mnafif - Tumblr blog

[mnafif]

Thank you to everyone who got me to 250 likes!

Asyique. Achievement unlocked~

[mnafif]

Pitnah!

Ceuk saha urang Sunda teu bisa nyebut F? Pitnah!

Mungkin candaan tersebut ga asing buat yg sering beririsan dengan orang Sunda ya, juga candaan sejenis yang intinya bikin huruf F jadi P atau sebaliknya.

Setelah sekian lama melanglang buana di negeri Pasundan, stereotipe orang Sunda ketuker antara F dan P itu ya memang berdasar. Punya atasan dan juga kawan yang suka ketuker antara keduanya cukup jadi bukti bahwa streotipe itu memang berdasar.

Sebagai peranakan Sunda yang besar di Kota Hujan, sungguh saya ga menyangka jadi sebab salah satu stereotipe tersebut di tanah rantau. Kayak "Ah yekali bisa ketuker F dan P"

Ternyata saya salah besar, suatu kejutan besar dan menggelikan bagi saya yang merasa tidak mudah terkejut. Abis kenalan ama abang-abang dan kukira namanya Pudra, eh ternyata namanya Putra. Mana udh kepalang nge-wa dengan sksd palapa lagi.. "Bang Pudra, ini nomer Afif bang"

Gusti Nu Agung... ampunilah hambaMu yg penuh dosa ini :(

Tapi ya itulah hidup ges... selalu ada cerita yang bisa diambil hikmahnya. Salah satunya pastikan baik-baik nama lawan bicara kita dan-pls-atuhlah-artikulasi-tolong-diperjelas-juga-biar-ga-ada-yg-salah-dengar

[mnafif]

Teka-teki Silang

Lagi ngerjain TTS, dan dipikir-pikir hidup ini kegiatannya mirip dengan ngisi TTS. Ada pertanyaan yang kita ketahui jawabannya, ada pertanyaan yang kita ragu dengan jawabannya, dan ada pertanyaan yang kita ga tau sama sekali apa isinya. Seiring berjalannya waktu, akhirnya kita akan mengetahui jawaban yang sebelumnya tidak kita ketahui dan bahkan akhirnya kita mengoreksi jawaban yang selama ini kita kira sudah tepat.

Hidup juga begitu, ada keputusan yang sudah begitu jelas mana yang harus dipilih. Namun banyak juga keputusan hidup yang kita jalani meski masih ada ragu, dan mungkin lebih banyak lagi keputusan hidup yang kita engga tau mana yang paling tepat.

Meski begitu baik TTS ataupun kehidupan mengajarkan kita tentang kesabaran dan juga proses. Ada jawaban ataupun keputusan yang akhirnya kita yakini akibat jawaban atau keputusan lain, memberi petunjuk mana yang harus dipilih dan menghilangkan ragu akan keputusan kita berikutnya.

Seperti TTS, hidup juga begitu. Tidak instan, dan butuh waktu :)

Beruntungnya, baik TTS ataupun keputusan hidup tidak melulu harus kita jalani seorang diri. Ada berbagai macam bentuk bantuan atau intervensi dari luar yang bisa kita pilih, tinggal prinsip macam apa yang mau kita jalani.

Omong-omong tentang prinsip, salah satu yang selalu saya coba aplikasikan dalam hidup ataupun ber-TTS ria adalah bermusyarawah (red. bertanya). Karena takkan menyesal orang yang beristikharah, dan takkan merugi orang yang bermusyawrah.

Nah jadi ada yang mau bantu isi TTS ataupun teka-teki hidup saya?

[mnafif]

Ga ada jaminan kita akan selalu mendapatkan yang manis, tinggal pintar-pintarnya kita membuat hidup menjadi manis

[mnafif]

Keterbatasan Pandang

Belum lama ini obrolan dengan seorang kawan yg memiliki informasi skala nasional dan juga petinggi dari produk FMCG yg menjadi target boikot mengingatkan saya akan dua hal.

Siapapun yang mengerjakan kebaikan meski sebesar debu, maka ia akan melihat ganjarannya. QS 99 : 7

No act of kindness, however small, is ever wasted. -Aesop

Kedua hal itu kemudian mengingatkan saya (lagi) tentang keterbatasan pandang dalam skala individu.

Semua aktivitas kita boleh jadi terlihat sia-sia jika kita batasi pada skala individu. Namun semua gerakan kolektif, selalu memiliki efek yang tidak bisa diremehkan. Lebih-lebih jika gerakan tersebut merupakan penyikapan tegas juga dukungan akan kebenaran.

