakan Tori, Elizabeth Banks menghembuskan emosi ke dalam elemen keluargaBrightburn sebagai sesosok ibu yang menolak menyalahkan puteranya. Sikap itu bisa dipahami mengingat Brandon adalah jawaban atas doanya setelah sekian lama. Sementara Jackson A. Dunn, bersenjatakan tatapan yang seiring waktu semakin kosong dan tutur kata yang perlahan bertambah dingin, mampu menghidupkan figur “bocah iblis” yang berbeda. Alih-alih berkemampuan supernatural, bocah iblis satu ini dapat menembakkan laser dari matanya. Unsur cerita pahlawan supernya membawa kesegaran bagi genre horor saat sutradara David Yarovesky (The Hive) mengganti imageries berupa makhluk halus mengintip dari balik kegelapan dengan pembunuh super yang melayang sambil mengintai mangsanya. Pun berkat kemampuan Brandon terbang secepat pesawat jet, Yarovesky berkesempatan merangkai beberapa jump scares unik tanpa kehilangan efektivitas. Kekuatan Brandon juga berjasa mempersembahkan deretan metode membunuh sarat kreativitas, sembari tak lupa memuaskan dahaga para penonton pencari sadisme lewat kekerasan eksplisit. Barisan gore-nya adalah penebusan setimpal pasca paparan drama ala coming-of-ageyang bergulir cukup lambat. Walau lambat, tidak ada filler hampa maupun waktu yang terbuang, sebab tiap momen senantiasa menampilkan hal baru perihal pengembangan karakter. Pelan tapi pasti, Brandon bertumbuh, alhasil sewaktu Brightburn mulai membuka “gerbang nerakanya”, kita telah mengamati proses transformasi karakter secara lengkap. Ditambah konklusi yang membuka kemungkinan lahirnya franchisemenarik soal sekumpulan supervillain, Brightburn berpotensi memberi kita sesuatu yang gagal diberikan M. Night Shyamalan melalui Glass di awal tahun.
0 notes
kadirranfan · 5 years
Quote
I love you 3000
from the present of me to the past of me
0 notes
kadirranfan · 5 years
Photo
Tumblr media
Hei nak, lihatlah dirimu! Tidakkah kamu merasa lebih cepat menua? Iya, dalam setahun terakhir lihatlah raut wajahmu itu! Kemana perginya ekspresi bahagiamu? Raut wajah yang terlihat muda itu! Apa? Hilang? Bukankah dirimu sudah biasa dengan hal ini? Ingatkah dirimu dulu juga terbiasa dengan dunia seperti itu? Lantas? Apa yang membuatmu kehilangan ekspresimu itu? Bukahkah semua itu sama? Sama halnya seperti benda biasa? Yang apabila rusak akan kau ganti? Dan apabila kau tak menggantinya akan mencelakakan dirimu lebih dari ini! Buang kenaifanmu! Belajarlah untuk merelakan! Iya itulah satu-satunya obatmu, merelakan dan pergilah!
0 notes
kadirranfan · 6 years
Photo
Tumblr media
Mungkin hanya aku seorang yang belum mengunggah foto ini sejak pertama kali kita dapat foto ini, tapi memang niatanku adalah aku bakal mengunggah foto ini ketika kita udah benar-benar jauh dan kangen banget akan masa-masa kuliah. Karena inti dari foto ini adalah pengingat bahwa kita adalah keluarga, entah dulu maupun sekarang.
Foto ini diambil pada hari kamis 20 Oktober 2016, iya waktu itu kita sudah dipenghujung tahun perkuliahan kita, tahun keempat kita di Teknik Sipil Universitas Negeri Malang tepatnya kita udah di semester 7. hari-hari kita dulu dihabiskan buat begadang ngerjain tugas dan laporan, apalagi perancangan gedung kita di semester 6, bener-bener ngehabisin waktu banget kan? Hampir terbayang disetiap saat dosen pembimbing perancangan kita, gimana asistensi besok, aku gabisa mgerjain BAB bla bla bla bla dan siap diomelin. Tapi entah kenapa justru aku kangen masa-masa itu, entah masa kuliah kita atau karena kebersamaan kita. Entahlah.
