Text
Post-Ramadan Self-Development
TL;DR:
Don’t wait for next Ramadan to start again. Keep growing. Think realistically, holistically, and long-term—and build habits that stay.
Many of us feel spiritually elevated after Ramadan, only to watch that momentum fade as life rushes back in. But personal development doesn’t need to pause until next year—it should evolve, grow, and adapt right now.
Start with mindset shifts. Think realistically: small, sustainable habits matter more than grand, overwhelming changes. Think holistically: self-development isn’t just rituals—it’s a full-spectrum transformation. Think long-term: build routines for a year, not just a week.
Next, act on your intentions. Anchor your goals to your spirituality—why do you want this? Who is it for? And never underestimate the power of dua. Ask Allah to help you stay consistent.
Build momentum slowly. Choose up to three new rituals, start small, and celebrate every win. Joy strengthens consistency. Gratitude fuels discipline.
Post-Ramadan isn't a decline—it's the launchpad. Use it to create your next best version, one habit, one prayer, and one step at a time.
0 notes
Text
Decision-Making and Uncertainty
TL;DR:
Decisions are hard because we can’t see the future or know what we’re missing. Equip yourself emotionally & spiritually—because strength isn’t in certainty, it’s in resilience.
Decision-making can feel paralyzing. Why? Because we’re navigating a world of uncertainty—never quite sure if today’s choice leads to tomorrow’s joy or regret. Whether it's a job offer or a life partner, every choice carries hidden outcomes we can't fully predict.
The fear isn’t just about what might happen—but also about what we might miss. Saying “yes” to one thing often means saying “no” to countless unknown opportunities. That lingering what if can be emotionally taxing.
Maryam’s story reminds us that the emotional weight of decisions deserves attention. Investing in ourselves—emotionally, spiritually, intellectually—helps us face these choices with resilience, not fear.
The reality is that life doesn’t come with clarity goggles. But we can equip ourselves with faith, intention, and self-compassion. These won’t remove the unknowns, but they’ll strengthen us for the journey.
When in doubt, choose growth. Choose values. Choose alignment with your purpose. No decision is perfect—but the right mindset can make any path worthwhile.
0 notes
Text
Behind The Journey

1st version of this post is on my Instagram account https://www.instagram.com/p/C0BEa7CLX3s/
Kamis, 23 Nov 2023 Siang
Sedikit tentang hal yang tiba-tiba kepikiran selama & setelah jalan-jalan hari ini (https://strava.app.link/9Kbmiz4kXEb).
=====
Kehidupan ini kayak jalan yang ga pernah lurus. Ibaratnya, kita dikasih pilihan buat milih jalur mana yang ingin kita tempuh. Tapi, yang pasti, jalannya itu sendiri selalu bervariasi. Ada yang datar, enteng kayak angin menyapu wajah kita, namun ada juga yang landai, ngajak kita jalan dengan perlahan.
Meskipun gitu, jangan heran kalau di antara perjalanan ini, kita nemu jalan yang begitu curam, bahkan terasa kayak jurang yang dalam. Itu bagian dari perjalanan. Kadang, kita nemu turunan, ngebuat kita harus ngeliat sisi lain dari semua hal yang ada di bawah sana. Sementara di lain waktu, kita dihadapkan pada pendakian yang ngebuat kita harus menyusuri puncak-puncak buat menjangkau sesuatu, atau sekadar buat merenungkan gimana perjalanan yang udah kita lewati.
Di tengah-tengah perjalanan ini, seringkali kita merasa terengah-engah, seakan-akan setiap langkah menguras tenaga. Namun, pada saat kita berpikir buat melangkah mundur, kita sadar bahwa kita punya tujuan yang ingin dicapai, arah yang ingin dituju. Dan walaupun kadang terasa jauh dan melelahkan, selama kita masih punya kesadaran akan tujuan kita dan pilihan jalur yang ingin kita ambil, maka hidup ini akan terus berjalan.
Gimanapun juga, selama masih ada kemampuan untuk terus bergerak maju, kita tetap melangkah, menjelajahi setiap tikungan jalan dengan kesabaran dan keyakinan. Kita ga perlu terburu-buru, yang penting adalah perjalanan yang kita lalui bisa ngebawa kita dengan selamat ke tujuan akhir, sambil menikmati setiap detiknya. Semua itu bagian dari hidup, dari sebuah perjalanan yang penuh dengan pilihan-pilihan.
0 notes
Text
Dawah Journey
A short note from today’s daurah (Islamic discussion).
Sunday, 28 May 2023.
At Masjid Al-Murabbi, Bandung, Indonesia
Teacher: Ustadz Agus Al Muhajir
========== Ustadz Agus Al Muhajir || Photo by Murabbians team ==========
Every time we perform salah, we always ask Allah:
... ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ . صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
“Guide us along the Straight Path, the Path of those You have blessed...”. (QS. Al-Fatihah: 6-7)
The question is who those blessed people are.
They are the prophets, the people of truth, the martyrs, and the righteous.
وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّـۧنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّـٰلِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُو۟لَـٰٓئِكَ رَفِيقًۭا
“And whoever obeys Allah and the Messenger will be in the company of those blessed by Allah: the prophets, the people of truth, the martyrs, and the righteous—what honourable company!”. (QS. An-Nisa: 69)
So, to get into the Straight Path, prepare ourselves to face the same challenges faced by the prophets, the people of truth, the martyrs, and the righteous.
This journey will be long, winding, full of challenges, and few supporters.
supporting link: https://quran.com/
1 note
·
View note
Text
Bersegera Lakukan Kebaikan
Kajian Aqidah (via YouTube) Bersama Ustadz Abdurahman Wahid Lc., MA Sabtu, 11 Juli 2022; 18:30 WIB Tempat : Mesjid Al-Murabbi, Bandung
Kajian Kitab Riyaadushshalihin Bab: Anjuran untuk Segera Melakukan Kebaikan.
