Text

"What is not started today is never finished tomorrow."
Johann Wolfgang von Goethe
5 notes
·
View notes
Text
Flow dengan Ayna (2019)
Sepantas Sultan Muhammad Al-Fatih dan pasukannya membebaskan Konstantinopel di tahun 1453M, sepantas Shalahuddin Al-Ayyubi dan kawanannya membebaskan Baitul Maqdis, sepantas Bung Tomo dan pasukannya mengusir penjajah sambil memekikan Takbir seantero langit Surabaya, begitu pula dengan seorang Habiburrahman El Shirazy, biasa disapa Kang Abik, disebut Novelis No. 1 Indonesia sebab kelihaiannya menuangkan pemikiran-pemikiran cemerlangnya dalam bentuk novel, sangat pantas. Berlebihan? Semoga tidak, hanya mengapresiasi. Mari masuk ke pembahasan.
Buku setebal 300 halaman, apalagi setebal 500 halaman, rasanya hanya angan-angan saja untuk diselesaikan bagi orang yang tidak terlalu senang membaca. Paling tidak, mungkin itu hanya agenda tahunan. Sekurang-kurangnya dua novel itulah yang menjadi objek pengalaman flow yang kami alami. Novel setebal 300 halaman berjudul Bidadari Bermata Bening dan novel setebal 500 halaman berjudul Api Tauhid. Ya, betul. Keduanya ialah novel yang dikarang oleh Kang Abik. Novel Bidadari Bermata Bening mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang santriwati di Jawa Tengah bernama Ayna, dan novel Api Tauhid mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang mahasiswa madinah dan sejarah hidup Badiuzzaman Said Nursi. Salah satunya akan kami bahas dari aspek flow dengan lebih mendalam.
Pengalaman membaca Bidadari Bermata Bening menambah perbendaharaan pengalaman flow yang kami alami, membaca berpuluh-puluh halaman dalam sekali duduk ialah pengalaman flow yang nyata! Dengan sadar novel tersebut kami baca. Kalau Ayna merasa senang, rasanya ada rasa senang pula saat membaca. Saat Ayna merasa sedih, rasa sedih itu sedikitnya hadir juga. Kalau Ayna merasa marah, marah itu juga cukup dirasa saat membaca. Benar-benar tenggelam! Berjam-jam tidak terasa dihabiskan untuk mengikut kisah hidup Ayna, mulai dari jam 10 malam sampai jam 3 pagi. Masih sadar. Dan aktivitas-aktivitas lain dengan sadar disampingkan, termasuk tugas kuliah. Tapi tidak semua, kopi dan seduhan lainnya tidak harus disampingkan saat tenggelam dalam kisah hidup Ayna.
Ada beberapa ciri khas yang terdapat pada karya Kang Abik, diantaranya ialah nama-nama daerah yang sama dengan yang ada, dan banyak sekali pelajaran, khususnya mengenai adab dan kegigihan hidup yang tersirat di setiap bab kisahnya. Sangat terasa sekali ini adalah buah tangan seorang sastrawan lulusan al-Azhar Mesir.
Pelajaran-pelajaran yang kami dapati di setiap bab kisah hidup Ayna terasa meningkatkan kualitas pemikiran, disamping mengembangkan daya imajinasi saat mengikuti alur kisahnya, disadarinya pelajaran-pelajaran tersebut juga menjadi sebab rasa bahagia hadir saat tenggelam di dalamnya. Salah satunya ialah kisah orang-orang yang berjuang mati-matian menghilangkan ego diri sehingga tidak ada lagi tentang aku dan kehebatanku, aku dan kecerdasanku, aku dan kebesaranku, itu hilang! Dan semua yang tersisa hanya tentang kebesaran dan keagungan-Nya. Sadar dengan pelajaran-pelajaran yang tersirat rapih itu yang menghadirkan kebahagiaan, rasanya itu mahal.
