Muhammadiyah Disaster Management Center Sumatera Barat
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
0 notes
Text
instagram
1 note
·
View note
Text
Kader Muhammad-iyah Abduh
Kader Muhammad-iyah Abduh
Kader Muhammad-iyah Abduh
Oleh : Rudi Pramono, S.E. (Ketua MPI PDM Wonosobo)
PWMJATENG.COM – Jalan Sehat Milad Muhammadiyah ke 112 dan Satu Dekade RS PKU Muhammadiyah Wonosobo, Ahad, 1 Desember 2024 di Alun-alun Wonosobo, dimeriahkan live music dan pembagian doorprize 3 hadiah Umroh dan ratusan hadiah menarik lainnya, berlangsung sukses meskipun dalam kondisi gerimis dihadiri ribuan warga Muhammadiyah Wonosobo. Acara diakhiri bersih-bersih lingkungan Alun-alun sampai kembali semula, rapi, bersih dan indah.
Kebersihan, kerapian dan keindahan adalah salah satu tradisi yang dibangun Muhammadiyah sejak awal. Muhammadiyah ingin meninggalkan jejak yang baik karena agama adalah kebaikan dan keindahan dalam kepribadian Islam.
Muhammadiyah tidak mungkin lepas dari Sang Pendiri, termasuk dalam soal yang sederhana yaitu kebersihan lingkungan. Dalam sejarah KH Ahmad Dahlan ketikavibadah haji yang kedua tahun 1903 beliau banyak menyerap pemikiran-pemikiran ulama-ulama pembaru dalam bidang agama, pendidikan dan kebudayaan. Beliau belajar pemikiran-pemikiran pembaruan mulai dari Taqiyudin Ibnu Taimiyah, Jamaludin Al Afghani, Muhammad bin Abdul Wahab, Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha.
Pemikiran para ulama tersebut dalam takaran yang berbeda-beda merubah seorang Dahlan menjadi aktifis Islam yang progresif dan modernis dalam bingkai ketauhidan yang ‘murni’. Beliau wujudkan dalam amaliyah yang nyata untuk kemajuan umat. Kelak gagasan, pemikiran dan amaliyah KH Ahmad Dahlan akan menjadi basis nilai dan karakter Muhammadiyah, sebuah organisasi Islam yang terkaya di dunia dari sisi asetnya dan telah terbukti menjadi pelopor pembaruan untuk kemajuan umat dan bangsa.
Baca juga, Menemukan Akidah Muhammadiyah di Antara Asy’ariyah dan Atsariyah
Dalam gerak perjuangan Muhammadiyah selanjutnya banyak terinspirasi pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab dalam aspek ‘pemurnian Islam’ dalam aqidah dan ibadah. Selain itu juga dengan Muhammad Abduh seorang cendekiawan Mesir kelahiran 1849 yang banyak melakukan reformasi pendidikan di Mesir. Abduh seorang pemikir Salaf tapi memiliki pandangan yang Progresif dan Modernis.
Terkait dengan persoalan kebersihan, kerapian dan keindahan telah diceritakan oleh Muhammad Abduh selama tinggal di Prancis yang jumlah muslimnya sangat sedikit, beliau melihat negara ini begitu rapi, disiplin, dan bersih. Berbeda jauh dengan pemandangan di tanah kelahirannya Mesir. Di Mesir, yang mayoritas penduduknya adalah orang İslam, ternyata jauh tertinggal dibandingkan dengan Prancis.
Beliau mengatakan suatu perkataan yang cukup terkenal hingga hari ini. Beliau berkata: “Dzahabtu ilaa bilaad al-ghorbi, roaitu al-lslam wa lam ara-al-muslimiin.Wa dzahabtu ilaa bilaad al-‘arobi, roaitu al-muslimiin, wa lam aro al-lslam”. (Aku pergi ke negara Barat, aku melihat Islam namun tidak melihat orang muslim. Dan aku pergi ke negara Arab, aku melihat orang muslim namun tidak melihat İslam).
Juga perkataan : “Al Islamu Mahjubun bil Muslimin” (Islam tertutup oleh Umat Islam). Cahaya keindahan Islam tertutup oleh perilaku buruk umat Islam sendiri yang sama sekali tidak mencerminkan ajaran Islam.
Dua perkataan beliau bisa ditafsirkan secara luas dalam berbagai aspek kehidupan yang merupakan kritik pemahaman keagamaan yang saat itu terbelenggu dalam madzab sehingga berakibat taqlid dan menutup pintu ijtihad sehingga yang terjadi kejumudan dan kemunduran umat Islam diperparah oleh kolonialisme dan misionaris yang terus meluas sampai kemudian umat tersadarkan begitu muncul gerakan-gerakan Islam Pembaruan yang diawali melalui kepeloporan Muhammadiyah.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
Jumlah Pengunjung : 38
0 notes
Text
https://medialokal.co/news/detail/42644/lima-daerah-di-indonesia-dengan-populasi-lgbt-terbanyak
0 notes
Text
Konsumsi Telur Rebus Tiap Hari: Aman
0 notes
Text

