Tumgik
niaalfajr · 4 years
Text
Kehilangan kendali
Aku benci ketika sendiri
Menuju lorong yang kian tak punya tepi
Tak ada garis akhir sama sekali
Mataku kosong gelap tanpa lilin sunyi
Sebab api telah padam diterpa semilir pagi
Mana mungkin aku punya meraki
Bilamana diri tertimbun rintihan sepi
Sebab aku benci ketika sendiri
Maka hutan hanya penjara tak terbanting
Aku debu yang urung menapak pulang
Tenggelam aku dalam lakuna
Terkurung menutup mata
Mengejar bulan yang tercebur di air muara
Ilusi panjang bernama mangata
Aku tangis di ujung jiwa
5 notes · View notes
niaalfajr · 4 years
Text
Rasanya melaju pada bara api, aku benar-benar disandera durja tak berkesudahi.
Pusing itu pasti, mengatakan langit tak punya tepi. Sedangkan frasa-frasaku ditelan awan berbalut sunyi. Maka bagaimana bisa? Langit itu jadi kambing hitam, sedangkan menuju malam ia kian kelam!
Diamku adalah nyanyian panjang. Menutup sebelah mata dengan sebelah tangan. Pikirkan saja, barangkali aku akan berhenti sebelum tanda seru. Terjebak pada spasi di antara koma, tak berjalan apalagi menghapus jalinan kata, sebab aku memori yang menguap pada abjad senja.
1 note · View note
niaalfajr · 4 years
Text
Lilin di tangan, ku bawa. Ngeri rasanya ia padam. Kalau-kalau sang angin datang menghantam.
Maka kemana lagi mata mencari penerangan? Mungkin aku akan hilang jalan.
3 notes · View notes
niaalfajr · 4 years
Text
Ke- tenang -an
Bungkam! Tidak ada yang memulai memecah kesunyian. Bahkan detik jarum jam pun terdengar nyaring, menyiratkan sunyi yang lebih menusuk dari dingin dengan kadar derajat terendah. Siapa yang tahu isi kepala? Bila bukan si tuannya sendiri yang bicara? Tapi ini sudah jadi irama nyaring tak menentu! Sebab bungkam malah jadi kawan dalam ujung waktu. Kau bilang ini yang disebut ketenangan. Maka apa definisi dari kosakata “tenang” dengan penambahan imbuhan “ke-” dan “-an” Karena aku tak sepaham denganmu. Logikaku mengatakan ini sebagai keterasingan bukan ketenangan. Sebab engkau diam berjuta tanya mengapa, salahku apa? Tak ada guratan jelas tentang apa bagaimana, hanya seyap berkawan hati tak siap. Sebab apa kau kata ini ketenangan? Ntah bagiku ini malah keterasingan. Tembokmu tinggi menjulang. Pandanganku pun malah kalah pada awan. Menutup ujung dari akhir kokoh batu terakhir tembokmu. Aku tak lihat! Ntah kata apa yang ingin ku urai. Terlalu lama menyimpan arsip-arsip dalam kepala, membuat ku mengalami kepikunan yang tak ku mengerti kenapa. Ku pikir, ada sisa dari ingatan yang terlanjur lebur jadi debu. Tapi ternyata, tidak! Pencarianku gagal dalam ingatanku, sebab aku telah mati sebelum kematianku. Telah gagal mencairkan dinginmu bahkan setelah musim panas berganti, bekumu tak terkendali.
2 notes · View notes
niaalfajr · 4 years
Photo
Tumblr media
20K notes · View notes
niaalfajr · 7 years
Quote
Yang perlu diingat, bahwa orang yang sedang dipuncak amarah: Dia ga pernah salah. Dia berhak bicara apa saja. Dia gamau orang lain acuh padanya. Jadi cukup diamin saja. Dengar seperlunya. Gausa dikomentarin meski dalam hati (karena itu buang waktu kita, bahkan meski kita tau disudut pandang yg lain dia jauh dari kata benar). Kalau ada waktu lain, barulah kita bisa bicara sudut pandang kita seperti apa. Sudut pandang dia seperti apa. Simpel. Cuma tergantung dari ‘waktu’ dan mood yang telah berubah. Segalanya jadi mudah.
ondo (via ordinaryondo)
14 notes · View notes
niaalfajr · 7 years
Link
0 notes
niaalfajr · 7 years
Photo
Tumblr media
William Evans, “Grey/Gray”. Get William’s remarkable book, Still Can’t Do My Daughter’s Hair”.
