koshsikucing

[koshsikucing]

Even though "hidup segan, mati pun tak mau", life still goes on. And offers, demands always come in succession. Life out there still goes on, even though in their eyes, everything looks dark and it's difficult to find a glimmer of light in the future. The only thing that can be done is to keep living, to keep enduring in difficult times, and to go through them even with little interest.

[koshsikucing]

It seems like I'm having a really hard time seeing the positive side or the wisdom in events for the first time. Everything feels too dark, consecutive, and inexplicable, except with darkness. The only thing I understand is that every human is given the ability to go through the most difficult, the most distressing, and the most saddening things. After enduring for too long, they might become exhausted, fearful, and eventually need help too. Ultimately, they reach a point of calm, a point of respite, a resting point, hoping that beneath that resting point there are no lurking crocodiles watching from afar to prey on them or that they won't be swept away into forbidden areas. What I mean is, they aren't punished for taking some time to rest briefly after getting many wounds.

[koshsikucing]

Tenang

Hal yang bisa membuat hati kita tenang, ialah percaya bahwa kebaikan maupun keburukan; kesenangan maupun kesedihan, merupakan dua hal yang silih berganti. Tentu tidak lepas takdir dari Allah. Baiknya orang lain terhadap kita, atau sebaliknya, buruknya orang lain pun, tentu semua terjadi atas izin Allah.

Tidak ada hal lain, ketika kita mengalami sakit atau kepedihan, selain menunggu datangnya pertolongan Allah.

Sampai mana kamu kuat berdoa ketika diuji? Jangan pernah menyerah untuk meminta. Pertolongan Allah itu nyata, kalau kita benar percaya. Bahwa tanpa Ia, kita tidak ada daya pula.

Semoga.. hati dan pikiran selalu mengingat dan kembali taat pada Yang Kuasa. Semoga.. semakin sering kita diuji, bukan kemurungan lagi yang kita dapati, melainkan mencari, "Ada hikmah apa dari Allah, setelah kejadian ini?"

Teruslah berprasangka baik pada-Nya. Sebab, seperti yang kita ketahui, bahwa Ia sesuai dengan prasangka hamba-Nya.

Dikutip dari buku Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, bahwa Allah akan berbuat kepada hamba-Nya, sesuai dengan persangkaannya. Prasangka baik berkaitan dengan perbuatan yang baik pula. Maka Allah akan membalas perbuatan baik itu, tidak mengingkari janji-Nya, juga menerima taubat manusia.

Jakarta, 5 Maret 2024 | Pena Imaji

[koshsikucing]

Dari secuil cerita, kami sadar bahwa kami masih ditakdirkan untuk hidup, yang pastinya untuk sebuah kebaikan.

Kami sadar bahwa masa lalu masih saja seperti menorehkan luka di hati kalian. Apakah kami bisa menjadi harapan baru dan mencipta kebahagiaan juga sebagai pembuktian "ada pelangi setelah hujan deras"?

Jauh di lubuk hatiku, selalu bertanya tanya, apakah kalian sungguh merasa sedih dan menyembunyikan cerita agar kami juga tidak merasa sedih atau justru malu dengan fakta tersebut dan cenderung ada perasaan merendahkan kami?

Bahkan kalian juga tidak terpisah dari "kami". Aku berharap suatu hari nanti, semua keresahan ini bisa terjawab dan terurai dengan baik.

[koshsikucing]

Hey, aku bukan anak kecil. Aku orang dewasa yang punya tujuan, berusaha menjalankan yang benar dan meninggalkan yang salah. Tidak perlu mengkhawatirkanku berlebihan.

Kita perlu tau tentang kebenaran, semenyakitkan apapun itu. Karena ada proses penerimaan yang juga nggak sebentar. Namun, arahnya semakin membaik dan menuju ke menerima realita, bukan terus-terusan dalam hal manis yang tidak natural, penuh kepalsuan.