=========
Motivasi:
Hendaklah kita bersegera melakukan kebaikan.
Jika kita sudah ada niat untuk berbuat kebaikan, maka jangan ditunda-tunda.
Kenapa kita harus bersegera melakukan kebaikan?
Sifat orang-orang baik; para nabi, malaikat, & orang-orang beriman.
QS. Al-Anbiya:90
An-Nazi’at:4
Perintah agama.
QS. Al-Baqarah:148 → berlomba-lomba untuk jadi yang pertama melakukan kebaikan
QS. Ali-Imran:133 → bersegera menggapai ampunan Allah SWT yang bisa dilakukan dengan:
Istighfar.
Melakukan amal ibadah yang jika kita melakukannya, Allah akan mengampuni dosa kita. Contoh:
Berwudhu
Sholat lima waktu; antara satu shalat dengan sholat berikutnya, satu Jumat dengan Jumat berikutnya, satu Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya; akan diampuni dosa di antara keduanya dengan syarat menjauhi dosa besar.
Berjalan ke masjid.
Memperbanyak sujud (sholat sunnah).
Berwudhu sebelum tidur
Wasiat Nabi Muhammad saw.
Mengangkat semangat kita.
Kebaikan harus segera dilakukan sebelum datang fitnah (syahwat/syubhat) & ujian yang berat. Contoh fitnah & ujian yang berat: menjual agama demi kepentingan dunia sesaat
Sebelum datang ajal
=========
Berdasarkan HADITS, bersegera melakukan kebaikan itu perintah dan dicontohkan oleh Nabi saw. Selain itu, kita dimotivasi juga oleh kegigihan para sahabat untuk bersegera melakukan kebaikan.
Sodaqoh yg paling utama itu yang kamu lakukan saat kamu sehat dan kamu kikir.
=========
Segera beramal sebelum datang 7 hal:
Kefakiran/kemiskinan → membuat orang lupa kepada Allah, karena sibuk cari rezeki
Kekayaan → suka melampaui batas
Sakit → dapat merusak/mengendorkan amal, karena merusak/mengendorkan kodisi manusia
Tua → melemahkan
Meninggal → bisa datang kapan aja
Menunggu dajjal
Menunggu hari kiamat → hari yang sangat berat & menakutkan
=========
Apa yang harus dilakukan agar kita termasuk dalam golongan orang-orang yang bersegera melakukan kebaikan?
Perkuat keimanan.
Harus tahu betapa berharganya waktu dan usia kita.
Punya semangat yang tinggi & tekad yang kuat.
Memiliki data yang lapang.
Mencontoh orang-orang soleh dalam bersegera berbuat kebaikan.
=========
Penghalang bersegera melakukan kebaikan:
Niat yang buruk.
Semangat dalam satu sisi, tp lupa sisi yg lain: tidak seimbang dunia-akhirat.
Berkata untuk menunda kebaikan. Contoh: “Ah, nanti…”
0 notes
Text
Pintu Masuk Syaitan
Kajian Tazkiyatun Nafs Pemateri: Ustadz Agus Al-Muhajir Sabtu, 02 Juli 2022 via YouTube Murabbians
=========
QS. Fathir:6 → "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuhmu".
Pertentangan/permusuhan antarmanusia bisa berubah, layaknya pertemanan.
Permusuhan dengan syaitan adalah permusuhan yang abadi.
Syaitan akan menarik siapapun anak-anak Adam yang tidak waspada untuk masuk ke dalam neraka.
Sumber ancaman/ujian terhadap manusia:
Internal → diri sendiri
penyakit hati → harus selalu dibersihkan & dikendalikan.
Eksternal → syaitan
godaan/bisikan syaitan
Pintu tipu daya syaitan yang harus kita waspadai:
#1. Syahwat & amarah
Kalau seseorang sudah dikuasai oleh syahwat & amarah, maka ia akan kehilangan akal (sikap, bicara, perilaku kita kehilangan kendali).
Syahwat & amarah ini diperbolehkan, tapi harus dididik (dikendalikan).
Amar ma'ruf nahi munkar tidak akan berhasil jika yang dominan adalah syahwat & amarah.
Syaitan akan dengan mudah menguasai orang yang pemarah. Orang yang mudah marah-marah dibersamai syaitan.
Cara mendidik agar pintu syahwat & amarah tidak terbuka terus:
Perbanyak shaum. shaum = menahan diri = pemurnian penghambaan kita (kepada Allah SWT).
Memaaafkan (orang yang memancing amarah kita).
#2. Ambisi & tamak
Ibnu Qayim:
Jika terbebas dari sifat ini, maka kita akan terbebas dari kejelekan.
Kekafiran berasal dari sifat sombong Sombong → merasa diri lebih baik/lebih mampu dari orang lain.
Maksiat berasal dari sifat tamak Tamak (serakah) → berhubungan dengan kecintaan kita pada dunia (harta, pujian); tidak akan ada habisnya.
Cara mendidik agar pintu ambisi & tamak tidak terbuka terus:
Wara' = hati-hati Jadilah engkau orang yang wara', maka engkau akan menjadi sebaik-baik ahli ibadah.
Qana'ah = merasa cukup dengan pemberian Allah Jika kita mendapat sesuatu, jangan lihat apa yang didapat, tapi lihat siapa yang memberi.
#3. Berlebihan dalam hal mubah
Tambahan:
Jika kita melihat seseorang berbuat maksiat, maka bencilah kita pada perbuatan maksiatnya, bukan pada orangnya.
Orang beriman itu sangat mencintai Allah SWT.
Jiwa manusia tidak akan kuat jika terus menerus dipuji. Akhirnya akan menjadi ujub.
