ksplchelonia-blog

[ksplchelonia-blog]

[MUBES 2018] Selamat kepada kak Yudhistira Prakasaditya (Augie) @augie307 telah menjadi ketua KSPL Chelonia periode 2017-2018👏💪✨. Terima kasih kepada kak Kamelia Putri Utami sudah menjalankan amanah selama 1 tahun terakhir🙏. Dan semangat terus untuk kita semua💕 . . Semoga KSPL Chelonia bisa semakin lebar menjelajah ke luasnya samudera~

[ksplchelonia-blog]

Hai, Seaturtle Warriors! Sabtu, 16 Desember 2017, kami menghadiri Seminar & FGD "AICHI Biodiversity Targets : 3 Years Left To Go" yang diadakan oleh IKA FABIONA bekerja sama dengan Fakultas Biologi (S1) dan Program Pasca Sarjana Biologi (S2) serta alumni lainnya, dimana kamu bisa dapet ilmu-ilmu baru dari para alumni Fakultas Biologi Universitas Nasional yang berpengalaman di bidangnya, tentang kepedulian kita terhadap biodiversity itu sendiri baik dari sisi edukasi maupun non-edukasi, pemanfaatannya, hingga proteksinya. Can you help us conserve our biodiversity in our nature? See you at the next event, Warriors!

[ksplchelonia-blog]

Hi, turtle friends! This morning, we came upon the invitation of *TALKSHOW PENYU 2017* "The Life and Current Research of Sea Turtles in Indonesia" at Hasyim Asj'ari 3rd floor, Campus A, State University of Jakarta. Presented by @cmc_acropora Thank you for inviting us! 🐢🐢

[ksplchelonia-blog]

Hi, sahabat penyu! 🐢🐢 Pada tanggal 3 Desember 2017 dilaksanakan kunjungan ke Yayasan @sakuramanggarai yang bertempat di Manggarai. Serunya berbagi dengan adik-adik! #turtle #seaturtles #education #share #happiness

[ksplchelonia-blog]

Study Group of Sea Turtle “Chelonia”

Kelompok Studi Penyu Laut “Chelonia” merupakan komunitas mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Nasional yang menggeluti bidang konservasi penyu laut dan Habitatnya  KSPL “Chelonia” diresmikan sejak 6 Februari 1999 oleh Dekan Fakultas Biologi Universitas Nasional. KSPL “Chelonia” mempunyai markas besar di Suaka Marga Satwa Cikepuh Pantai Citireum, Sukabumi, Jawa Barat. Selain penyu, di Pantai Citireum juga terdapat banyak potensi baik dari segi Biotik lainnya yang tergolong dalam flora, fauna, dan Abiotik seperti jenis-jenis batuan yang bentuknya sangat menarik.

Sampai saat ini KSPL “Chelonia”  masih melakukan Monitoring di Kawasan Suaka Marga Satwa Cikepuh, Pantai Citireum, Sukabumi, Jawa Barat. Saat melakukan monitoring penyu laut, kami juga memiliki serangkaian kegiatan rutin lainnya diantaranya adalah Pendataan Biodiversity Kawasan, Open Beach, Edukasi Warga, Bersih-bersih Pantai dan Bakti Sosial. Perjalanan terakhir yang baru saja kami lakukan pada tanggal 8-13 Agustus 2017. Keberadaan Penyu laut saat ini terancam punah. Dari tujuh jenis penyu di dunia, tercatat enam jenis penyu yang hidup di perairan Indonesia, yaitu penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu pipih (Natator depressus), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), serta penyu tempayan (Caretta caretta).

Tidak ada kata mudah dalam mencari ilmu. Meskipun sudah di era globalisasi, penelitian yang menyangkut ilmu biologi memang harus dilalui melewati rintangan dan perjalanan panjang. Ya, perjalanan menempuh kawasan Suaka Margasatwa Cikepuh, Pantai Citireum cukup jauh, hal itu dikarenakan memang habitat penyu merupakan pantai yang tertutup dan tidak terjamah. kebiasaan bertelur penyu pada malam hari dan jauh dari kebisingan merupakan alasan utama bagi penyu untuk mencari tempat yang tertutup.

Usaha kami melakukan konservasi Penyu Laut diantaranya melindungi dari predator, mencegah kepunahan dan melestarikan habitat penyu itu sendiri.  Saat ini mitra kerjasama bagi kami dalam upaya konservasi terhadap  Penyu Laut masih sangat terbatas. Kami berharap, dengan postingan “Chelonia” ini mampu membuka pandangan dan menambah minat para pejuang garis depan Konservasi dari berbagai kalangan untuk membantu dan peduli terhadap Penyu Laut.

KSPL “Chelonia” selain menjadi wadah untuk berbagi ilmu juga memberikan pelajaran dan pengalaman berharga kepada setiap insan bahwa sebagai manusia harus selalu menjaga dan melestarikan lingkungan. Ketika sumber daya alam habis karena ketamakan manusia memperkaya dirinya sendiri tanpa melakukan konservasi, barulah kita sadar bahwa dengan uang yang kita ambil dengan melakukan eksploitasi terhadap lingkungan tidak akan mampu kita gunakan kembali untuk membeli alam yang telah kita jual. Akhir kata dari kami Salam Lestari….. Salam Konservasi……..!