Yang jelas saat ini kita telah menempuh jalan kita masing-masing setelah lulus ini. Doa baik menyertai kalian teman-teman, semoga karir kalian bagus dan yang terpenting tetaplah bahagia dengan cara kalian masing-masing, karena dunia nyata itu benar-benar keras.
Ps. Sampai ketemu lagi temen-temen, semoga kita masih bisa berkumpul lagi, entah dalam momen pernikahan teman sekalas kita atau reuni di tahun yang gatau tahun berapa.
0 notes
kadirranfan · 6 years
Text
2016
Tumblr media
Sama seperti di artikelku sebelumnya, kali ini aku akan curhat tentang tahun yang amat sangat berarti bagiku, seolah jiwaku masih terperangkap dalam penjara kebahagiaan di tahun itu. Iya, jiwaku masih berada disana, didalam bayang-bayang dan angan-angan kebahagiaan tahun itu, tahun dimana aku merasa benar-benar hidup, benar-benar bahagia, benar-benar bersinar dan entah aku harus mengungkapkan dengan kata-kata macam apa agar kalian mengerti, tapi memang aku benar-benar bahagia.
0 notes
kadirranfan · 6 years
Text
Seasons Die One After Another
The seasons die out one by one, their lives fade to gray.
Their cries of death, become the wind, and then blow away,
A man much too sober to, enjoy the city's view,
He wastes away, so pointlessly, looking at the moon.
This life that's slowed down to a stop - a stick in the mud,
With rain that's tainted with a taste of pure alcohol,
With apathy these eyes; they glow in the city lights
I know I haven't done a thing but I still feel guilty ...
==
It's as though, I'm alone, just living life as a bare shadow,
And by now, I can't be sure, if I'm 'me' anymore.
If I sing out to the rain, will the sun come out again?
I'm nothing but a dried up life, in this busy summer full of light,
==
Dear, my most hated Past,
I'm ready at last - to leave you behind,
Even if these steps I make -
Lead to the last breath I'll take,
A path paved with nightmares and horrible days
the trail I've left behind me,
Someday these flowers will bloom,
and they'll float down to you - wiping this life anew,
Even through my suffering, even through my endless grief,
With no sunlight breaking through the clouds above,
The song in my heart, plays on!  
==
These days they die out one by one
as time slips away,
and though we try we realize
it's always the same
The flame that fuels our fragile lives
No, it won't always shine as bright,
Someday the fire, it will expire,
And leave meaning behind ...
=
Even if, you're unsure, and hate yourself for not doing more,
wondering if you're still you - after all that you've gone through,
If you sing out to the rain - the sun may come out again,
your life is just a rotten dream - so things aren't as bad as they seem!
Dear, my most hated Past,
I'm ready at last - to leave you behind,
even If these steps that I make
Lead to the last breath I'll take,
A path paved with nightmares and horrible days
the trail I've left behind me,
Someday these flowers will bloom,
and they'll float down to you - wiping this life anew,
Even through my suffering, even through my endless grief,
With no sunlight breaking through the clouds above,
The song in my heart, plays on!  
Tired eyes and heavy feet,
dragged along the hot concrete,
I'm frowning at the sun's red rays,
glaring through the sunset's haze
I'm not sure if I should go -
Should I return to what I know?
Then I find I'm turning back,
to face my pain-filled awful past,
That's right! I know that I've got t o fight!
I must try my best to live,
even if there's no purpose,
After all we've been spared,
saved and picked from despair,
We'll leave these fractured memories
scattered far behind ...
Dear my broken down past ...
I'm feeling now at last the nostalgia you've left,
Just like those god-awful days and nightmares that never fade,
As close to me as I thought they would always stay,
I realize they're behind me ...
