'Tentang rasa yang tak ingin sudah, dan tak ingin punah'
Don't wanna be here? Send us removal request.
Note
Assalamualaikum ka danny, maaf menggangu waktunya sebentar, ka aku mau tanya. Alhamdullilah ka aku kuliah dan lagi proses semester 4, dan kuliahku ditanggung semua sama kakaku, posisinya kakaku udah punya istri, ka aku bingung dan gak enak soalnya aku ngerasa jadi beban bgt. Pernah chatan wa kata kakakumau beli baju aja dia mikir2 takut gak cukup, buat biyaya kuliah kamu. Gitu ka, minta saran ka aku harus gimana :')
Waalaykumsalam. Pertama tekan dulu pengeluaran yang nggak perlu. Selanjutnya berupaya untuk bantu meringankan beban kakakmu. Caranya? Kalau nggak menukar waktu dan tenaga dengan bekerja ya berjualan. Tapi sepertinya yang paling taktis adalah yang pertama.
Cari yang masih bisa kamu handle antara kerja dan kuliah. Baik itu kerja yang resmi (datang ke kantor), yang remote (bisa dari mana aja). Dari yang serabutan (tenaga aja cukup), sampai yang membutuhkan skill.
Jalin relasi lagi dengan teman2, senior/junior di kampus, alumni, atau dosen. Nggak usah jaim , cerita aja kalau sedang nyari pekerjaan, ceritakan juga ranah apa yang bisa kamu kerjakan.
Semoga membantu ya, insyaallah ikhtiar untuk tujuan yang baik, akan membuka pintu-pintu kebaikan,
56 notes
Β·
View notes
Text
NuBar (Nulis Bareng) #4

Adalah aku, tanaman yang kau tolak tumbuh di atas tanahmu. Mati-matian mencoba, tetap saja menuai kegagalan. Hadirku memang tak kau harapkan. Sebab itu, mati-matian kau pun menolak. Getir. Aku patah sebelum tumbuh di bentalamu. β @hujanrinduu
π
Awalnya aku mencintaimu sebanyak air hujan yang turun pagi ini, sebanyak bintang-bintang di langit dan sebanyak air yang mengalir di bumi. Namun kau buat dua pilihan, terus berjalan bersama dengan duri-duri yang menusuk tajam atau harus melompat ke jurang untuk menyelamatkan diri. Sulit. Hancur lebur perasaan ini. Namun, aku putuskan melompat ke jurang. Berharap di kemudian hari, kita menemukan bahagia masing-masing. β @mainurhasanah_ri
π
Aku kira, aku rumah tempat kau pulang dari lelahnya bertualang. Ternyata, hanya sebatas mengisi waktu luang. Aku kira kau sungguh, ternyata hanya sebatas singgah. Kasihan jiwa! Hanya mengira-ngira lalu menuai luka. β @sesejukangin
π
Jangan lagi, sayang! Aku tak ingin mengulang. Sebab kecewaku yang lalu masih terngiang-ngiang. Kamu tidak lebih dari manusia yang sengaja membuat kegaduhan lewat patah yang melibatkan asmara kedua manusia. Pergilah! Aku tak ingin kembali patah. β @alvianalisti
π
Hei, kamu! Kita itu hampir, ya βhampir saling mencintai dan hampir saling membersamai. Namun, kita memilih saling menyakiti, saling mematahkan lalu menghilang dengan pasti. β @dalarisa
π
Takdir dan waktu tidak hanya akan datang padamu secara tidak sengaja. Peristiwa seperti keajaiban dibuat dari keinginan yang kita pilih. Menyerah tanpa keraguan, mungkin keputusan yang tepat. Akan aku lupakan kamu dalam benak hingga ujung sisa usia. Kamu terlalu serakah hingga hati rekah buatku patah. β @rsnbee
π
Nyawa belum sepenuhnya direnggut. Karenanya, terima kasih patah! Kini ia berkesempatan untuk tumbuh. Sedang akarnya kian menancapkan petuah, dicabut pun masih tertinggal buah pikirnya. Tenang saja, patah mustahil membunuhnya. Karenanya, diciptakan benih akal yang abadi, saat dormansi kalbunya bersemayam dalam spektrum aksara semesta. Bukankah hidup tentang bertumbuh? Sebab ia akan mati dalam niscaya, bukan lantaran tak berdaya. β @jejaktanpajeda