Alhamdulillah hari ini Kamis 15 Agustus 2024 MDMC Sumbar Mendampingi Wakil Gubernur Sumatera Barat Dan Buya *Masoed Abidin Ulama Sumatera Barat* dalam Rangka Menandatangani Prasasti Peresmian Masjid Miftahul Jannah Sipora Jaya Mentawai oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Bapak *Uadi Joinaldi* di Kantor Gubernur Sumatera Barat...

🔥🔥🔥🔥


0 notes
Text
Pembunuhan dan pemerkosaan perempuan penjual gorengan di Sumbar – ‘Tidak dimaafkan, kami harap pelaku dihukum seberat-beratnya’
1 jam • Bacaan 5 menit

Peringatan: Artikel ini memuat detail yang mungkin dapat mengganggu kenyamanan Anda.
Seorang pria berusia 27 tahun ditangkap Kepolisian Resor Padang Pariaman, Sumatra Barat, terkait pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Nia Kurnia Sari, perempuan penjual gorengan, Kamis (19/09). Kasus ini telah menyita perhatian publik karena korban dibunuh dengan keji.
Tersangka dengan inisial IS ditangkap setelah 11 hari diburu kepolisian.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Faishol Amir, mengungkapkan tersangka ditangkap di sebuah rumah kosong di Jorong Padang Kabau.
Faishol mengeklaim tersangka mengakui telah memperkosa dan membunuh korban saat interogasi di Mapolres Padang Pariaman. "Tersangka mengakui,” lanjutnya.
Ibu korban, Eli Marlina, 44 tahun, mengatakan tidak akan memberi maaf kepada pelaku.
"Kami berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Bila perlu hukuman mati," kata Eli kepada wartawan Halbert Caniago yang melaporkan dari Sumatra Barat untuk BBC News Indonesia.
Bagaimana kronologi kasus ini?
Nia Kurnia Sari tak diketahui keberadaannya pada Jumat (06/09) setelah selesai menjual gorengan.
Perempuan 18 tahun itu tak kunjung pulang ke rumah di daerah Nagari Guguak, Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Ibu Nia, Eli Marlina, menyadari anak keduanya itu belum pulang dari berjualan sekitar pukul 20.00 WIB.
"Setelah menyadari anak saya belum pulang, kami mencoba melakukan pencarian di sekitar perkampungan yang biasa dilewati Nia saat berjualan," katanya.
Tapi pencarian malam itu tidak membuahkan hasil.
"Besoknya kembali kami lakukan pencarian dan belum melaporkan kepada polisi karena belum 24 jam hilangnya," kata Eli.
Keluarga bersama warga setempat terus mencari keberadaan Nia.
Petunjuk pertama adalah gorengan yang diduga dijual Nia Kurnia Sari ditemukan berada dalam semak-semak, Sabtu (07/09).
Pada hari itu juga, warga menemukan hijab hitam yang digunakan Nia saat berangkat berjualan sebelum dinyatakan hilang.
Sehari kemudian, pada Minggu (08/09), warga menemukan sebuah tempat yang dicurigai di perkebunan warga, kata Eli.
Tempat yang dimaksud adalah sebuah gundukan tanah yang ditutupi ranting dan dedaunan. Warga dan tim pencarian dari Tagana setempat mencoba melakukan penggalian tanah tersebut.
Saat dilakukan penggalian, mereka menemukan tangan. Sontak mereka langsung melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian.
"Setelah dilaporkan kepada polisi, pihak polisi langsung menggali tanah itu dan menemukan jasad Nia dalam keadaan meninggal dunia dan tidak menggunakan pakaian," katanya.
Baca juga:
Siswi SMP di Palembang diduga diperkosa dan dibunuh empat anak – 'Pelaku terpapar konten pornografi'
Kronologi kasus dugaan kekerasan seksual terhadap 43 santri di Agam - Korban mengalami ‘trauma mendalam’ dan stigma
Kasus ibu cabuli anaknya di Tangsel ungkap pemerasan seks - Apa itu sekstorsi, bagaimana modus, dan cara mengatasinya?
Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono, mengungkapkan bahwa meninggalnya Nia berawal saat korban menjajakan gorengan.
"Pada 6 September lalu, korban atas nama Nia Kurnia Sari sedang berjualan. Sekitar pukul 17.50 WIB melewati sebuah lokasi yang merupakan tempat berkumpul tersangka," paparnya, dalam konferensi pers, Jumat (20/09).
Suharyono menambahkan, tersangka bersama tiga orang temannya memanggil Nia untuk membeli gorengan.
"Korban berada di tempat nongkrong tersangka itu hingga pukul 18.30 WIB dan kembali berjalan kaki untuk pulang melalui Tempat Kejadian Perkara (TKP)," tuturnya.
Tersangka, sebagaimana dipaparkan Suharyono, nafsu melihat korban dan berniat melakukan pemerkosaan.
"Tersangka menyiapkan alat-alat berupa tali rafia yang akan digunakan untuk mengikat korban jika korban untuk melakukan perlawanan," katanya.
Pada pukul 18.50 WIB, tersangka pergi ke TKP pertama untuk mencegat korban yang biasanya melewati lokasi tersebut, jelas Suharyono.
"Tersangka ini langsung menjatuhkan korban di TKP pertama yang berjarak kurang lebih 200 meter dari lokasi tersangka nongkrong," katanya.
Setelah menjatuhkan korban, tersangka menyeret korban sejauh kurang lebih dua kilometer dari TKP pertama tempat korban dijatuhkan atau ditemukannya bukti gorengan yang dijual oleh korban.