Sebagai contoh, baru-baru ini ada perusahaan yang mengalami potensi kerugian puluhan sampai ratusan M. Sebabnya sesederhana penyikapan satu orang yang memilih menggunakan uang 5rb nya ke kompetitor perusahaan tersebut dikalikan dengan ribuan atau bahkan puluhan ribu orang lainnya dikalikan dengan sekian hari berjalan.

Tanpa mengesampingkan mereka yang terdampak. Kekayaan itu sama halnya dengan energi, tidak mungkin hilang ataupun dimusnahkan. Hanya bentuknya yang berganti, dalam hal ini alirannya lah yang berganti arah. Dan itu sudah lebih dari cukup membuat para penentu keputusan kelabakan. Bahkan salah satunya sampai merogoh kocek untuk berdonasi, sesuatu yang seharusnya sudah dilakukan tanpa perlu menjadi sasaran perpindahan kekayaan ini.

Memilih sikap memang selalu sulit, tidak ada pilihan yang bebas dari konsekuensi. Meski begitu tidaklah sulit untuk memilih hal baik dan menghindari hal yang buruk.

Kebaikan ialah apa yang membuat jiwa tenang, dan keburukan ialah apa yang memunculkan ragu dan jiwa yang gelisah.

Sederhana, kan?

Doaku malam ini. Semoga aku, kamu, dan semua selalu dikuatkan dan dimampukan dalam menghadapi konsekuensi dari memilih yang baik. :)

[mnafif]

Yang Baik dan Buruk

Jika tidak bisa melakukan hal baik seutuhnya, maka lakukanlah sebagian. Jika tidak bisa meninggalkan hal buruk seutuhnya, maka tinggalkanlah sebagiannya.

Kalau memang belum bisa mendoakan setiap saat, sesekali pun tidak mengapa. Kalaupun memang belum bisa berpindah ke pilihan yang lain, semampunya juga sudah sangat baik.

Memang masing-masing punya jalurnya, tapi mengerdilkan mereka yang bersikap sedangkan dirinya dengan bangga memilih tidak bersikap tentu merupakan suatu hal yang menggelikan.

Entah semangka berbiji ataupun tanpa biji, sudah seharusnya kita paham bahwa tiap insan selalu punya pilihan konsekuensi.

🍉

[mnafif]

Jangan menyesal. Inget kata teh Dalmi~

[mnafif]

57

Pagi ini baru sempet buka tumblr lagi, tiba-tiba liat ada 57 notif. Ternyata akibat post 'Memilih Tenang' yg tersebar dan disebarkan ke seluruh penjuru tumblr.

Reaksi pertama adalah ketawa dan mau bikin kartu ucapan selamat karena udah rame tumblrnya, tapi kalau dipikir-pikir ya karena ada satu-dua mutual yang followernya udah segambreng.

Kalau dipikir sejenak, hidup itu ya begitu. Boleh jadi usaha kita ga seberapa tapi ada hal yang mengamplifikasi hal tsb. Sama kayak postingan sebelumnya. Postingan itu cuma nerusin apa kata orang, hasil obrolan di tongkrongan saya. Dicatet di tumblr biar ga lupa, udah gitu aja. Tapi ternyata usaha seadanya itu pun bisa diamplifikasi sedemikian rupa, dengan bantuan orang yang tepat. Entah mereka berniat membantu atau ya kebetulan suka aja.

Yang jadi masalah adalah kalau yang diamplifikasi justru hal-hal buruk dari apa-apa yang kita lakukan, entah sengaja ataupun tidak. Semoga kita selalu berhati-hati dan dijauhkan dari sebab-sebab terjadinya keburukan.

[mnafif]

Memilih Tenang

Sebab kegelisahan atau 'mental issue' jika dirunut sebabnya adalah dua hal. Penyesalan apa yang sudah terjadi, dan kekhawatiran apa yang akan terjadi.

Ini terjadi karena dimensi kehidupannya berhenti di dunia. Jangan sampai kita lupa bahwa ada kehidupan setelah di dunia.

Dikisahkan ada seorang pemuda yang hidupnya sempurna, kemudian kehilangan arah di tengah jalan.

Apa sebabnya? Disebabkan tujuan si pemuda selama ini adalah membahagiakan ibunya, qadarullah ibunya meninggal dunia dan si pemuda kemudian kebingungan dalam menjalani hidupnya.

Masalahnya adalah si pemuda lupa, lupa bahwa di akhirat nanti dia bisa kembali bertemu dengan ibunya. Jika saja sang pemuda ingat, tentu dia akan tetap dapat membahagiakan hidupnya. Dengan cara yang berbeda, dengan tujuan yang sama.

Semoga aku, dirimu dan lingkup terdekat kita selalu diberi ketenangan dalam menjalani hidup.

