kertasberdebu-blog
kertasberdebu-blog
sepenggal kisah lampau
113 posts
simpan kenangan apapun dalam sebuah goresan ntah itu tulisan maupun ketikan digital
Don't wanna be here? Send us removal request.
kertasberdebu-blog · 5 years ago
Text
Kelak jika sudah berumah tangga, harus benar2 belajar bagaimana ilmu rumah tangga. Karena sejatinya menikah bukanlah hanya cinta karna cinta, lebih besar dari itu. Ada hak dn kewajiban yang mesti ditunaikan bersama2. Rasanya sudah cukup Kau berikan hamba ujian kepahitan ini dari 27 th yg lalu hingga saat ini..
Tolong kelak jdkan aku jauh lebih baik dari mereka ya Robb
4 notes · View notes
kertasberdebu-blog · 5 years ago
Text
Gw sadar bahwa pelajaran gw ada di depan mata gw sendiri
0 notes
kertasberdebu-blog · 5 years ago
Text
Memahami :)
Kemarin ada seorang teman satu divisi di salah satu organisasi terdahulu, bilang pada saya yang intinya merasa kehilangan teman-teman yang dulu ada berjuang bersama di organisasi. Kata nya, sekarang suasana di grup pun berbeda dengan dahulu, dimana jarang yang bersahutan ketika di lempar sebuah pembicaraan.
Saya yang mendengar hanya bisa tersenyum, karena hal-hal seperti ini rasa nya sudah sangat lama tak pernah saya dengar. Sudah tahun ke 3, bisa dibilang tak lagi di lingkungan yang sama, ada yang berubah, itu pasti :) namun memang rasa keterikatan sebetul nya tak pernah beranjak pergi. Namun itu lah kehidupan, tempat dimana segala nya berganti, tak ada yang abadi :)
Yang perlu dipahami, sebab kehidupan itu dinamis, seiring berjalan nya waktu, prioritas setiap orang pun pasti akan berubah, tidak akan pernah sama. Akan ada saat nya, teman yang saat ini selalu membersamai kita, suatu hari nanti adalah orang yang paling sulit untuk kita temui. Akan ada saat nya, orang yang sering bercakap-cakap dengan kita, suatu hari nanti jarang bertukar cerita dengan kita. Akan ada saat nya, waktu -waktu kita dipenuhi hampir seluruh nya untuk fokus bersama seseorang yang mendampingi hidup kita, iya semua ada saat nya.
Setiap kita pasti akan menghadapi perubahan kondisi, perubahan lingkungan, dan perubahan-perubahan lainnya dalam hidup, yang “memaksa” kita untuk dapat terus berjalan menghadapi itu :)
Sesederhana yang belum menikah, tentu harus paham, bahwa teman nya yang sudah menikah, tak lagi bisa intens seperti dulu membalas pesan wa, diajak bertemu, atau diajak untuk kembali memikirkan sesuatu yang pernah melibatkan nya dulu, karena pasti sedikit banyak ritme hidup nya akan berubah setelah menikah. Bukan berarti sudah tidak peduli lagi, bukan. Hanya saja, prioritasnya kini memang harus berubah, karena tanggung jawab yang dipegangnya pun saat ini telah bertambah.
Kita hanya perlu menerima setiap perubahan itu, dan tentu tak henti mendoakan kebaikan bagi teman-teman kita. Mendoakan agar setiap apa yang mereka jalani, senantiasa Allah ridhoi, dan semoga semangat berjuang yang pernah ada saat masih membersamai, tak pernah pergi dalam aktivitas mereka dan tentu kita sehari-hari :)
Bila rindu itu tiba, hanya do'a yang mampu meredakan nya.
Bandung, 27 Januari 2019
74 notes · View notes
kertasberdebu-blog · 5 years ago
Text
Tulisan : Perempuan Setelah Menikah
Barangkali dulu, ketika masih gadis. Di usianya yang telah memasuki kepala dua dan usia pernikahan, salah satu kekhawatirannya adalah tentang pasangan hidup. Entah bentuk khawatir seperti; apakah ada laki-laki yang mau menikahinya? atau apakah ia cukup siap untuk menjadi seorang istri? dan lain sebagainya. Dan kekhawatiran itu pun tumbuh subur seiring usianya yang merangkak naik, seiring banyaknya laki-laki yang datang silih berganti tapi tak satupun menarik hatinya.
