klafeey
klafeey
dunnobutiluvthis
57 posts
just a word enthusiast
Don't wanna be here? Send us removal request.
klafeey · 3 years ago
Text
B, you are really something else.
Ini tentang, Bee. Aku mengenalnya tahun lalu. Pada bulan april lebih tepatnya. Secara tidak sengaja tapi sengaja? Entahlah, tapi intinya aku sangat menyukainya.
Setahun yang lalu, saat pertama kali melihat Bee, aku langsung berpikir bahwa, 'Ah, ini dia yang aku cari' mengapa? Karena Bee itu benar-benar mendeskripsikan tipe idealku. Laki-laki berparas tampan bertubuh tinggi, kulitnya kecokelatan, senyumnya manis, maskulin, dan tubuhnya yang kekar-ah sebenarnya aku tidak ingin membahas ini tapi ya inilah adanya, Bee memang seperti itu, ditambah dengan sikapnya yang tidak banyak tingkah, pendiam dan sedikit pemalu serta low profile walau banyak yang menyukainya.
Aku mengetahui Bee dari temanku, ya, temanku adalah temannya Bee juga. Singkat cerita, akhirnya aku bisa berhubungan dengan Bee. Aku senang sekali pada saat itu. Karena aku menyukai Bee pertama kali dan disambut dengan cukup baik. Puncaknya yaitu pada tanggal 30 April 2021, aku tidak bisa menjelaskannya secara rinci disini, tapi bisa ku bilang bahwa hari itu adalah hari yang paling membahagiakan sepanjang tahun 2021 ku. Senyumku tak pernah lepas sejak mengenal dan bisa berhubungan dengan Bee, walau ternyata semua itu hanya sesaat.
Tidak lama setelah itu, aku mengetahui sesuatu. Sesuatu yang lumayan menyakitkan, tetapi memang aku sudah menduganya. Karena itu, aku memilih mundur. Aku terus mengatakan pada diriku, bahwa semuanya akan baik-baik saja setelah aku memutuskan untuk mundur ketika aku mengetahui semuanya. Aku harus mengakhirinya saat perasaanku pada Bee masih sangat besar dan hubungan kami pun masih belum lama. Aku kira selama aku bilang 'Tidak apa-apa' setiap hari kepda diriku, aku memang benar-benar akan baik-baik saja, tetapi ternyata tidak sama sekali. Berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan sampai berbulan-bulan aku masih terus memikirkan perasaanku terhadap Bee. Bisa dibilang, sampai hari ini ketika aku menulis postingan ini, aku masih punya perasaan yang besar untuknya.
Setelah tidak lagi dengan Bee, aku coba untuk dekat dengan yang lain. Beberapa memang cukup bisa menarik perhatianku tetapi itu hanya sesaat. Pikiran dan hatiku seolah-olah sudah dikuasai dan dimiliki oleh Bee. Aku tidak bisa apa-apa karena semua itu bukanlah hal yang bisa aku kontrol.
Bee saat itu sudah ada yang punya. Responku? Aku hancur, sungguh. Terdengar berlebihan? Tetapi memang nyatanya. Aku sudah tidak tahu berapa kali aku menangis pada hari dimana aku mengetahuinya. Tetapi akhirnya, aku sadar bahwa itu semua tidak ada gunanya. Bee sudah bahagia dan dia sendiri yang memilih kebahagiannya.
Awalnya aku membenci kenyataan itu. Aku sampai membanding-bandingkan diriku dengan kekasihnya, terus-terusan. Aku bilang bahwa aku lebih baik darinya-tetapi tetap saja itu hanya bentuk pertahanan diri karena tidak terima kenyataan yang terjadi.
Agustus 2021, aku bertemu Bee secara tidak sengaja. Aku tidak pernah menyangka akan bertemu Bee pada waktu itu. Awalnya aku senang, tetapi ketika tahu dia bersama siapa-aku langsung diam, dan berharap bahwa Bee tidak melihatku dan tatapan senduku kala itu.