Akhir-akhir ini, random people dateng ke hidupku, dan bilang "dan bagaimanapun keadaannya, gimanapun keadaan di masa lalu itu, seburuk apapun, kamu layak buat dicintai dan nggak ngaruh sama sekali ke nilai-mu"

Kurang lebih begitulah kata katanya, itu jauh lebih melegakan daripada menelan kebohongan atau menutup mata disepanjang perjalanan kedepan.

Akan jauh lebih baik jika dengan detail bisa merasakan dan melihat semua hal, baik dan buruknya, kemudian diberikan waktu untuk mencerna dan menerima, sambil dikuatkan dengan bahwa apapun keadaannya, kamu tetap berharga dan layak dicintai

[koshsikucing]

Usia 25 tahun dan nggak pernah punya kesempatan untuk ketemu sama mama kandung, setidaknya di dunia ini. Ayah pun sama, aku nggak tau dimana dan nggak tau seperti apa beliau.

Hopefully, suatu hari nanti, di alam entah apa, aku bisa ketemu mama dan ayah, dalam keadaan yang baik baik aja. Aku tau aku juga punya banyak sekali dosa, bolehkah meminta seperti ini?

Hal yang mungkin unik juga, semua hal seperti berjalan dengan alur mundur di kisah hidupku. Semakin aku berjalan maju, seperti semakin menemukan benang merah dan kebenaran di masa lalu. Hope so...

Hal yang paling menyakitkan adalah aku tidak tahu dan mereka (yang ada disekitar dan masih hidup) juga enggan bercerita tentang asal usulku,... segala hal... seburuk apapun, semenyedihkan apapun, itu yang seharusnya kita terima kan? dan bagian dari asal usulku?

Rasanya beneran hilang arah ketika nggak tau asal usul diri sendiri, seolah olah jalan kedepan selalu gelap, tapi justru dalam kasusku, berani terus jalan kedepan adalah satu satunya cara buat menemukan jati diri dan asal usulku.

Ya, kan?

[koshsikucing]

aku rasa sudah menemukan orangnya.

Yang terlihat sejalan saat ini, bisa jadi tak menuju ke tujuan yang sama.

Tapi apabila tujuannya satu, mau dari arah manapun, pada akhirnya kami akan berjumpa.

Tak perlu risau perihal siapa yang akan ditemui selama perjalanan.

Perhatikan arah langkah, agar mampu mencapai tujuan. Tentu saja, kebahagiaan menjadi berlipat ganda karena pada akhirnya bisa menemukan orang yang berjuang untuk mencapai titik yang sama.

[koshsikucing]

“When two people meet, each one is changed by the other so you’ve got two new people.”

— John Steinbeck; The Winter of Our Discontent

[koshsikucing]

[koshsikucing]

jadi sama mas pacar tuh, gue gaboleh ngomong "pengen sendirian dulu", tapi boleh atau nggak dicariin kalo gue gak ngechat beberapa jam wkwkwk

[koshsikucing]

maybe ketemu sama keluarga ayah? atau nikah sama orang yang tepat?

“What a wonderful thought it is that some of the best days of our lives haven’t happened yet.”

— Unknown

[koshsikucing]

Ketika ngerasa hampa dan kurang mencintai diri sendiri

Seringkali lu terlalu banyak ngasih ke orang lain dan lupa bahwa diri lu juga penting, 

seringkali lu terlalu sibuk sama kegiatan sehari hari dan lupa mengapresiasi diri sendiri, 

seringkali juga lu ngerasa ada prioritas yang nggak imbang antara lu dengan orang terdekat, 

Hey girl, stop. Stop disini. Lu harus kembali ke diri sendiri. Sangat bersyukur kalo akhirnya dia balik ke kampung halaman. Udah saatnya lu fokus ngebenahin diri sendiri lagi. Totalitas buat membangun kesehatan, kondisi iman dan pekerjaan lagi. 

