muhammadscilta
muhammadscilta
Serumpun Hikmah
96 posts
Follow IG @Muhammad Scilta Riska. Guru Ngaji & Penulis. Menebar inspirasi berbagi manfaat
Don't wanna be here? Send us removal request.
muhammadscilta · 1 year ago
Text
Kesejahteraan Sosial dan Stabilitas Ekonomi
Sunnatullah kehidupan, siapa yang kuat maka dia yang akan menang. Rasulullah menyebut mukmin yang kuat jauh lebih dicintai oleh Allah dari pada mukmin yang lemah. Kuat disini dari semua sisi kehidupan, termasuk dari sisi ekonomi. Dibalik zakat berkaitan ibadah harta terdapat makna bahwa seorang muslim harus berdaya. Kuat dalam finansial sehingga bisa memberi manfaat dan berdampak di tengah umat.
Zakat memiliki efek sosial yang sangat besar terutama dalam menjaga keseimbangan ekonomi. Agar harta tidak tertahan hanya di tangan orang kaya, maka harus beredar pada orang yang kekurangan. Sehingga keseimbangan ekonomi tetap stabil dengan adanya perputaran harta diantara manusia.
Puasa telah melatih kita memiliki sifat rahmah, punya rasa empati turut merasakan lapar dan haus dirasakan fakir miskin. Maka zakat merupakan bukti cinta kita dengan berbagi kepada sesama. Termasuk memberikan donasi kepada saudara kita di Palestina yang sedang memperjuangkan kemerdekaannya.
Puasa telah melatih kita untuk belajar mengelola keinginan, menahan diri untuk tidak membeli hal yang tidak penting atau menggunakan harta secara berlebihan. Maka zakat melatih kita untuk menggunakan dan membelanjakan harta pada hal yang sangat bermanfaat bagi kesejahteraan sosial. Jangan sampai ada harta yang tidak memiliki fungsi dalam peradaban.
Ada juga hikmah yang luar biasa dibalik besaran zakat yang wajib dikeluarkan hanya 2,5% untuk zakat fitrah dan paling tinggi 20% untuk zakat rikāz. Syariat ingin mengambil sebagai kewajiban tetapi disaat yang sama menghargai kepemilikan harta. Karena seseorang sudah berusaha bekerja keras mencari harta dan ketika dikeluarkan jumlahnya tidak terlalu banyak agar tidak melukai perasaan pemilik harta.
Selain zakat adapula infaq dan sedekah. Bedanya, zakat menjadi kewajiban dan kadarnya telah ditentukan. Sementara infaq dan sedekah jumlahnya tidak ditentukan karena ini sifatnya sukarela dan diharapkan jumlahnya bisa lebih banyak.
Ini Hikmah Puasa, Jihad dan Zakat
Di tahun kedua Hijriyah, ada tiga syariat turun di bulan yang sama: puasa, jihad dan zakat. Puasa mengandung nilai stabilitas jiwa. Puasa melatih kita mengelola keinginan. Puasa mendidik kita dalam kesabaran juga kejujuran. Puasa pada akhirnya untuk membentuk pribadi yang bertaqwa.
Jihad terdapat nilai stabilitas keamanan. Di tahun yang sama pada tanggal 17 Ramadhan terjadi perang Badar. Perang yang akhirnya mengubah arah sejarah peradaban Islam. Jihad merupakan persiapan kekuatan sebelum ekspansi Islam ke seluruh dunia. Jihad hakikatnya menjaga keseimbangan semesta alam dari kezhaliman.
Zakat mengandung nilai stabilitas ekonomi. Selain mensucikan jiwa dan harta, zakat juga bertujuan agar kesejahteraan dan kemakmuran tersebar secara merata. Agar terjadi tawaf ekonomi sehingga harta memiliki fungsi dan kebermanfaatan.
Tiga syariat yang turun setelah dua tahun Rasulullah mendirikan negara di Madinah seolah memberi kita pelajaran, peradaban yang ingin dibangun Islam adalah generasi yang memiliki akidah yang lurus, ibadah yang benar, akhlak yang karimah, punya kekuatan yang menjamin keamanan dan kesejahteraan sosial yang merata.
0 notes
muhammadscilta · 2 years ago
Text
Tumblr media
Alhamdulillah sudah terbit Ebook nya
Pesan disini
1 note · View note
muhammadscilta · 2 years ago
Text
Ini Life Mindset Nabi Musa Saat Muda Buat Para Jomblo yang Ingin Nikah, Kerja dan Rumah
✍🏻 Muhammad Scilta Riska
Kisah-kisah dalam Al-Qur'an terutama kisah yang paling banyak disebutkan adalah paling relevan setiap zaman. Kisah Nabi Musa misalnya, paling banyak banyak dimuat beberapa Surah.
Kisah Nabi Musa saat muda terdapat life mindset bagi para pemuda. Bagaimana menghadapi masalah dan solusinya. Apalagi di bulan Syawal ini sangat tepat untuk menikah.
Ada tiga masalah yang dihadapi Nabi Musa saat muda. Tiga masalah ini pula paling sering dikhawatirkan pemuda hari ini.
1. Pernikahan: memilih pasangan hidup
2. Pekerjaan: sarana penghidupan
3. Rumah: tempat tinggal bertahan hidup
Ketika Nabi Musa muda baru saja dijadikan buron tentara Fir'aun. Dia kemudian berlari meninggalkan Mesir menuju daerah antara Mesir dan Afrika, Madyan.
Disamping ia berlari ketakutan, khawatir, juga membawa tiga masalah tadi.
Di sanalah ia bertemu dengan sekumpulan orang sedang memberi air minum pada ternaknya.
Nampak ada dua orang wanita yang tidak mengambil air kecuali para lelaki itu telah selesai.