115 notes · View notes
niaalfajr · 7 years
Text
Keahlianku adalah menjamu malam dengan meramu sedikit puisi bernada temaram, tentang kisah lampau yang terbersit kala sepi menghimpit. Padaku, apalah kiranya yang tersisa selain serpihan kenang yang mengemuka dalam pikir yang sejenak hampa. Hanya sial, kita berpisah tanpa akhiran kata sudah. Begitulah akhirnya sesal ini jadi bebal, tak mau pergi meski sudah kukubur ia jauh-jauh hari. 
67 notes · View notes
niaalfajr · 7 years
Text
Mengapa terus saja menuntut kesempurnaan pada jiwa-jiwa yang pasti tak bisa sempurna?
Aku hanya merenung pada sudut tergelap dari panjangnya waktu
2 notes · View notes
niaalfajr · 7 years
Quote
I am seduced by your words more than I am seduced by your beauty.
dreamerthinkerwisher, Words Last Longer (via wordsnquotes)
2K notes · View notes
niaalfajr · 7 years
Quote
It is not enough to love someone when they show you their light. You have to love them enough to want to embrace their darkness as well.
thedemonkings// Letters to Shannon (via wordsnquotes)
2K notes · View notes
niaalfajr · 7 years
Quote
because you’re a different person. because you don’t feel the same way anymore. because we’re growing apart more every day. because i’m scared to tell you how i feel. because i think you’re only staying since it’d be easier than leaving because you tell me you love me but i don’t feel the same want and warmth now. because i cried and begged and poured my heart out– left everything out on the table and you ignored all of it so easily. because i think i’m being crazy and insecure and imagining things, but am i? how did we go from laying in bed with my face buried in the nook of your arm, crying while you held me and told me things would be different this time. that it would be hard but you wanted me and us and a future together. that you loved me and we were partners and we would grow through life. now i’m laying here wondering why i even told you what was bothering me. you brushed it off, made me feel like i was overreacting or being the crazy girlfriend. we didn’t even talk today. we don’t talk much anymore. maybe it is my fault. i didn’t see it happen, things were good and slowly we just stopped having things to say to each other. how else do you react when you feel like you’re losing someone that’s supposed to be your person? i fought for him and our relationship– so he stayed. except i keep thinking back on everything i said and the silence i got in return. and it hurts and it scares me that he feels distant now. so i tell myself i am overreacting, i’m asking for too much. but he used to love that, he used to tell me he loved it when i texted him constantly, tell me sweet things throughout the day. i loved it. i miss it. the moment i begin to feel insecure and doubt the other persons’ feelings, that’s when all hell breaks loose. thoughts race in my mind, jumping from conclusion to conclusion without a break. i never had to question it before, that’s why i’m so terrified now. i thought telling him would make me feel better, but his reaction wasn’t what i’d expected. he used to want to know what was going on in my mind, reassure me of my doubts. things aren’t the same anymore. i’m scared that it won’t be again. i’m not sure how to fix this. i love him more than anything and as much as i can’t stay with someone who doesn’t love me, i can’t bear to leave.
aftertheam  (via wordsnquotes)
3K notes · View notes
niaalfajr · 7 years
Photo
Tumblr media
Source.
8K notes · View notes
niaalfajr · 7 years
Quote
Love is happiness. He was love for you and now that he is gone so is everything that came with the happiness. He didn’t stay and that is what is meant to be. A greater happiness is coming for you and it will swallow you whole and it won’t let you leave or let itself leave. Because when equal parts of love are put together they won’t be able to survive without one another. Right now more love was taken from you then you had to begin with. One day someone who has been through heartbreak and had their love taken too, will equal out for you. You both will feel whole again. It just takes time. Even though you feel like giving up now, don’t. Because the person who needs your equal love, won’t have you. They’ll be trapped falling for people who constantly take too much love from them. So for now, live you’re life. It’s too short to be dwelling on what was taken from you.
psitsemmaa (via wordsnquotes)
2K notes · View notes
niaalfajr · 7 years
Photo
Tumblr media
Ada sebagian dari mereka yang pulang, dan masih dipersilakan dengan baik. Mungkin karena saat pergi dulu, mereka tak membanting pintu. #penagenic . . . Pict by: Google
27 notes · View notes
niaalfajr · 7 years
Text
Pergi
Kau pergi. Meninggalkan sejumput rasa yang asing dan sulit kubaca. Sebab itu kini aku bertanya: apa maksudmu?
Tapi kau telah pergi. Hingga tak lagi punya daya untuk menjawab tanyaku, bahkan untuk sekadar mendengarnya. Jadilah aku masih setia berdiri di sini dan terus bertanya: apa maksudmu?
Aku titipkan tanyaku pada Tuhan, yang memergikanmu. Titipkan juga jawabmu pada Tuhan, yang menguatkanku.
350 notes · View notes