Someday these flowers will bloom,
and they'll float down to you - wiping this life anew,
Even through my suffering, even through my endless grief,
With no sunlight breaking through the clouds above,
The song in my heart, plays on!  
The seasons bloom now one by one, as they come to life.      
0 notes
kadirranfan · 6 years
Video
youtube
Lagu yang penuh makna, yang judulnya “Seasons Die One After Another”.
Seiring berjalannya waktu musim pun terus berganti, berubah dan mati kemudian digantikan yang lain. Apa yang bisa kalian lakukan apabila waktu terus berlalu? Yang telah berlalu tak akan terulang lagi. Tinggalah hanya kenangan dan penyesalan yang akan kita hadapi. Di tengah gelap dan dinginnya malam, kita hanya mampu merenung di bawah sinar terangnya bulan kala musim semi. Dan teringat kembali hal yang telah kita lakukan, kenangan yang telah mati dan digantikan oleh hal baru tinggallah kenangan dimana penyesalan akan kala itu.
0 notes
kadirranfan · 6 years
Text
Sixteen Things You Didn't Know about Ishida Sui (Creator of Tokyo Ghoul)
Tumblr media
Tokyo Ghoul by Ishida Sui.
Introduction
Ishida Sui is the author of the popular Tokyo Ghoul manga and its sequel Tokyo Ghoul:re. The Tokyo Ghoul manga began its serialization in the Weekly Young Jump on September 8th 2011, and ended on September 18th 2014 counting 14 Volumes (143 Chapters). The manga continued its serialization with Tokyo Ghoul:re on October 16th 2014 and is still ongoing.
The manga was made into an anime TV series produced by Studio Pierrot. The first season of the anime ran from July 4th 2014 to September 19th 2014, while the second season,Tokyo Ghoul √A ran from January 9th 2015 till March 27th 2015, each season counting 12 episodes.
Even though the manga and anime are very popular, very little is known about the author Ishida Sui. Here are some things that we found.
Tumblr media
Depiction of Ishida Sui. 
Fact 1:
Ishida Sui (石田 スイ) is a Japanese manga artist born on December 28th in Fukuoka Prefecture, Japan. Apparently, Ishida is most likely male, since he was referred to using masculine language in an ad looking for assistants. Japanese is a relatively gender-neutral language, so it's intentional when referring to someone with gendered language. Moreover, he depicted himself as a male in one of the omakes that he drew. Also, when a fan asked him how he looks like, he answered that he looks like Kazuo Yoshida from Tokyo Ghoul.
Tumblr media
Kazuo Yoshida. 
 Ishida, before becoming a manga artist, worked as a tattoo artist. He has one older and one younger sister. Ishida seems to lead a healthy life. He stated on Twitter that he doesn't smoke, goes running sometimes and drinks a lot of Calpis, a Japanese uncarbonated soft drink. When a fan asked him if he read a lot when he was a child, Ishida replied that he was constantly swinging on horizontal bars.
Fact 2:
In 2010, Ishida Sui won the Young Jump 113th Grand Prix award with Tokyo Ghoul. Later, in March 2011, the Tokyo Ghoul oneshot was published in the 2nd Issue of Miracle Jump. Then in September 2011, Tokyo Ghoul started as a series in the 41st Issue of Weekly Young Jump. In December 2011, Ishida made another oneshot about Rize Kamishiro which was published in the 6th Issue of Miracle Jump. And in 2013, he also started Tokyo Ghoul: Jack in the digital magazine Jump LIVE.
Fact 3:
Other than Tokyo Ghoul, Ishida Sui has many works which he was publishing online before making Tokyo Ghoul.
The Tale of Longing for Sex (2009) - webcomic
The Penisman (2010) - webcomic
Tokyo Ghoul (2010/2011) - oneshot
Tokyo Ghoul (2011) - series
Tokyo Ghoul: Rize (2011) - oneshot
Tokyo Ghoul: Jack (2013) - series
Tokyo Ghoul: Joker (2014) - oneshot
Tokyo Ghoul:re (2014) - series
Hisoka Story Draft (2016) - oneshot
Ishida also wrote the scenario and designed the main character, Rio, for the Tokyo Ghoul: Jail RPG video game. The story is about the ghoul Rio, who was imprisoned in Cochlea for suspicion that he is the ghoul under the name Jail. He also made a non-canon parody webcomic - School of Ghoul, where all the Tokyo Ghoul characters are in high school together while trying to hide the fact that they're ghouls from each other. Ishida also likes to write poems which he posts together with his drawings on Tumblr.
