Text
Mas Dosen itu....
berawal dari sebuah perjodohan yang aku tidak tahu, perjodohan itu benar adanya atau tidak? kebetulan aku selalu bercerita kepada mbakku mengenai jodoh. dan tiba saatnya kala itu, saudaraku bilang ke mbakku kalau ada dosen yang mencari pendamping hidup. sekarang dia baru menempuh study S3. rasanya aku kaget duarrr gitu rasanya hahhaha. aku yang kala itu sok jual mahal. dan ya! aku bilang, heumm aku engga mau nek semisal dia bukan
0 notes
Text
Sayang
Bagaimana rasa itu menjalar lebih dalam, tanpa adanya interaksi lebih dalam? Rasanya tak kuasa menceritakan dirimu kembali pada impian ini. aku sayang sekali padamu! rasanya tak ingin mengenal lelaki kecuali dirimu. egois sekali ya diriku! tapi, beginilah diriku yang banyak akan kurangnya. mengembara kehidupan di rumah tangga. mungkin tak se gampang membalikkan tangan. aku tauu itu. tapi izinkan aku untuk mencintaimu, meski aku takkan pernah mengerti esok akan seperti apa? aku takkan mengerti apakah waktu mengizinkan diri kita bertemu dan mengenal lebih dalam. sudahlah, aku sebenarnya terkadang capek! tapi, aku sangat sayang padamu
0 notes
Text
Ada rasa suka dalam hati. Entah mungkin rasa ini ada sudah lama. Akan tetapi aku pendam dan tidak pernah ku gubris sedikitpun itu. Hingga laki laki yang ternyata teman dari temanku datang dan berkenalan padaku dan pada saat itu aku melanjutkan perkenalanku dengannya. Hingga suatu hari kami jatuh cinta. Cinta yang tak semestinya dan belum Waktunya. Menjalar lebih dalam hingga kami susah untuk mengakhiri hubungan yang belum semestinya ini. Dan dewasa menyapa. Bertemu kami lebih cepatnya. Hingga suatu saat kami tersadar akan guncangan hati yang tidak tenang dalam beribadah. Akhirnya kami mengakhiri hubungan dengan baik. Meski setelah itu kami berhubungan kembali, dan suatu hari dia laki laki yang menaruh hati itu pergi, hilang jejak tanpa satu titik pun tertandai. Dia, telah memblokir akunku menghapus nomerku dan lain sebagainya. Oh yasudah. Meski lama aku move on darinya. Tapi aku percaya Allah tidak mau hubungan ini berlarut pada kemaksiatan yang menenggelamkan kami berdua.
Oh iya bait pertama itu, kuceritakan mengenai tentanggaku. Dimana aku pernah menaruh hati padanya. Akan tetapi ku pendam dengan cepatnya. Karena waktu itu, kami masih duduk di sekolah dasar. Aku ingat sekali kala itu aku masih duduk di kelas dua dan dia duduk di kelas enam atau akhir dari pendidikan sekolah dasar. Selebih dari itu kami bermain bersama, diantara kami aku angkatan paling kecil atau bawah. Yang kurasa saat itu aku suka padanya. Karena dia ganteng, putih, pintar. Huh kurang apa. Oh iya mengenai rasa yang cepat kupendam itu. Mengapa aku memendamnya? Karena pada saat itu dia menyukai perempuan yang rumahnya tidak jauh dari desaku. Dia dan juga perempuan itu satu kelas. Aku masih ingat, kala itu aku dan juga teman teman lainnya diajak untuk menembak perempuan itu. Aku semakin tersadar untuk apa saat ini aku suka. Toh, dia menyukai perempuan yang jauhh lebih cantik, juga pintar. Buru buru aku membuang rasa suka itu. Ketika aku masuk pada madrasah tsanawiyah aku di asrama. Makasih banget kamu yang ingat ulang tahun aku. Dan mengucapkan. Bagiku sweet. Dan aku juga teringat kala dirimu menitip salam. Entah itu benar salam darimu atau dibuat buat oleh perantara. Tapi jujur, aku bercerita pada kakakku. Katanya, kamu juga ada rasa padaku. Sebagai perempuan aku senang. Senang sekali. Rasanya aku fly in love kali ya. Tapi aku tidak mau menampakkan. Hingga saat ini, mungkin rasamu telah pudar. Tapi, aku masih sayang dan suka padamu. Okee. Aku tidak boleh terlalu terlarut dalam rasa suka padamu. Maafkan akuu. Semoga dengan meluapkan segala tulisan ini aku puas. Meskipun kamu tidak tahu apa yang kurasa saat ini padamu