September 2021, lagi, secara tidak sengaja, aku bertemu Bee dipusat perbelanjaan. Kali ini dia sendirian. Tetapi pada saat melihatnya, aku acuh. Seolah-olah tidak peduli namun dalam hatu aku sangat ingin menyapanya.
Pada saat proses melupakan Bee, aku berkali-kali dekat dengan yang lain. Aku kira itu akan berhasil, ternyata tidak sama sekali, aku malah makin menyukainya karena terus membandingkan Bee dengan yang lain-dan menarik kesimpulan bahwa hanya Bee yang menurutku 'sempurna'.
Aku salah, ya, aku tahu itu, jelas tahu. Tapi aku tidak punya pilihan lain. Aku harus melupakan Bee. Dia sudah bersama yang lain, mana mungkin aku bisa terus-terusan menyukai seseorang yang hatinya sudah terkunci rapat?
Mei 2022, Bee putus dengan pacarnya. Aku? Perasaanku? Tentu saja, senang, tapi cukup sampai disitu. Aku hanya senang karena Bee sudah tidak dimiliki siapa-siapa, titik. Perasaaanku memang masih sama, tetapi hanya sebatas itu-aku tidak berharap lagi untuk memilikinya. Kini aku sudah sadar diri dan tahu batas untuk berharap.
Agustus 2022, Bee, aku hanya berharap kamu bahagia.
7 notes · View notes
klafeey · 3 years ago
Text
oh hi tumblr, long time no see
0 notes
klafeey · 4 years ago
Text
“We try so hard to hide everything we’re really feeling from those who probably need to know our true feelings the most. People try to bottle up their emotions, as if it’s somehow wrong to have natural reactions to life.”
— Colleen Hoover (via naturaekos)
9K notes · View notes
klafeey · 5 years ago
Text
Basa-basi
Ada hal yang memang sebaiknya tidak perlu diceritakan kepada orang lain.
Semua akan lebih baik jika kau menyimpannya sendiri, atau hanya membaginya kepada orang yang benar-benar kau percaya.
Karena seringnya, orang lain hanya akan berkomentar sesuai dengan sudut pandangnya sendiri.
Mereka tidak mengerti kondisimu dan tiba-tiba merasa begitu bijak untuk memberi nasehat.
Orang-orang seperti ini tidak perlu tahu permasalahanmu. Cukup berikan senyum dan ucapan terima kasih atas kepeduliannya. Mereka tidak perlu ikut campur terlalu jauh.
Semua komentarnya itu hanya basa-basi. Iya, basa-basi yang basi.
32 notes · View notes
klafeey · 5 years ago
Text
Dek, akan selalu ada yang nyinyir atas apa yang kita putuskan. Atas apa yang kita lakukan. Meski kadang mereka tidak mengerti dengan apa yang kita lakukan. Apa yang membuat kita memutuskan melakukan sesuatu. Maka, biarkan sajalah. Tetaplah pada prinsip baik yang kita jalani. Tidak semua orang akan menyukai kita, dan itu sungguh hal yang biasa saja. Hal terpenting adalah kita paham bagian apa yang harus kita perjuangkan.
–boycandra
544 notes · View notes
klafeey · 5 years ago
Text
Waiting for something that will never happen destroys you in ways you can’t imagine. I just want to be able to breathe again without my chest aching.
I don’t know how to stop waiting for you.
1K notes · View notes
klafeey · 5 years ago
Quote
It hurts knowing that no matter how hard I tried, I was never enough. In a thousand universes you still walk out that door and I’m left wondering if being me is worth being loved.
