Tumgik
karismanpratama · 3 years
Photo
Tumblr media
‎الحمد للّه رب العالمين 06 - 06 - 2021 👶🏻🎉 (at Benteng, Kepulauan Selayar) https://www.instagram.com/p/CPxyMPZHwJKlOe0PakRvLR7y7TEIuIBIs25l1U0/?utm_medium=tumblr
2 notes · View notes
karismanpratama · 4 years
Photo
Tumblr media
‎اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ Four Months 😘😘😘 https://www.instagram.com/p/CGAg0VXH78Wjx4An5BjEhrUkmbFmL0iSjleafg0/?igshid=c1yyjffv7h3i
0 notes
karismanpratama · 4 years
Photo
Tumblr media
‎اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ Three Months😘😘😘 Cuekin bapaknya yg sok cool’kas 🤭😅 https://www.instagram.com/p/CEzRLIdHbhCgpuVy6UYmF08EE0v2bOEQwVI9Xg0/?igshid=1lapya4hoftw8
0 notes
karismanpratama · 4 years
Photo
Tumblr media
‎ٱلْحَمْدُ لِلَّٰهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ Two Months, Baby Boy ANDI RAYYAN ATTAQY 😘😘😘 https://www.instagram.com/p/CDh5wZTHjgvKa9J0aTVkUCjReaUop8SsbKNpPQ0/?igshid=yt9t27tqqu0k
0 notes
karismanpratama · 4 years
Video
instagram
Alhamdulillahi rabbil 'alamin 🤲🏻 Hari ini tepat seminggu usia putra pertama kami. ANDI RAYYAN ATTAQY Lahir pada hari Sabtu, 06 Juni 2020 / 14 Syawal 1441 H. Pukul 04.05 WITA. Berat 3,6 Kg dan Panjang 49 Cm. Dgn Persalinan Normal di RSUD KH. Hayyung Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar. (at Benteng, Kepulauan Selayar) https://www.instagram.com/p/CBYMHi2Huj0kAcOTTiH2jZDjLoXfftgpoFo3Ws0/?igshid=12hjzpvda2r1m
0 notes
karismanpratama · 5 years
Photo
Tumblr media
Keunggulan paling tinggi terjadi ketika anda mampu menghentikan perlawanan musuh tanpa pertempuran. ~Sun Tzu~ https://www.instagram.com/p/B75YjTJH75Bcoh0I-Gu_hOOcglLG2yYWN5MV_g0/?igshid=gfjvwk54h6w5
0 notes
karismanpratama · 5 years
Photo
Tumblr media
Hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup ( The Living Law ) dalam masyarakat, yang merupakan pencerminan dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. ~Mochtar Kusumaatmadja~ https://www.instagram.com/p/B7h0OpXHvzJSiWppZ-0br5lzn4MJtyN5daPez00/?igshid=bqquvdmip1r8
0 notes
karismanpratama · 5 years
Photo
Tumblr media
Janganlah mencari Keadilan di dalam Peraturan Perundang-Undangan, karena hakikatnya Keadilan itu sendiri ada di dalam hati nurani. ~Prof. Bimsar Siregar~ https://www.instagram.com/p/B7U47H2Hp1jepfcOpKwg3Al7j9dRs6SwouMS5Y0/?igshid=9lp8oqky4s1y
0 notes
karismanpratama · 7 years
Quote
Goenawan Mohamad| menulis ____________ ANJING Kita anjing diburu, tulis Chairil Anwar dalam “Catetan 1946.” Peristiwa cepat datang dan pergi dan kita terengah-engah mengikutinya. Kita kian tak sempat menengok apa yang telah kita lalui. Seabad yang lalu, satu kejadian tak segera disusul dan ditimpa kejadian lain. Rekaman tak berjibun cepat. Di abad ke-21, “masa kini” dengan lekas jadi “masa silam”, (lihat perubahan teknologi dan dampaknya), dan masa silam langsung lepas ke dalam timbunan ingatan yang membubung, memanjang. “Kita anjing diburu, hanya melihat sebagian dari sandiwara sekarang” Maka apa sebenarnya yang kita ketahui tentang sejarah manusia yang tak kita lihat lengkap — tentang “sandiwara” yang belum jelas ujungnya? Data saling menyelip di celah jutaan data. Fakta bertambah sengkarut, dan kita sedikit bingung. Seperti dikalimatkan Chairil dalam sajak itu, kita tak tahu adakah “Romeo & Juliet berpeluk di kubur atau di ranjang”. Dulu kita terima saja, sejak abad ke-17, Romeo dan Juliet seperti yang dipaparkan Shakespeare — dan kita berbahagia dengan itu. Tapi zaman berubah dan kita faham jika dalam sajak Chairil tersirat gelisah untuk tak begitu saja percaya. Ya, zaman berubah, peristiwa susul-menyusul, desak-mendesak, entah mana sebab mana akibat. Kita makin tahu kita tak tahu. Tahun “1946” adalah