(Ibnu Qayim) Masalah pecinta dunia:
Sedih, gelisah yang terus menerus
Capek
Penyesalan yang tidak pernah berhenti
Bumi ini harus dikelola oleh orang-orang shaleh yang tidak tamak (cinta dunia).
Ghirah = "marah" yang diperbolehkan = kecemburuan karena agama.
1 note
·
View note
Text
Tadabbur Surah At-Tin & Al-Anfal
Dauroh Murabbians #06 Minggu, 15 Mei 2022. Tempat: Al-Fatih Stable Lembang Catatan punya Teh Anita
=========
Tadabbur Surah At-Tin
Ayat 1
At-Tin itu adalah tempat.
Zaitun juga berbicara tentang tempat.
Ayat 2
Tempat-tempat diturunkannya wahyu kepada para nabi.
Salah satu rasa kasih sayang Allah kepada kita adalah diturunkannya para nabi dan rasul untuk memperbaiki umat manusia.
=========
Tugas kita (kepada sesama manusia):
saling mengingatkan,
mengajak pada kemuliaan,
mencegah dari kemungkaran.
=========
Tadabbur Surah Al-Anfal ayat 2-4
Parameter keimanan: ketika disebut nama Allah, bergetar hatinya.
Kenalkan diri kita pada Allah, maka kita bisa mengenalkan Allah pada orang lain.
0 notes
Text
Mengambil Faedah Ilmu - Bagian 2
Murabbians 4 - Dauroh #5
Pemateri: Ustadz Ardiansyah Ashri Husein, Lc., MA
Minggu, 06 Mar 2022
Tempat : Mesjid Al-Murabbi, Bandung
=========
Ilmu bermanfaat ↔ banyak pengulangan.
Ilmu mengharumkan nama pemiliknya.
Orang yang jahil (tidak berilmu) sudah mati bahkan sebelum kematiannya.
Orang yang berilmu & ilmunya bermanfaat tetap hidup meskipun ia sudah mati.
Ilmu bermanfaat akan menjadi amal jariyah (pahala pasif). Cara agar ilmu bermanfaat adalah dengan berbagi (online/offline).
Orang tidak berilmu = tidak hidup, tidak mati.
Orang dengan ilmu yang bermanfaat hidup kekal & dikenang orang, karena ilmu yang bermanfaatlah yang membuat seseorang dimuliakan Allah.
Ilmu (yang bermanfaat) = makanan dengan nutrisi & gizi terbaik untuk hati.
Kedudukan yang tinggi.
Dengan mendapat kemuliaan dari sisi Allah, otomatis akan mendapat kemuliaan di dunia juga.
Kemuliaan seperti ini diberikan kepada orang yang berilmu.
Orang tidak berilmu hanya meninggi (secara dunia).
Kemuliaan ilmu (yang bermanfaat).
Cahaya yang dapat menerangi orang buta.
Petunjuk arah bagi pemiliknya.
Menjadi pertolongan bagi pemiliknya.
Membantu untuk mencapai hal yang diinginkan.
Pangkat kemuliaan tertinggi → pangkat/jabatan (duniawi) lainnya jadi kecil tidak bermakna.
* Ilmu fiqih merupakan ilmu yang paling mulia & mahal.
Dari awal sampai akhir harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
Mulai dengan membaca lebih banyak, sampai membuat membaca itu kebutuhan. Ingat wahyu pertama: QS. Al-'Alaq:1
ٱقْرَأْ
Hal-hal untuk mengurangi rasa malas belajar dan penyebabnya.
Kurangi makan → makan secukupnya.
Banyak makan dapat membuat badan menjadi panas, menyebabkan banyak penyakit, dan bisa hilang kecerdasan.
Kurangi minum minuman yang tidak sehat.
Hal ini membuat tenggorokan menjadi berdahak/berlendir → penyebab mudah lupa.
Bersiwak (atau menggunakan hal serupa yang memuat komponen siwak) → menambah kefasihan dalam hafalan.
Orang yang Allah benci meskipun tidak berbuat kejahatan:
banyak makan,
kikir,
sombong.
=========
Tambahan
Dosa jariyah → hilangkan penyebabnya; jika orang yang berbuat dosa sudah meninggal, keluarga/sahabatnya perlu berupaya semaksimal mungkin untuk menghilangkan penyebab dosa jariyah tersebut.
Ketika akan melakukan sesuatu, cek peluang yang lebih besar yang mana: apakah menjadi dosa atau mendatangkan pahala.
Ilmu yang bermanfaat:
Wajib diamalkan, karena jika tidak diamalkan hanya menjadi pengetahuan saja. Akibatnya, ilmu jadi tidak bermanfaat dan bisa menjadi penyebab kebinasaan.
Membuat kita semakin dekat kepada Allah. Jika tidak membuat kita semakin dekat kepada Allah, artinya ilmu tersebut tidak bermanfaat.
Diajarkan kepada orang lain (agar bermanfaat).
Makanan yang dianjurkan:
Makanan yang sehat & halal; tidak mendatangkan mudharat.
Baca bismillah saat akan dikonsumsi.
"Sedikit pasti cukup".
Ilmu fiqih adalah ilmu yang paling mulia, karena:
Paling banyak menjawab permasalahan umat.
Tidak banyak orang yang menguasainya.
Orang yang ahli dalam memberikan keputusan terkait fiqih itu akan mendapat 2 pahala jika keputusannya benar dan 1 pahala jika keputusannya salah.
3 notes
·
View notes
Text
Mengambil Faedah Ilmu - Bagian 1
Murabbians 4 - Dauroh #4
Pemateri: Ustadz Ardiansyah Ashri Husein, Lc., MA
Minggu, 20 Feb 2022
Tempat : Mesjid Al-Murabbi, Bandung
=========
"Bagaimana melahirkan dan menjaga kesungguhan, kerajinan, dan semangat dalam menuntut ilmu."