(via unsettlednighttimecreature)
263 notes · View notes
klafeey · 5 years ago
Text
“I fell in love with someone who doesn’t love me back”
—i wish i could stop
2K notes · View notes
klafeey · 5 years ago
Text
have you ever felt like this
Tumblr media
5K notes · View notes
klafeey · 5 years ago
Quote
I’d rather be broke in your hands than fixed by someone else, and I know you’re not worth it but I just can’t help myself. I’d rather be cold in your bed than warmed by someone else
24/02/19 (via everythings-reminding-me-of-you)
4K notes · View notes
klafeey · 5 years ago
Text
Why can’t I just feel happy? Why can’t I just feel beautiful? Why can’t I just be okay?
7K notes · View notes
klafeey · 5 years ago
Quote
If I’m so “over” you, why are you still worth writing about?
day 897 | Instagram (via letters-from-alex)
5K notes · View notes
klafeey · 5 years ago
Text
Untuk ketiga kalinya
Hai, apa kabar? 
Halo?
Halo?
Percuma ya, ga bakal ada jawaban.
Halo R, ga kerasa udah 3 tahun berlalu ya. Terakhir kita bicara juga udah lama banget. Tapi aku masih inget, bagaimana kita akhirnya mutusin untuk mengakhiri semuanya karena kamu lebih milih dia.
Dari awal kita kenal juga masih keinget kok, gimana momennya, rasanya yang campur-aduk, beneran deh se-seneng itu, gatau kenapa. Ngerasa se-spesial itu karena awalnya aku ga expect bakal kenal sama kamu.
Awalnya berjalan baik-baik aja dengan kamu yang selalu buat semua percakapan dimulai dengan kata ‘halo’, artinya kamu selalu inget buat sapa aku setiap hari.
Kamu tau ga, pertama kali aku mutusin buat ngejauh dari kamu karena suatu alasan? Pasti kamu bingung kenapa aku kaya gitu, dan juga aku gapernah ngasih jawaban yang pasti buat kamu, malah ngejauh gitu aja. Aku belum sempat juga minta maaf udah ngelakuin hal itu ke kamu.
Hari-hari berjalan ga kaya biasanya. Sehari setelah pertama kalinya kita mulai jauh, kamu dateng ke kelasku pas pulang sekolah, hari kamis, pakai jaket denim kesayangan kamu. Gila, gimana bisa kan aku inget momen sekecil itu kalau bukan karena kamu sepenting itu buat aku? Kaya biasanya, kamu diem aja, walaupun akhirnya kamu nawarin aku buat pulang bareng kamu, tapi aku tetep gamau. Bodoh banget ya? Memang.
Semester 1 udah berakhir. Aku ga nyangka (lagi), untuk kedua kalinya kita mulai dari awal. Hari dimana kita akhirnya foto berdua. Kamu yang selalu muji rambut aku yang menurutku jelek banget karena salah potong. Kamu yang selalu yakinin aku kalau aku itu cantik. Kamu yang selalu bilang, kamu butuh aku apa adanya. Ya, itu kamu. Hal itu yang ga bisa aku lupain dari kamu.
Kita mulai dengan baik-baik aja dan kamu masih sama. Tapi memang semuanya gabakal berjalan lancar. Pertama kali aku denger kalau ada yang lain selain aku, disitu aku bener-bener marah sama kamu, tapi kamu gatau kan? Karena aku diem, aku gamau kita pisah lagi. 
Desember 21, titik dimana aku marah besar sama kamu. Aku robek semua foto kita, aku diemin kamu berhari-hari, aku minta maaf karena kamu gatau alasan dibalik itu. tapi kamu masih sama, dan kamu berusaha hibur aku, waktu itu pertama kalinya aku bareng kamu seharian. Tapi tetep aja, aku gabisa buat gamarah sama kamu, aku kesel sama diriku sendiri kenapa malah nyalahin kamu atas semuanya yang udah terjadi. Karena itu semua yang buat kamu pergi dari aku. Aku tau kamu capek sama sikapku, tapi ga seharusnya kamu nyerah gitu aja kan? Kenapa kamu gapernah marah sama aku, karena kalau kamu marah,  kiita bakal selesaiin ini. Kenapa? Aku gamau nanya apa-apa ke kamu karena kamu gapernah marah sama aku, aku kira semuanya bakalan baik-baik aja kalau aku diem, tapi malah sebaliknya.
