jejak yang berwujud tulisan, merekam perjalanan dalam sekumpulan kata. yang bisa berisi tentang saya atau mungkin anda.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Lumrahnya manusia ketika ingin mendapatkan sesuatu, dia akan melakukan hal-hal yang terbaik.
Maka cara terbaik menilai pasangan anda benar-benar baik adalah dengan melihat interaksi dia di orang sekitarnya. jika apa yang dia lakukan terhadap anda dia lakukan juga ke orang disekitarnya, maka penilaian anda tentang dia baik, benar. tapi jika sebaliknya, maka apa yang dia lakukan selama ini ke anda, itu hanya BULLSHIT .
4 notes
·
View notes
Text
Wanita yang selama ini ku selipkan dalam doa, kini telah ada bersamaku. Bukan untuk waktu yang sesaat, tapi waktu yang sangat panjang. aku selalu bisa melihat senyumnya kapanpun,aku bisa memanggilnya setiap saat, dan yang membahagiakan, aku bisa memeluk tubuhnya jika rindu hadir tiba-tiba.
Dia wanita yang luar biasa, wanita yang selalu dengan ikhlas menjalankan tugasnya dengan baik. Wanita yang kesabarannya tidak pernah habis memahami lelakinya yang keras kepala. Wanita yang pernah mengatakan jika bukan hanya mencintai ku tapi bersedia menemani ku.
Terimakasih untuk kamu,terimakasih untuk peluk yang selalu membuat ku tenang meskipun kehidupan serumit apapun kerap menghampiri.
0 notes
Text
Dari sekian banyak Pria didunia ini, mungkin saya adalah salah satu pria yang memiliki selera romantisme tidak pada umumnya
Contoh kecilnya, misal ketika ulang tahun pasangan, Sekalipun seumur hidup saya, saya tidak pernah memberikan kejutan yang dilakukan banyak orang ketika hari ulang tahun pasangan tiba.
Yah misal memberi kejutan dengan kue ulang tahun,dengan konsep tiba-tiba memberikan kue ulang tahun , atau memberikan kejutan dengan tempat yang sudah disusun dengan konsep yang begitu epik. yang saya lakukan datar aja, Ngucapin lalu memberikan hadiah. yah standar.
Pernah disuatu waktu, ketika entah menonton drama, atau melihat secara langsung, istri saya pernah bilang. "tuh mas, kalo mau naik mobil sekali-kali , pintu dibukain, atau pas naik motor step nya diturinin.
Dan yang langsung terlontar oleh saya adalah "manja banget, buka pintu segampang itu aja minta dibukain. :D
Saya juga gak pernah memberikan kata-kata puitis. Pernah mencobanya . komen istri yang pertama keluar, "garing mas" :D Saya pun sadar saya garing dan saya pun gak nyaman melakukannya, karna itu saya tidak lagi ingin melakukanya.haha
Dan saya pun tidak pernah bisa mengekspresikan dengan begitu antusias ketika menerima hadiah atau pemberian dari istri, ekspresi pasti datar aja,sembari bilang. Makasih ya de hadiahnya. . saya pun bingung kenapa saya tidak bisa setidaknya sedikit ber akting.
Dan terlepas dari itu semua, lalu bagaimana versi romantis saya?
Bagi saya, romantis adalah ketika istri membersihkan rumah, saya turut serta membersihkan.
Ketika melihat cucian banyak, saya membantu untuk mencucinya.
Ketika saya melihat cucian piring menumpuk, saya membantu untuk mencucinya.
Ketika istri masak, saya menawarkan diri, "ada yang bisa mas bantu de?"
Ketika bertepatan saya ingin meminta sesuatu, saya melihat istri saya lelah, saya tidak akan memintanya untuk melakukan, apapun itu selagi saya masih bisa melakukanya sendiri, saya akan melakukannya sendiri.
Dan untuk prihal lain, saya lebih senang mengajak istri berlibur, tentunya pilihannya adalah alam. Pergi berdua ketempat yang belum pernah kami kunjungi, menghabiskan waktu seharian bersama, menikmati pemandangan disekitar, sekedar hanya ngobrol santai, minum kopi/teh, dan selanjutnya mencari kuliner yang memiliki tempat dengan view amparan alamnya dan setelahnya kembali pulang bersama .
Yah romantisme saya memang sepayah itu, maafkan mas mu ini ya de.