Tanpa berfikir panjang, sekalipun dia sendiri punya masalah yang lebih besar (ingin dibunuh) Nabi Musa tetap membantu kedua wanita tadi.
{ فَسَقَىٰ لَهُمَا ثُمَّ تَوَلَّىٰٓ إِلَى ٱلظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ إِنِّي لِمَآ أَنزَلۡتَ إِلَيَّ مِنۡ خَيۡرٖ فَقِيرٞ }
"Maka dia (Musa) memberi minum (ternak) kedua perempuan itu, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan (makanan) yang Engkau turunkan kepadaku.”
[Surat Al-Qashash: 24]
Disini kita bisa mengambil pelajaran penting tentang life mindset, bagaimana keluar dari tiga masalah tadi. Caranya ada dua:
Pertama, jika ingin keluar dari masalah pribadi mulailah dengan membantu orang yang kesulitan.
Sekalipun kita sendiri punya masalah bukan berarti penghalang membantu orang lain.
Untuk mencapai level ini seseorang harus memiliki 3 hal,
1. Integritas
Kuat (mentalitas dan fisik)
Saat Nabi Musa memberi minum ternak.
Amanah
Saat Nabi Musa berkomunikasi, berjalan bersama kedua wanita itu bertemu ayahnya dan tidak terjadi apa-apa.
2. Semangat membantu orang lain.
3. 'Iffah (menjaga kesucian diri)
Setelah Nabi Musa membantu kedua wanita itu, dia langsung berpaling ke tempat berteduh.
Kedua, do'a adalah senjata.
Dalam banyak kesempatan Nabi Musa tidak pernah putus berdo'a kepada Allah Azza wa Jalla. Menyandarkan segala usaha, tawakkal hanya kepada Allah semata. Bahwa sebagian besar jalan hidup kita atas kehendak Allah.
Hasilnya, Nabi Musa saat dalam bahaya mendapatkan 5 jalan keluar.
1. Tidak punya tempat tinggal
"... sesungguhnya ayahku mengundangmu"
2. Sedang lapar
"...memberi balasan sebagai imbalan atas kebaikanmu..."
3. Dipenuhi rasa takut dan khawatir
"Janganlah engkau takut. Engkau telah selamat dari orang-orang zhalim itu"
(QS. Al-Qashash: 25)
4. Masih bujang
"Dia (Ayah kedua wanita) berkata, sesungguhnya saya ingin menikahkan engkau dengan salah satu anak perempuanku ini"
5. Tidak punya pekerjaan
"...dengan ketentuan engkau bekerja padaku selama delapan tahun..."
(QS. Al-Qashash: 27)
Ini kaidah kehidupan, semangat berbuat baik, membantu orang kesulitan dan do'a adalah solusi buat para pemuda yang ingin menikah, dapat pekerjaan dan punya rumah.
Wallahu 'Alam.
📲 Tulisan inspiratif lainnya bisa disimak via
💡 Grup WA (satu arah)
https://bit.ly/3pqDNOD
17 notes · View notes
muhammadscilta · 3 years ago
Text
Ada Tiga Dimensi Perubahan, Begini Penjelasannya
✍🏻 Muhammad Scilta Riska
(http://instagram.com/muhammadscilta)
Sesuatu yang akan dan tetap berubah adalah perubahan itu sendiri.
Kadang atau lebih seringnya seseorang ingin mengadakan perubahan di semua level kehidupan.
Menurut Malik bin Nabi, ada tiga Dimensi Perubahan.
Pertama
عالم أفكار
Alam pikiran.
Apa yang kita sebut sebagai pola pikiran. Seseorang sangat bergantung pada mindsetnya.
Kalau kita ingin mengubah dalam semua level kehidupan, maka mulailah mengubah cara pandang terhadap segala sesuatu.
Apakah langit yang warnanya biru bisa kita ubah menjadi oranye?
Bisa.
Asal kita tahu caranya.
Pakailah kacamata oranye niscaya semuanya berwarna oranye.
Kacamata inilah yang kita sebut sebagai pola pikir, mindset, wordlview.
Inilah hikmah mengapa perintah pertama bukan soalan shalat, puasa dsb. Akan tetapi perintah untuk membaca.
"Bacalah dengan nama Rabbmu"
Dengan membaca cara pandang kita berubah. Cara berpikir kita berubah dan lebih memahami segala sesuatu dengan kerangka tauhid.
Adalah Khabbab bin Al-Arat pernah mengeluh kepada Nabi untuk berdo'a meminta segera pertolongan dari Allah atas berbagai penindasan. Penindasan, penyiksaan banyak dialami sahabat Nabi saat tahun awal pengutusan.
Maka segera Nabi meluruskan cara pandangnya.
"Sungguh pernah terjadi pada orang-orang sebelum kalian, ada seorang yang diculik, lalu dibuatkan lubang di tanah, kemudian dijebloskan ke dalamnya, lalu didatangkan gergaji dan diletakkan di bagian kepalanya (selanjutnya dibelah) hingga (tubuhnya) menjadi dua bagian" sabda Nabi.
Akan tetapi semua siksaan itu tidak memalingkan mereka dari diennya.
Akhirnya, sahabat ini berhenti mengeluh dan bersabar.
Demikian pula yang dialami Bilal bin Rabah. Disiksa oleh majikannya, ditindih batu di padang pasir di bawah terik matahari dan tetap bertahan.
"Ahadun ahad" sebutnya.
Dia memandang dan meyakini bahwa semakin berat ujiannya semakin besar pahalanya kelak. Inilah pentingnya cara pandang sesuai perspektif Islam.
Masalah-masalah yang dihadapi lebih seringnya berulang sesungguhnya berkaitan dengan pola pikir dan akan menentukan pola tindakan kita.
Nah, ada empat hal yang turut membentuk pola pikir seseorang sejak kecil.