Mari kita bedah sedikit beberapa paragraf tadi sambil mencoba menganalisis rangkaian kalimatnya dengan teori Flow. Flow ialah kondisi yang membuat individu tenggelam dan menikmati suatu kegiatan dengan sadar. Betul. Pengalaman membaca Bidadari Bermata Bening itu dapat dikatakan kondisi yang dengan sadar menenggelamkan kami dalam aktivitas tersebut. Berjam-jam duduk membaca puluhan halaman tentu sudah cukup menjadi tanda bahwa saat itu dalam kondisi Flow.
Dengan pelajaran-pelajaran yang didapat dari kisah hidup Ayna, tentu sedikit banyaknya dapat meningkatkan kualitas pemikiran kami, hal tersebut juga tidak berlebihan disebut meningkatkan kualitas hidup. Sebab kisah yang dituliskan oleh Kang Abik dapat menggugah jiwa dan membangkitkan ghirah. Ya, ghirah. Ghirah yang disebut oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah, biasa disebut HAMKA, ialah cemburu karena Allah atau nyala api dalam jiwa yang menyala-nyala berdasar Cinta pada Allah. Sangat meningkatkan kualitas hidup. Hal itu sudah barang tentu memunculkan kebahagiaan bagi kami, bahagia yang cukup mendalam. Meningkatkan kualitas hidup dan memunculkan kebahagiaan, sesuai dengan tujuan Flow.
Dapat kita perdalam juga dari segi aspek satu per satu. Marah saat Ayna marah, senang saat Ayna senang, sedih saat Ayna sedih, itu dapat menunjukan perasaan yang spontan hadir saat melakukan kegiatan dimaksud. Dan perasaan spontan ialah salah satu aspek flow. Selain perasaan spontan yang hadir, berkonsentrasi dan sadar dengan apa yang dikerjakan juga menjadi bagian atau aspek dari flow. Dengan sadar mengesampingkan tugas dan aktivitas lain, dan membaca berpuluh-puluh halaman dalam sekali duduk dapat dikatakan sebagai indikator dari berkonsentrasi dan sadar dengan apa yang dilakukan. Ditambah lagi dengan mengesampingkan kegiatan lain. Hal yang dirasakan saat membaca Bidadari Bermata Bening tidak lain yaitu ingin mengetahui kisah selanjutnya dan selanjutnya, itu pula yang dimaksud dengan tidak merasakan hal lain selain yang sedang dikerjakan, sekaligus dapat dimasukkan dalam aspek kepuasan saat menyelesaikan kegiatan sebab sampai pada akhir kisah.
Selain dapat kita perdalam dari segi aspek, penting pula beberapa paragraf diatas kita kaitkan dengan serba serbi karakteristik Flow. Karakteristik flow seperti bersatunya tindakan dan kesadaran, juga konsentrasi total dapat ditemukan dengan memperhatikan adanya kegiatan lain yang dikesampingkan dengan sadar. Walaupun tetap saja ada kegiatan lain yang tetap berjalan dan beriringan. Kemudian karakteristik flow seperti tidak khawatir kehilangan kendali, dan minimnya konflik atau kebingungan internal juga dapat ditemukan dalam pengalaman dimaksud. Pun demikian dengan karakteristik Flow lainnya yang sejatinya saling berkaitan dan sedikit banyaknya dapat ditemukan dalam pengalaman dimaksud. Pengalaman berlama-lama dengan kisah hidup Ayna.
Begitulah kiranya pengalaman flow kami, pengalaman flow yang sarat dengan pergulatan emosi dan pemikiran, pengalaman flow membaca karya tertinggi dari novelis terbaik. “Apa indikator karya tertinggi seorang manusia? Jumlah viewers dan likes di postinganmu? Jumlah eksemplar buku mu yang laris terjual? Riuh tepuk tangan sambil menyebut nama mu? Sayangnya bukan. Karya tertinggi seorang manusia ialah saat penikmat karyamu bukan ingin memujimu, tapi memuji pencipta mu. Bukan ingin mengagumimu, tapi mengagumi pencipta mu. Bukan ingin mendekati mu, tapi mendekati pencipta mu. Seperti karya tertinggi Nabi Sulaiman yang meletupkan hati sang Ratu. Bukan, bukan ingin mendekati Sulaiman tapi ingin mendekati Tuhannya Sulaiman”. Mengutip dari teh Qoonit.

4 notes
·
View notes