3 notes
·
View notes
Text
Jangan Terlalu Jauh
Hidupmu untuk dunia ini bukanlah perlombaan, bukan berlomba sebanyak apa kamu mengumpulkan dunia dan fasilitasnya lalu membandingkan dengan lain. Pada akhirnya yang kamu khawatirkan adalah dosa di masa lalu dan bagaimana cara menghapusnya, pada ujungnya adalah apa yang akan kamu bawa saat tiba-tiba mati tanpa tanda.
Pada usia yang bertambah dan kekhawatiran yang semakin besar, yang kamu butuhkan adalah bagaimana mengakhiri usia dengan tenang. Tolok ukur harta dan kesenangannya tidak lagi menarik bagimu, sebab kamu pun paham bahwa masamu tidaklah lama lagi dengan kulit yang semakin melentur.
Apa yang kamu khawatirkan hari ini akan terjawab nanti di penghujung usia, bahwa rezeki dan semua urusan duniamu sudah tertakar dan pasti akan terselesaikan. Waktu tidak akan memanggilmu kembali dan mengulang kejadian yang sudah terlewat, ia hanya akan menyampaikan soal penyesalan karena kelalaian.
Sudah cukup masa berleha-leha dan berdiam diri saja, sudah waktunya kamu memperbaiki kualitas hidup dan rencana ke depan, untuk kematian yang tenang dan memori kebaikan untuk keluarga dan keturunan.
Nyatanya, apa yang aku khawatirkan hari ini masih terlalu kecil dan sepele. Hanya berkutat pada bagaimana hidup enak dan nyaman untuk hari-hari berikutnya, tanpa menyadari bahwa enak dan nyaman yang sebenarnya adalah bagaimana setelah selesainya perjalanan dunia.
Aku dan khawatirku, aku yang merasa sedang berlomba untuk dunia, dan aku yang masih berperang dengan nafsu.
Wahai hati, melembutlah. Jangan terlalu tamak dan pergi terlalu jauh lagi.
@jndmmsyhd
816 notes
·
View notes
Text
Untukmu Yang Tak Tahu Apa yang Harus Kau Lakukan pada Suami/Istrimu Kelak....
Nanti, saat kamu jadi istri, lalu melihat suamimu pulang dengan wajah kusam. Jangan tanya ini tanya itu, jangan ucapkan ‘kenapa’, 'ada apa’, 'punya masalah apa’. Mengertilah, solusi bagi seorang lelaki hanyalah menyendiri. Cukup sediakan teh manis dan tersenyum, atau selimut hangat agar dia bisa tenang. Dan begitu pun lelaki yang kelak menjadi suami, pahamilah bahwa seorang perempuan justru sebaliknya. Setiap ada masalah ingin didengarkan. Yah.. Biarkanlah ia ceritakan semua masalahnya. cukuplah bagimu setia mendengarnya, meski tak bisa memberi solusi. Jangan biarkan ia menjadi istri yang banyak bicara ke teman2nya, tetangga, atau ibu2 di majlis ta'lim. Cukup kamu saja yang tahu. Para istri yang banyak bicara, entah gosip atau obrolan biasa, adalah korban dari suaminya yang tak mendengarkan keluh kesahnya. Nanti, jika kamu jadi istri, wajar jika meminta suamimu untuk membantu pekerjaanmu. Tapi satu2 saja, jangan menyuruhnya membeli kebutuhan rumah, menjemput anak, atau benerin atap bocor secara bersamaan. Lelaki itu butuh fokus, tidak seperti perempuan yang bisa menyelesaikan seabrek pekerjaan dalam satu waktu. Dan jika kamu jadi suami, pahamilah, meski tinggal di rumah, tapi pekerjaan seorang istri amatlah banyak. Janganlah buru2 memarahinya jika ada gelas yang belum dicuci misalnya. Mungkin saja ia lelah karena seharian mengurus sisi lain rumah dan mendidik anakmu. Saling mengertilah, kalian bisa bekerja sama, bukan..? Nanti, jika kamu jadi istri. Kusarankan jangan bandingkan keadaan kalian dengan orang lain. 