llacessa
llacessa
cessa
1 post
@mkjinhyeong on twitter
Don't wanna be here? Send us removal request.
llacessa · 2 years ago
Text
Start from scratch
Tumblr media
Di luar ruangan ini, terlihat siswa siswi SMA yang mulai menuju ke kelas masing-masing. Ada yang berlari dengan wajah gembira karena akhirnya bertemu kembali dengan temannya setelah dipisahkan oleh libur yang amat panjang, ada juga yang berjalan malas dengan wajah suram dan tidak bersemangat karena dirinya tahu bahwa tugas-tugas yang menumpuk akan menyambutnya mulai hari ini. Setelah koridor sekolah sudah tidak dilewati oleh seorangpun, aku berjalan dibelakang wanita paruh baya mengikuti langkahnya menuju salah satu ruang kelas yang ada diantara deretan kelas yang lain.
Wanita paruh baya itu mulai memasuki ruangan yang langsung diberi salam oleh penghuni kelas, sedangkan aku hanya membuntuti dan berdiri di sampingnya dengan senyum kikuk karena malu diperhatikan oleh semua murid kelas di depanku.
"Selamat pagi anak-anak, hari ini adalah hari pertama dimana kalian menginjak kelas 11. Saya akan menjadi wali kelas kalian di tahun pelajaran ini. Sebelum pembelajaran di mulai, kelas 11 IPS 2 kedatangan satu murid baru yang akan menjadi teman seperjuangan kalian di kelas ini. Ibu harap kalian semua dapat berbaur dan menjadi teman yang baik," Ucap guru yang kuketahui adalah wali kelas dari 11 IPS 2 yang akan menjadi kelasku mulai hari ini.
"Selamat pagi semuanya! Perkenalkan, nama saya Altair Shea Prameswara, bisa dipanggil Shea. Asal saya dari Tangerang, semoga kita bisa berteman baik!" Gadis itu mengakhiri perkenalannya dengan senyum yang lebar. Persis seperti senyum yang lelaki itu lihat tadi malam.
"Nah sekarang, nak Shea, silahkan duduk di bangku kosong di samping nak Gendis," Wali kelas ku mempersilahkan aku untuk duduk di samping Gendis dan tepat berada di belakang bangku lelaki yang ku temui tadi malam.
"Anak-anak, apakah di kelas 11 ini organisasi kelas mau diubah?" Tanya wali kelas bernama Bu Ningsih kepada murid kelasnya. Semua murid di ruangan itu mengiyakan tawarannya. Organisasi kelas pada saat mereka berada di bangku kelas 10 tidak pas karena organisasi yang terbentuk bukan melalui pemilihan suara namun langsung dipilih oleh wali kelas mereka tahun lalu.
"Ketua kelasnya mau diganti apa tidak?" "Ndak usah bu, tetep Kala aja," Jawab seorang siswa yang kemudian disetujui oleh semua murid kelas. Kala yang sedari SMP selalu mendapat posisi menjadi ketua kelas pun hanya bisa menghela napas panjang. Ia sendiri tidak tahu mengapa dirinya bisa terpilih menjadi ketua kelas 5 tahun berturut-turut.
"Terus, wakil e mau diganti siapa? Dea kan wes pindah sekarang," Bu Ningsih bertanya kembali kepada muridnya. Dea adalah murid kelas IPS 2 yang sekarang sudah pindah ke SMA di Jogja. "Shea, kamu dulu di sekolah yang lama jadi apa?"
"Saya jadi ketua kelas bu,"
"Nah, kalau kamu sing dadi wakil wae mau ndak, She?"
Belum sempat menjawab pertanyaan Bu Ningsih, semua teman di kelasnya langsung menyetujui ucapan wali kelas mereka. Pasalnya, di kelas itu hanya Kala dan Dea yang bersedia menjadi ketua dan wakil kelas, namun dikarenakan Dea sudah pindah ke Jogja, tidak ada lagi yang bersedia menjadi wakil kelas. "Saya yang jadi wakil juga tidak apa-apa bu," jawab Shea yang menerima tawaran wali kelasnya dan langsung diberi jempol oleh Bu Ningsih.
Hasil akhir dari pemungutan suara terbanyak, Kala dipilih menjadi ketua kelas lagi dengan Shea yang menjadi wakilnya. Farraz menjadi Sekretaris 1, ia selalu ditunjuk sebagai sektretaris karena tulisan tangannya yang rapi, bahkan lebih rapi dari tulisan perempuan. Sekretaris 2 adalah Ajeng. Bendahara 1 adalah Abian, dan Gendis menjadi Bendahara 2.
Guru matematika yang mengajar di kelas 11 mulai memasuki ruangan usai pembentukan organisasi kelas. Tidak ada jam kosong pada hari itu.
Gadis itu telah memilih keputusan yang tepat. Sekolah baru bersama teman baru, di kota yang jauh dari segala masa lalunya. Shea tidak menyesal bertemu mereka, namun jika diberi tawaran untuk mengenal mereka lagi, ia pasti akan menolak tawaran itu.
☆———–——☆
kamu sing dadi wakil wae = kamu yang jadi wakil saja
wes = sudah
1 note · View note