merawatluka

[merawatluka]

29 Juni 2024

Aku benci kalian berdua; perempuan yang tak tahu diri dan lelaki yang lupa bahwa dirinya telah menyakiti.

[merawatluka]

teruntuk perempuan pick me yang ngasih emot ❤ (love) di nama kontak suami orang... semoga kelak kamu merasakan penderitaan ribuan kali lipat dari rasa sakit hati seorang istri sah. perempuan yang punya jiwa perusak rumah tangga seperti kamu patutlah menderita.

[merawatluka]

Selamat menempuh bahagiamu, wahai lelaki yang pernah menyusun masa depan bersamaku.

[merawatluka]

[merawatluka]

selamat!

namamu abadi dalam karyaku sebagai tokoh antagonis. ini adalah balas dendam termanis dari seorang penulis.

[merawatluka]

kau pikir dengan berkata kasar sudah menjadikanmu manusia paling 'savage' di dunia, padahal kau hanya jadi manusia kurang ajar yang bermulut besar.

[merawatluka]

Tahun berganti, tetapi aku tidak pernah lupa rasanya disakiti dan hingga kini luka itu masih ada. Bukankah dunia terlihat tidak adil? Mereka yang melukai hidup bahagia setiap harinya, penuh canda dan tawa, sementara seseorang yang dilukai harus menanggung sakit dari hari ke hari.

[merawatluka]

Tenggelamlah kau dalam sial dan karma selama-lamanya, la, ra... Sebagaimana lukaku abadi dalam tulisan ini, kau juga akan merasakan sakit ribuan kali lipat. Semoga dalam rintihan penderitaan kau bisa menyadari kesalahanmu, la, ra.

[merawatluka]

Aku bukan manusia berhati malaikat yang bisa membiarkanmu merasa lega dan berpikir bahwa semua kesalahanmu bukanlah masalah besar. Aku bahkan berharap kau terkubur selamanya dalam rasa bersalah dan dihantui oleh karma seumur hidup. Namun, melihatmu menderita juga tak membuatku merasa lebih baik. Jadi, jalanilah hidupmu. Aku mungkin bisa memaafkan, tetapi luka tetaplah memiliki bekas dan melupakan adalah salah satu hal yang sulit untuk kulakukan.

[merawatluka]

dengan segenap kebencian yang ada di dunia, aku membenci mereka berdua, yang telah merendahkan dan menghina kemudian tertawa bahagia tanpa mengucapkan maaf walau sepatah kata.

jika benar karma itu ada, aku berharap mereka berdua jatuh dan hancur di lubang paling dalam dan menyeramkan.

[merawatluka]

Kamu berhutang maaf, atas penghinaan dan menuduh semena-mena. Dan telah memfitnah tanpa berpikir panjang. Istana bahagiamu pastilah rapuh jika dibangun dengan cara menjelek-jelekkan orang lain.

[merawatluka]

Jika kau pikir dengan membabi buta menghancurkan orang lain, menuduh, dan memfitnahnya akan membuatmu bahagia, tentu sama sekali tidak. Sadarilah bahwa kamu sendiri yang akan hancur lebih gila bagai di neraka.

[merawatluka]

“menemuimu”

—

dalam banyak hal aku menemuimu, mencoba berkabar, mencoba bersabar. pada satu titik aku mendidik diriku untuk tetap diam pada duniaku, tidak lebih, tidak menyalahi aturan yang ditetapkan. semoga diriku tetap demikian, menahan diri dari hal-hal yang tidak Allaah dan RasulNya perintahkan. menjaga diri dengan sebaik-baik penjagaan. dengan meminta pertolonganNya selalu, dan selalu..

aku tidak ingin menemuimu, tidak ingin memberi kabar, dan barangkali tidak ingin ditemukan olehmu.

[merawatluka]

Teman

Pernah ga kamu matiin notif dari seseorang atau membisukan dia dari gaduhnya media sosialmu agar kamu murni tak terhubung dengannya lagi?

Kamu bukannya menganggap dia tak ada, kamu hanya berhenti menyakiti hatimu karena dia selalu bisa bahagia tanpa melibatkanmu lagi di hari-harinya.

Dia tak sebutuh itu terhadap responmu, dia berhenti simpati pada kondisimu. Sementara, kamu harus belajar untuk terlihat baik-baik saja dengan sangat meyakinkan.

Walaupun, pada kenyataannya--

Kamu benci menjadi orang yang lebih lama terluka. Kamu marah karena hanya kamu yang merasakan kemalangan ini. Kenapa cuma kamu yang harus mengeluarkan energi ekstra untuk menjauhkannya dari hidupmu.

Semua kegelisahan ini akhirnya cukup untuk menjadi alasan kamu menghancurkan semua jembatan komunikasi yang ada, karena dia tak terlihat ingin disapa olehmu lagi.

Dan semakin yakinlah dirimu bahwa kamu tak boleh sepercaya diri itu untuk menjadi satu-satunya yang dia anggap istimewa. Kamu cuma latar yang meredup dan tergantikan.

Sampai akhirnya kamu sadar inilah keputusan terbaik: untuk menghilang seluruhnya. Lebih baik begitu daripada menerka-nerka apakah dia masih peduli padamu.

Karena kamu tahu, kamu tak pernah bisa menjadikannya sekadar teman...dengan perasaan sebesar ini.

[merawatluka]

Diah masih berhutang 'maaf'

Atas luka beberapa tahun silam, aku tak pernah lupa.

[merawatluka]

we always meet in our

dreams, but keep forgetting

how to stay asleep, I’ve been

counting seasons by the deaths

of my heart & though sometimes

the words you’re searching for is a

sigh, love isn’t always a fall,

sometimes it’s a climb - you’re

beautiful & I’ll always be captured

by your everything: the smiles,

those eyes, even if I’m hurt, I’ll

write about them - darling, you

make my life better just by

existing

@merawatluka

[merawatluka]

Dilema terbesar adalah...

ketika ingin meraih impian, melanglang buana mencari pengalaman dan kebahagiaan...

namun orangtua menginginkan kita berada di dekatnya, sementara kita yang melihat mereka bertambah tua tidak bisa berbuat banyak...

Ini sejenis dilema, juga bisa menjadi luka yang lama sekali sembuhnya.