'Mas, tetangga kita udah beli mobil baru lho’. Tahukah?, seorang lelaki, mendengar kata2 seperti itu bagai diinjak2 harga dirinya. Yang terjadi, bukan motivasi untuk kaya, tapi justru melemahkan semangatnya. Bersabarlah, lebih baik katakan ini, “Mas, gapapa deh tetangga sebelah punya mobil baru, yang penting aku masih punya kamu Mas.” Uwih, ge-er seorang lelaki, itu bagai sumbu yang mengobarkan semangatnya. Jangan heran, gombalanmu akan membuatnya semangat memberi hadiah mobil mewah untukmu. Dan yang kelak menjadi suami, janganlah melarang istrimu jika hendak mengunjungi ibu dan ayahnya. Berpuluh-puluh tahun mereka merawat dirinya, dan belum sempat membalas budi, ia telah memilih dirimu yang hanya orang asing untuk menyerahkan segala bakti dan setia berjuang bersamamu. Bila perlu, kalian bisa sama2 mengunjungi mereka. Nah, karena sekarang masih jomblo, maka fokuslah memperbaiki diri menjadi pasangan terbaik. Usahlah ikuti cara mereka yang disana, belum mampu menjadi orang tua tapi udah bersapa 'Abi-Ummi’. Belum paham jadi pasangan baik tapi udah bersapa 'Mamah-Papah’. Belum halal lagi. Maka berdoalah.. Semoga Allah beri keberkahan dalam biduk rumah tangga kita kelak. Ya Allah.. Tuntunlah langkah ini, agar kelak mampu, menjadi istri dan ibu terbaik. Lalu jumpai hamba, dengan seseorang yang sedang ikhtiar tuk jadi suami sekaligus ayah terbaik. Aamiin.. Via Sri Mega Kurnia Anas / Facebook
63 notes
·
View notes
Text
Lelah
Saya pernah berada di fase dimana saya nggak tahu lagi bagaimana menjelaskan apa yang saya rasakan. Rasanya begitu kosong, badan dan pikiran terasa lelah. Padahal, secara fisik saya tidak begitu banyak aktivitias.
Hal itu terjadi selepas saya berkali-kali berbenturan pada hal yang sama, seolah hidup saya berputar-putar di tempat yang sama tanpa beranjak sama sekali. Masalah yang sama, saya hadapi dengan berbagai macam cara, tak kunjung selesai. Itu, salah satunya.
Tapi lebih dari itu, saya benar-benar tidak bisa merasakan bagaimana caranya bahagia, tentram, semuanya terasa semu. Mungkin, saya bisa merasakan senang saat bertemu teman, tapi lepas pulang ke rumah, semuanya kembali seperti sedia kala. Bahkan, rasanya lebih lelah dari sebelumnya.
Pernah di momen itu, saya kembali ke kota rantau saya, Bandung, selama lebih dari 10 hari dengan harapan saya bisa menemukan kembali kebahagiaan itu. Saya mengunjungi semua tempat yang dulu memberikan energi yang begitu besar, kampus, masjid salman, reading lights yang sekarang sudah tidak ada lagi, kineruku, dan semua tempat yang pernah memberikan sebagian kisahnya.
Rasanya tetap sama saja, kosong, bahkan semakin lelah. Pada saat itu, saya gagal mengidentifikasi sebenarnya masalah apa yang saya hadapi sehingga mungkin saya keliru dalam memutuskan solusi untuk diri saya sendiri.
Dan kondisi itu, berada di saat pekerjaan berjalan dengan baik, tidak pernah kekurangan uang bahkan sangat mencukupi, dan semua hal yang nampak baik-baik saja bahkan layak untuk disyukuri.
Tapi, kekosongan itu tak kunjung menemukan isinya. Saya sering menghabiskan waktu dengan mengendarai mobil tanpa tujuan, berharap badan ini menjadi lelah sehingga saya segera tertidur setibanya di rumah tanpa berpikir ke sana kemari. Nyatanya, sama. Saya sulit tidur, pikiran ini tak mau berhenti memikirkan hal-hal yang sudah terjadi, menerka-nerka apa yang sedang terjadi dan akan terjadi.
Saya tahu persis kapan semua itu selesai. Saat saya bisa berada di fase ikhlas, menerima diri, dan bersedia untuk memaafkan. Sayangnya tidak ada rumus pasti untuk bagaimana seseorang bisa memiliki kemampuan untuk bisa ikhlas, menerima diri sendiri,dan memaafkan diri sendiri. Semua itu, butuh waktu lebih dari 9 tahun, waktu yang bukan sebentar.