π
Sesaat aku hilang arah. Gelap. Hanya ada gema suaraku yang terdengar. Bertanya-tanya di mana semua yang selama ini aku bangun. Mengapa hampa yang hanya hadir? Perlahan kegelapan ini mendapat cahaya remang. Hanya saja, diri ini terlalu sulit mencerna, menerka apa yang aku indra itu nyata atau hanya fatamorgana. β @radiotulisan
π
Kebersamaan kita kemarin masih sangat membekas manis-manisnya. Ada banyak sekali kesamaan di antara kita berdua yang membuat kita merasa cocok tepat. Keheningan malam adalah saksinya. Tapi sayang, kita terpisah karena soal perjodohan orang tua. β @nadilahzahra
π
Barangkali, patah hati itu seperti pisau tajam yang melukai jemari tangan saat dirimu tak berhati-hati ketika menggunakan. Karenanya, jaga baik-baik hatimu, ya, sayang! β @gadisperiang
π
Sebuah babak dalam jatuh cinta lalu patah. Masih aku ingat tentang perasaan itu. Jatuh cinta, terasa indah dan sempurna. Lalu patah datang. Seperti bunga yang tak lagi mekar, kehilangan warnanya. Seperti kupu-kupu yang sayapnya patah, tersesat di jalan bercabang. Rumah tak lagi jadi tempat untuk kembali. Tersesat. Terjebak dalam satu waktu. Menjerit. Dan aku sadar efek dari jatuh cinta adalah patah hati. β @ein_law
π
Patah, terima kasih telah hadir dalam berbagai rentetan kisah yang sudah kutelan pahitnya sendiri. Kini aku semakin mengerti, bahwa kau perlu ada untuk membantuku tumbuh dengan lebih baik. β @kaktusits
π
Patah, terdengar menyakitkan. Hati, sesuatu yang harus dijaga. Patah hati, beri tahu aku bagaimana cara menjaganya agar tidak tersakiti. β @de__ay
π
Sebab kutahu, pulangmu bukan untukku. Palingmu adalah padanya. Pernah aku percaya menjadi bintang pada malammu. Namun seperti bintang pada malam, aku bukan satu-satunya. Kucoba menjadi matahari, tapi kau malah berteduh. Ternyata kita di bumi yang sama, dengan hati yang berbeda. Kini aku ingin mengembang, lupa, akar pun aku tak punya. β @sekarriizka
π
Dan aku kembali patah, hatiku luluh lantah, dikecewakan oleh harapan sendiri yang tak berkesudah. β @irapurwitas
π
Hubungan denganku saja belum usai, namun kau sudah mencari pengganti. Dengan mudah kau membuka hati untuk orang baru dan dengan sulitnya diriku menutup hati untukmu. β @yuppypo
π
Kukira kayu, ternyata bambu. Kukira sungguh, ternyata kau hanya singgah. Kau suguh senyuman, ternyata hanya sebatas teman. Kau umbar janji, ternyata hanya untuk menyenangkan hati. - @tuanpoetry
π
Aku babak belur dalam dekapmu. Namun, aku hancur saat melepaskanmu. Cinta memang sialan! Tapi kepadamu, akulah yang rela jadi budak kebodohan. β @nonaabuabu
π
Hampir sewindu menunggu kamu. Namun, itu hanyalah semu. Dulu kita sedekat nadi, sekarang beribu-ribu jengkal kamu telah pergi. Cerita kita belum usai, tapi semua berhenti hanya sampai di sini. β @n_nazilaaa
π
Habis sudah waktu dan ini bukan lagi tentang harapan. Ini sebuah pengakuan. Kilas balik memori semakin menyiksa. Semua berlalu begitu saja, menuai harap, memetik luka. Aku pinta sudahi semua. Muak dan lelah bertahan pada ranting harapan jika pada kenyataannya dipatahkan. Buat apa mencoba lagi? Pergilah. β @desyumi
π
Patah terlalu patah. Isak yang menyesakkan ini biarlah mereda. Sudah cukup semua, sudah. Kau tahu memahat jiwa yang patah adalah pekerjaan yang tak mudah. β @liash
π
Pelan-pelan, jeritan isak menahan sesak itu sepertinya sudah harus berhenti. Sebab renggang memberi arti, kita harus pergi. β @pilauakara
209 notes
Β·
View notes
Text
Tentang bercerai.