Oke. Makasih kuucapkan
Telah mengizinkan aku menyukaimu. Meski aku tauu sekarang kamu sudah bersama yang lain. Akan kubuang rasa suka ini. Besok ini aku yakin kita bertemu. Akuu berharap aku berlagak biasa saja. Plis. Yuk bisa
13 notes
路
View notes
Text
Ada rasa suka dalam hati. Entah mungkin rasa ini ada sudah lama. Akan tetapi aku pendam dan tidak pernah ku gubris sedikitpun itu. Hingga laki laki yang ternyata teman dari temanku datang dan berkenalan padaku dan pada saat itu aku melanjutkan perkenalanku dengannya. Hingga suatu hari kami jatuh cinta. Cinta yang tak semestinya dan belum Waktunya. Menjalar lebih dalam hingga kami susah untuk mengakhiri hubungan yang belum semestinya ini. Dan dewasa menyapa. Bertemu kami lebih cepatnya. Hingga suatu saat kami tersadar akan guncangan hati yang tidak tenang dalam beribadah. Akhirnya kami mengakhiri hubungan dengan baik. Meski setelah itu kami berhubungan kembali, dan suatu hari dia laki laki yang menaruh hati itu pergi, hilang jejak tanpa satu titik pun tertandai. Dia, telah memblokir akunku menghapus nomerku dan lain sebagainya. Oh yasudah. Meski lama aku move on darinya. Tapi aku percaya Allah tidak mau hubungan ini berlarut pada kemaksiatan yang menenggelamkan kami berdua.
Oh iya bait pertama itu, kuceritakan mengenai tentanggaku. Dimana aku pernah menaruh hati padanya. Akan tetapi ku pendam dengan cepatnya. Karena waktu itu, kami masih duduk di sekolah dasar. Aku ingat sekali kala itu aku masih duduk di kelas dua dan dia duduk di kelas enam atau akhir dari pendidikan sekolah dasar. Selebih dari itu kami bermain bersama, diantara kami aku angkatan paling kecil atau bawah. Yang kurasa saat itu aku suka padanya. Karena dia ganteng, putih, pintar. Huh kurang apa. Oh iya mengenai rasa yang cepat kupendam itu. Mengapa aku memendamnya? Karena pada saat itu dia menyukai perempuan yang rumahnya tidak jauh dari desaku. Dia dan juga perempuan itu satu kelas. Aku masih ingat, kala itu aku dan juga teman teman lainnya diajak untuk menembak perempuan itu. Aku semakin tersadar untuk apa saat ini aku suka. Toh, dia menyukai perempuan yang jauhh lebih cantik, juga pintar. Buru buru aku membuang rasa suka itu. Ketika aku masuk pada madrasah tsanawiyah aku di asrama. Makasih banget kamu yang ingat ulang tahun aku. Dan mengucapkan. Bagiku sweet. Dan aku juga teringat kala dirimu menitip salam. Entah itu benar salam darimu atau dibuat buat oleh perantara. Tapi jujur, aku bercerita pada kakakku. Katanya, kamu juga ada rasa padaku. Sebagai perempuan aku senang. Senang sekali. Rasanya aku fly in love kali ya. Tapi aku tidak mau menampakkan. Hingga saat ini, mungkin rasamu telah pudar. Tapi, aku masih sayang dan suka padamu. Okee. Aku tidak boleh terlalu terlarut dalam rasa suka padamu. Maafkan akuu. Semoga dengan meluapkan segala tulisan ini aku puas. Meskipun kamu tidak tahu apa yang kurasa saat ini padamu
Oke. Makasih kuucapkan
Telah mengizinkan aku menyukaimu. Meski aku tauu sekarang kamu sudah bersama yang lain. Akan kubuang rasa suka ini. Besok ini aku yakin kita bertemu. Akuu berharap aku berlagak biasa saja. Plis. Yuk bisa
13 notes
路
View notes
Text
Rindu ini selalu merasuki relung hati
lama tak saling sapa seperti ada yang kurang tentunya. Sebelumnya kuucapkan terima kasih untukmu mengizinkanku untuk mengenalmu lebih dalam. mungkin perkenalan antara kami berdua bukan hanya hitungan hari, akan tetapi hitungan tahun yang terlalui tentu tidak terasa diantara kita. Hai kamu, Assalamualaikum habibi. ana uhibuka daaiman. Entah rasanya tidak bisa mov on cepat akanmu. untuk saat ini. Kita harus jaga jarak dulu ya! Semoga langkahmu dipermudah selalu aamiin
2 notes
路
View notes