Tumgik
mynannyagustini · 2 years
Text
Ketika Perempuan Berprinsip
Beberapa waktu yang lalum Kota Bandung yang sejuk karena sejak semalam diguyur hujan tiba-tiba gegar karena ada kasus pembunuhan yang menimpa seorang guru sekolah dasar (Kebetulan guru tersebut pernah menjadi walikelas sahabatnya anak saya ketika di SD) yang pelakunya adalah tidak lain adalah mantan suami bu Guru tersebut.
Seperti hal nya kasus-kasus yang sedang viral pasti disertai dengan rumor-rumor yang berhembus, begitupun dengan kasus pembunuhan tersebut. Ada rumor yang menyebutkan peristiwa itu terjadi karena sang mantan cemburu mendengar kabar mantan istrinya akan menikah kembali. 
Pada akhirnya teruangkap fakta yang sebenarnya bahwa semua itu berawal dari selisih faham yang dipicu oleh rencana pernikahan putri mereka sementara pelaku merasa sakit hati karena merasa tidak diajak berunding.
Tanpa berniat untuk menghakimi, saya berasumsi (karena mendengar fakta juga yang tidak etis kalau saya tulis disini) korban berfikir bahwa buat apa diajak bicara kalau ujung-ujungnya akan sama, Faktor “F” itu tadi. Kebayang, buat apa diajak bicara kalau pada akhirnya hanya korban saja yang akan jungkir balik menyelesaikan segala urusan/ Kasarnya, mending tidak diajak bicara aja sekalian. Yang diharapkan bantuan yang didapat malah rongrongan.
Saya fikir, fikiran itu yang terlintas di benak korban maupun putrinya. Hanya saja sepertinya ada rantai yang hilang dari komunikasi mereka sehingga terjadi peristiwa menggemparkan di pagi hari yang mending dan dingin itu.
Apapun itu, saya bukanlah seorang yang pantas untuk mengomentari peristiwa kelam tersebut. Saya hanya pantas untuk berharap bahwa peristiwa itu semoga menjadi yang terakhir bagi kami, khususnya wanita kepala keluarga yang disamping harus berjibaku mencari nafkah juga harus berjibaku mencari selamat dari ketidak stabilan emosi dari pasangan kita yang memang pasti mengalami stres karena tidak bisa menafkahi keluarganya secara normal.
semoga korban khusnul hotimah, karena peristiwa itu terjadi ketika beliau sedang dalam keadaan bekerja/mencari nafkah. semoga ke depannya pihak yang berwenang dapat menemukan jalan untuk meningkatkan keamanan lingkungan sekolah sehingga peristiwa seperti itu tidak terulang lagi. Saya tidak bisa membayangkan anak seusia SD harus menjadi saksi peristiwa yang saya yakin memerlukan waktu yang cukup lama untuk penyembuhan traumanya.
Dan untuk keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dalam  menerima ujian ini. Pelajaran paling berharga dari peristiwa ini adalah bagaimana pentingnya kita harus pandai mengelola emosi kita dan bagaimana mahalnya mempertahankan suatu prinsip. Akan tetapi itu bukan hal yang sulit dan semua orang pasti dapat melaluinya. 
Semangat!
0 notes
mynannyagustini · 3 years
Text
Catatan Kecil untuk Anak-anakku
Ketika Allah SWT memberikan berkah yang tidak ternilai dalam kurun waktu 10 tahun dimana si sulung, si tengah dan si bungsu lahir dalam keadahan sehat tidak kurang sesuatu apapun, selain beribu puji dan syukur kami sebagai orangtua khususnya saya sebagai ibu mulai untuk semakin memantapkan hati bahwa sejak saat itu inshaallah tidak akan ada hari yang luput dari untaian do’a yang saya panjatkan untuk keberkahan hidup mereka.