Terima kasih, kepada diriku sendiri, yang dulu bersedia bertahan dan sedikit lebih bersabar. Kalau saja, waktu itu saya menyerah karena sudah begitu lelah. Mungkin, saya tidak akan pernah bisa sampai di tahap ini.
Tahap dimana, bersyukur atas diri sendiri, memaafkan diri, dan menerima serta menghargai diri sudah menjadi sesuatu yang amat mudah untuk kulakukan. Sesuatu yang amat berharga sebagai bekal untukku menjalani sisa hidup ini dengan berarti.
©kurniawangunadi | 3 September 2019
3K notes
·
View notes
Text
Pelajaran baru, abadikan disini. Biar gak hilang. Semoga kamu pun membacanya. 🙈
yang menyenangkan
sebelum menikah, saya mengira bahwa hal-hal yang akan membuat pasangan kita senang, hal-hal yang akan menyenangkan kita, itu seperti apa yang sering tampak di lini masa media sosial. seperti bisa punya rumah dan kendaraan sendiri, bisa jalan-jalan jauh, makan-makan enak. ternyata, iya hal-hal itu akan membuat senang. akan tetapi, masih banyak hal lain yang bisa membuat pasangan kita senang. hal-hal yang sederhana.
merawat diri dan menjaga kebersihan diri. misalnya mandi sebelum tidur supaya wangi. misalnya rajin sikat gigi. misalnya dandan sedikit dan pakai parfum di rumah. misalnya rajin olahraga.
memberikan pujian atas usaha pasangan. berlaku kepada semua orang juga sih. berikan apresiasi atas usahanya, bukan atas hasilnya. “terima kasih ya sudah masak.” “terima kasih ya sudah lelah bekerja hari ini.” dan lain-lain.
menerima pemberian dan menunjukkan kita menghargai pemberian tersebut. misalnya dikasih baju oleh pasangan. dipakai, terus waktu pakai bilang sama pasangan, “aku keren yaa. makasih yaa.”
menerima bantuan. buka ladang pahala untuk pasangan kita. misalnya ditawari, “mau minum nggak? mau dipijetin nggak?” jawab iya saja. terima kebaikannya karena pasangan kita pasti senang melakukan kebaikan, apalagi kalau dia menawarkan.
memberi bantuan. bagi-bagi tugas pekerjaan rumah tanpa harus bagi-bagi, itu yang paling enak. misalnya si laki-laki sedang nyuci kendaraan, si perempuan bantu bersihkan pekarangan sekalian. misalnya si perempuan sedang cuci-cuci peralatan dapur, si laki-laki bantu bersihkan dapurnya sekalian.
memberi hadiah. nggak selalu harus hadiah besar. bisa juga kok semacam, “tadi aku ke warung, terus ada cokelat, terus aku inget kamu. ini buat kamu.” bisa juga hadiahnya membuatkan makanan kesukaan, dan lain-lain.
memberi ruang. biarkan dia punya hobi, main game, main media sosial, baca, apa pun yang menjadi kesukaannya. tak usah ikut-ikutan alias jangan kepo. :P
kejutan! kejutan nggak selalu harus yang besar dan mewah-mewah. tiba-tiba bilang, “aku sayang kamu” terus cium pipi atau peluk, itu juga kejutan.
memberi perhatian. perhatian itu bukan sering-sering nelepon, sering-sering kasih hadiah, bukan. perhatian itu kalau pasangan kita sedang bercerita, kita fokus mendengarkan, nggak main gadget. perhatian itu mengingat jadwalnya. perhatian itu “membaca” apa yang sedang dibutuhkan pasangan kita.
membiarkan pasangan kita istirahat. kita semua tahu mahalnya istirahat yang berkualitas. jadi, kasih kesempatan kepada pasangan kita untuk istirahat. kalau pasangan sedang capek, jangan bebani dengan apa pun. biar istirahat dulu.
tidak ribet kan? semakin dewasa, semakin kita menyadari bahwa kesenangan–dan kebahagiaan–letaknya ada pada hal-hal sederhana. kebanyakan hal itu, tidak tampak di media sosial. bahagia atau tidak, sejatinya, hanya diri sendiri yang mengetahui.