contoh yang baik: perubahan mengguncang sampai ke sudut hidup yang tak diperhatikan. Baru setahun sebelumnya, 1945, dua bom dengan daya rusak yang belum pernah dialami manusia meluluh-lantakkan Hiroshima dan Nagasaki. Perang besar selesai dengan peta dan taklukan yang berbeda. Pada saat yang sama “Perang Dingin” menjalar: perang “ideologi” yang diperkencang teknologi menjangkau jiwa manusia. Waktu itu pula muncul pelbagai negara dan bangsa. Berjuta-juta manusia mulai memanggul identitas baru, mengikuti geografi politik baru — yang sebenarnya masih genting. Di Indonesia sendiri, perang untuk kedaulatan masih berlangsung. Di Republik yang baru berumur beberapa bulan ini ancaman berdesak-desak di antara peluang di ambang pintu. Tokoh datang dan pergi — dan kita tak bisa membiarkannya begitu saja. Chairil menulis: Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat Bahkan dalam baris yang kedua itu kita rasakan zaman yang berbeda; bahasa Indonesia tak lagi patuh pada kelaziman ejaan: “dicatet” (bukan “dicatat”) muncul dalam puisi. Kosa kata yang dulu dianggap bagian “bahasa melayu pasar” kini memasuki bahasa sastra. Hierarki pun guncang, bahkan runtuh. 1946: kita masih dalam keadaan “sawan” — seperti anak yang tak bisa tenang, meradang dengan suhu tubuh yang tinggi. Kita “diburu” konflik. Kita belum berada dalam fase yang diidamkan yang akan datang nanti, “jika bedil sudah disimpan.” Maka bagaimana kita harus mencatat siapa yang lahir dan siapa yang tenggelam? Bisakah kita hanya mencatat tanpa menafsirkannya? Bisakah kita tak memberinya makna? Kita tahu, tragedi Romea & Juliet penting karena Shapespeare menggubah kejadian di Verona tahun 1303 itu jadi percakapan yang menggugah tentang kesetiaan yang unik dan dendam kelompok yang kejam. Kita tak peduli benarkah kematian anak-anak muda itu terjadi dalam sejarah. Kita tahu, Gajah Mada jadi relevan karena kita catat ia sebagai penanda pengabdian teguh kepada tanahair — atau sebaliknya, personifikasi ambisi yang brutal. Tak penting benarkah wajahnya tembem dan garang seperti yang digambarkan patung resmi. Bahkan mungkin tak penting benarkah tokoh abad ke-14 itu bukan cuma mithos. “Tidak, fakta-fakta itulah yang justru tak ada, hanya interpretasi”. Kata-kata Nietzsche di abad ke-19 itu kini terngiang-ngiang kembali. Ia bergaung karena ia sebenarnya mengingatkan, tak mungkin lagi ada satu interpretasi. Tuhan, wasit yang tunggal, telah dimatikan manusia. Bagaimana kita akan menentukan, mencatat, apa yang benar dan tidak? Saya baca lagi sajak Chairil. Bait-bait pertama itu muram, tentang “tangan” yang “akan jemu terkulai”. Tapi ajaib: di ujungnya ada tekad. Asah pena, tulis terus, serunya. Justru di atas “kertas gersang”, dengan “tenggorokan kering”, kita inginkan ia basah. Dengan kata lain, bila Tuhan bukan penentu tunggal lagi, kita justru bisa tak menggantungkan diri kepada Kebenaran — dalam arti kebenaran yang selesai secara kognitif. Romeo & Juliet hanya tafsir, mungkin dusta, tapi tak sia-sia. Kita akan terus “memburu arti”, memberinya makna. Kita bukan hanya anjing diburu; kita anjing pemburu… Goenawan Mohamad Dengan mudah kita hanya percaaya atau sebaliknya tak percaya adakah Gajah Mada seorang Budhis seperti ditulis Mpu Prapanca dalam Negarakertagama, buku puisi abad ke-14, atau seorang muslim, meskipun tak ada prasasti tentang ini? Jangan-jangan ia tak pernah ada? Kita sudah lama tak sempat bertanya bagaimana wajah Gajah Mada sebenarnya? Tembem dan garang, seperti yang kita kenal selama ini dalam …..atau jangan-jangan itu dipilih karena mirip paras Muhammad Yamin, penyair, nasionalis, dan amatir yang memperkenalkan mahapatih Majapahit itu ke dalam buku sejarah kita?