Di bayangnya, kehidupan pasca menikah, apalagi menikah dengan laki-laki yang dicintainya adalah kehidupan yang segalanya indah. Padahal tidak demikian. Kata siapa bahwa selepas menikah, kekhawatiran perempuan akan sirna begitu saja? Justru sebaliknya, kekhawatiranya bertambah, semakin banyak. Dan ini menjadi sesuatu yang mungkin tidak akan pernah terbayangkan sebelumnya.
Khawatir ketika sudah menikah tapi belum juga hamil. Apalagi ketika melihat teman-temannya yang lain memperbarui halaman sosial medianya dengan berita kehamilan atau kelahiran. Lebih khawatir ketika ditanya oleh keluarga. Dan ini menjadi pembelajaran berharga bagi siapapun, bahwa barangkali ungkapan kebahagiaan kita di sosial media bisa menjadi sebab ketidakbersyukuran seseorang yang melihatnya. Juga ini akan menjadi pelajaran berharga bagi semua perempuan yang menikah nantinya dan belum segera dikaruniai anak, ia akan menjadi lebih memahami dan lebih empati kepada perempuan yang lainnya.
Kekhawatiran ketika suami atau anaknya sakit. Apalagi ketika melihat mereka tidak bisa tidur tenang, tidak bisa makan masakan yang dibuatnya dengan susah payah.
Kekhawatiran ketika belum bisa memasak. Meski kita tahu bahwa memasak bukanlah sebuah hal paling penting dari kesiapan menikah seorang perempuan. Tapi bagi perempuan itu sendiri, memasak untuk keluarga, apalagi melihat keluarganya memakan apa yang ia buat dengan susah payah adalah kebahagiaan yang entah bagaimana menjelaskannya. Khawatir ketika suami tidak mau memakan masakannya, khawatir kalau masakannya tidak enak. Meski, sang suami berusaha untuk menganggapnya bukan sesuatu yang penting. Tapi tetap saja itu penting bagi istrinya.
Kekhawatiran tentang bagaimana ia bisa berbaur dan bergaul dengan keluarga suami. Entah tentang bagaimana ia bisa membuka pembicaraan dan mertua. Bagaimana ia bisa menjadi menyenangkan untuk saudara-saudara suami. Dan memang selama ini tidak ada panduan tentang bagaimana membangun hubungan antara istri dan mertuanya. Dan itu selalu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi perempuan yang akan dan baru menikah.
Ada begitu banyak kekhawatiran yang semakin hari semakin bertambah. Dan perempuan yang perasa, membuat kekhawatiran itu kadang tumbuh tak terkendali. Dan tugas laki-laki yang menjadi seorang suaminya nanti sebenarnya sederhana yaitu; jangan menambah kekhawatirannya. Jadilah laki-laki yang baik.
©kurniawangunadi | 10 Februari 2017
4K notes · View notes
kertasberdebu-blog · 5 years ago
Text
Alloh memberikan jodoh di puncak kepasrahan yang teramat sangat pasrah pada-Nya
0 notes
kertasberdebu-blog · 5 years ago
Text
Tumblr media
UNTUK AKUN INI❗
Saat aku menulis kalimat baik, bukan berarti aku sudah baik atau akhlak ku sudah sempurna. Jika postingan sosial media dijadikan sebagai standarisasi keshalihan seseorang, maka akan sangat mudah keshalihan itu dimanipulasi.
Jika aku yang sosmednya berisikan dakwah dan nasehat, belum tentu lebih baik darimu bahkan mungkin aku belum bisa sepenuhnya mengamalkan apa yang aku bagikan. Tapi aku hanya berharap orang yang di sekitarku mendapat lebih banyak ilmu yang bermanfaat dan yang paling utama disamping itu adalah nasehat-nasehat tersebut tertuju pada diriku sendiri.
Daripada berspekulasi terlalu tinggi, daripada berlebihan dalam menilai dan memuji, lebih baik doakan agar Allah istiqomahkan dan Allah mudahkan si pemilik akun untuk mengamalkan apa yang dishare nya dan meluruskan niatnya hanya untuk mendapat pahala di sisi Allah.