Bersambung ....
Wallahu 'Alam.
Sabtu, 19 November 2022
📲 Tulisan inspiratif lainnya bisa disimak via
💡 Grup WA (satu arah)
https://bit.ly/3pqDNOD
2 notes · View notes
muhammadscilta · 3 years ago
Text
Begini Cara Memilih Amal Terbaik
✍🏻 Muhammad Scilta Riska
Amal terbaik ini berbeda dengan amalan rutinitas setiap hari yang sudah merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Seperti shalat wajib atau rukun Islam, ini tidak boleh ditinggalkan karena sudah menjadi kewajiban.
Misalnya seorang guru, sudah menjadi kewajibannya untuk mengajar. Seorang suami sudah menjadi kewajiban mencari nafkah untuk keluarganya. Ini disebut amal kewajiban yang harus dilakukan setiap orang.
Amal terbaik ini juga berbeda dengan cita-cita atau impian yang sering ditanyakan kala kita masih anak-anak. Cita-cita erat kaitannya dengan jenjang karier. Cita-cita hakikatnya jalan untuk mewujudkan amal terbaik.
Amal terbaik ini berkaitan peran kita dalam sejarah. Amal yang melekat tentang apa yang akan kita lakukan untuk peradaban.
Merencanakan amal terbaik dengan melihat apa masalah atau kebutuhan umat.
Seperti peran para Imam Mazhab saat risalah dakwah menyebar ke berbagai penjuru dunia. Mereka menjelaskan dengan pendapatnya bagaimana seharusnya memahami nash (Al-Qur’an dan Sunnah) untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Masing-masing memiliki konsep atau metode ijtihad sesuai kondisi yang dihadapi. Seperti Imam Abu Hanifah yang dikenal dengan ahlu al-Ra’yi, lebih banyak menggunakan analogi dalam ber-ijtihad. Sebab ia tinggal di Baghdad (Irak) tentu jauh berbeda dengan Imam Malik yang tinggal di Madinah.
Kemudian peran para ulama perawi hadits yang mengumpulkan hadits beserta sanadnya. Seperti Imam Bukhari menulis kitab Shahih-nya disaat banyak tersebar hadits palsu.
Begitupula beberapa ulama berbagai bidang menulis buku dan bukunya menjadi rujukan ilmu sampai hari ini.
Kita mengetahui beberapa sahabat yang membawa risalah Islam seperti Muadz bin Jabal, ‘Amar bin Ash, Mus’ab bin Umair dll.
Kita juga mengenal penakluk peradaban, seperti Sultan Muhammad Al-Fatih penakluk konstantionopel. Shalahuddin al-Ayyubi yang membebaskan Palestina. Beberapa tokoh di negeri kita jika disebutkan namanya akan teringat perannya dalam sejarah.
Rencanakan amal terbaik Anda dengan melihat pontensi diri dalam bidang apa.
Kemudian pilih amal terbaik dengan menggunakan konsep amal jariyah. Amal yang senantiasa bermanfaat dengan pahala kebaikan yang terus mengalir.
Seperti orang yang menulis buku panduan beramal, panduan praktis cara shalat sesuai Sunnah Nabi. Buku panduan membaca al-Qur’an seperti buku Iqra’. Bayangkan, setiap orang yang membaca kemudian mengamalkan maka yang menulis juga akan mendapat pahala.
Memahami realita kehidupan dan kebutuhan zaman lalu melihat apa yang menjadi potensi diri kita sangat penting dalam memetakan amal terbaik. Berusaha mewujudkan amal terbaik adalah cara kita menentukan arah (kontribusi) untuk umat dan peradaban.
Wallahu 'Alam.
📲 Tulisan inspiratif lainnya bisa disimak via
💡 Grup WA (satu arah)
https://bit.ly/3pqDNOD
0 notes
muhammadscilta · 3 years ago
Text
Ini Tanda Seseorang Dapat Gelar Taqwa di Bulan Ramadhan (3)
✍🏻 Muhammad Scilta Riska
(Pengajar Sekolah Alam Bangka Belitung)
Sahabat terdekatnya orang-orang shalih
Lingkungan persahabatan dengan orang shalih adalah salah satu hal yang menguatkan pribadi lebih bertaqwa.
Jangankan bersahabat, membersamai orang shalih menjadi sebab seekor anjing disebut dalam Al-Qur'an.
{ وَتَحۡسَبُهُمۡ أَيۡقَاظٗا وَهُمۡ رُقُودٞۚ وَنُقَلِّبُهُمۡ ذَاتَ ٱلۡيَمِينِ وَذَاتَ ٱلشِّمَالِۖ وَكَلۡبُهُم بَٰسِطٞ ذِرَاعَيۡهِ بِٱلۡوَصِيدِۚ لَوِ ٱطَّلَعۡتَ عَلَيۡهِمۡ لَوَلَّيۡتَ مِنۡهُمۡ فِرَارٗا وَلَمُلِئۡتَ مِنۡهُمۡ رُعۡبٗا }
"Dan engkau mengira mereka itu tidak tidur, padahal mereka tidur. Dan Kami bolak-balikan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka membentangkan kedua lengannya di depan pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentu kamu akan berpaling melarikan (diri) dari mereka dan pasti kamu akan dipenuhi rasa takut terhadap mereka."
[Surat Al-Kahfi: 18]
Bagaimana lagi jika bersahabat dengan orang yang shalih?
Sahabat yang senantiasa mengingatkan kita akan kebaikan dan amal shalih.
Memilih lingkungan yang bisa menguatkan keimanan sangat penting di zaman ini. Setiap orang bisa berubah drastis karena salah pergaulan.
Jangan memilih lingkungan persahabatan yang bisa menjerumuskan dalam kebinasaan. Segera mencari sahabat menguatkan kita dalam berhijrah.
