nitpus-blog
nitpus-blog
our struggle
3 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
nitpus-blog · 6 years ago
Text
Tanda
Hari kesekian dan masih menunggu. Kami selalu pergi tidur dan berharap besok keajaiban itu datang menghampiri. Lalu esok nya kami terbangun menyadari tidak ada yang terjadi. Tidak ada mual tidak pula nyeri pada payudara atau sekedar pusing saat beranjak dari tempat tidur. Semua nya terlalu baik-baik saja. Dan kami pun tertegun,kadang tidak sejenak,cukup lama untuk kami menghabiskan waktu di saat orang lain sibuk memulai aktifitas. Hari ini seperti juga hari-hari kemarin keajaiban itu belum juga datang menyapa kami. Seringkali ada tanda yang mengecoh kami tapi tanda-tanda itu pada akhirnya hanya membuat kami kecewa. Tamu bulanan yang tidak kami harapkan selalu tiba tepat pada waktu nya. Bagaimana pun,tetap harus ada yang kami syukuri bukan?? Entah itu haid yang selalu hadir tidak pernah absen atau fisik saya sebagai istri yang saat bangun tidur di pagi hari selalu dalam keadaan baik-baik saja. Bukan berarti Yang Maha Adil tidak adil dalam menempatkan sesuatu. Pasti bukan begitu. Ini hanya cara-Nya mencintai kami,dengan memberi kami ujian. Jika Allah mencintai seorang hamba Dia pasti akan mengujinya. Begitulah.. Setiap pagi.. Memahami lagi apa yang telah kami pahami kemarin.
3 notes · View notes
nitpus-blog · 6 years ago
Text
Halo
Tumblr media
0 notes
nitpus-blog · 6 years ago
Text
Perjuangan Kami..
Its been almost 3 years and we still counting,when we get turn. Ini bukan Waktu yang sebentar untuk kami menunggu. Setidak nya bagi setiap yang berharap satu hari rasa nya seperti satu bulan lamanya. Dan kami masih setia menunggu giliran dari sang Maha Kuasa agar berkenan memberikan ridha Nya,agar lekas menurunkan kehendak Nya. Kadang kami lelah baik berharap maupun meminta,tidak satu ato dua kali kami kehilangan keyakinan terutama pada diri kami sendiri tapi bayangan itu,angan-angan itu,impian untuk memeluk seorang putra atau putri,bayi kami sendiri membuat hati kami bersinar keinginanpun menguat kembali dan entah bagaimana kami mencoba lagi,dan lagi dan lagi.. Lalu berhenti lagi dan lagi dan lagi.. Dan mencoba lagi dan lagi dan lagi.. Keinginan ini tertanam dan meski tak kami pupuk dan sirami tapi dia terus tumbuh di dalam hati kami. Dan akan selalu ada sepanjang hidup kami. Pada akhir nya kami menemukan diri kami hanya berjuang untuk bersyukur bukan lagi mengupayakan agar pembuahan terjadi. Segala lelah dan sedih ini kami hapus dengan rasa syukur. Ya,kepada sang Pencipta. Kepada satu-satunya yang dapat membuat kemungkinan ini terjadi. Kepada satu-satunya yang mampu menganugerahkan keajaiban kecil dalam hidup kami. Kepada-Mu ya Rabbi. Hanya kepada-Mu
3 notes · View notes