Tumblr media
The Penisman, a webcomic by Ishida Sui.
Tumblr media
Ishida Sui's non-canon parody webcomic School of Ghoul.
In addition, Ishida, as the illustrator, and Shin Towada, as the author, created three Light Novels: Tokyo Ghoul: Days, Tokyo Ghoul: Void, Tokyo Ghoul: Past, and a special short story Tokyo Ghoul: 6th Ward Playing Cards. You can find the links here (© goes to the translator): Reddit. On October 17th 2014, Ishida published an illustrator book Tokyo Ghoul: zakki, which contains artwork and comments by Ishida, and has 112 pages.
The data for his webcomic The Tale of Longing for Sex has been lost due to an error. But, you can still read his work The Penisman (© for translation goes to duratrans.tumblr) here: The Penisman. You can read his other works (© goes to the translators) here: Ishida Sui's works.
Tumblr media
Tokyo Ghoul: zakki, illustrator book by Ishida Sui.
Fact 4:
Ishida Sui uses an LCD tablet for drawing. He also uses PaintTool SAI among other tools such as ComicStudioPro and Corel Painter.
When one fan asked him where he learned to draw, Ishida replied that he studied by other mangaka (for example Yoshihiro Togashi, creator of Hunter x Hunter) and illustrators. He was copying drawing of Hisoka and Orochimaru so he could improve his own drawing skills. He also stated on Twitter that he was Togashi's assistant. This statement has led many fans to believe that Ishida is actually Togashi. Even though there is a small chance that this is true, the fans still like to cling to this theory and joke by saying that this is the reason why Hunter x Hunter has been on hiatus for so long.
Tumblr media
Ishida Sui using ComicStudioPro.
Fact 5:
Ishida Sui is strongly influenced by the works of Franz Kafka, Haruki Murakami and Antoine de Saint-Exupéry.
The fact that his manga, Tokyo Ghoul, has a similar concept to Kafka's popular novella "Metamorphosis", says a lot about how Kafka influenced Ishida's work. In "Metamorphosis", a traveling salesman, Gregor Samsa, woke up only to find himself transformed into a large, monstrous insect-like creature. The rest of Kafka's novella deals with Gregor's attempts to adjust to his new condition as he deals with being burdensome to his parents and sister, who are repelled by the horrible, verminous creature Gregor has become. This is pretty much similar to how Kaneki Ken, the main protagonist of Tokyo Ghoul, became a half-ghoul and now has to deal with all that this new life causes. Not to mention, Eto Yoshimura (Takatsuki Sen) wrote a book called "Dear Kafka".
Tumblr media
Kaneki talking about Kafka's work "Metamorphosis".
The other author is Haruki Murakami, a popular Japanese writer. Eto has a lot of similarities with Murakami. First of all, they both write books with similar topics and themes such as loneliness, having split personalities (two sides of oneself), metamorphosis and gender identity. Both of them are obviously influenced by Franz Kafka, and Murakami even has a book called "Kafka on the Shore", with a transgender guy in it. As I already mentioned above, Eto has a book called "Dear Kafka" which could actually refer to Murakami's book, and in Tokyo Ghoul we also have lots of transgender people, take Nico for instance.
Tumblr media
Takatsuki Sen's (Eto's) book "Dear Kafka".
Antoine de Saint-Exupéry's influence can be seen on the pictures that Ishida drew for the Tokyo Ghoul calendar. Under two of the drawings, he quoted Antoine de Saint-Exupéry's "The Little Prince" which seems to have a big role when it comes to figuring out some of the Tokyo Ghoul characters, such as Arima Kishou. 