Jika harus menunggu jadi orang suci untuk berdakwah, dakwah tak akan pernah ada. Seandainya yang melarang dari dosa harus orang yang tidak terlepas dari dosa dan yang memerintahkan kebaikan harus orang yang sudah melakukan kebaikan semua, maka tidak ada lagi yang melarang dari keburukan dan mengajak pada kebaikan kecuali Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Perhatikanlah hadist ini, mengapa kita perlu saling menasehati dan memberi peringatan satu sama lain, karena peringatan itu sangat berguna bagi orang mukmin. "Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat." [HR. Bukhari]
Tak perlu dipuji, cukup di doakan dan nasehati. Aku tak sebaik yang kau ucapkan dan juga tak seburuk yang terlintas di hati mu (Bukan Ahli Ilmu)
67 notes · View notes
kertasberdebu-blog · 5 years ago
Text
Sama. Langit Bandung Timur pun begitu. Mungkin dia sedang melow akhir-akhir ini..
Akhir akhir ini langit suka bercanda
Terlihat tak apa apa
Lalu tiba-tiba menumpahkan air mata
Bagiamana langit mu disana ?
Bandung, 25.02.2020
7 notes · View notes
kertasberdebu-blog · 5 years ago
Text
Nyatanya aku memang belum seutuhnya berdamai dengan diri ku sendiri. Banyak yang harus dibenahi dan diperbaiki.
© february, 2020
0 notes
kertasberdebu-blog · 5 years ago
Text
Tumblr media
akhirnya setelah sekian lama tidak ke toko buku, kemarin berasa reunian sama temen lama. Nongkrong lamaaa banget di gramed.
Dulu waktu kuliah, hampir tiap hari ke gramed yang ada di jalan Merdeka deket BIP Bandung.
Tiap dosen absen gak hadir, pelampiasaan ku kalau tidak nongkrong bareng temen-temen dikosan atau ditempat makan, ya ini tempat satu-satunya yang bisa membuat ku betah sendirian berlama-lama ngabisin waktu. Dan kursi pojokan di gramedia adalah tempat favorite kala itu.
Sampai pernah ditegur juga karena kelamaan duduk dan yang paling malu pas ditegur gak boleh nulis. Dulu pas lagi ngerjain skripsi kan butuh referensi, karena beli bukunya ga mampu akhirnya ditulislah disitu sambil jongkok. Eh satpamnya dateng bilang jangan nulis disitu. Hehe
Aku dengan meminta maaf, langsung memasukan kertassl dan bolpoin ke tas. Sebenernya difotoin juga bisa sih, cuma karena batre hp nya lowbat jadi memaksa ku untuk menulis disana. Hehe maaf ya pak
Memang kalau ke toko buku tuh gak pernah ngajak temen, jadi aku selalu sendiri. Sensasinya beda aja gitu kalau sendiri, lebih santai gak kaya dikejar-kejar waktu.
Dan hari ini setelah sekian tahun setelah lulus kuliah, aku menginjakan kaki lagi di gramedia ini. Biasanya kalau beli buku via online, kemarin momennya pas. Pas ada waktu, pas lewat dan pas ada uang. Wkwkw
Niatnya cuma pengen hunting aja, baca-baca santai disana. Cuma setelah sampai ko seperti lupa diri ya..
Hasilnya ya ini, aku kalap sampai lupa ngeliat harganya. Pas nyampe ke kasir dan sudah dihitung... Shock juga haha.. Alamat puasa deh ini mah sebulan
Tapi gpp deh, hobi itu tidak bisa dinilai dari uang ko..
Februari, 2020
7 notes · View notes
kertasberdebu-blog · 5 years ago
Text
Alhamdulillah..
Perasaan baru tanggal 25 februari deh.
Pagi ini dateng ke kantor langsung dipanggil dikasih gaji bulan Maret. Padahal ke bulan Maret empat hari lagi kan?
Mimpi apa semalam ya :D
0 notes
kertasberdebu-blog · 5 years ago
Text
Tulisan : Perempuan Setelah Menikah
Barangkali dulu, ketika masih gadis. Di usianya yang telah memasuki kepala dua dan usia pernikahan, salah satu kekhawatirannya adalah tentang pasangan hidup. Entah bentuk khawatir seperti; apakah ada laki-laki yang mau menikahinya? atau apakah ia cukup siap untuk menjadi seorang istri? dan lain sebagainya. Dan kekhawatiran itu pun tumbuh subur seiring usianya yang merangkak naik, seiring banyaknya laki-laki yang datang silih berganti tapi tak satupun menarik hatinya.