Saya yang memiliki kampuan verbal kurang baik diitikadkan sejak saat itu untuk mulai belajar berkomunikasi dengan mereka sejak dini. Dimulai percakapan sambil mengASIhi, do’a yang dilafalkan dalam hati dan ditiupkan dari mulai ujun sambut sampai ujung kaki dengan harapan mereka jadi anak yang sholeh sholehan, diberi kesehatan lahir dan bathin, keselamatan dunia dan akhirat, rejeki halal dan berkah yang berlimpah sehingga mereka dapat berbagi dengan sesama, ilmu yang bernanfaat dan rejeki orang-orang baik disekeliling mereka.jadi orang yang bermanfaat bagi sesamanya dan mampu mengangkat derajat dirinya, orangtua dan keluarganya.
Saya ingat, kaki mereka yang mungil selalu yang tiup dan cium dengan sepenuh hati sambil berkata dalam hati (kalau dalam bahasa sunda mah ngagerenteskeun) bahwa semoga kaki ini selalu melangkah di jalan yang dirdhoi oleh sang Maha Pengasih. Tangannya yang gemuk selalu saya sentuhkan ke pipi sambil digerenteskeun juga dalam hati bahwa semoga dengan tangan ini akan diraih rejeki yang halal dan terulur kapan pun dan kepada siapapun saat ada yang membutuhkan bantuannya. Mulut mungilnya selalu dido’akan semoga hanya akan mengeluarkan lisan yang terbaik yang membuat orang lain bahagia dan semoga dihindarkan dari mengucapkan lisan yang tidak berguna apalagi sampai menyakiti hati orang lain.
Saya rasa, semua ibu di dunia iniakan punya niat yang sama walaupun dengan penerapan yang berbeda. tidak ada seorang ibu yang menginginkan terburuk untuk anak-anaknya. Dan saya percaya bahwa takdir yang sudah digariskan oleh Allah SWT mampu diperbaiki oleh do’a yang dipanjatkan oleh seorang ibu. Dan saya masih percaya bahwa syurga berada dibawah kaki seorang ibu.
Tapi pada perkembangannya, terlalu banyak “sesuatu” yang membuat do’a kita seperti termentahkan dan biasanya akibat imbas dari pergaulan dari anak-anak kita. Apalagi sebagai seorang ibu yang bekerja seperti saya sangat sulit untuk memperhatikan tumbuh kembang mereka sedetail ibu-ibu yang stay di rumah. Terkadang, didikan terbaik terpaksa dimentahkan sesekali oleh rasa bersalah seorang ibu bekerja yang tidak bisa setiap saat mendampingi anak-anak kita.
Beberapa kali anak-anak selayaknya manusia yang tidak luput dari alfa dan khilaf melakukan beberapa kesalahan yang memerlukan koreksi dari saya dan suami sebagai orangtua mereka. Bahkan tidak jarang kami berdebat sengit bahkan sampai perang dingin karena sudut pandang kita yang berbeda dalam menerapkan koreksi untuk anak-anak kami. Alhamdulillah sejauh ini, kami belum menemukan permasalahan yang berat dan semoga saja selalu begitu karena kejamnya dunia di luar sana kita tidak tahu akan mengarah ke arah anak-anak kita kapan. Kita hanya bisa bersiap atau memperbaiki apabila sang kesalahan telah pergi dengan meninggalkan beberapa kekacauan karena sudah begitu aturan dari sang kehidupan.
Dan do’a yang tidak pernah lupa saya panjatkan juga adalah permohonan agar diberikan sehat dan panjang umur supaya kami menjadi saksi kebahagian dan pencapaian hidup mereka kelak baik secara dunia maupun ukhrowi. Dan harapan saya semoga mereka, sang buah hati kami si sulung, si tengah dan si bungsu akan semakin bersinar walaupun kelak kami sebagai orangtuanya sudah tidak ada lagi di dunia yang fana ini.
0 notes
mynannyagustini · 3 years
Text
Tawakal
Hampir satu tahun yang lalu saya ditugaskan di tempat yang benar-benar di luar ekspektasi. Kecewa iya, munafik kalau saya tidak merasa kecewa. Beberapa saat saya masih misuh-misuh mengeluhkan kekecewaan saya yang pada akhirnya saya sadari tidak ada gunanya sama sekali. 
Pada akhirnya, saya mulai bisa menerima apa yang sudah digariskan untuk karier saya. Tokh yang paling penting gaji dan tunjangan saya tidak hilang sehingga saya masih bisa membantu meringankan beban suami.
