Tumgik
msamodro-blog · 6 years
Text
Gitu aja kok re-sah!
Keluargaku baik-baik saja. Lingkungan pertemanan pun tidak ada masalah sedikitpun. Pendidikanku juga berjalan seperti biasanya. Lalu apa yang aku resahkan saat ini? Apakah karena aku masih belum juga menjadi menteri energi dan sumber daya mineral? Atau karena aku belum mewujudkan salah satu keinginanku yaitu keliling dunia? Jawabannya adalah bukan dan bukan. Keresahan itu tidak hadir di sana.
Di usia 21 tahun ini, aku merasa terlambat dan tertinggal jauh. Sudah terlampau banyak aku membunuh waktu. Lalu apa bedanya aku dengan orang-orang yang tinggal di hotel prodeo? Bahkan mereka pun tidak hanya memikirkan hal duniawi. Tak sepertiku. 
Inilah tanya yang selalu ada di pikiranku. Pernahkah merasakan resah karena diancam akan berdosa jika tak beribadah? Jika iya, ibadahmu itu melakukan perintah-Nya atau melindungi diri dari dosa? Karl Marx mengatakan bahwa “Die Religion … ist das Opium” atau “agama adalah candu” tercantum dalam tulisannya: “A Contribution to the Critique of Hegel’s Philosophy of Right” tahun 1843 dan terbit pada tahun 1844 di Paris dalam jurnal Deutsch–Französische Jahrbücher. Kemudian Lenin mengganti itu dengan “agama sebagai candu masyarakat” pada tulisannya “Socialism and Religion” tahun 1905. Mungkin Marx beranggapan bahwa agama merupakan refleksi dari alienasi manusia dalam masyarakat yang setiap harinya merasa tertekan dengan kekuatan kapitalisme. Dalam kata lain, agama merupakan hiburan dalam situasi buruk, dimana masyarakat kesulitan, mereka akan mengingat Tuhan dan berusaha untuk berkomunikasi dengan-Nya. Namun bagiku, agama adalah sebuah kendaraan menuju tujuan yaitu kepada-Nya. Muncul lagi pertanyaan di benakku. Apakah agama ini adalah keyakinanku sepenuhnya atau warisan orang tua?
Lupakan warisan orang tua, dosa, surga, dan neraka. Gusti Nu Agung, Yang Maha Memiliki. Yang tak hanya ada di laut ataupun hanya ada di gunung. Yang tak diciptakan dan tak dibinasakan. Gusti yang menghidupkanku dan mematikanku. Aku ingin mengenal-Mu tanpa mengkultuskan agama apapun karena agama bukan yang aku sembah melainkan Allah S.W.T. yang aku sembah dan tiada Tuhan selain Allah S.W.T.  Menyembah-Nya tulus bukan karena menghindari dosa. Menyembah-Nya sungguh bukan karena menginginkan surga. [MSU]
0 notes
msamodro-blog · 6 years
Text
Bukan di situ tempat paper itu
*beliau mengambil paper di meja itu yg padahal harusnya paper itu di dalam tas saya*
prof : lha kemaren penentuan lokasinya pake apa? aku : pake LSF prof prof : kenapa gak pake PLI ini aja kan lebih baru aku : i..ii..ya prof
*mriang seketika -- h-18
0 notes
msamodro-blog · 6 years
Quote
If you poor at 35, you deserve it
Jack Ma
0 notes
msamodro-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
Saat matahari terbit dimalam hari
Saat dunia sudah tak lagi mengerti
Apa yang akan kau lakukan ?
Kabut hitam yang kelam
Terhimpit kedalam kegelapan
Mengelabui mata yang awam
Hingga terjerat dengan tali kedustaan
Dedaunan hijau kini telah menguning
Air yang berlimpah kini telah mengering
Sadarkah kau bumi ini telah rapuh ?
Sadarkah kau bumi ini sudah layu ?
Kau nodai seluruh paru-parunya
Kau musnahkan seluruh teman tak beraqilnya
Kau punahkan seluruh kisah-kisahnya
Kini kau menangis tak tahu apa-apa
Pura-pura tak berdosa
Kau tahu ?
Pelangi yang dulu tak akan kembali
Matahari yang lalu telah pergi
Ini bumi kita, bung !
Bumi titipan Tuhan, bukan setan !
-M. Takbir Ramadhan-
0 notes
msamodro-blog · 6 years
Text
Perbedaan NU dan Muhammadiyah
Sebagaimana dilansir fanspage Gusdurian, ada dimuat perbedaan NU dan Muhammadiyah dalam pandangan presiden keempat K.H Abdurahman Wahid atau yang biasa disapa Gus Dur. Di emperan masjid selepas sembahyang maghrib, para wartawan mengerubungi Gus Dur. Belum sempurna Gus Dur menyandarkan punggungnya ke tembok, pertanyaan berat disodorkan kepada dirinya. "Gus, bagaimana pandangan Islam tentang Indonesia yang memilih bentuk negara Pancasila, bukan negara Islam?" tanya wartawan. "Menurut siapa dulu, NU atau Muhammadiyah?" jawab Gus Dur. "NU, deh Gus," kata wartawan. "Hukumnya boleh. Karena bentuk negara itu hanya wasilah, perantara. Bukan ghayah, tujuan." Jawab Gus Dur. "Kalau menurut Muhammadiyah?" tanya wartawan. "Sama," jawab Gus Dur singkat. Wartawan melanjutkan pertanyaan berikutnya, "Kalau melawan Pancasila, boleh tidak Gus? Kan bukan Al-Qur'an?" "Menurut NU atau Muhammadiyah?" jawab Gus Dur. "Muhammadiyah, coba," kata wartawan. "Tidak boleh. Pancasila itu bagian dari kesepakatan, perjanjian. Islam mengecam keras perusak janji," jawab Gus Dur. "Kalau menurut NU?" kata wartawan. "Sama," jawab Gusdur. Sampai di sini, para wartawan mulai jengkel. Mereka merasa dikerjain oleh Gus Dur. Jawaban menurut NU dan Muhammadiyah kok selalu sama. Anda gimana sih, Gus. Kalau memang pandangan NU dan Muhammadiyah sama, ngapain kami disuruh milih menurut NU atau Muhammadiyah? Tanya wartawan. "Ya .. kita harus dudukkan perkara pemikiran organisasi para ulama itu dengan benar, mas. Nggak boleh serampangan," jawab Gus Dur. "Serampangan bagaimana?" sahut wartawan. "Kalau Muhammadiyah itu kan ajarannya memang merujuk ke Rasulullah," jawab Gus Dur. "Lha, kalau NU?" tanya wartawan. "Sama."
0 notes
msamodro-blog · 6 years
Text
Afternoon
A little boy shivered from the cold Survive in the cold, without a raincoat In the crossroad of the monument Wait for the buyer, selling the newspaper By the sunset, the rain does not subside He was depressed, counting earnings The evening newspaper sold the night Late night stepped home
The little boy fights with time For the sake of one dream that often bother your sleep The little boy didn’t have time to enjoy the time Forced to break the rock, limp your fingers clenched
Fast pace of morning time waiting The little boy was busy preparing the book The task from the school finished halfway Can the little boy remain silent on both sides?
-The portrait of the street of Indonesia-
2 notes · View notes
msamodro-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
Mama is here, why be affraid?
Satria Baja Hitam’s mama shouldn’t give up
Keep stepping and achieve your dreams.
The champion never stops!
-obrolan siang itu-
0 notes
msamodro-blog · 6 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
Get your beautiful future, kid!
0 notes