2K notes
·
View notes
Text
Untuk kondisi saat ini sih belum bisa. Tapi tak ada salahnya kan diusahakan. Kalo diingat-ingat. Terakhir merasakan hal ini. Gak banyak pikir. Langsung hapus no hpnya. 🙈🙈
Untukmu, Kaum Wanita
Laki-laki itu adalah makhluk yang paling besar ego dan juga harga dirinya. Dan hati-hati wahai kaum wanita jangan sampai ego dan harga diri laki-laki dijatuhkan, bisa-bisa mereka meledak.
Yang menarik, kita kembali melihat kisah Rasulullah saat sahabat datang bertamu ke rumah, tiba-tiba Aisyah datang membanting piring… Dan taukah apa yang Rasulullah katakan kepada para tamu? “maaf, ibu kalian sedang cemburu..”
Saya pribadi ketika merenungkan kisah ini agak nggak terima, eeeh kok bisa ya seorang laki-laki, bisa menerima, tidak marah dan tidak pula merasa malu setelah “dipermalukan” oleh istrinya di hadapan para tamu.. Masyaallah, begitulah akhlak seorang Rasul.
Kembali ke bahasan awal ya
Jadi begini wahai kaum perempuan. Terutama kaum istri mamak mamak. Saat seorang laki-laki, mampu tidak marah dan tidak malu saat kalian “meledak” di hadapannya bahkan membalas dengan senyuman (senyuman asli ya, bukan terpaksa) artinya mereka sudah “melupakan” rasa ego dan harga dirinya untuk orang yang ia cintai. Dan itu saudari saudariku, adalah salah satu pengorbanan berat bagi seorang lelaki, it’s a big deal for them! Berusahalah untuk menghargai itu, abis baca ini datengin mereka bilang terima kasih, buruan ya ditunggu
Nah untuk para lelaki, mari belajar dari Rasulullah :D
Wallahu a’lam
*nasehat untuk diri sendiri*
637 notes
·
View notes
Text
Dalam bekarya, jangan ada niatan untuk mendapat respon baik seseorang. Karna jika fakta tidak demikian kamu akan berhenti memperjuangkanya. Maka langkah baiknya kerjakan lah tanpa sedikit pun ingin mendapat pujian atau respon baik seseorang. Waktu, nanti yang akan mendatangi seseorang yang menyukai dengan karya-karya yang anda kerjakan.
2 notes
·
View notes
Photo

Aku ingin bercerita panjang lebar dengan mu, tapi kamu tak perlu menjawab atau memberi solusi. karna aku hanya ingin ditemani. duduklah .
1 note
·
View note
Text
Namanya juga pria . Mahluk dengan tingkat ngengsi tertinggi. Beda dengan wanita. Yang mudah mengekspresikan kebahagiannya. Ketika mendapatkan perkataan romantis akan dengan mudah mengatakan "so sweet" dan pria akan tetap dengan stay coolnya, gak komen apa-apa. Lalu setelah tak ada yang memperhatikannya, senyum-senyum sendiri. Haha
1 note
·
View note
Text
Wanita yang menarik adalah wanita yang tak mudah didapatkan.Dikasih bunga ditolak. Diajak makan ditolak. Diajak nonton apa lagi. Biasanya wanita seperti ini sih kudu nya dikasihnya mahar.
0 notes
Text
Allah memberi kamu ujian itu karna Allah rindu dengan kamu
Trus kenapa dikasih ujian?ya gimana. Kamu dikasih seneng. Allah dilupain. Nah pas dikasih ujian. Ibadah kamu jadi lancar, tepat waktu, Al-Qur'an dibaca terus, doa nya lama. Ekh pas dikasih senengg, boro-boro sholat tepat waktu , malahan sholatnya jadi sering kelewat, Al-Qur'an gak pernah dibaca, udah jarang doa, selesai solat nyolong gitu aja. Makanya kalo mau nya seneng terus.pas seneng jangan lupain Allah.
13 notes
·
View notes
Text
Aspek paling penting ketika memilih teman hidup adalah ia yang mau diajak menuju kebaikan. Ia yang pandai menjaga agamanya. Maka ketika ada masalah diluar aspek itu jangan jadi alasan untuk meninggalkan. Karna apa-apa yang tidak baik bisa di didik sampai baik. Bukan meninggalkan lalu mencari yang lebih baik.