Di bayangnya, kehidupan pasca menikah, apalagi menikah dengan laki-laki yang dicintainya adalah kehidupan yang segalanya indah. Padahal tidak demikian. Kata siapa bahwa selepas menikah, kekhawatiran perempuan akan sirna begitu saja? Justru sebaliknya, kekhawatiranya bertambah, semakin banyak. Dan ini menjadi sesuatu yang mungkin tidak akan pernah terbayangkan sebelumnya.
Khawatir ketika sudah menikah tapi belum juga hamil. Apalagi ketika melihat teman-temannya yang lain memperbarui halaman sosial medianya dengan berita kehamilan atau kelahiran. Lebih khawatir ketika ditanya oleh keluarga. Dan ini menjadi pembelajaran berharga bagi siapapun, bahwa barangkali ungkapan kebahagiaan kita di sosial media bisa menjadi sebab ketidakbersyukuran seseorang yang melihatnya. Juga ini akan menjadi pelajaran berharga bagi semua perempuan yang menikah nantinya dan belum segera dikaruniai anak, ia akan menjadi lebih memahami dan lebih empati kepada perempuan yang lainnya.
Kekhawatiran ketika suami atau anaknya sakit. Apalagi ketika melihat mereka tidak bisa tidur tenang, tidak bisa makan masakan yang dibuatnya dengan susah payah.
Kekhawatiran ketika belum bisa memasak. Meski kita tahu bahwa memasak bukanlah sebuah hal paling penting dari kesiapan menikah seorang perempuan. Tapi bagi perempuan itu sendiri, memasak untuk keluarga, apalagi melihat keluarganya memakan apa yang ia buat dengan susah payah adalah kebahagiaan yang entah bagaimana menjelaskannya. Khawatir ketika suami tidak mau memakan masakannya, khawatir kalau masakannya tidak enak. Meski, sang suami berusaha untuk menganggapnya bukan sesuatu yang penting. Tapi tetap saja itu penting bagi istrinya.
Kekhawatiran tentang bagaimana ia bisa berbaur dan bergaul dengan keluarga suami. Entah tentang bagaimana ia bisa membuka pembicaraan dan mertua. Bagaimana ia bisa menjadi menyenangkan untuk saudara-saudara suami. Dan memang selama ini tidak ada panduan tentang bagaimana membangun hubungan antara istri dan mertuanya. Dan itu selalu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi perempuan yang akan dan baru menikah.
Ada begitu banyak kekhawatiran yang semakin hari semakin bertambah. Dan perempuan yang perasa, membuat kekhawatiran itu kadang tumbuh tak terkendali. Dan tugas laki-laki yang menjadi seorang suaminya nanti sebenarnya sederhana yaitu; jangan menambah kekhawatirannya. Jadilah laki-laki yang baik.
©kurniawangunadi | 10 Februari 2017
4K notes · View notes
kertasberdebu-blog · 5 years ago
Text
Buku
Kemarin anime, sekarang mau coba ngerekomendasiin buku yg menurutku worth it buat dibaca pas lagi ngganggur atau pingin ngisi waktu luang. Sebenernya bukan tipe kutu buku banget, dan ngga menargetkan harus novel atau dsb. Selama bisa dinikmati baik yg berupa renungan, motivasi, novel kalo pas suka yaa suka aja buat dibaca hehe.
1. Sujiwo Tedjo
Tuhan Maha Asyik, buku yang baru saya baca tidak perlu dijelaskan karena terlalu indah dan menggeser buku-buku terbaik yang pernah saya baca.
2. Kurniawan Gunadi
Langsung aku tulis nama penerbitnya aja soalnya emang semua tulisan mas gun rata-rata bagus pake banget. Sampe heran kenapa bisa nyentuh kata-katanya. Pesannya sampe, dari hujan matahari, lautan langit, menentukan arah. Paling rekomen lautan langit, tp kalo mau yg agak seriusan menentukan arah sih.
3. Fiersa Besari
Sebenernya kalo ini gabegitu suka tapi juga bukan gasuka. Impaslah. Karena boomingnya bung fiersa akhir-akhir ini banyak yg nggandrungi karyanya. Kalo aku sih lebih suka lirik lagunya. Karna notabene gabegitu suka novel, gatau sih ini termasuk genre novel apa bukan. Yang udah pernah kubaca sih 11:11, konspirasi alam semesta. Oh iya yg paling rekomended! Garis waktu, epic menurutku
4. Tere Liye
Bacaannya alur ceritanya agak berat sih dipahami oleh kaum awam pembaca buku sepertiku wkwk. Yg udah pernah kubaca dan bagus, rindu dan hujan.