"Di tempat itu, tersangka melampiaskan nafsunya untuk memerkosa korban dan membawa korban sejauh kurang lebih 300 meter ke lokasi korban ditemukan terkubur tanpa busana," ujar Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono.
Menurutnya, luka-luka pada tubuh korban saat ditemukan diduga karena diseret oleh tersangka sejauh kurang lebih dua kilometer.
"Setelah itu, tersangka langsung meninggalkan korban dalam keadaan terkubur tersebut dan kembali ke tempat nongkrongnya itu," katanya.
Pada Minggu (08/09), jasad korban ditemukan terkubur tanpa busana oleh warga yang melakukan pencarian.
"Pada hari ditemukannya korban, tersangka langsung melarikan diri ke arah hutan yang ada di daerah tersebut," ujar Suharyono.
Bagaimana polisi menemukan tersangka?
Dalam mencari tersangka, menurut Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono, pihaknya melakukan berbagai cara, termasuk membentuk tim khusus.
"Tim menemukan tersangka setelah 11 hari melakukan penyelidikan dan pengejaran," katanya.
Ia mengatakan, tersangka ditangkap di atas loteng sebuah rumah kosong yang terletak di Nagari 2X11 Kayu Tanam yang bersebelahan dengan lokasi kejadian tindak pidana.
"Tersangka akhirnya ditangkap dan selanjutnya akan dilakukan proses hukum selanjutnya," katanya.
Ia mengatakan, tersangka akan diancam dengan pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan dan pasal 228 tentang pemerkosaan.
Baca juga:
Kasus Vina dan tuduhan kejanggalan di balik penyelidikan polisi
‘Orang yang seharusnya memberikan perlindungan, justru melakukan kejahatan’ – Bagaimana kasus pencabulan anak SMP di Surabaya oleh ayah, kakak dan dua pamannya bisa terjadi?
Kasus pemerkosaan anak di Sumbar: Ibu korban berharap keadilan setelah hakim vonis bebas terdakwa
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Faishol Amir, mengungkapkan tersangka ditangkap di sebuah rumah kosong di Jorong Padang Kabau.
"Jadi ada satu rumah kosong di sana. Pelaku bersembunyi di atas loteng rumah warga itu," kata Faishol.
Kepolisian kemudian menghubungi pemilik rumah, dan meminta membukakan pintu. Di dalam rumah terdapat rokok yang masih panas sehingga menandakan ada orang di lokasi.
Tim penyidik juga menemukan jejak telapak kaki di dinding yang menuju ke arah loteng rumah itu.
"Tim langsung melihat tempat itu dan ternyata benar pelaku ada di loteng itu dan tim langsung mengamankan pelaku dan membawanya ke Mapolres," jelas Faishol.
Ia menambahkan, tersangka selalu berpindah-pindah selama 11 hari buron sampai akhirnya bersembunyi di loteng rumah kosong itu.
Pesan terakhir gadis penjual gorengan: ‘Ingin masuk perguruan tinggi’
Nia Kurnia Sari adalah anak yang gigih dan peduli dengan keluarga selama hidupnya, kata ibunya.
Salmidawati, 44 tahun, adalah pemilik gorengan yang dijual oleh Nia. Ia mengenang Nia sebagai perempuan gigih yang menjual gorengan keliling sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Nia tak malu berjualan, tambah Salmidati. Saat menjajakan dagangannya, Nia bahkan bisa berjalan kaki sampai lima kilometer.
"Saat masih sekolah, Nia menjual gorengan di sekolahnya. Setelah lulus sekolah, Nia menjual gorengan dengan cara menjajakannya ke perkampungan yang ada di daerah ini," kata Salmidati.
Salmidawati mengungkapkan bahwa dirinya selalu mengutamakan gorengan yang akan dijual oleh Nia selama ini dibanding untuk dititip di tempat lain.
"Nia mendapatkan keuntungan sebesar Rp250 hingga Rp500 untuk setiap gorengan yang dijual. Ada enam jenis gorengan yang dibawa Nia setiap harinya," katanya.
Gumaria Anita, 52 tahun, adalah bibi Nia Kurnia Sari yang turut mengenang sosok almarhumah.
“Nia adalah anak yang sangat peduli dengan keluarganya dan sosok yang sangat giat untuk bekerja," kata Anita kepada wartawan Halbert Caniago yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.
Penghasilannya, bukan hanya untuk diri sendiri. Kata Anita, keponakannya itu banyak membantu keluarga.
Anita menyelipkan pesan terakhir dari Nia, dua hari sebelum dinyatakan hilang pada Jumat (08/09).
"Dia cerita ke saya kalau dia sudah lelah. Karena selama ini Nia selalu berusaha untuk bisa masuk ke perguruan tinggi," katanya.
Menurut Anita, sejak tamat dari sekolah menengah atas pada 2023 lalu, Nia selalu berupaya mendapatkan beasiswa di berbagai universitas yang ada di Sumatera Barat.
"Sejak lulus SMA, Nia selalu mengikuti ujian demi ujian agar bisa lulus masuk universitas. Nia selalu ingin kuliah untuk mengubah nasib keluarganya," kata Anita dengan suara bergetar.
Sumber:
Pembunuhan dan pemerkosaan perempuan penjual gorengan di Sumbar – ‘Tidak dimaafkan, kami harap pelaku dihukum seberat-beratnya’ (msn.com)
Proses evakuasi jenazah korban yang dikubur di perkebunan warga. © Humas Polres Padang Pariaman
0 notes
Text