0 notes
Text
Terlalu banyak manusia yang salah memilih jalan. Contoh kecilnya Ketika masalah datang, mereka kerap sekali mencari ketenangan dengan berkunjung ditempat hiburan atau sekedar mendengar musik. Mungkin ia sejam dua jam bisa melupaka masalahnya, tapi setelahnya? Menambah! Lalu kemana seharusnya kita pergi ketika jiwa gundah dengan masalah hidup? Al-Qur'an. Iya Al-Qur'an satu-satunya yang mampu membuat kita tenang. Baca lah. Lalu rasakan pemikiran-pemikiran yang tiba-tiba hadir dipikiran mu. Pemikiran yang terlintas terpikir jawaban atas permasalahan mu.
0 notes
Photo

DARI RAMALAN SEORANG ISTRI
Februari 2010, dua bulan setelah pernikahan, di sebuah rumah kontrakan kecil di daerah Muncul, Serpong, saya ingat waktu itu hanya punya uang Rp. 20.000 saja di saku celana. Tabungan di rekening tinggal Rp. 130.000,- lagi dan tak bisa ditarik dari ATM. Sore itu saya pulang kerja dengan langkah gontai, berstatus CPNS dengan gaji hanya dibayarkan 80% saja dan tanggal gajian masih seminggu lagi.
Di rumah, istri saya, Rizqa, memasak tempe goreng dan sayur bayam. Setelah makan, sambil duduk di atas karpet kecil di tengah rumah kontrakan kami dengan perabotan yang kosong, saya terus terdiam sambil memendam perasaan seorang suami yang kalah—individu yang tak ragu apakah jalan yang saya ambil adalah pilihan yang tepat.
Usia saya 23 tahun waktu itu, seorang pemuda keras kepala dengan ego yang begitu besar, yang dua bulan sebelumnya merasa yakin dan mampu mempersunting gadis yang dicintainya. Usianya masih 22.
“Aku punya kabar baik,” ujar Rizqa waktu itu. Saya menoleh ke arahnya yang sedang tersenyum. Melontarkan kata apa hanya melalui tatapan mata saja. “Aku menikahimu karena aku tahu suatu hari kamu akan sukses. Kamu bisa jadi menteri atau bahkan presiden? Apapun itu, aku percaya kamu akan jadi orang yang didengar banyak orang ketika berbicara dan bepergian keliling dunia.” Sambung Rizqa.
Mendengar semua itu, saya hanya terdiam. Lalu balas tersenyum. Saya tak tahu sejak kapan Rizqa belajar meramal. Tetapi bukan ‘ramalan’-nya betul yang penting. Kata-kata yang dilontarkannya langsung masuk ke dalam diri saya dan tinggal di dalam pikiran dan perasaan saya untuk waktu yang lama.
Sekarang bayangkan, waktu itu saya hanya seorang pemuda yang merasa hidup memaksanya bekerja terlalu berat dan dia mulai berpikir untuk tidak sanggup melakukannya lagi. Tetapi, ada seorang perempuan yang rela saya bawa hidup susah, mengatakan kepada saya bahwa suatu saat saya akan berbicara pada banyak orang, bahkan keliling dunia?
Baiklah, barangkali Rizqa memang bisa meramal dan kini kata-katanya terbukti: Kini saya sudah berbicara kepada begitu banyak orang, jutaan orang, melalui tulisan maupun seminar-seminar saya. Dan saya sudah bepergian ke banyak negara untuk melakukan berbagai hal yang tak bisa saya bayangkan sebelumnya.
Namun, bagi saya bukan itu yang terpenting, buka tentang pencapaian apa saja yang sudah saya dapatkan. Yang terpenting dan paling berharga buat saya adalah apa yang Rizqa katakan kepada saya lebih tujuh tahun yang lalu, semua yang ia ungkapkan kepada saya waktu itu, telah menjadi navigasi yang memandu saya untuk terus bergerak dan melangkah. Kata-katanya bukan hanya menyemangati saya, tetapi sekaligus melindungi saya dari rasa kalah dan putus asa.
Dari semua yang saya capai sejauh ini, dari semua yang sudah saya dapatkan dan bisa saya kumpulkan ke dalam diri dan hidup saya, semua selalu bermula dari sebuah kegagalan dan kekalahan-kekalahan besar dalam hidup saya. Barangkali memang orang harus gagal secara luar biasa, untuk bisa bertindak dan bergerak mengerahkan apapun yang dimilikinya agar bisa keluar dari kegagalan itu.