Penuntut ilmu harus:
memiliki kesungguhan,
giat & rajin,
memiliki semangat
=========
KESUNGGUHAN
Ambil petunjuk dengan sunguh-sungguh & totalitas (QS. Maryam:12).
prioritas
pengorbanan
overcome challenges
perhatikan sikap & mindset
Kita harus bersungguh-sungguh dulu agar diberi hasilnya. Allah Maha Tahu bahwa hamba-hambanya ragu.
Mujahadah → tiket kesuksesan
Kesungguhan itu jadi pembeda. "Barangsiapa ingin sesuatu dan ia bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkannya".
Double niat (ingin dunia & akhirat) itu boleh, tapi niat untuk hal-hal duniawi tidak dominan agar tidak menghilangkan pahala.
Usaha + Ikhtiar ~ Pencapaian Hal yang Kita Inginkan
Semakin tinggi cita-cita, maka semakin tinggi pula ikhtiar yang harus dilakukan.
Tiga pihak yang harus punya kesungguhan agar belajar itu tercapai kesuksesannya:
Penuntu ilmu
Guru
Orang tua
Kesungguhan mendekatkan semua yang jauh. Kesuksesan membuka semua pintu yang tertutup. Orang yang paling layak bersedih: orang yang punya cita-cita tinggi, tapi mendapat ujian yang berat. Bukti kekuasaan Allah: Orang pandai hidup berkesusahan; Orang bodoh hidup berkecukupan. Harta saja tidak bisa dicapai tanpa kerja keras, apalagi ilmu.
Salah satu aib manusia: punya potensi untuk sukses/berkembang, tapi tidak punya semangat untuk sukses.
Untuk mencapai kesuksesan, kurangi tidur.
Tidur cukup ~5 jam, sisanya optimalkan untuk belajar/bekerja.
Pilihan waktu tidur siang (~30 menit):
sebelum zuhur
ba'da zuhur
ba'da asar
Mimpi tinggi tanpa usaha = buang waktu.
Jadikan malam sebagai jembatan untuk mencapai cita-cita.
Kurangi makan, rajin belajar, dan ulang-ulang pelajaran.
Perkara yang Allah benci:
Banyak makan
Banyak tidur
Banyak bicara
Perkara yang Allah cintai:
Sedikit makan
Sedikir tidur
Sedikit bicara
Waktu efektif untuk belajar atau mengulang pelajaran:
Asar ke magrib
Magrib ke isya
Sebelum tidur
Sahr (sebelum subuh)
Malam setelah bangun tidur
Optimalkan waktu muda untuk belajar → masa muda tidak abadi.
Tingkat kesulitan yang kita hadapi berbanding lurus dengan hasil yang akan diperoleh.
Tidak memaksakan diri melebihi kemampuan kita → jika berlebihan, bisa menghilangkan semangat bahkan bisa membuat diri benci untuk beribadah kepada Allah.
Hargai diri sendiri → "Jiwamu adalah kendaraanmu, maka santunlah kepada dirimu".
Orang tanpa semangat → perkara kecil, tampak besar. Orang dengan semangat → perkara besar, tampak kecil.
Kenali diri sendiri: kita ini tipe belajarnya seperti apa?
Penjelasan saja
Contoh saja
Penjelasan + contoh
Untuk mengajak orang lain belajar perlu seni penyampaian sendiri.
Kategori ilmu yang dipelajari:
WAJIB → berkaitan dengan rukun iman & rukun Islam.
SUNNAH → ilmu pendukung; Contoh: wajibnya → baca Al-Qur'an dengan baik & benar. sunnahnya → mengerti teori tajwid.
GAGAL tidak ada dalam kamus orang muslim; yang ada adalah UJIAN KESUKSESAN, yakni kendala, penundaan. Hal yang perlu dilakukan adalah menganalisis kegagalan tersebut.
Bagaimana cara menghadapi kegagalan itu? Apa penyebabnya?
Koreksi diri.
Cara menghadapi fluktuasi semangat:
Meminta pertolongan Allah SWT.
Berkomunikasi: belajar dalam grup.
Pilih komunitas yang memotivasi semangat belajar.
Jauhi maksiat; apapun bentuk & sumbernya.
0 notes
Text
Proses Menuntut Ilmu
Murabbians 4 - Dauroh #3
Pemateri: Ustadz Ardiansyah Ashri Husein, Lc., MA
Minggu, 13 Feb 2022
Tempat : Mesjid Al-Murabbi, Bandung
=========
Salah satu adab dalam menuntut ilmu adalah memuliakan ilmu dan ahli ilmu.
Seorang penuntut ilmu tidak akan pernah mendapatkan ilmu (pengetahuan & kebaikannya), kecuali dia mengagungkan, menghormati, dan menjaga kemuliaan ilmu, ahli ilmu, dan guru.
Di antara bentuk takzim (hormat) kita kepada ilmu adalah takzim kepada guru.
Barangsiapa yang ingin anak-anaknya menjadi ulama, maka muliakanlah orang-orang berilmu terutama mereka yang sedang merantau.
Bantu penuntut ilmu: beri makan, bantu secara finansial, dll.
Catatan: tentu kita tetap harus waspada saat membantu mereka.
Adab/cara memuliakan guru yang ditulis oleh Imam Az-Zarnuji:
Tidak berjalan di depannya
Tidak duduk ditempatnya
Tidak mulai bicara kecuali diijinkan
Tidak banyak bicara
Jangan bertanya jika guru sedang tidak ada mood (bagus) untuk ditanya
Jaga waktunya → contoh: waktu istirahatnya
Tidak mengetuk pintu, tapi bersabar sampai gurunya keluar
Memuliakan anak-anak guru kita & orang-orang yang ada hubungan dengannya
Kita meminta ridho guru kita, hindari kemurkaannya, dan laksanakan perintahnya selama bukan maksiat.