Persahabatan ibarat cerminan diri kita sendiri.
Saat bergaul, berinteraksi, berteman dengan siapapun ibaratnya kita sedang mengisi satu sama lain. Apa yang kita dengar, saksikan, katakan, rasakan dalam lingkaran persahabatan turut mempengaruhi pola pikir mapun tindakan.
Jika yang menjadi sumber interaksi persahabatan adalah kebaikan maka hasilnya juga kebaikan. Selektif memilih persahabatan, baik itu dalam bentuk organisasi perkumpulan atau pergaulan demi menjaga keimanan.
Kita butuh berjama'ah dalam kebaikan. Bersahabat dengan orang shalih.
Rasulullah ketika mendapat wahyu, yang diajak pertamakali orang terdekatnya. Istrinya, Khadijah lalu Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Harist dan sahabatnya, Abu Bakar.
Lalu kenapa Sahabat Nabi ini, Abu Bakar digelari as-Shiddiq?
"Belum pernah aku menawarkan Islam kepada siapapun kecuali ada pertimbangan tertentu. Kecuali Abu Bakar. Dia tidak pernah ragu dengan perkataannya" sebut Nabi.
Abu Bakar yang membenarkan, disaat orang-orang meragukan Rasulullah.
Merintis proyek pendidikan, organisasi dakwah, bisnis ataupun lainnya sebaiknya dimulai dari orang yang terpercaya. Bukan yang paling ahli, kuat segala bidang.
Alangkah indahnya jika orang terpercaya itu adalah sahabat terdekat dan dia orang shalih.
Wallahu 'Alam.
Selasa, Ramadhan 1443 H
26 April 22
📲 Tulisan inspiratif lainnya bisa disimak via
💡 Grup WA (satu arah)
Daftar disini
https://bit.ly/3pqDNOD
🎙️ Follow akun IG
@muhammadscilta
0 notes
muhammadscilta · 3 years ago
Text
Ini Tanda Seseorang Dapat Gelar Taqwa di Bulan Ramadhan (2)
✍🏻 Muhammad Scilta Riska
(Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab, STIBA Makassar)
Konsep hidupnya sesuai Sunnah Nabi
Tidak hanya amalan wajib kita kerjakan di bulan Ramadhan, berbagai amalan sunah pun kita biasakan. Seperti shalat lail, sahur, gencar bersedekah, menghidupkan 10 malam terakhir Ramadhan.
Bukankah semua ini rujukannya dari Sunnah Nabi Shalallahu alaihi wa Sallam?
Tidakkah lebih baik jika sunnah Nabi kita jadikan sebagai panduan hidup?
Tidak hanya berkaitan dengan ibadah, tetapi seluruh rangkaian kehidupan Rasulullah teladan terbaik. Adalah Rasulullah semua sisi kehidupannya punya nilai pendidikan. Menjalankannya terdapat keberkahan juga kemuliaan.
Sunnah Nabi adalah konsep hidup yang paling terbaik. Sunnah yang terdiri dari ucapan, perbuatan, sifat fisik maupun psikis, taqrir (pembiaran) serta Sirah (perjalanan hidup).
Para sahabat berlomba-lomba menjalankan Sunnah Nabi. Ada diantara mereka sengaja singgah berteduh di sebuah pohon. Setelah ditanya kenapa memilih pohon ini. "Saya pernah melihat Nabi berteduh di bawah pohon ini" kenangnya saat bersama Nabi.
"Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau hanyalah batu" kata Umar bin Khattab saat mencium Hajar Aswad.
"Seandainya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, maka tentu aku tidak akan menciummu” dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
Sunnah bagi para sahabat adalah konsep kehidupan. Menjalankannya terdapat keberkahan.
Perjalanan hidup tidak hanya berisi fakta maupun pola sejarah yang akan berulang, akan tetapi konsep kehidupan yang ingin kita terapkan.
Perjalanan hidup Rasulullah merupakan jalan yang terbaik. Tidak sebatas mengagumi tapi bagaimana rangkaian hidupnya kita teladani. Mengkonversi gaya hidup kita sesuai sunnah Nabi.
Rasulullah sebelum diangkat jadi Nabi, banyak merenung di gua Hira. Lalu wahyu turun pertama kali perintah membaca.
Bahwa untuk menjalankan misi besar seharusnya dimulai dari pemahaman ilmu yang benar dan pemikiran ide yang matang.
Sunnah Nabi seharusnya menjadi inspirasi kehidupan kita. Pegangan menghadapi segala kemungkinan ujian yang akan terjadi.
Wallahu 'Alam.
Senin, Ramadhan 1443 H
25 April 22
📲 Tulisan inspiratif lainnya bisa disimak via
💡 Grup WA (satu arah)
Daftar disini
🎙️ Follow akun IG
@muhammadscilta
0 notes
muhammadscilta · 3 years ago
Text
Ini Tanda Seseorang Dapat Gelar Taqwa di Bulan Ramadhan
✍🏻 Muhammad Scilta Riska
(Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab, STIBA Makassar)
Jika Ramadhan kita ibaratkan sekolah atau universitas, maka taqwa menjadi gelarnya.
Seyogyanya kita berusaha lulus dan mendapatkan gelar taqwanya.
Nah, ada beberapa hal pertanda kita telah mendapatkan gelar kebaikan ini.
Semakin mudah mengerjakan ketaatan dan sulit melakukan kemaksiatan
Ramadhan penuh dengan amal kebaikan, ada banyak pahala berlipat ganda menanti.
Jika di bulan Ramadhan kita mudah mengerjakan ketaatan, seyogyanya di bulan lain pun demikian.
Sesuatu yang asalnya halal atau mubah bisa kita hindari, makan dan minum misalnya. Seharusnya terhadap sesuatu yang jelas haram tentu lebih bisa kita jauhi.