Lu berharga, dengan atau tanpa dia. Sebelum dan sesudah ada dia. Berterimakasih ke dia karena dengan adanya dia mungkin satu atau dua goals lu bisa lebih mudah tercapai. Sisanya, cari tempat lain, girl. 

Orang ngga cuma dia. Dan lu pasti bisa. Lu adalah cewek lembut yang pinter dan berdaya. 

Tau apa buktinya? Coba buat buka lagi galeri foto lu, cerita perjuangan lu disini. semua hal favorit lu, yang bikin lu makin utuh. 

Stop semuanya, dan fokus ke diri lu sendiri aja ya. Kalo emang dia buat lu, dia akan sama lu, apapun situasinya. 

Dia juga bahkan ngga memprioritaskan lu kok. 

[koshsikucing]

kecewa banget, karena mas pacarku ngga mrioritasin gimana caranya kita bisa bareng lagi. dengan cara yang lebih simple. tapi kayak lebih mikirin keinginan dia bangun bisnis dan karirnya.

[koshsikucing]

kerja keras bro, lu tulang punggung, dan gaada yang bantuin lu, kalo lu gak gerak.

[koshsikucing]

soal pacar pacaran, udahlah wkwkw udah cukup jelas semuanya bahwa dia emang belom siap, biarpun bilangnya mau komitmen.

semua fasilitas calon istri sepertinya terpaksa harus dicabut, sampe gue bisa liat dan yakin kalo emang kita bergerak kearah sana.

kalo dia mau nyabut beberapa fasilitas calon suami juga gamasalah, emang belom tentu jadi suami.

[koshsikucing]

Yup, tidak sedang dalam posisi baik baik saja.., hati dan pikirannya.

Aneh sih, ngerasa selalu have fun, tapi gak puas wkkwkw.

Have fun karena damai damai aja, tapi sebenernya kayak gak damai wkwkkw.

damai karena tiap pagi bangun siang, ada ibu yang masakin buat sarapan dan bekal. tapi tidak baik baiknya adalah buat kesehatanku, dan keuangan yang belom stabil untuk bisa tetep hidup.

damai karena tiap pagi dianter sama ojek ke kantor, dia cukup bisa diandelin. gak damainya adalah uang lagi, yang bisa jadi gak cukup buat ongkos.

damai karena dateng ke kantor cuma bersih bersih sebentar terus bersiap ngajar. gak damainya karena kadang mood lagi gak ceria dan rasanya pengen ngejauh dari orang orang. ada perasaan negatif juga untuk membuka diri dan ceria ke orang, bisa jadi kena candaan yang kurang nyaman lagi.

damai karena kerjanya seharian pake AC, fasilitas lengkap dari sini, cuma gambar, belajar gambar dan ngajarin gambar buat bocil.

gak damainya karena gue punya cita cita dan kesukaan pribadi yang belum tersalurkan: lettering & calligraphy yang masih bingung mau dibawa kemana. gak damainya lagi, skill gue belum cukup oke untuk bisa dapet murid banyak; masih banyak banget yang kurang.

damainya adalah ada pacar yang selalu mau chat dan telpon, gak damainya adalah dia selalu ada dan sekarang gue clingy parah ke dia.

damainya adalah ada pacar yang ngejanjiin bahwa dia berminat untuk hidup bareng sama gue dimasa depan. gak damainya adalah sekarang aksi dia hanya sedikit banget yang menurut gue relate sama mimpi kita itu. dia sibuk ngejar kesuksesannya sendiri dan gue ngerasa ditinggal wkwkw setelah nemenin dia buat bisa lulus kuliah.

gue takut banget sama perasaan itu, bertanya tanya kenapa gue pamrih banget. padahal ngerti kalo yang ngasi kemampuan dan ngatur semuanya bisa terjadi itu Allah.

[koshsikucing]

Kapan dan momen apa yang bikin lu ngerasa jatuh cinta sama diri sendiri? Lu pake, lu rasa dan lu ngerasa bener bener fit, cocok?