Maka, jangan takut untuk gagal. Jangan menyerah menghadapi kegagalan dan kekalahan besar dalam hidup ini. Ada sebuah tes IQ kuno yang dimaksudkan untuk menguji kecerdasan kita untuk bisa menarik garis melalui sembilan buah titik dalam tiga kolom tanpa sekalipun mengangkat penanya… Satu-satunya cara untuk menyelesaikan teka-teki itu adalah dengan cara menarik garis sampai keluar, melewati sebuah titik. Jangan takut untuk keluar dari batas-batas kewajaran, jangan takut untuk keluar dari zona nyaman.
Bermimpilah yang besar. Bayangkan apa saja yang bisa digambarkan imajinasi dengan warna-warna indah yang menyenangkan. Tetapi ingat, tetapkan tujuan-tujuan. Sebab impian tanpa serangkaian tujuan-tujuan hanyalah lamunan belaka. Dan itu hanyalah bahan bakar yang sempurna bagi rasa kecewa.
Sejak kecil saya terbiasa bergerak dengan impian dan peta tujuan. Sejak Rizqa membacakan ‘ramalan’-nya untuk saya, saya mulai menyusun tujuan-tujuan mingguan, bulanan, tahunan, dan yang lebih panjang lagi. Dan memahami bahwa tujuan-tujuan itu seringkali bukanlah perkara-perkara mudah, saya harus selalu memiliki stamina yang cukup, disiplin yang bisa diandalkan, dan konsesitensi yang tak pernah kendur.
Itulah sebabnya saya bekerja keras setiap hari, saya rencanakan apapun saja dalam hidup saya. Sebab saya tahu yang membuat seseorang gagal bukanlah ketika semua rencana yang ia buat gagal, tetapi ketia ia gagal membuat rencana-rencana dalam hidupnya. Di atas semua itu, biarkan kerja keras yang membuat rencana-rencana itu bergulir dan menemukan kaki-kakinya untuk berlari.
Jika sebuah rencana sudah terbuat, teruslah bergerak untuk mewujudkan semua itu. Selesaikan apa yang sudah direncanakan. Melakukan banyak hal dalam hidup tidak sama dengan menyelesaikan banyak hal dalam hidup. Jangan salah memahami antara hidup untuk terus bergerak dan bekerja keras dengan hidup untuk mencapai tujuan-tujuan dan menuntaskan rencana-rencana. Kita bisa terus bergerak dan bekerja keras tetapi sebenarnya hanya jalan di tempat, bukan?
Di sanalah nasihat tentang ‘apapun yang bisa kau impikan akan kau dapatkan’ bisa menemukan relevansinya. Tebuslah dengan tekad dan usaha. Tebuslah dengan memberikan apapun yang terbaik dari diri kita. Dan saat Anda sudah mencapai hal baik yang Anda rencanakan, saat Anda sudah merasakan buah manis dari kerja keras Anda, kembalilah ke belakang… Ajak orang lain untuk sukses! Itulah yang akan membuat kita punya impian dan daya juang lebih hebat lagi. Tolonglah sebanyak mungkin orang, hidup kita akan jauh lebih bermakna saat kita bisa membuat banyak orang lebih berdaya.
Jangan egois. Jangan bercita-cita untuk bisa sukses dan membuat hidupmu sendiri bahagia. Bercita-citalah lebih besar lagi, buatlah perbedaan, bercita-citalah untuk bisa membuat banyak orang bahagia.
Tepat hari ini, 22 Agustus 2017, saya menginjak usia 31: Dan saya masih terus bergerak. Saya masih menjadi orang yang sama dengan ‘ramalan’ seorang istri di dalam dirinya. Bedanya, hari ini saya tak punya uang Rp. 20.000. Saya tak punya masalah untuk mearik sejumlah uang dari ATM. Dan saya tidak hanya berpikir bagaimana bisa membuat hidup saya sendiri, hidup orang-orang di sekeliling saya, bisa aman dan baik-baik saja. Saya berada dalam sebuah rangkaian rencana besar untuk bisa membuat hidup banyak orang, minimal puluhan orang yang bekerja di aneka perusahaan saya, lebih berdaya dan berbahagia.
FAHD PAHDEPIE
591 notes
·
View notes
Text
Semoga adalah aku atas jawaban sholat istikharah mu.
1 note
·
View note