Tumblr media
Ishida's drawing of Arima with a quote from "The Little Prince".
Tumblr media
Ishida's drawing of Kaneki with a quote from "The Little Prince".
Fact 6:
Ishida uses a lot of social medias like Twitter, Tumblr, Pixiv, Twipple,Twitch and FC2 Blog (host for The Penisman). He is very responsive to fan messages (especially on Twitter) when he isn't working. He posts on Twitter daily, mostly his drawings, new announcements and even random stuff like his mood or what's on his mind. On Tumblr he occasionally posts his illustrations along with his poems. He uses Twitch to live stream while he's drawing, so you can actually see how he works, hear his voice (even though he uses a voice changer) and hear what music he listens to. Here are the links to his accounts:
Twitter: sotonami Tumblr: sui-zakki Pixiv: sui Twipple: sotonami Twitch: susida FC2 Blog: The Penisman
There is also his e-mail address: [email protected]
0 notes
kadirranfan · 6 years
Text
There Will be Not the Same
I just don’t know to say but, trough this 2 years my live isn’t the same anymore. Last year I lost one of my friend by cancer and this year my very best friend was die on trafict accident.
Iya aku sudah kehilangan banyak, entah apa yang salah denganku tapi semenjak tahun kemarin aku telah kehilangan kebahagiaanku “live isn’t same anymore”.
Kamu adalah salah satu teman terbaikku. Very dept condolences from me and I feel very lost for you my friend. Bahkan kau juga masih muncul dalam mimpiku, seolah kau berkata bahwa kau baik-baik saja di alam sana. Dalam mimpiku seolah aku dalam keadaan yang genting, tapi kau tiba-tiba datang dan berkata “aku tidak apa-apa”. Apakah itu adalah pesan untukku bahwa kau baik-baik saja di alam sana?
Jujur aku rindu masa dimana kita menghabiskan waktu sewaktu kuliah dengan hal-hal yang amat sangat bodoh itu, Doaku adalah semoga kau tenang di tempatmu sekarang teman, semoga amal ibadahmu selama kau masih hidup selalu menyertaimu dan segala dosamu diampuni oleh Allah SWT.
For my best friend ever
0 notes
kadirranfan · 6 years
Photo
Tumblr media
Setelah momen daripada foto ini, adalah titik balik kehidupanku
0 notes
kadirranfan · 6 years
Photo
Tumblr media
Kalian inget gak?? Kita dulu pernah muda Kalian inget gak?? Kita dulu pernah bisa tertawa lepas kaya gini Kalian inget gak?? Kita dulu punya wajah yang seolah tak terbebani Aku ingat bahwa dulu setiap hari adalah kebahagiaan Setiap langkah yang aku ambil seolah bagai kesenangan tiada batas Karena kalian? Karena apa? Aku pun tak akan tahu, itulah rahasia sang waktu
0 notes
kadirranfan · 6 years
Quote
Tak bisakah kita berbaikan kembali? Tak bisakah kita mengulang kenangan itu kembali? Segala kenangan tentang kebahagiaan? Iya! Tentang kebahagiaanku, waktu yang telah berlalu
0 notes
kadirranfan · 6 years
Text
Sejak awal emang udah aku tekankan bahwa tumblrku ini adalah tempat dan ajang curhat, kalian tau?
Kehidupanku yang sekarang terasa hampa, nothing there, empty on the inside. Tempat ini adalah tempat setumpuk kenanganku, entah itu semasa kuliah ataupun semasa kuliah. Yang jelas dari kedua masa itu adalah masa dimana aku bener-bener hidup, aku bahagia, bahagia yang sesungguhnya. Dulu aku sering nulis disini entah karena hanya sekedar iseng, nulis review, quotes gak jelas sampe curhatku. Aku kangennnnn, aku rinduuuu, aku sendiri tauuu sekarang?
Kalian tahu??? Jujur aku kangen masa itu, aku sekarang kosong.
0 notes