Di antara seburuk-buruk manusia adalah mereka yang menggadaikan agamanya untuk dunia demi orang lain dalam rangka bermaksiat kepada Allah SWT.
Jangan sampai kita menyakiti guru kita, baik secara fisik maupun verbal.
Jangan mengumbar aibnya. Dosa guru kita adalah tanggung jawabnya pada Allah SWT. Kewajiban kita menghormati guru kita.
Jika kita menyakiti guru kita, Allah akan cabut keberkahan ilmu kita.
Adab/cara memuliakan ilmu yang ditulis oleh Imam Az-Zarnuji:
Muliakan kitab ilmu → tidak memegang kitab kecuali dalam keadaan berwudhu.
Ilmu adalah cahaya, berwudhu juga cahaya. Maka bertambahlah cahaya yang kita dapat dengan kita berwudhu setiap kali kita memegang kitab.
Jangan menjulurkan kaki kita ke arah kitab ilmu.
Menyimpan kita di tempat paling atas, disusun berdasarkan level kemuliannya.
Dari atas → bawah: kitab tafsir → kitab hadits → kitab fiqih → kitab lainnya.
Jangan pernah menyimpan sesuatu di atas kitab, melainkan kitab. Kalau tidak sengaja, tidak apa-apa, selama tidak ada perasaan meremehkan kitab ilmu tersebut.
Upayakan menulis ilmu dengan tulisan yang paling bagus.
Jangan banyak mencoret-coret; hindari kode-kode tulisan; tulis dengan kalimat sempurna.
Agar kita bisa mengulang pelajaran melalui tulisan kita.
Agar tulisan kita bisa jadi amal jariyah → dibaca orang lain.
Upayakan menulis di buku/kertas berbentuk persegi empat, karena bentuk ini adalah potongan/bentuk yang diajarkan Abu Hanifah.
Bentuk persegi empat → mudah dibawa, mudah dibaca.
Upayakan hindari tulisan yang berwarna merah (kecuali ada kebutuhan tertentu).
Menghormati teman-teman yang bersama-sama kita menuntut ilmu.
Mendengarkan dengan hikmah dan penuh penghormatan terhadap ilmu yang disampaikan, walaupun ilmu tersebut sudah kita dengar 1.000 kali.
Tidak memilih ilmu dengan memilihnya sendiri, tetapi minta dipilihkan oleh guru kita, karena umumnya mereka lebih tahu. Sehingga bisa mendapat ilmu yang berguna.
Jangan terlalu dekat duduk dengan guru, kecuali dalam keadaan darurat.
Jauhi sifat-sifat tercela → akhlak yang buruk = najis.
Tiga hal yang akan disesali ketika menuntut ilmu:
tulisan tidak rapi
tidak merapikan lagi tulisan → untuk mendapatkan poin/kesimpulan ilmu
tidak sempat bertalaqi dengan guru
Waspadalah terhadap firasat orang-orang beriman, karena dengan ibadah mereka, Allah memberikan cahaya pada mereka untuk bisa melihat sesuatu dengan lebih menyeluruh".
"Ilmu tidak akan diberikan kepada orang yang sombong."
=========
Tambahan
Secara umum, kita menghormati siapapun yang mengajari kita ilmu; ilmu apapun termasuk ilmu-ilmu sains & humaniora. Namun, menurut para ulama, kita bedakan antara ilmu yang wajib & tidak wajib dipelajari.
Tradisi di kita (Indonesia) salah satu bentuk takzim (hormat) kepada guru adalah mencium tangan dan/atau agak membungkukkan badan. Hal ini diperbolehkan selama tidak bersifat mengkultuskan/menuhankan/menyembah.
Jika kita pernah berbuat kesalahan kepada guru kita di masa lalu, perlu kita pastikan apa bentuk kesalahannya. Jika berupa kezaliman, maka kita harus meminta maaf langsung kepada guru yang bersangkutan. Jika beliau sudah meninggal, maka kita doakan kebaikan untuknya. Bisa dengan berniat untuk melakukan amal sholeh agar pahalanya untuk yang bersangkutan.
Agar mudah menyerap ilmu:
totalitas = hadir fisik + hadir jiwa
jauhi semua maksiat; tidak mengulang dosa yang sama
efek maksiat mata: hilang nikmat membaca Al-Qur'an, nikmat sholat, dan nikmat membaca ilmu.
hilangkan rasa sombong, angkuh, merasa paling bisa
Jangan bicara tentang sesuatu yang bukan kualifikasi kita.
Jangan menukil perkataan (ulama), tanpa tahu konteksnya.
Dalam konteks menuntut ilmu, boleh berbuat baik kepada seseorang dengan niat mendapatkan kebaikan kembali.
0 notes
Text
Memilih Ilmu, Guru, dan Teman dalam Menuntut Ilmu
Murabbians 4 - Dauroh #2
Pemateri: Ustadz Ardiansyah Ashri Husein, Lc., MA
Minggu, 23 Jan 2022
Tempat : Mesjid Al-Murabbi, Bandung
=========
Pilih ilmu terbaik, karena manusia memiliki keterbatasan waktu (hidup).
Prioritas menuntut ilmu:
Ilmu yang tidak bisa ditunda
Ilmu tauhid.
Ilmu yang membuat kita mengenal Allah. Dalil (rujukan):
Al-Qur'an
As-Sunnah
Ijma (konsensus ulama). Catatan: tidak semua orang bisa mengerti Al-Qur'an. "Mengerti" di sini maksudnya mengerti/paham makna yang terkandung dalam Al-Qur'an.
Qiyas
Perkataan ulama
Belajar ilmu klasik yang sudah dihimpun ulama terdahulu. Contoh: ilmu tafsir. Kita perlu waspada terhadap ilmu baru yang masih diperselisihkan. > "BASIC BEFORE ADVANCED"
Hindari berbantah-bantahan tentang ilmu, seperti bertanya, "Allah ada dimana?".
