Tumgik
noneisspokenfor · 1 year
Text
hellos are short, so i wrote u letter.
disclaimer: anais punya saya, maverick punya pmnya (bukan saya), dan universe-nya pinjam forum thelostheroes (pjto-based) punya adminnya (bukan saya).
ps. aq gak bisa bikin ff, jadi bikin ini aj yg penting muka tembok menulis. '-' (sungkem dulu) kalau gak suka gpp, aq bisa bikin lagi tp buat jon (NGANCEM).
・ 。゚☆: .☽ . :
Seperti rintik di musim gugur, datangnya sial pun tidak hanya sekali.
Tiga hari lalu, ia diperingatkan oleh pengajarnya di kelas untuk bergegas menyelesaikan tugas bacanya dan menulis esai sebab Anais termasuk dalam segelintir murid yang lamban. Animal Farm isinya revolusi yang dipimpin babi-babi peternakan untuk menggulingkan manusia. Seru, tapi lebih seru jika didongengi.
Namun suatu hari, seperti hari-hari lainnya, hujan turun. Deras. Anais lupa bawa payung. Ceroboh satu ini niat menunggu reda, tapi sudah lewat lima belas menit masih saja deras. Antara tidak sabaran dan nekat—alhasil, diterobosnya lah, dibiarkan dirinya kuyup dari kepala hingga kaki. Jarak halte ke rumah tidak jauh. Mulanya, ia melangkah besar-besar, tapi lama-lama kakinya diseret, melompat, berhenti, diayun ke kanan-kiri, jalan lagi ke depan dengan hentakan. Menari.
Sebelum sadar, bukunya pun ikut kuyup. Anais berhenti tertawa. Sampai rumah, bukunya dikeringkan, diangin-anginkan. Ada tulisan yang semakin pudar, otak Demigod-nya semakin frustrasi.
Esok harinya, pengajarnya memberi hukuman; 1 esai lagi untuk bacaan lain, katanya. Ugh, sial. Kuadrat.
・ 。゚☆: .☽ . :
Satu minggu sebelumnya, ia bertemu dengan seorang wanita dewasa-hampir-menjadi-nenek. Mungkin usianya 50-an. Menundukkan kepala, terisak, tisu dalam genggaman ditempel-tempelkan ke mata, pipi, lalu mengeluarkan ingus. Tangisnya tidak bersuara, tapi Anais menyadarinya sore itu. Merasa simpati, ia turut menyodorkan tisu, sambil bertanya, "hei, kamu oke?" Dijawab dengan kereta kalimat alias panjang, wanita tersebut berkisah bahwa suaminya yang bangkotan itu selingkuh. Anjingnya juga baru mati seminggu lalu.
Anais menepuk-nepuk punggung si wanita dewasa, berharap meringankan sedih. Harusnya bisa pulang dalam lima belas menit, ia malah telat satu jam.
Saat akan berpisah, wanita bernama Margaret tersebut memberinya pita rambut dan sejumlah permen warna-warni, sambil tersenyum, sudah tidak menangis. Anais pun pulang dengan gembira, dengan rambut berpita, serta permen di saku.
Sudah satu minggu pula, permennya belum dicecap.
・ 。゚☆: .☽ . :
Eleanor sedang libur, meski mata pandanya kentara dan gurat lelah di wajah membekas. Ia mengajak anak gadisnya, Anais ke supermarket (lebih tepatnya, Anais yang ingin ikut).
Sesampainya di rumah, mereka mendapati kakeknya berkacamata, tengah membaca koran harian. "Hai, Grampy, ada berita menarik?" Di lembar belakang, tampak ilustrasi satu orang membanting orang lainnya dalam ring; otak disleksianya sontak mencoba mengeja lambat-lambat. Badannya maju menghampiri dan diucapkannya dengan vokal. "WWE World Have-eight?—oh, Heavyweight Champion Batista vs. Mark Henry in a No Disquisit—my God—Disqua-li-fi-ca-tion Match—woah!" Pendengaran William Godfrey sudah menurun, sehingga kakeknya itu hanya akan menanggapi pekiknya yang agak keras.
"Ada apa?" Lembarnya dibalik, dicermati. Gagal cermat. "Hoo, smackdown?"
"Iya iya, tiba-tiba teringat, temanku ada yang senang gulat."
Eleanor yang masih membereskan kantung belanjaan ikut berceletuk, "Tumben. Temanmu yang mana? Yang ke sekolah naik skateboard? Yang celananya pernah robek di kelas? Yang pernah meminjamimu jaket? Atau, yang makan pizza dengan nanas?" Wanita tersebut mengingat-ingat.