Jan 6, kita akhirnya sama-sama ngejauh. Entah karena memang udah capek sama sikap masing-masing. Kamu yang terlalu baik dan aku yang gabisa ngejelasin semua situasi yang buat aku marah ke kamu. Kita kaya orang asing, kita gapernah saling sapa walaupun sering ketemu. 
Ga lama, kamu berakhir sama dia. Kamu pikir dia yang bisa ngertiin kamu, makanya kamu pilih dia, bukan aku yang punya sikap abu-abu ini. Sakit. Beneran. Segampang itu kamu ngelupain aku? 
----
Untuk ketiga kalinya, aku berharap bisa balik ke kamu. Berharap kita bisa mulai dari awal lagi, untuk ketiga kalinya.
2 notes · View notes
klafeey · 5 years ago
Text
Terima Kasih, A
Sudah kuduga hari ini akan datang juga. Hari dimana kamu akhirnya akan tahu kebenarannya. Kita memang saling memisahkan diri secara baik-baik, tapi asal kamu tahu, jujur aku tidak baik-baik saja. Mengulangi kebiasaanku sebelum ada kamu itu sulit. Aku masih terbiasa dengan perhatianmu kala itu.
A, terima kasih untuk waktu yang kamu berikan untukku. Maaf, kalau aku seperti ini, maaf aku tidak bisa menerima perasaanmu, dan maaf ini semua berakhir tidak seperti yang kamu harapkan. Kamu bilang kamu menyayangiku kan? Tolong hentikan, jangan buat hatimu terluka karna ini.
A, aku menulis ini pukul 7:45 PM, biasanya kamu akan menyuruhku untuk beribadah dan makan malam, begitu saja berulang setiap hari. Mungkin kedengarannya sepele, tapi justru itu yang paling kuingat.
Aku harus melewati hari-hari esok tanpamu. Harus. Tapi tenang saja, aku akan terbiasa nantinya. Dan percayalah, kita akan baik-baik saja.
0 notes
klafeey · 5 years ago
Quote
I love sleep. My life has the tendency to fall apart when I’m awake, you know?
(via amargedom)
16K notes · View notes
klafeey · 5 years ago
Text
Tumblr media
7K notes · View notes
klafeey · 5 years ago
Text
Dear, A
Aku tidak tahu harus memulainya darimana.
Awalnya kukira seiring berjalannya waktu, aku akan bisa menerima perasaanmu, tapi mengapa nyatanya aku masih tidak bisa? Aku hanya tidak ingin menyakitimu seperti ini.
A, aku mohon, jangan lagi menatap mataku seperti itu, jangan membuatku semakin bersalah. Aku ingin segera mengakhirinya agar kamu tidak terlanjur terluka karena aku. Tapi aku tidak bisa, aku takut kamu akan membenciku, aku takut kamu tidak bisa menerima alasanku mengapa aku tidak bisa bersamamu. 
Kamu harus tahu 1 hal, aku terus mencoba untuk bisa menerimamu, mencoba meyakinkan diriku bahwa kamulah orang yang selama ini aku cari. Tapi kenyatannya? Aku tetap tidak bisa.
Aku tidak pantas bersamamu. Kamu terlalu baik untukku yang tidak.
 A, kalau kamu membaca ini, aku meminta maaf yang sebesar-besarnya untuk semua yang telah kulakukan padamu.. Dan, A, terima kasih sudah bersedia selalu ada untukku, terima kasih sudah memperhatikanku, dan terima kasih sudah menyayangiku. Jika nanti sudah tiba waktunya untuk aku memberitahu hal ini padamu, tolong jangan pernah menyesal mengenalku. Walaupun kita tidak bisa bersama, tapi percayalah, segalanya akan baik baik saja.
1 note · View note