Ilmu yang bermanfaat di masa depan
Pilih guru yang paling:
berilmu
wara' (menjaga halal & haramnya Allah SWT)
berusia (berdasarkan umur atau berdasarkan posisi, yakni orang yang dituakan) → biasanya lebih penyabar.
Kategori manusia:
Manusia sejati → pintar, punya akal, suka musyawarah.
Manusia setengah → pintar, punya akal, tidak suka minta pendapat orang.
Bukan apa-apa → suka musyawarah, namun tidak pintar & tidak memiliki akal.
Tips memilih guru: Pantau terlebih dulu untuk memantapkan hati.
apakah orang yang dipantau tersebut cocok menjadi tempat/guru kita belajar?
Hal ini dilakukan agar kita tidak berpindah-pindah tempat/guru dalam menuntut ilmu.
Sukses itu butuh sabar & istiqomah.
Cara belajar
baca kitab (belajar ilmu) → hatamkan sebelum pindah ke buku/kitab lain; minimal sampai teori selesai & kita menguasainya.
merantau → diperbolehkan & sebaiknya tidak pindah-pindah; menetap dulu di suatu tempat sampai semua ilmunya dipelajari/dikuasai.
Tingkat kesuksesan itu berbanding lurus dengan banyaknya ujian.
Belajar sepanjang hayat → jangan sombong; jangan mencukupkan diri.
Penuhi 6 perkara ntuk memperoleh ilmu.
Akal yang cerdas → siap menerima ilmu.
Kesungguhan/kemauan yang keras.
Kesabaran yang berlipat.
sabar → level orang awam
istibara → level orang istimewa
Harta → untuk menjadi modal menuntut ilmu.
Selalu dengarkan nasihat guru kita. Kita bisa mendapat saran & berkah.
Ilmu itu maharnya waktu yang panjang. Boleh kita belajar dalam waktu yang singkat. Namun, kematangan ilmu itu perlu waktu. Singkatnya waktu belajar bisa menyebabkan dalil yang dipegang benar, tapi kesimpulan yang dibuat tidak nyambung (dengan dalil itu).
Pilih sahabat dalam menuntut ilmu dengan kriteria:
punya semangat tinggi dalam menuntut ilmu → semangat bisa menular.
wara'
punya karakteristik jiwa yang lurus → konsisten, istiqomah.
Hindari memilih sahabat dalam menuntut ilmu yang pemalas, pengangguran, banyak bicara, suka membuat kerusakan, suka membuat fitnah (mengajak pada hal yang menggoncang iman). * Kecuali dalam konteks dakwah.
"Seseorang itu sebagaimana sahabatnya." "Teman yang baik mengajak pada syurga."
Belajar ilmu agama sebaiknya bersanad → untuk menjaga keaslian ilmu dan mencegah reduksi ilmu.
Belajar dengan membaca buku sendiri?
Boleh, tapi sebaiknya ada pendamping/guru. Terutama untuk buku-buku yang memerlukan pemahaman mendalam.
Perlu diingat bahwa menukil ilmu tanpa pemahaman itu berbahaya. > "Allah merahmati orang yang tahu diri."
========= Catatan tambahan
Empat ulama besar itu termasuk dalam generasi salaf (generasi terbaik umat).
Tanda hari kiamat: ilmu diangkat dengan wafatnya para ulama.
Kalau sholat ternyata salah kiblat (karena tidak tahu), maka sholatnya tidak wajib diulang. Jika shalatnya diulang, dapat dua pahala (tambah pahala sunnah).
Meminta pendapat dalam memilih sesuatu:
Istikharah → meminta petunjuk dari Allah SWT.
Istisyarah → meminta pendapat dari manusia (sebaiknya dari orang yang berilmu, takut kepada Allah, dan dapat dipercaya).
2 notes
·
View notes
Text
Kitab Ta'limul Muta'alim: Bab Niat
Murabbians 4 - Dauroh #1
Pemateri: Ustadz Ardiansyah Ashri Husein, Lc., MA
Minggu, 09 Jan 2022 (via YouTube)
Tempat : Mesjid Al-Murabbi, Bandung
========= PENDAHULUAN
Dari para ulama terdahulu:
Porsi belajar adab lebih besar dari belajar ilmu → membuat tetap santun meski berbeda pendapat.
Prioritas belajar: bagaimana agar semakin kita berilmu, semakin kita berakhlak.
HR Imam Ahmad, Nabi bersabda: “Aku tidak diutus melainkan untuk menyempurnakan budi pekerti yang mulia”.
Belajar adab = belajar Al-Qur’an; sama kesungguhan & porsinya.
Setiap kita menuntut ilmu harus diniatkan agar ilmu itu membuat kita semakin kenal Allah SWT dan semakin tahu bahwa tugas kita adalah menghambakan diri kepada-Nya. Jika kita memiliki sifat sombong dalam hati dalam menuntut ilmu, maka ilmu yang kita peroleh tidak akan bermanfaat.
Rekomendasi kitab untuk mempelajari adab:
Adabul ‘alim muta-‘alim (Imam Abu Hanifah)
Adabul mu-‘allimin
‘Alim muta-’alim
Al-Qanun (Ibnu Sina)
Risalah Al-Walidiyah (Imam Al-Ghazali)
Ta'limul Muta'alim (Imam Syaikh Az-Zarnuji)
Rekomendasi kitab untuk mempelajari adab dari ulama nusantara:
Adabul ‘alim wal muta-‘alim (Syaikh Nawawi Aljawi Albantani - Banten)
Adabul ‘alim wal muta-‘alim (Kiai Hasyim Asy'ari)
========= Kitab Ta'limul Muta'alim: Bab Niat
Menuntut ilmu adalah kewajiban.
Prioritas:
Pelajari ilmu (apapun itu) yang mengenalkan kita pada Allah SWT.
