Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Senja Gulita
Teruntuk hari ini,
Aku merasa bahagia
Namun saat senja,
Aku tak merasa bahagia
Teruntuk amarahku hari ini,
Aku tak tahu
Namun itu sangat pasti,
Karena wahai sahabat
Kau membuatku terlihat buruk
Entah setan yang mana
Membuat amarahku dan amarahnya meledak
Karena wahai setan
Kau membuatku sangat menjadi pendosa
Dan wahai kau sahabat
Senja ini aku membencimu
Sangat membencimu
Dan perang ini
0 notes
Text
Teruntuk Senja
entah sudah berapa kali aku menyebutkan kata senja dalam semua tulisanku. senja. senja. senja. senja. aku suka waktu senja, aku suka suasananya, aku suka warnanya, aku suka orangnya. bukan sekedar matahari yang tenggelam. namun seseorang yang dapat kupercaya. dia hadir bersama waktu, dia menetap sepanjang masa, kasih padanya setua waktu. senjaku adalah kakakku, cantik dan cerdas, tegar dan kuat, namun kini sedang rapuh. semua kekhawatiranku menjadi nyata saat ku tahu kisahmu. hatiku rapuh bersamamu. akan selalu kupinta kepada tuhan untuk mengangkat segala kesulitanmu. tetaplah menjadi senja yang indah seperti namamu, tetaplah membuat kami selalu bersyukur dapat mengenalmu. satu pintaku, tetaplah bahagia.
0 notes
Text
Heroik?
Hari ini, senin tanggal 25 September 2017 adalah hari dimana aku mendapatkan hikmah kehidupan baru dan mungkin hari yang tak terlupakan untuk sepanjang hidupku. Padahal hari ini, aku remedial ulangan matematika dan hanya 1 soal yang aku kerjakan dengan benar, bisa dikatakan tak ada perubahan dari ulangan sebelumnya. Mungkin aku tidak ditakdirkan untuk mendapat nilai besar dipelajaran matematika, dan lagi ditambah aku harus sekelompok dengan orang-orang yang tak aku sukai dan seperti biasa aku melakukan hal bodoh, sangat bodoh. Maafkan aku Nang atas kelancanganku, aku tidak bisa berbohong bahkan didepan orang-orang yang tak kusukai dan tak menyukaiku. Karena sekeras apapun aku melupakanmu, sekeras itu pun perasaanku padamu. Berlebihan memang, yeah stupidity! Dan sebagai pelajar, mendengar bel pulang berbunyi merupakan hal yang dinanti-nanti. Saat itu pun tiba, aku pulang bersama teman sebangkuku untuk membeli pentol bersama, kami melewati jalan yang biasanya namun ada kubangan air yang menggenang disana jadi kami memutar jalan. Sampai di ujung gang kami tidak menemukan gerobak pentol, but we could buy it another time. As usual I wait for her until she get the transportation, why I usually do that? Because, if that was the last time we met, I'm so lucky to see her safe until she gone of my sight. That's too much but that's my fear Selanjutnya, seperti biasa aku berjalan kaki. Aku bertemu dengan tukang buah, aku tersenyum padanya dan dia berkata "pulang neng?" Aku tidak menjawabnya entah apa yg membuatku tidak mampu menjawabnya, ada sedikit penyesalan dihatiku tapi, mau bagaimana lagi? Aku melanjutkan langkah kakiku sambil membawa kantong kresek berisi sayuran yang aku beli dan petik sendiri di sekolah. Saat aku berjalan I saw a boy. It's reminds me of my lil brother, aku berada beberapa langkah setelah aku melewatinya, saat aku menoleh, dia sedang menangis, his eyes full of tears, its red. Then I walk backward, then I said "kenapa dek?" Actually I don't know what to do, so I sat beside him. Dan dia bercerita bahwa ia ditinggal kedua orangtuanya, ia telah mencari-cari mereka namun tidak menemukannya. Iba. Itulah yang aku rasakan. Saat kata-kata "aku ditinggalin ibu" kata pertama yang aku pikirkan adalah "ibunya membuangnya" aku bertanya "dimana rumah kamu?" Dia tidak punya rumah. Ayahnya tidak punya pekerjaan ibunya tidak bekerja, ia tidur di pinggir jalan, ayahnya orang Medan dan ibunya orang Cilacap, ayahnya pemarah, ia tinggal di Bandung baru 1,5 tahun, ia putus sekolah, terakhir dia sekolah yaitu kelas 3 SD, ia mencari-cari ibu dan ayahnya kemana-mana dengan hasil nihil untuk anak sekitar usia 11 tahunan itu tidak mudah, berkeliling kota Bandung sampai ke dago, alun-alun, dan tempat-tempat yang tak kuketahui dimana itu berada untuk mencari rumahnya sendiri yaitu keluarga. Can you even imagine that? How strong his love for his own family. Setelah mengobrol lama dan membujuknya untuk lapor ke koramil ataupun provost dan akhirnya aku bawa saja dia ke polsek. His in good hand. I give him some money and the vegetables that I brought from school. Silly I think. I wish him good thing "be a good boy, be a smart boy, be a soleh boy" and I left. God please, I wish for the boy who I don't even know his name, please take care of him, please to always keep him safe home, please to give him bless and happiness, please to let him grow up and being such a good man. All I wanted is there's none another him. Heroic. I think that's selfish. There's no need to proud. And thanks god, I'm so lucky to have good mom and dad. And the last, Good luck boy, keep moving foward! It's nice to meet you, thank you for the experience.