Jika ramadhan kita bermakna, setelah ini kita tetap mudah mengerjakan amal shalih. Seperti menjaga shalat wajib maupun sunnah, puasa sunnah, gemar bersedekah serta semangat menuntut ilmu dsb. Utamanya menegakkan shalat lima waktu sebagai pola dasar hidup.
Inilah rahasia keberkahan hidup Rasulullah, menjaga kedekatan dengan Rabbnya. Ketika shalat, jiwa dan pikiran seseorang dalam kondisi tenang. Hanya orang yang tenang dan bahagia bisa produktif mengerjakan berbagai agenda kebaikan.
{ فَأَمَّا مَنۡ أَعۡ��َىٰ وَٱتَّقَىٰ }
"Maka barangsiapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,"
{ وَصَدَّقَ بِٱلۡحُسۡنَىٰ }
"Dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (surga),"
{ فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلۡيُسۡرَىٰ }
"Maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan)."
(QS. Al-Lai:5-7).
Orang yang bahagia akan mudah mengerjakan kebaikan.
Sebaliknya sulit melakukan keburukan, jiwanya tidak tenang, urusannya berantakan.
{ وَأَمَّا مَنۢ بَخِلَ وَٱسۡتَغۡنَىٰ }
"Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah),"
{ وَكَذَّبَ بِٱلۡحُسۡنَىٰ }
"Serta mendustakan (pahala) yang terbaik,"
{ فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلۡعُسۡرَىٰ }
"Maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran (kesengsaraan)."
(QS. Al-Lail: 8-10).
Terhadap keburukan selalu berusaha menghindarinya.
Puasa secara khusus mendidik kita mengendalikan hawa nafsu, tidak mudah tergoda karena punya tekad kuat. Senantiasa mudah dan dekat dengan kebaikan.
"Sesungguhnya kesulitan dalam melaksanakan ketaatan akan hilang, namun yang tinggal pahalanya" kata Imam Ibnul Jauzi.
"Dan adapun kenikmatan dalam berbuat keburukan juga akan pergi, akan tetapi yang tersisa ganjaran dosanya" sebutnya.
Wallahu 'Alam.
Ahad, Ramadhan 1443 H
24 April 22
📲 Tulisan inspiratif lainnya bisa disimak via
💡 Grup WA (satu arah)
Daftar disini
🎙️ Follow akun IG
@muhammadscilta
0 notes
muhammadscilta · 3 years ago
Text
Kelapangan Hati di Hari yang Fitrah
Kita butuh sedikit bicara dan banyak persahabatan, agar perasaan kita lebih dekat dengan kebersamaan, bukan keraguan.
Kita butuh sedikit tawa dan banyak muhasabah, agar pandangan kita lebih peka melihat keabadian, bukan khayalan.
Kita butuh banyak merenung sedikit bercanda, agar pikiran kita lebih mudah mengikuti kebenaran, bukan godaan.
Kita butuh banyak bersyukur sedikit mengeluh, agar hati kita lebih lapang dengan berkah, bukan mewah.
Tekad kita harus kuat, agar narasi kita lebih dekat dengan kemenangan, bukan penyesalan.
Mari menjadikan Islam sebagai wordlview, konsep kehidupan. Agar bahagia bisa kita raih.
Bahagia yang tidak diukur dengan materi melainkan taqwa pakaiannya.
Bahagia bukan karena pangkat yang melekat. Melainkan kelapangan hati. Hati yang senantiasa fitrah.
Setelah Ramadhan, jadilah kita hamba yang Rabbani. Jadikan visi kita adalah ibadah. Hari-hari kebaikan dan hari-hari perjuangan.
Taqabballahu Minna wa Minkum
Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir dan Batin🙏🏻
Muhammad Scilta Riska dan keluarga
Tumblr media
0 notes
muhammadscilta · 3 years ago
Note
Bismillah, ustdz apa visi dan misi terbaik dalam pernikahan?
Terima kasih atas pertanyaannya.
Visi Misi terbaik pernikahan jika Islam menjadi wordlview-nya.
Islam menjadi konsepnya.
Mulai dari bagaimana memilih pasangan.
Apa standar kriteria pasangan. Memilih berdasarkan apa?
Dulu sewaktu kami ta'aruf, biodata (calon) istri turut menyertakan visi misi pernikahan.
Esensi dari Visi Misi sesungguhnya dapat menjawab pertanyaan,
Mau dibawa kemana bahtera rumah tangga ini?
Keluarga seperti apa yang ingin kita wujudkan?
Pastikan visi misi keluarga ada hal ini,
1. Visi melahirkan generasi pemimpin.
(QS. Al-Furqon: 74)
Misi,
2. Hidup se-surga
3. Menjalankan sesuai Sunnah Nabi.
4. Menjaga diri dan keluarga dari api neraka.
5. Tanggung jawab mendidik keluarga, menanamkan adab dan ilmu.
Wallahu 'Alam
0 notes
muhammadscilta · 3 years ago
Text
Agar Mendidik Lebih Mudah, Sesuaikan Konsep Islam
✍🏻 Muhammad Scilta Riska
(Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab, STIBA Makassar)
Setelah meluruskan niat mendidik sebagai ibadah, berdo'a. Berdo'a dan berusaha agar anak didik dijauhkan dari gangguan syetan.
Dengan meniatkan ibadah semoga diterima dan bernilai pahala.
Jika sudah diterima, proses pendidikan akan lebih mudah kita jalankan. Allah yang akan memudahkan dalam proses pendidikan.
{ فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٖ وَأَنۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنٗا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّاۖ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيۡهَا زَكَرِيَّا ٱلۡمِحۡرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزۡقٗاۖ قَالَ يَٰمَرۡيَمُ أَنَّىٰ لَكِ هَٰذَاۖ قَالَتۡ هُوَ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِۖ إِنَّ ٱللَّهَ يَرۡزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيۡرِ حِسَابٍ }
[Surat Ali 'Imran: 37]
Maka Dia (Allah) menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, "Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh?" Dia (Maryam) menjawab, "Itu dari Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.
Jika ibadahnya diterima, mendidiknya jadi mudah. Allah Azza wa Jalla yang akan menumbuhkan, mentarbiyahnya.
Memudahkan dalam membentuk manusia yang baik.
Jadi pendidikan pada dasarnya berbasis proses dan berorientasi pada hasil.
Lihatlah para Nabi dan Rasul terdahulu, ada yang hanya memiliki beberapa pengikut setelah berdakwah puluhan tahun. Mereka tidak disebut gagal mendidik. Mereka telah berhasil karena menjalankan sesuai tuntunanNya.
Tugas kita menjalankan proses pendidikan sesuai konsep Islam. Sesuai pemahaman salaf as-shalih. Adapun hasilnya adalah ketetapan Allah Azza wa Jalla.
Wallahu 'Alam.
1 note · View note
muhammadscilta · 3 years ago
Text
Mendidik Niatnya Ibadah, Ini Syaratnya
✍🏻 Muhammad Scilta Riska
Adalah Imran disejajarkan dengan para Nabi. (Lihat QS. Ali Imran ayat 33). Manusia biasa bukan Nabi. Dipilih karena keluarganya.
Kemuliaan bisa kita raih dengan menjaga, memperbaiki, melindungi keluarga dari api neraka. Menjadi guru keluarga misalnya.
Menjadi guru keluarga dimulai dari penanaman akidah. Sebab mendidik sesungguhnya perwujudan dari keimanan. Bagian amal shalih yang ingin diterima.
Seperti istri Imran meminta agar usahanya mendidik anak diterima sebagai amal shalih. Mempersiapkan generasi kelak menjadi pejuang agama Allah.
{ إِذۡ قَالَتِ ٱمۡرَأَتُ عِمۡرَٰنَ رَبِّ إِنِّي نَذَرۡتُ لَكَ مَا فِي بَطۡنِي مُحَرَّرٗا فَتَقَبَّلۡ مِنِّيٓۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ }
[Surat Ali 'Imran: 35]
(Ingatlah), ketika istri 'Imran berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada-Mu, apa (janin) yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada-Mu), maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui."
Amal kebaikan jika ingin diterima, syarat-syaratnya harus terpenuhi.
Pertama, keihklasan niatnya. Mendidik semata karena Allah, melahirkan generasi pejuang. Bukan tujuan selainnya, hanya untuk anaknya sukses di dunia, dapat pekerjaan, jabatan dan harta melekat.
Kedua, dilandasi ilmu sesuai konsep pendidikan Islam. Konsepnya, caranya harus berbasis ilmu. Bukan asal menjiplak konsep lain, hasilnya pasti berbeda.
Menjadi guru, orang tua atau guru keluarga tujuan mendidik agar diterima sebagai amal shalih. Kebaikan yang diniatkan ibadah. Jika tidak, proses pendidikan hanya melelahkan atau bahkan hampa.
Wallahu 'Alam.
📲 Tulisan inspiratif lainnya bisa disimak via
💡 Grup WA (satu arah)
Daftar disini
0 notes
muhammadscilta · 3 years ago
Text
Ilmu Bukan Banyaknya Riwayat
✍🏻 Muhammad Scilta Riska
Pengajar Sekolah Alam Bangka Belitung
Hasan Al-Bashri mengatakan, “Ambisi (kepedulian) ulama adalah menjaga ilmu. Sedangkan ambisi orang-orang bodoh sebatas menumpuk riwayat”.
Semangat menuntut ilmu haruslah disertai dengan semangat mengamalkan. Ilmu harus nampak pada kenyataan.
Seberapa besar kontribusi kita pada dalam ruang-ruang amal.  
Ilmu dipelajari bukan orientasi ilmu tetapi untuk diamalkan. Bukan semangat menuntut ilmu minim pengamalan.
Bukan sekedar memperbanyak riwayat, semangat menyebarkan lantas tidak memahami apa yang dibagikan.
Dulu, ketika seseorang akan menyampaikan pendapat maka ia akan mempelajari dulu. Kemudian menyampaikan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Sekarang, orang cukup mengambil artikel di internet lalu membagikan ke media sosial, grup WA misalnya.
Kemudian anggota grup akan membaca. Masalahnya, orang yang membagikan belum tentu membaca. Belum tentu memastikan isi kontennya.
"Silakan konfirmasi ke penulisnya. Saya cuma membagikan" katanya.
Apa yang kita bagikan seharusnya kita yang pertamakali membaca, memahami, bahkan mengamalkan.  
“Di dunia ada dua thoghut. Thoghut ilmu dan thoghut harta” kata Yusuf bin Husain.
“Yang akan selamat dari thoghut ilmu jika ia melaksanakan ibadah. Jika mengaplikasikan dalam amal kebaikan.
Dan yang selamat dari thoghut harta dengan zuhud terhadapnya.
Dengan adab akan mudah memahami ilmu. Dengan ilmu Anda akan beramal dengan benar.
Dengan amal akan mendapatkan hikmah. Dengan hikmah anda akan memahami zuhud dan taufik padanya.”
Peran ilmu dan ‘alim sangat penting sebagai pelita umat. Ilmu dan amal adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam peradaban.
Wallahu 'Alam.