Nemu dimading halaman rumahku
0 notes
karismanpratama · 8 years
Text
Naksir Anak HUKUM
Kalau kamu naksir anak hukum, maka harus menyatakan cinta dg tegas, karena dia tidak akan pernah percaya sebelum ada pernyataan karena ada asas "cogitationis poenam nemo patitur" yakni "orang tidak boleh dihukum oleh sebab apa yang dipikirkannya" artinya Niat dalam hati tidak cukup membuktikan ada rasa cinta sebelum dinyatakan. Niat harus ditunjukan dengan permulaan perbuatan "begin van uitvoering" yg dalam teori poging subyektif, maksudnya adalah "Perbuatan itu adalah pelaksanaan niat" Bagi anak hukum, juga cinta harus didukung dg bukti permulaan yang cukup. Setidak-tidaknya ada dua alat bukti yang sah. Baik alat bukti surat (bukan urat), keterangan atau saksi. Dan itu harus memenuhi syarat minimal 2 alat bukti sbgmana azas yg berbunyi “unus testis nullus testis” (satu biji bukan biji), karena satu saksi atau alat bukti tdk bisa diterima sbg saksi. Anak hukum juga memegang asas "qui tacet consentire videtur", maka siapa yang berdiam diri dianggap menyetujui. Sehingga hati2 kalau ada yg nembak harus dijawab, krn tdk menjawab berarti setuju atau menerima cintanya. Meskipun diam berarti msh ada keragu-raguan tetapi dlm asas hukum dinyatakan "indubio pro reo", dalam keragu-raguan diberlakukan ketentuan yang paling menguntungkan. Dengan percaya diri anak hukum juga menyatakan “potior est qui prior est”, kamu yang pertama dianggap beruntung. Dia juga akan bilang kamu ibarat peradilan di Mahkamah Konstitusi, "first and the last instance". Dia akan mengatakan bahwa kamu adalah Tempat berlabuh cintanya yang pertama dan terakhir & juga sebagaimana sifat dari putusan MK yakni "final and binding". Hal Ini bahaya kalau dia sudah bilang mengikat (binding). Karena dia akan menggunakan asas "acta sunt servanda", setiap perjanjian itu mengikat para pihak dan harus ditaati debagaimana berlakunya undang2 bagi kedua belah pihak. Anak hukum juga punya komitmen yg tinggi sebagaimana idiom dalam hukum "fiat justitia ruat coelum" sekalipun esok langit akan runtuh huk harus ditegakkan, begitu pula cinta harus tetap ditegakan. Kalau kamu dalam keadaan galau karena mau putus dg pacar, maka dia akan ngajak kamu jadian dg dasar “res nullius credit occupanti”, yang diterlantarkan oleh pemiliknya, maka dapat diambil untuk dimiliki (oleh orang lain). Jika kekasih dari anak hukum ini melakukan kesalahan berulang-ulang, maka dia akan dg bijak mengatakan "sepertierare humanum est" membuat kekeliruan itu manusiawi, meski jangan selalu diulangi. Karena di kampus anak hukum diajarkan kebijaksanaan yg luar biasa dari para dosennya. Seperti "hodi mihi cras tibi”, ketidak adilan yang menyentuh perasaan tetap tersimpan dalam hati nurani selamanya. Dia juga tipe orang yg mengalah karena memahami makna "melius est acciepere quam facere injuriam", lebih baik mengalami ketidakadilan daripada melakukan ketidakadilan. Meski dia juga meyakini asas "ut sementem feceris ita metes”, siapa yang menanam maka akan menua hasilnya. Siapa yang menabur angin dialah yang akan menuai badai. Anak hukum tdk suka berprasangka karena sejak awal semester sdh diajarkan asas "presumption of innocence", asas praduga tak bersalah. Dia juga akan bilang “audi et alteram partem”, para pihak harus didengar sehingga tdk akan mempercayai keterangan sepihak. Demikian sedikit gambaran pendekatan anak hukum dalam melihat masalah percintaan & mereka menggunakan menggunakan asas dan norma2 hukum dalam menjalin hubungan percintaan.
0 notes
karismanpratama · 9 years
Quote
could only laugh at these days, I and stuff behind me you don't know anything
#thecrazymorning
0 notes
karismanpratama · 9 years
Text
Kasih dan Sayang
Ehmmm, Cinta adalah reaksi kimia gabungan feromon, endorfin dan serotonin. Setelah beberapa tahun zat-zat ini akan menghilang. Itulah Cinta … 👧🏻 Lahh kok kakek n nenekku bisa trus saling mencintai sampai mereka meninggal ?!! 👦🏻 itu bukan lagi cinta tapi kasih dan sayang. Karena saat cinta menghilang, mereka punya sesuatu yang disebut kasih sayang, keterbiasaan, empati dan tentu saja komunikasi. 😍😍😍 jadi untukmu, aku tidak tahu sampai kapan aku jatuh cinta padamu, tapi aku bisa jamin aku akan jadi orang yang terbangun disebelahmu.
0 notes
karismanpratama · 9 years
Quote
Terkadang lebih baik mengalah daripada menjelaskan segalanya kepada orang yang tak mau mengerti
Shikamaru
0 notes
karismanpratama · 9 years
Quote
Where there's a will, there's a way, kind of beautiful. And every night has its day, so magical. And if there's love in this life, there's no obstacle. That can't be defeated
Avicii
0 notes
karismanpratama · 9 years
Quote
Sometimes you've gotta shut up, swallow ur pride n accept that you’re wrong. It’s not giving up. It’s called growing up.
Bisikan Malam
0 notes
karismanpratama · 9 years
Quote
Saat kau mengenal kasih sayang, maka bersiaplah menanggung resiko kebencian
Uchiha Itachi
0 notes
karismanpratama · 9 years
Quote
With confidence, you hav won before you hav started . . .
Bisikan Malam
0 notes