0 notes
Text
Adakah kesempatan untukku bertempat dihatimu?
Mungkin dulu iya, dan aku menginginkannya sekarang. Aku mampu berjanji akan menjaga perasaan ini, sampai akhir waktu. Aku tahu, aku mau pun kau bukan manusia sempurna, namun mari kita wujudkan kesempurnaan bersama. Maaf, aku baru menyadari semua kesalahanku hingga aku tangisi hilangnya kasihmu. Tolong maafkan aku dan bahagialah. Sebab senyummu sanggup buat aku bahagia pula.
0 notes
Text
Buka Matanya
Kau bisa melihat kedewasaan seseorang dalam bertindak. Tutur kata yang mereka gunakan untuk mencelamu bukanlah suatu tindakan kedewasaan seseorang. Bertindak, menyebar luaskan kebencian dan kemurkaan ke sekelilingnya menyiratkan mereka dibesarkan jauh dari kata baik. Memalukan. Mereka yang dikatakan tumbuh dalam kesombongan diri, terbakar dalam api kemurkaan mereka sendiri. Tumbuh menjadi inividu yang tidak menerima kesalahan dari orang yang mereka benci. Satu kesalahan kecil pun, kau di caci maki mati-matian. Disini aku masih bertahan dalam argumenku sendiri bahwa keluarga adalah segalanya, mereka yang mampu menuntunku. Menuntunku bahagia, bahagia yang sesungguhnya, kulihat bahwa mereka tulus. Memberikanku senyuman indah disetiap harinya. Apapun makna keluarga sesungguhnya bagi mereka yang dibesarkan dalam kesombongan, makna keluarga hanyalah omong kosong, semuanya semu. Apa yang mereka miliki sekarang semuanya hanyalah kebohongan besar.
Kini, aku tahu seseorang yang dibesarkan dengan kesombongan tidak akan pernah melihat sisi positif dari kami yang mereka benci. Suatu macam kebodohan yang dilakukan si munafik. Disini, ku urai kan semua kata-kata kotor yang lembut untuk membuat mereka sadar bahwa merekalah yang seharusnya berkaca diri. Kecantikan, popularitas, dan kekuasaan yang mereka yakini itu adalah kesempurnaan pasti akan menghilang di suatu masa, suatu tidakan bodoh pula yang meyakini bahwa kesempurnaan individu itu ada.
Kebencian, kebodohan, kemunafikan, kemurkaan, emosi, dan amarah belum lagi kebohongan yang mereka berikan kepada siapapun yang merasa tersakiti, hanya tuhan yang akan menyelesaikannya di suatu waktu.



0 notes
Text
Kali Itu
Juangku bagai Jeram
Sangat jeram dan Curam
Jalan yang berliku Tajam
Disertai panah yang menikam
Terus menerus menghujam
Hingga mataku terpejam
Disaat Malam
Malam yang sangat suram
Bulan yang Kelam
Cahayanya yang Temaram
Yang seolah olah akan Padam
Buat pandangku Buram
Dan aku jatuh tenggelam
Di samudera Dalam
Terusku Selam
Terus jauh hingga menjadi Karam
Tapiku hanya terdiam
Kala mendengar detik jam
Teringat waktu silam
Bagai dentuman meriam
Sebagai ucapan salam
Dari kenangan yang tertanam
Aku terkecam
Oleh jahatnya dendam
Yang sangat kejam
Tapi tetap kupendam
Berharap semuanya bisa terredam
0 notes
Quote
Mengapa kau harus merasa bersedih ketika cinta selalu mengelilingimu.
L
0 notes
Quote
Hujan bagiku sebuah kehangatan Duka bagiku sebuah tantangan Luka bagiku sebuah kekuatan
L
0 notes
Quote
Aku suka saat hujan membasahi jendelaku. Aku pun suka saat kau membasahi pipiku
L
0 notes
Text
Bila tiba saatnya Dimana tidak ada yang peduli lagi padamu Datanglah padaku
Bila tiba waktunya Dimana kau membutuhkan bantuan Datanglah padaku
Bila tiba masanya Dimana kau merasa sendirian Datanglah padaku
Bila tiba kalanya Dimana kau membutuhkanku Datanglah padaku
Aku akan selalu ada untukmu Walau rasa ingin menangis Ku tak bisa paksakan kau untuk tetap bersamaku
Senangmu Senangku juga Walau kau datang hanya sesaat Senyumku akan selalu menyertai kita
Tulus dalam hatiku Mendampingimu Dalam sedihmu Dan dalam susahmu
Bahagia rasanya Bila melihat seseorang bahagia karenaku Terlebih jika itu orang terkasih
Maafkan aku Tolong maafkan Atas kesalahanku Mencintaimu
#puisi
0 notes