5. Boy Candra
Cuma pernah baca satu buku dari banyak kesekian bukunya. Senja, hujan dan cerita yang telah usai. Buat yg lagi galau pas banget dah, bisa mewakili hahaha.
6. Rifa'i Rifan
Beliau ini termasuk bukunya bergenre religius. Yang bisa mendekatkan pembacanya dengan kehidupan antara diri, Tuhan dan sekitar. Yang pernah kubaca dan lumayan menyentuh bikin nangis itu hidup sekali, berarti, lalu mati.
Kayaknya masih banyak lagi sih yg belum kereview. Next time akan kutambahin. Atau yg punya rekomendasi lain?
71 notes · View notes
kertasberdebu-blog · 5 years ago
Text
Sebantar lagi ada Islamic Book Fair
kira-kira beli buku apa ya yang asik untuk dibaca?
0 notes
kertasberdebu-blog · 5 years ago
Text
Sudah waktunya untuk menarik diri dulu dari media sosial
2 notes · View notes
kertasberdebu-blog · 5 years ago
Text
Kamu tidak perlu tahu aku siapa
Aku hanya seorang wanita yang doyan curhat di buku diary
Tapi saat ini jaman sudah sangat modern
Sehingga aku sudah malas untuk menulis disecarcik kertas
Alhasil aku menemukan tempat ternyaman yang orang lain tidak mengetahui siapa aku sebenarnya
Bahkan identitas ku pun kamu pasti tidak tahu
Aku hanya penikmat bacaan yang kalian ketik disini
Memang sih aku tak pandai untuk berkata indah hanya kalimat curhatan alay bin lebay saja
Tapi dengan membaca tulisan tulisan dari teman teman tumbrl disini, aku semakin menyukai dunia di tumbrl ini
Aku tak perlu pengikut disini
Tak perlu like apapun
Aku hanya butuh ruang sepi sunyi
Februari, 2020
5 notes · View notes
kertasberdebu-blog · 5 years ago
Text
Allah itu memang gampang sekali membolak balikan hati hambanya.
Allah SWT berfirman:
"Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa disesatkan-Nya, maka engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya."
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 17)
Sudah lama sekali tak bertemu dengannya. Dia bisa dibilang salah satu teman baik ku di SD dan SMP. Kami dua perempuan yang bisa dibilang agak tomboy kala itu. Dulu jamannya waktu kami sekolah dasar sampai sekolah menengah pertama, tidak ada tanda-tanda dia akan menjadi wanita seperti sekarang, masya Allah.
Dulu kami pecicilan, ikut organisasi yang kerjaannya panas-panasan, kebayang deh itemnya kita dulu bagaimana, di SD sekelas 5 tahun, di SMP sekelas setahun, tomboy minta ampun deh pokoknya kita mah.
Terakhir ketemu saat aku semester 6 dikampus. Kami bertemu dalam reuni SD suasana buka puasa Ramadhan. Dia sudah memakai jilbab, tapi masih tempelan atau mungkin asal nempel, namanya juga masih belajar. Sama halnya dengan aku.
Selama lulus dari SMP aku baru pertama ketemu lagi diacara itu. Sampai saat ini aku belum bertemu lagi. Ku dengar dia sudah tinggal di Mataram, Lombok sana. Hingga aku menemukam sosial medianya, dan betapa terkejutnya melihat perubahan dia sekarang.
Dengan cadar yang menutupi wajahnya, dengan tutur lembut katanya, dengan peminimnya saat ini. Masya Allah..
Aku pun sempat ragu, apakah dia teman baik ku dulu.
Allah memang mudah sekali membolak balikan hati manusia. Yang menurut pemikiran manusia tidak mungkin, malah bagi Allah sangatlah mungkin. Hidayah datangnya darimana saja, asalkan kita tak menutup hati.
Alhamdulillah, aku bahagia melihat dia yang sekarang. Semoga aku bisa bertemu dengannya lagi.
Teman baik ~
Februari, 2020
1 note · View note
kertasberdebu-blog · 5 years ago
Text
Kerutan diwajahnya semakin terlihat. Pandangan matanya mulai kabur. Badannya mulai sering merasakan kelelahan. Rambutnya satu persatu berubah warna. Berkahi usianya ya Robb.
1 note · View note