0 notes
muhammadscilta · 3 years ago
Text
Memahami Peristiwa Lewat Kisah Sejarah
✍🏻 Muhammad Scilta Riska
Al-Qur'an memuat kisah-kisah nyata penuh pelajaran. Ada Surah berarti kisah-kisah, Al-Qashash. Kisah pertama diceritakan dalam surah ini kisah Nabi Musa dan Fir'aun. Kisah yang juga paling banyak disebutkan dalam Al-Qur'an.
Diceritakan berulang kali tentu punya tujuan menjadi pelajaran bagi orang beriman. Maka menghadirkan makna dalam tadabbur kunci kita memahami peristiwa sekitar.
Kisah yang bisa jadi jalan ceritanya ada kemiripan seperti Rasulullah pernah menyebut Abu Jahal Fir'aun di zamannya.
Lalu apa kerusakan yang dilakukan Fir'aun?
"Sungguh, Fir‘aun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dia menindas segolongan dari mereka (Bani Israil), dia menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. Sungguh, dia (Fir‘aun) termasuk orang yang berbuat kerusakan"
(QS. Al-Qashash: 4)
Kita mengetahui kelak Fir'aun ditenggelamkan di laut. Butuh waktu bertahun-tahun. Butuh kesabaran yang panjang. Namun sesungguhnya awal kehancuran tirani Fir'aun disaat puncak keangkuhan dan kesombongannya.
Menegakkan kekuasaan secara serampangan, menolak kebenaran, menganggap remeh manusia, menindas kaum lemah dan mengklaim dirinya Tuhan.
Fir'aun telah merusak di muka bumi dan melampaui batas. Kerusakan menurut definisi Al-Qur'an tidak berkaitan dengan materi, fisik bangunan tetapi menyangkut agama. Ketika akidah, ibadah dan akhlak yang dirusak.
Demikian juga diantara manusia bisa mewarisi sifat Fir'aun. Menjadi sombong karena harta, jabatan, kedudukan dsb.
Kesombongan, kata Nabi menolak kebenaran dan menganggap remeh manusia, hanya membawa kebinasaan.
Proses pendidikan seharusnya melahirkan generasi yang menebar kebaikan, menjaga kedamaian, mengokohkan kebenaran. Generasi yang mewarisi sifat Nabi Musa melakukan perbaikan bukan merusak seperti Fir'aun.
Wallahu 'Alam.
0 notes
muhammadscilta · 3 years ago
Text
Kalau Bersatu Kita Lebih Kuat
✍🏻 Muhammad Scilta Riska
(Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab, STIBA Makassar)
Kadang miris, melihat hiruk pikuk jagad dunia maya. Perbedaan yang sifatnya simple dan bisa didiskusikan secara ilmiah alih-alih menjadi sebab perpecahan.
Berselisih pada masalah furu'iyyah yang sebenarnya kita masih punya persamaan lebih banyak dalam hal yang pokok. Menghabiskan waktu hanya karena tidak bijak memahami perbedaan.
Kawan dijadikan lawan dan sebaliknya seharusnya lawan malah berteman.
Ashabul Kahfi ketika terjadi fitnah agama mereka pergi mencari tempat perlindungan secara berjama'ah.
Sekalipun mungkin ada diantara mereka kuat secara personal. Namun tetap mengedepankan kepentingan bersama, bersatu.
Kita tetap lemah jika terpecah belah.
Bukan lagi zamannya hidup sendiri-sendiri.
Di Surah Al-Kahfi pula ada kisah Dzulqarnain,
Raja yang secara pribadi kuat tetapi tetap memberdayakan rakyatnya untuk bekerjasama membuat benteng yang kokoh.
“Apa yang telah dianugerahkan Tuhan kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan, agar aku dapat membuatkan dinding penghalang antara kamu dan mereka."
(QS. Al-Kahfi: 95).
Nabi Musa ketika akan berhadapan Fir'aun tetap membutuhkan partner. Meminta saudaranya, Nabi Harun.
Sekalipun itu hanya berdua maka tetaplah dalam jama'ah.
Surah Kahfi ini tersirat pesan, kita harus bersatu menghadapi tantangan yang lebih besar di akhir zaman. Karena dianjurkan untuk dibaca setiap Jum'at.
"Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; ..."
(QS. Al-Kahfi: 28)
Memang dalam berjama'ah ada saja hal yang tidak kita hendaki. Bersabar adalah cara menguatkan kebersamaan.
Di suatu daerah biasanya terdapat beberapa alumni Universitas Islam atau semisalnya. Tetapi kadang masih bergerak sendiri-sendiri.
Seharusnya menyatukan kekuatan. Berjama'ah kita akan lebih kuat.
Rasulullah pernah menyatukan tiga kelompok kelak menjadi kekuatan peradaban.
Di Makkah menyatukan suku 'Aus dan Khazraj. Dua suku ini terkenal saling berperang. Akhirnya mereka bersatu di bawah manusia yang mulia.
Di Madinah, Rasulullah mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar. Persatuan diantara kaum muslimin.
Kenapa ukhuwah dulu kemudian negara?
Sulit kita membangun negara tanpa kekuatan persatuan.
Kemudian Mitsaqul Madinah. Piagam Madinah. Inilah sejarah peradaban manusia, dimana mereka bersatu di bawah kepemimpinan Islam.
Persatuan antara kaum muslimin dengan selainnya.
Persatuan, jama'ah, ukhuwah adalah kekuatan peradaban.
Wallahu 'Alam.
0 notes
muhammadscilta · 3 years ago
Text
Adab Jika Guru Beda Pendapat
✍🏻 Muhammad Scilta Riska
Mahasiswa Program Kuliah Kepakaran Khusus At-Taqwa College, Depok)
Membangun peradaban berarti kita sedang menanamkan adab. Tidak bisa disebut peradaban jika tanpa kata 'adab'
Hilangnya adab loss of Adab menurut Prof. Naquib Al-Attas akan menyebabkan kekeliruan dan kerusakan ilmu.  