Alhamdulillah hari ini Rabu 4 Juli 2024 MDMC Sumatera Barat kedatangan tamu istimewa ibu ibu Majelis Ta'lim Sumatera Barat kelokasi Bencana Simpang Bukik Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Canduang Kabupaten Agam bertepatan di Mushola An-Nur salah satu Rumah Ibadah yg tertinggal dan selamat dari amukan Banjir Bandang dan Galodo Lahar Dingin Marapi yg terjadi pada tgl 11 Mei 2024 yg lewat...
Dan di Lokasi Mushola An-Nur ini didirikan tenda dan panggung besar untuk acara Festival Semarak Muharram di daerah bencana Dalam Rangka *Evaluasi Dan Refleksi Diri dan Umat Di Daerah Bencana* Kolaborasi MDMC Sumatera Barat, Remaja Masjid Annur Simpang Bukik, Pemuda Bukik Batabuah, Lazismu Bukittinggi dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Kampus III Bukittinggi....
Hari ini Dicek Langsung Kesiapan Acara nya oleh Ibu ibu Majelis Ta'lim Sumatera Barat...
Kepada Ayahanda dan Ibunda semuanya mohon doa arahan bimbingan dan bantuan nya untuk kesuksesan acara ini semuanya...
🤲🤲🤲
#mdmcsumbar coronoavirus#muhammadiyah#portito#mdmcmuhammadiyahsumbar#muhammadiyahsumbar#imeskafam#herbalis
0 notes
Text

0 notes
Text
23/05/2024. Kegiatan Hari ini Team Relawan MDMC Sumatera Barat Berkolaborasi Dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Kampus III Bukittinggi dan Universitas Negeri Padang melakukan kegiatan pendampingan Psikososial di lokasi Pengungsian Di SDN 08 Bukik Batabuah Kecamatan Canduang Kabupaten Agam Dengan Penerima Manfaat 50 Jiwa...
🔥🔥🔥🔥






#mdmcsumbar coronoavirus#muhammadiyah#portito#mdmcmuhammadiyahsumbar#muhammadiyahsumbar#shofwankarims
0 notes
Text
Musibah Banjir Galodo Lembah Anai 11/05/2024 dishooting oleh seorang tentara utk report ke Komandan 12/05/2024.


0 notes
Text









Kerjasama MDMC dg Yayasan Tze Chi 16/05/2024 menyalurkan bantuan logistik. Dari Kantor Tze Chi Jl Cokroaminoto Padang, Ketua MDMC Portito, S.Pd berterimakasih kepada Pimpinan Yayasan Tze Chi dalam penyaluran bantuan ini sebanyak 400 paket logistik ke masyarakat penyintas musibah galodo di beberapa tempat Sumbar. (Video-Foto: Rukiyat/WA)
0 notes