Karena ilmu itu sangat luas, sedangkan waktu kita terbatas.
Ilmu yang tidak bisa ditunda untuk dipelajari apapun profesi kita.
Ilmu tentang ibadah (minimal tahu tata caranya) → bersuci, sholat, puasa, dll.
Ilmu tentang mu-amalah (jual-beli).
Ilmu yang diperlukan oleh publik. Contoh: ilmu kedokteran.
Tidak mempelajari ilmu-ilmu yang diharamkan. Contoh: ilmu nujum.
Hadits: "Amal itu bergantung pada niat, dan setiap orang akan diberi ganjaran sesuai dengan niatnya."
Setiap kita belajar itu harus muhasabah diri agar kita tidak mudah merasa sombong. Rasa sombong ini akan merusak niat.
Tantangan terbesar saat menuntut ilmu adalah syahwat. Hal ini bisa membuat ilmu tidak berkah.
0 notes
Quote
Berkompetisi dengan **diri sendiri** agar jadi lebih baik dari diri kita kemarin.
Myself
0 notes
Text
12 SARAN BAGI USIA 55 TH KE ATAS DAN BAGI PENSIUNAN UNTUK MASA TUA YANG INDAH
Diambil dari starred messages (dengan sedikit editting pada typo) yang dikirim alumni senior di grup WA IA MA ITB. Terima kasih sharing-nya, Ibu Herlina. 😁 10 Mei 2022, 20:00
1. FOKUS: Menyenangkan diri sendiri, bukan saatnya mengejar & menumpuk harta/materi lagi.
2. BIJAK Menggunakan tabungan (kalau ada). Jalan-jalan/wisata bila masih ada kesempatan & kuat.
3. IBADAH Perbanyak ibadah dan amalan yang baik sebagai bekal di akhirat nanti. Hiduplah di sini dan sekarang, bukan besok/kemarin. Besok belum tentu ada kesempatan; kemarin sudah lewat.
4. CERIA Bermain dengan cucu (kalau ada), bukan menjadi BABY SITTER dan bukan pula menjadi SATPAM kalau anak-anak sedang bepergian.
5. IKHLAS Menerima semua kemunduran fisik, nyeri, sakit/lemah, sebagai konsekuensi logis dari proses penuaan.
6. NIKMATI Kondisi yang ada sekarang, tak perlu terus menerus banting tulang lagi. Nikmati makanan dengan asupan yang sehat.
7. SYUKURI Hidup dengan pasangan, anak/cucu dan teman-teman yang merasa dekat dengan Anda, bukan karena harta/kedudukan.
8. PEMAAF Jadilah diri sendiri, orang yang bijak dan pemaaf. Minta maaf dan memberi maaf kepada orang lain. Perlu ketenangan batin dengan menghilangkan dendam dan benci.
9. BERSAHABAT Dengan siapa saja; sebagai bagian dari hidup yang normal. Jangan takut mati, karena semua akan mati dan hanya kepada Allah SWT (kembali). Jangan mudah salah paham apalagi marah-marah tanpa sebab, karena hal itu bisa bikin mati mendadak.
11. OLAH RAGA. Lakukan olahraga ringan seperti jalan santai bersama dan bersepeda bersama keluarga dan olahraga lainnya sesuai dengan kamampuan.
12. PIKIRAN. Buatlah suasana hati dengan penuh bahagia dan ceria. Ketenangan pikiran adalah obat terbaik untuk pencegahan penyakit. "Hati yang gembira adalah obat kesehatan."
========== PERENUNGAN :
"Tua bukan tanpa arti tetapi harus makin berarti bagi diri sendiri, keluarga, teman/sahabat dan sesama, dalam setiap sudut faham dan tatanan kehidupan."
Berpikirlah selalu positif dan tetaplah bersemangat.
Salam Sehat , Saudaraku , Sahabatku, keluargaku Semuanya.
Semoga bermanfaat🙏💪
0 notes
Text
Self-notes diambil dari starred messages grup WA IA MA ITB. Teks dalam tulisan Arab tidak dicek ulang. Ambil poin-poin penting dari terjemahan/teks non-bahasa Arab.
13 November 2021, 20:55
==========
*AKU GA KENAL LAGI TIDUR HABIS SUBUH*
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى اله وأصحابه أجمعين... أما بعد...
🎙️Saudaraku, Allah menyuruh kita untuk menjaga dua waktu utama untuk berdzikir, yaitu di waktu pagi dan petang.
Allah berfirman:
فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
Artinya: “Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu, dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.” [QS.Ghafir:55].
Allah berfirman:
فَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ Artinya: “Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya).” [QS.Qaaf:39]
Allah berfirman:
وَلَا تَطْرُدِ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِ��دُونَ وَجْهَهُ ۖ
Artinya: “Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka mencari wajah-Nya.” [QS.Al-An’am:52]
Allah berfirman:
فَسُبْحَانَ اللَّهِ حِينَ تُمْسُونَ وَحِينَ تُصْبِحُونَ ، وَلَهُ الْحَمْدُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَعَشِيًّا وَحِينَ تُظْهِرُونَ
Artinya: “Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh, dan bagi-Nya-lah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu kamu berada di waktu Zuhur.” [QS.Ar-Rum:17-18].
==========
🎙️Saudaraku, ayat-ayat di atas menunjukan bahwa Allah memerintahkan kita untuk menjaga dzikir di dua waktu itu, yaitu waktu pagi dan waktu petang. Dzikir pagi dan petang adalah amalan mulia bagi hamba pencari pahala yang agung dari Allah. Waktu pagi itu adalah awal pagi, yaitu setelah sholat subuh hingga waktu terbitnya matahari, waktu petang adalah setelah sholat ashar sampai matahari terbenam.