Rusaknya ilmu tentu akan berdampak pada runtuhnya konsep-konsep kehidupan.
Maka penuntut ilmu penting beradab khususnya kepada guru.
Dalam riwayat disebutkan Ali bin Abi Thalib pernah menasihatkan,
"Hendaklah kamu memberi salam kepada semua yang hadir dan terkhusus pada guru. Lalu duduk di depannya, jangan menunjuk-nunjuk, tidak pula memandang dengan mata mengerdip. Jangan pula mengatakan di depannya Fulan berkata berbeda dengan pendapatnya ...."
Saya masih ingat, pernah Syaikh Az-Zaidani ketika memberikan kuliah berpesan, adab bertanya jangan mempertentangkan pendapat orang lain di hadapan guru.
Ini kadangkala penyebab munculnya banyak perdebatan di media. Hari ini kita melihat sesama Ustadz, Syekh dst kadang berselisih disebabkan murid yang mengadu pendapat.
Sehingga yang tejadi akhirnya sesama guru berselisih. Padahal sebelumnya mereka tidak ada masalah.
Apalagi kecanggihan sosial media, sangat mungkin berita itu viral dengan cepat tanpa verifikasi.
Setiap pembicaraan kadangkala cocok pada suatu tempat tetapi tidak seharusnya di waktu lain.
Ini butuh kefaqihan kapan harusnya sesuatu itu diucapkan.Bisa jadi perkataan itu hanya cocok pada kondisi tertentu. Belum tentu sesuai dengan audiens lain.
Mari kita beradab pada guru.
Wallahu 'Alam.
0 notes
muhammadscilta · 3 years ago
Text
Ini Cara Bangun Nama Baik: Dikenal dan Dipercaya
✍🏻 Muhammad Scilta Riska
(Mahasiswa Program Kuliah Kepakaran Khusus At-Taqwa College, Depok)
Nabi Yusuf tidak ingin keluar penjara dan nama baiknya belum bebas segala tuduhan keji. Ketika utusan raja datang, Nabi Yusuf meminta untuk menanyakan perihal makar wanita-wanita sebab ia dipenjara.
{ وَقَالَ ٱلۡمَلِكُ ٱئۡتُونِي بِهِۦۖ فَلَمَّا جَآءَهُ ٱلرَّسُولُ قَالَ ٱرۡجِعۡ إِلَىٰ رَبِّكَ فَسۡـَٔلۡهُ مَا بَالُ ٱلنِّسۡوَةِ ٱلَّٰتِي قَطَّعۡنَ أَيۡدِيَهُنَّۚ إِنَّ رَبِّي بِكَيۡدِهِنَّ عَلِيمٞ }
[Surat Yusuf: 50]
Dan raja berkata, “Bawalah dia kepadaku.” Ketika utusan itu datang kepadanya, dia (Yusuf) berkata, “Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakan kepadanya bagaimana halnya perempuan-perempuan yang telah melukai tangannya. Sungguh, Tuhanku Maha Mengetahui tipu daya mereka.”
Reputasi nama baik itu penting dalam membangun personal branding.
Adalah Nabi Yusuf dikenal sebagai orang yang muhsin. Berakar kata dari Ihsan. Hasil dari pengalaman iman dan Islam.
Personal branding bukan sekedar strategi mencari nama baik dalam ukuran materi. Dikenal jujur karena memang bagian dari akhlaknya. Pengejawantahan konsekuensi keimanannya.
“Bawalah dia kepadaku.”
Tentu setelah Nabi Yusuf diperkenalkan oleh pembantu raja lalu ia dikenal.
Dikenal tidak berarti ingin terkenal. Nabi Yusuf dikenal sebagai orang yang berakhlak baik nampak dari wajah dan perbuatannya.
Jika sudah dikenal, orang akan percaya selanjutnya diingat, diikuti. Nabi Yusuf dipercaya dan mendapat amanah. Tetapi sebelum mendapat kepercayaan diia ingin memperbaiki nama baiknya.
Ini pelajaran bagi siapa saja yang ingin menjadi atau melahirkan kelak pemimpin.
Adalah Al-Amin sifat yang harus dimiliki seseorang sebelum mendapat kepercayaan publik lebih luas. Jika tidak, seolah ia kehilangan legal standing.
Begitupun saat memilih guru, panutan, teladan, rujukan, maupun pemimpin. Perhatikan bagaimana adab dan akhlaknya.
"Janganlah kamu tertipu dengan shalatnya seseorang, tidak pula puasanya" pesan Umar bin Khattab.
"Akan tetapi lihatlah bagaimana berkata dia jujur, diberi amanah dia tunaikan."
Memilih guru adalah cara kita memperbaiki generasi. Generasi yang kelak menjadi pemimpin.
Demikian pula saat kita berdakwah, mengajak orang lain pada kebaikan musti dikenal dan dipercaya.
Nabi Yusuf tetap berbuat kebaikan sekalipun ada orang membuat keburukan padanya. Masuk sumur, masuk penjara. Apa hasilnya?
Dia keluar penjara masuk istana, menjadi pemimpin, dimuliakan.
Tidak perlu sibuk mengumumkan bahwa diri kita orang baik. Kerjakan kebaikan, buatlah makna dalam kehidupan. Orang-orang akan mengenali karena kebaikan kita. Bukan karakter yang disematkan melalui jejaring media.
Jadilah orang yang tawadhu, rendah hati.
Keikhlasan niat selalu diuji disaat orang ramai ingin dipuji karena melakukan kebaikan.
Wallahu 'Alam.
Watansoppeng, 26 Jan 22
📲 Tulisan inspiratif lainnya bisa disimak via
💡 Grup WA (satu arah)
Daftar disini
📚 Kuliah Tarbiyah Islamiyah Online
0 notes