"Yang terakhir," jawab Anais cepat, sembari cekatan membantu ibunya meletakkan sayur ke dalam lemari pendingin. "Dia temanku di perkemahan, yang rumahnya aku tumpangi. Oh, bukankah aku pernah cerita?" Kepalanya terangkat, cengirannya melebar.
・ 。゚☆: .☽ . :
Untuk Maverick yang berisik (tidakkah berima) Howdy, pal. Apa kabar dunia? Kabarku nggak perlu ditanya, aku baik-baik saja walau kepalaku sakit sekali pasca menyelesaikan tugas baca di sekolah. Tugasku berlipatganda alias dihukum karena sebelumnya telat mengumpulkan. Bisa-bisanya Zeus mengirim hujan saat aku nggak bawa payung! YA, tugasku kuyup. Tapi, nggak apa-apa, sudah berlalu. Anyway, aku ingin mengadopsi kucing jalanan yang suka lewat depan rumah, tapi ibuku nggak suka. Katanya, nanti banyak bulu rontok, lelah membersihkannya. Aku sudah menawarkan diri membersihkan, sih, tapi ibuku masih bersikeras karena katanya aku sendiri pelupa. Memangnya, iya? Entah. Tapi, aku pun bingung, anjing dan kucing sama-sama menggemaskan. Masa aku pelihara dua-duanya? Hm, nantilah, aku bujuk ibuku dulu. Omong-omong soal anjing, waktu itu, aku bertemu wanita namanya Daisy (aslinya Margaret, tapi dia blasteran Perancis dan menurutnya, nama Daisy membuatnya merasa lebih muda dan cocok berteman denganku, lol). Dia menangis karena ditinggal anjingnya. Aku katakan kepadanya kalau anjingnya akan sedih kalau dia terus menerus menangis. Nah, nah, kemudian dia memberikanku permen bungkus warna-warni (gak ada mereknya), aku ragu mau makan. Ok, aku kirimkan untukmu tiga (kalau sepuluh kebanyakan), barangkali penasaran. Kemudian, kapan ya... aku mengenalkan pizza nanas kepada ibuku. Katanya, enak, tapi aku yang menghabiskan sih, dia cuma ambil sepotong. Aku juga menceritakan soal aku punya teman anak Aphrodite, lalu ibuku bertanya; apa anak Aphrodite bisa mendeteksi orang yang sedang jatuh cinta? Atau mengetahui yang mana soulmate-mu? Aku bilang nggak tahu, nanti aku tanya Maverick. Namanya Maverick. Kata ibuku, aku perlu mengajakmu ke rumah kapan-kapan. Mana bisa? Rumahmu saja di ujung dunia. (rumahku sih yang di ujung) Jadi, tiga paragraf di atas adalah pembuka. Maksud dari suratku adalah… aku ingin bilang kalau aku sepertinya nggak akan datang ke perkemahan di musim dingin ini. Kamu pasti datang kan? Rumahmu kan dekat di sana. Jaga diri, ya! Kalau sakit, minta tolong Beau saja. TAPI JANGAN LAH KALAU BISA. Jangan lupa pakai pakaian hangat, istirahat yang cukup, dll sudahlah, sudah besar, pasti tahu. Apa ya… salam untuk Paman Pasquale, Jonah, urmm siapa pun di rumahmu, lalu kakak-kakakku di perkemahan (terutama Beau, takutnya dia mencari), Otty, juga Exy. Kalau ada direktur perkemahan kita, Dewa Ares, tolong sampaikan salamku juga. Temanmu yang keren, Anais.
・ 。゚☆: .☽ . :
Kertasnya ia lipat, berpikir sejenak, dibuka lagi, dicoret-coret lagi. Digambar-gambar. Semua objek dan entitas dalam kisahnya dibuat doodle seperti biasa, seperti suratnya yang lalu-lalu. Terakhir, ada Anais, rambutnya panjang, tersenyum, matahari di atas kepala. Ada surat, lalu pesawat. Ada temannya, Maverick, ikal, nyengir, bajunya diberi gambar hati. Nah, sudah, ia mengangguk-angguk puas.
"Moms, pernah punya teman pena?"
Lucunya, itu kali pertama Anais punya sobat pena.
xx
0 notes
noneisspokenfor · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
electric touch | taylor swift ft fob
587 notes · View notes
noneisspokenfor · 1 year
Text
“She’s radiant, she’s how you define yellow, she holds the beam in her pocket, she’s positively ray of sunshine—she’s full of laughter and smile and thousands reasons to live. And there’s him/her, the sunshine protector. Never once in his/her life had he/she let the cloud overtake her power.”
0 notes
noneisspokenfor · 1 year
Text
I.
I let it blank.
0 notes