🌷Khususnya di waktu awal pagi, merupakan waktu yang utama untuk berdzikir. Nabi shalallahu alaihi wasallam mendoakan keberkahan umatnya di waktu itu, Nabi bersabda:
((اللهمَّ بارك لأمتي في بكورها))
Artinya: “Ya Allah berkahi umatku di waktu awal paginya”. [HR.Tirmidzi].
🌻Do’a ini adalah do’a yang penuh berkah dari Nabi shalallahu alaihi wasallam, memohon agar Allah memberkahi umatnya di waktu pagi. Karena itu, para salaf sangat serius memperhatikan waktu ini. Mereka pun mengatakan waktu ini adalah:
" وقت قسم الأرزاق ، وحلول البركات ، ونزول الخيرات "
“Waktu pembagian rejeki, datangnya keberkahan, dan turunnya kebaikan-kebaikan.”
🎙️Karena berharganya waktu ini bagi mereka, hingga mereka tidak akan melewatkannya dan tidak akan menyiakannya, walau mereka sedang sangat kelelahan.
🔖Imam ibnu Qayyim menyebutkan:
إنهم إذا سفروا باليل ، وبلغ بهم العناء مبلغا ، وكانوا يمشون في اليل كله ، إذا صلوا الفجر لا يناون حتى تطلع الشمس
“Para salaf dahulu jika bepergian di malam hari hingga merasakan sangat lelah, karena mereka berjalan sepanjang malam (tanpa istirahat). Ketika waktu subuh, mereka sholat. Setelah itu mereka tidak tidur (walaupun sangat lelah) hingga terbit matahari”. [madarijus salikin karya Ibnu Qayyum].
Mereka tidak tidur padahal sangat letih karena mengetahui betapa berharganya waktu awal pagi tersebut.
=========
❗Saudaraku, para ulama salaf terdahulu sangat membeci tidur setelah sholat subuh. Bahkan diriwayatkan Ibnu Qayyum dalam kitab zadul ma’ad bahwa suatu hari Ibnu Abbas radiyallahu anhu melihat anaknya tidur setelah subuh, maka ia marah dan membangunkannya sembari berkata:
قم، أتنام في الساعة التي تُقسَّم فيها الأرزاق؟!
“Hei bangun, apakah kau akan tidur di saat Allah sedang membagi-bagikan rejeki (waktu awal pagi)?”
=========
❗❗Saudaraku, apakah pantas bagi kita ketika mendengar do’a yang penuh berkah dari Nabi shalallahu alaihi wasallam “Ya Allah berkahi umatku di awal paginya”, lalu kita menarik bantal dan selimut tuk tidur lagi?
Sungguh rugi dan merugilah orang yang menyia-nyiakan waktu yang penuh berkah ini.
=========
🌹Saudaraku, yuk semangat berdzikir dan berdo’a setelah sholat subuh hingga matahari terbit, mulai esok pagi katakan pada diri kita “AKU SUDAH TIDAK MENGENAL LAGI TIDUR HABIS SUBUH” sebagaimana syaikh Bin Baz rahimahullah pernah mengatakan:
" إنني لم أعرف النوم في حياتي بعد الفجر"
“ Sungguh aku sudah tidak mengenal lagi dalam hidupku tidur setelah subuh “.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى اله وأصحابه وسلم…
Kompl.Masjid Al-Bayaan, Cianjur.
0 notes
Text
Amalan Khusus Dzulhijjah
Al-Quran Sunnah Solution (AQSO)
Pemateri: Ustadz Adi Hidayat
30 Juni 2022
via YouTube Ust. Adi Hidayat
=========
Amalan (13 hari awal) Dzulhijjah → pahala berlipat & amalannya dicintai oleh Allah SWT jika diamalkan dgn benar. Amal sholeh:
Meningkatkan yang taat
Meningkatkan zikir, khususnya 3 lafaz zikir, (& Al-Baqarah:180)
Takbir (menunjukkan ketaatan dalam ibadah, memohon kekuatan, bersyukur)
Tahlil
Tahmid
Tingkatkan amalan fardhu melalui yg sunnah
Sholat sunnah (rawatib)
Infaq/shadaqah
Hatam membaca Al-Qur’an di malam ke-10 Dzulhijjah
Puasa (boleh dari hari pertama sampai 9 Dzulhijjah)
Qurban
Meninggalkan maksiat
0 notes
Text
GENERASI PENERUS NABI
Masa Pengenalan Sekolah Murabbians (MPSM) Pertemuan #3
Minggu, 19 Desember 2021.
@ Masjid Al-Murabbi (Jl. Dr. Ir. Sutami No. 122 Bandung)
===========
Potret sebagian besar pemuda
Kehilangan identitas
Visi (ideologi) → sekuler (kiri/kanan)
Butuh ilmu/aturan untuk kehidupan dunia & akhirat secara seimbang
Fikrah (narasi) → materialisme
Punya tujuan akhir kehidupan → akhirat
Misi → hedonisme
Amal → jadi follower
Buat peradaban, bukan cuma jadi follower
Kehilangan inspirasi
How to stay motivated?
Dengan cara yang baik
QS. An-Nahl: 125 → jalan milik Allah
QS. At-Taubah: 122 → perintah mempelajari ilmu agama & memberi peringatan
Ingat posisi
Penerus dakwah Nabi & sahabat → QS. Al-Mujadillah: 11
Dakwah pemuda → QS. Al-Maidah: 2
Menjalankannya
Luruskan fikrah
Highly motivated → QS. An-Nahl: 79
Yakin, karena kita ummat terbaik → QS. Ali-Imran: 110
Optimis kepada pertolongan Allah → QS. 7: 128, 22: 40
Jalan dakwah tidak mudah
Setiap orang ada masa lalunya sendiri
Bersihkan hati, karena iman bisa naik/turun
Hati-hati dengan sumber referensi ilmu → cek kredibilitasnya
1 note
·
View note