Tidak ada yang ingin bercerai apalagi saat seseorang sudah memutuskan untuk menikah. Tapi banyak pertimbangan yang jika dipaksakan namanya juga akan βberceraiβ meski masih hidup dalam satu rumah.
Saya belum begitu paham karena saya pun belum menikah. Tapi melihat kehidupan pernikahan orangtua sebagai yang paling dekat dan nyata di depan mata saya, saya jadi belajar bahwa menerima kelebihan dan kekurangan bukan saja tugas pasangan, tapi juga keluarga khususnya anak.
Apalagi jika anak sudah tumbuh semakin besar, bisa jadi anak menjadi tempat meluapkan sesuatu yang sebelumnya tak dipahami. Barangkali karena menyimpan sendiri rasanya menyesakkan, bercerita pada oranglain rasanya kurang bijak karena kita wajib menyimpan aib keluarga.
Kembali ke perceraian. Faktanya, presentase paling besar penyebab perceraian adalah faktor ekonomi. Apakah itu salah? Tidak ada benar salah, nyatanya janji yang disebut sebut pasca akad adalah kewajiban menafkahi keluarga. Tapi nafkah yang sebesar apa itu menjadi relatif bagi setiap keluarga.
Faktor lain barangkali tentang nilai dan pandangan yang sudah berselisihan dan tidak bisa disamakan frekuensinya, praktek KDRT yang bisa dilakukan istri maupun suami baik secara fisik maupun verbal, perselingkuhan dll.
Mendengar hal tersebut, agaknya saya cukup ngeri dan mengambil langkah sangat hati hati, meskipun dengan hal tersebut saya juga tidak bisa sepenuhnya mengontrol masa depan dan apa yang akan terjadi nanti.
Namun yang sedikit mengganjal adalah mengapa dijaman dahulu, seperti Nabi Luth dengan istrinya yang tidak taat tidak pernah tersebut kata bercerai, lalu Asiyah istri Firβaun pun juga tak pernah disebut kata bercerai, atau Nabi Nuh dan istrinya pun begitu.
Semoga kita tak termasuk yang bermudah mudahan dalam bercerai berai, barangkali bukan hanya dalam perihal pernikahan, tapi juga pertemanan dan persaudaraan.
Kecuali, jika memang sudah sangat toxic dan merusak mental dan kondisi, mengapa Allaah memberikan solusi meski Ia juga membenci? Dan hijrahlah, pindahlah ke tempat yang lebih baik lagi.
30 notes
Β·
View notes
Text
Rembulan/
malam tiba, gelap. dingin menyeruak masuk menyelimuti tubuh ku. membuat linu semua gigi dan tulang ku.
rembulan tiba. akan kah dia memperlihatkan cahaya terang nya?
Terang. teramat terang. ku kira cahaya rembulan yang sedari tadi pelan-pelan memperlihatkan cahaya nya, ternyata kau. teramat terang. Kau bersinar di setiap puisi-puisi ku.
Rembulan pergi, akan kah kau ikut? Jangan, aku tak ingin memeluk gelap dan sepi.
@liash
2 notes
Β·
View notes
Text
Semangat semangat!!! :)
Belum pernah merasa seputus asa ini. Benar-benar berada di ujung batas. Rasanya ingin menangis dan menyerah saja. Tapi tak sanggup menerima kemungkinan-kemungkinan yang kan terjadi nantinya.
Ah saya mengapa masih risau perihal dunia?
Peluk aku sebentar saja, 22.00 || Hably minash Shaabirin
6 notes
Β·
View notes
Text
Jika dirasa lelah, istirahat. Bukan menyerah. Jika dirasa tidak bisa, berusaha. Bukan putus asa.
Jika dirasa tidak cukup, bersyukur. Bukan insecure.
Tapi terkadang dipaksa keadaan untuk gak bisa terus lanjut, dipaksa untuk berhenti.
Yah dan pada akhirnya bertanya tanya ini selanjutnya mau ambil langkah apa.
Tapi gapapa, sembari mikir, mari seduh teh hijau favorit sambil baca buku. Pelan-pelan aja, kan enggak lagi lomba lari.
0 notes
Text
Kalau kata Tsana, Jadi dewasa itu tentang menerima dan mengembalikan.