Sampailah pada suatu titik dimana saya menyadari bahwa bayangan saya akan sosok pimpinan yang saya mimpikan mulai untuk saya terapkan di tempat bekerja saya yang baru. Mencoba menjadi pemimpin yang tenang menerima masukan dari anggota tim, tersenyum ketika anggota tim dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tentu saja bangga jika ada anggota tim saya yang meraih suatu prestasi walaupun itu di luar konteks pekerjaan.
Onak duri pastilah ada sehingga jalan saya untuk adaptasi dengan lingkungan baru agak tersendat. Persaingan antar ‘kepala suku” dalam rangka merebut perhatian Big Bos ternyata lebih dahsyat jika harus dibandingkan dengan tempat kerja saya terdahulu.Tapi, tidak ada waktu untuk surut langkah ke belakang. Di depan adalah medan perang yang mau tidak mau harus saya hadapi.
Sampai di suatu senja yang temaram, satu diantara staf saya mengajak bicara empat mata tentang rencananya untuk mengundurkan diri. Kaget, Of course. Mengingat masa kerja yang masih sangat singkat, ditunjang juga oleh performa yang memuaskan dalam hal kinerja, sebagai pimpinan yang berusaha untuk bijak dengan hati-hati saya mencoba mengemukakan alasan yangsekiranya dapat mengubah keputusannya untuk mengundurkan diri. Bayangkan saja, mengundurkan diri disaat diluar sana beribu orang berjuang untuk menjadi seorang abdi negara. Saya coba sampaikan opsi lain selain mengundurkan diri seperti mengajukan cuti di luar tanggungan negara atau menggunakan jalur titipan yang biasa digunakan oleh abdi negara yang ikut suami bertugas. Tapi jawabannya tetep, keukeuh. Tidak tergoyahkan niatnya untuk mendampingi suami.
Akhirnya, dengan berat hati saya mengakui tidak ada lagi alasan menahan langkahnya. Setelah menunggu beberapa waktu akhirnya SK pengunduran dirinya diterima yang akhirnya menegaskan secara langsung bahwa saya harus menemukan lagi member team yang baru, syukur syukur saya menemukan yang kualitasnya sama, kalau pun tidak yang penting ada penggantinya sisanya adalah tugas berat seorang pimpinan untuk membina pegawainya menjadi lebih baik.
Dari untaian peristiwa ini saya mengambil hikmah nya dari keteguhan hati seorang istri yang Masya Allah jangan jangan malah saya tidak akan pernah bisa teguh hati seperti itu. Banyak sebenarnya kata-kata yang ingin saya sampaikan akan tetapi karena ksebukannya memprsiapkan kepindahannya juga kesibukan tim kami akhirnya kata-kata itu hanya tersimpan dalam hati.
Do’a terbaik tentu saya sampaikan untuknya dan keluarga kecilnya. Selamat juga atas limpahan rejekinya berupa kehadiran calon putranya yang kedua. Semoga dengan diambilnya langkah besar ini membuatnya meraih kesuksesan dan bahagia lahir dan bathin. Selalu menjadi seorang istri yang dapat menyejukan pandangan suaminya dan ibu yang selalu ada untuk anak-anaknnya. Saya percaya, orang dengan good capability akan tetap berkilau dimanapun dia berada. 
Semoga saya dapat mengambil pembelajaran dari kisah ini. Bagaimana seorang istri yang tawakal akan kodratnya. Semoga saya masih mendapat kesempatan waktu untuk mengikuti jejaknya menjadi seorang istri yang sabar, ikhlas dan tawakal mengikuti jejak langkah sang Imam.
Jadi teringat cuplikan lagu kesukaan saya,
“...I tried so hard and got so far
But in the end it doenstt really matter
“I had to fall to loose it all
But un the end it doenst really matter”
Ya, andai saja Chester Benington menemukan makna fakta bahwa syair lagu diatas adalah cerminan dari kata Tawakal dan berserah diri pada sang Maha Pencipta, barangkali saat ini masih bisa menikmati suara fantastisnya yang kadang lembut mendayu atau menggeram garang.
Salam hangat untuk Mrs Nur Fajrina Dewi, kita masih bisa berteman khan dimana pun kita berada?