[mnafif]

Tanya

Tanya, dan kita akan dapat jawabannya.

[mnafif]

وَقُل رَّبِّ أَنزِلْنِى مُنزَلًا مُّبَارَكًا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْمُنزِلِينَ - Al Mu'minun : 29

[mnafif]

Rasa syukur dan nikmatnya lelah dari pulang kerja, lanjut kumpul mingguan, lanjut ngejemur, lalu mandi dan ngeringin rambut pake hairdryer, dipadukan kasur empuk sprei dan sarung bantal yg baru adalah pecahan surga yang turun ke dunia.

Good night all!

[mnafif]

Memilih menjalani hidup yang baik, sesederhana memiliki jawaban dari pertanyaan atas hal-hal yang kita pilih dan lakukan.

[mnafif]

Temen kantor cerita pernah diboncengin abang2 ojol yg motornya supra batok, saking lapuknya perjalanan yang biasa 20 menitan bisa jadi 55 menit saking pelannya.

Dan jadi keinget, dulu pernah dibonceng presma waktu masih maba. Dengan dashboard yang harus dipegangin sambil jalan karena bergetar juga heuheu

[mnafif]

Ada kutipan dari Budi Dalton, salah seorang dosen di Univ Pasundan, fakultas sastra kalau ga salah. Kurlebnya tentang interpretasinya tentang 'Sunda'. Meski ada hal yg tidak saya sepakati, tapi menarik mendengarkan penafsiran seseorang akan suatu 'definisi'.

Kurang lebih, begini katanya :

Sunda itu pengetahuan hidup tentang bagaimana sebuah perilaku baik, jujur, dan rendah hati, dapat dilatih dan dibentuk menjadi karakter atau watak. Bagaimana adab dan sopan santun wajib menjadi pola dasar hubungan antar manusia dengan manusia lainnya. Sunda adalah sebuah metode keterhubungan manusia dengan ciptaan lain. Sunda itu ketersambungan budi dan pekerti, pikiran dan perbuatan. Sunda mengajarkan agar orang mampu memanusiakan dirinya dan selalu menjaga harga diri dan kehormatan keluarga. Sebagai penjaga adat, tradisi dan warisan budaya leluhur. Sunda itu bicara tentang belapati martabat wangsa dan negara, karena Sunda mengajarkan kita untuk mencintai tanah air.

Seminimalnya dari ucapannya kita bisa memahami bagaimana seorang Sunda seharusnya. Ada karakter-karakter yang seharusnya ada di tiap orang yang mengaku dirinya Sunda. Dan penafsiran seperti ini sedikit banyak menjadi sebab bagaimana stereotipe terbentuk. Tidak terbatas pada Sunda, tapi pada semua yang menafsirkan suatu suku bangsa pada karakter-karakter yang harus dimiliki.

[mnafif]

Dia masih peduli akan halal atau tidaknya suatu makanan, dan itu jadi salah satu kebaikan yang dia punya.

[mnafif]

nah ini...

Pikirannya Lelaki

Beberapa hal yang dipikirkan laki-laki (dalam hal ini aku), dan mungkin lelaki di sekitarmu juga sama :

Apa yang diinginkan oleh perempuannya, hal yang kemudian di ucapkan, itu bakal bikin lelaki kepikiran terus. Kalau ia belum kunjung berhasil mewujudkannya, rasanya itu kayak beban karena merasa ingin sekali mewujudkan itu.

Takut sekali kehilangan pekerjaan, sebenarnya lebih kepada kemampuan untuk memberi nafkah. Entah karena kehilangan pekerjaan atau kemampuan untuk bekerja sehingga membebani perempuannya untuk ikut bekerja atau bahkan menanggungnya. Itu runtuh-tuh harga dirinya, kepercayaan dirinya.

Kesulitan untuk menerjemahkan apa yang dirasa oleh perempuannya karena mungkin emang dari sananya laki-laki begitu, dan perempuan begitu, memulai hard-conversation bukanlah hal yang mudah bagi laki-laki, karena takut melukai perempuannya. 

Meninggal duluan tapi tidak meninggalkan apapun di dunia yang bisa membuat hidup perempuan dan anak-anaknya cukup bahagia dan terjamin secara materi, tidak harus bersusah payah. Kelihatannya duniawi sekali, tapi memang kepikiran. Coba nanti sesekali tanyakan kepada lelakimu, apa yang dia khawatirkan saat itu, saat bersamamu, saat hidup yang sebentar ini ingin ia wujudkan yang terbaik buatmu. Redakan rasa khawatirnya dengan rasa syukur dan cukup, cukup untuk kalian berdua. -kurniawangunadi