24 Mei 2021
5 notes
Β·
View notes
Text
R : kamu sudah engga apa apa sekarang?
Sar : Tak ada yang benar-benar menerima kehilangan R, tapi akan selalu ada kata mengikhlaskan pada akhir kalimat, seperti "aku kehilangan sesuatu itu, tapi akan aku coba untuk mengikhlaskan nya. mengapa demikian? Karena Allah berjanji akan menggantikan sesuatu yang hilang itu dengan sesuatu yang lain."
R : termasuk kehilangan aku? Berarti kamu engga apa apa?
Sar : yah seperti yang aku bilang tadi R, Allah akan menggantikan posisi mu dengan orang yang lebih tepat
R : ....
0 notes
Text
kalau yang datang banyak, tapi kalau yang selalu ada paling cuma satu dua. Jaga selagi ada. engga perlu berharap sama yang selalu dateng tapi giliran dibutuhkan dia engga ada. di Gapapa-in aja :"
0 notes
Text
Semua yang nampak semu, aku kehilanganmu dan diriku, kukira kehilangan mu adalah hal yang paling tidak bisa aku terima, tapi ternyata aku keliru bahwa kehilangan atas diri ku lah yang sangat tidak aku terima.
So, I choose to leaving you, and I found me
Rabu, 31 maret 2021
1 note
Β·
View note
Text
I do, but it's okay, because everything will be fine
Dβown
hai kalian,Β
aku lelah, lelah setengah mati. tapi bukan maksud menutupi sesuatu dengan sikap sehingga ia tak tampak sebagaimana sebenarnya. aku juga lelah mengutarakan sesuatu. lihat saja aku, kalau kamu mengerti sakitku yah seperti itulah, kalaupun kamu tidak mengerti ya memang bukan urusanmu.Β
aku lelah dengan insomniaku, lelah dengan kecanggunganku, lelah dengan diamku, lelah dengan diriku. jujur saja, aku ingin mengutarakan banyak hal untuk mencari sumber permasalahan dalam diriku tapi bukan denganmu, karna seperti tadi, jika orang itu kamu maka aku sudah lelah untuk mengutarakan apapun. mungkin aku canggung, atau aku ingin menghindar karna tak tau sikap apa yang harus kuambil saat bertatap muka. tersenyumkah? menangiskah? diam saja?
aku memang lelah, tapi syukurlah masih bisa bergerak untuk berusaha menuntaskan satu dua hal. karena meski aku lelah dengan insomniaku aku terkadang bersukur karenanya aku bisa melakukan banyak hal yang belum terselesaikan, seperti mencuci baju, murajaah, ngerjain tugas dll.
kapan ya semuanya selesai. karena banyak hal yang berusaha aku hindari termasuk dirimu aku jadi lebih sering diam.
karena aku kelelahan aku jadi sering mengomentari banyak hal dengan komentar yang tidak penting. kuharap segera usai.
3 notes
Β·
View notes
Text
Guten morgen πβ¨


Take π· April, 16 2019
0 notes
Text
Iya sih, emang sedikit berat, tapi tetep selalu di coba lagi.
Minta orang lain untuk menyemangati, tapi dalam diri sama sekali belum ada keinginan untuk bergerak. Tentu saja, hal itu gak akan mengubah hidupmu kalau dalam diri kamu belum ada keinginan untuk bergerak :)
Karena yang bisa mengubah diri kamu ya hanya kamu bukan orang lain...
6 notes
Β·
View notes
Text
Ruang Menulis
Seperti nya saya tidak bisa jadi penulis, karena kata Tsana untuk bisa jadi penulis kita harus bisa menyelesaikan tulisannya.
Dan sepertinya saya tidak bisa, karena saya tidak ingin mengakhiri tulisan saya.
Karena ketika saya mengakhiri tulisan nya, saya juga akan mengakhiri cerita yang ada dia nya :')
0 notes
Photo
Hiks semoga aja yaallah










Zara Home: The Poetry of Light
THENORDROOM.COM - INSTAGRAM - PINTEREST - FACEBOOK
935 notes
Β·
View notes
Text
" Sejatinya menunggu itu perihal sabar dan sadar "
Rabu, 27 Jan at 20:47
1 note
Β·
View note