Sincerelly,
The zomb ehhh salah,,,,orang yang pernah menjadi ibu keduamu di Kantor.
Tabarakallah.
0 notes
mynannyagustini · 3 years
Photo
Tumblr media
It;a about a year we’ve been working together in plan dan treasury team. The only thing i want to say that iam very proud of you, thanks for your support and good collaboration. Till we meet again Mrs Nur Fajrina Dewi, you had all my best pray
0 notes
mynannyagustini · 3 years
Quote
Ada dua aturan untuk menjadi sukses. Pertama, cari tahu hal yang ingin Anda lakukan. Kedua, lakukan hal tersebut.” – Mario Cuomo
0 notes
mynannyagustini · 3 years
Text
Sugar Daddy
Hari Senin yang cukup panas,setelah hampir 30 menit menempuh perjalanan dari kantor ke sekolah si bungsu, akhirnya kami terdampar di sebuah tempat nongkrong kekinian yang kebetulan sekali lokasinya berhadapan dengan sekolah anakku tentu saja setelah selesai urusan dengan walikelasnya si bungsu perihal evaluasi hasil AKM.
Sebetulnya atidak ada yang aneh. Sebuag ritual yang biasa setiap setelah ambil raport kita suka melipir hanya sekesar minum di cafe sambil ngobrol-ngobrol ringan tentang hasil belajar anak-anak.
Kali ini agak special karena gank nya si bungsu pun ikut gabung dan suasana yang tadinya tenang seketika berubah menjadi gempita oleh celotehan khas anak putih biru dan tawa renyah. sampe suatu saat obrolan anak-anak berubah seketika menjadi membahas sugar daddy. Pemicunya adalah c bungsu dengan polosnya membahas akun sugar babby di aplikasi tik tok yang semalam bisa mendapatkan Rp.320 jt. 
“Aku juga mau dong bu dapet 320 juta permalam mah ya ampun aku bisa leluasa beli komik edisi khusus dan masih sisa banyak lagi duhhh mau dibeliin apalagi ya...?
Tentu saja saya tersenyum ,miris. Anakku yang masih lugu tidak akan tahu apa yang harus ditebus oleh anak perempuan itu untuk mendapatkan uang sebesar itu dari sang sugar daddy hanya dalam waktu semalam.
Saya berfikir keras mencari kata-kata sederhana tapi sarat makna untuk menerangkan kepada otak lugu anak saya dan ganknya tentang aba itu Sugar daddy dan sugar baby.  Mereka maksudnya anakku dan ganknya adalah anak-anak yang masih lugu yang saya khawatir akan mendapat pengaruh buruk terutama dari lingkungan sekitarnya. Apalagi sebagai wanita bekerja saya tidak memiliki waktu yang cukup hanya untuk sekedar menemaninya sehari-hari. 
Akhirnya dengan terbata saya menerangkan pengertian istilah sugar daddy dan sugar baby dengan diakhiri arahan kepadanya untuk goolong sendiri di mesin pencari. 
“Kalau ada yang gak faham kamu boleh tanya ke ibu. Tapi remember, dalam tatanan masyarakat kita hubungan sugar daddy dan sugar baby punya konotasi yang buruk dan harus kamu hindari.Nanti akan ada waktunya kamu tau alasan ibu kenapa bilang begini ya”
Setelah membayar camilan mereka, saya akhirnya pamit untuk kembali ke tempat bekerja setelah menyampaikan aneka petuah dari A sampai Z. Begitu sampai di kantor ketika saya recek ternyata mereka sudah cabut dari cafe tersebut dan sudah kumpul di rumah sambil membuat proyek video  tugas prakarya.
Sambil memikirkan formula yang tepat mengenai pengawasan kepada anak gadis saya sudah bisa sedikit bernafas lega. Setidaknya si bungsu masih menjadi bungsu yang manis yang akan menuruti apa yang dibilang emaknya tanpa syarat. Itu sudah cukup untuk sementara.
Yang terpenting adalah do’a terbaik seorang ibu selalu tercurah untuk c bungsu dan dua kakaknya semoga selalu ada dalam lindungan Allah SWT
1 note · View note