Tumgik
nostrildoni-blog · 11 years
Text
Reb'l Fleur by Rihanna
Ini penting. Harus dibahas! Karena benda ini dibuka dengan berry dan ketumpahan santan. Kental sekaligus manis. Juga, laku keras.
Jelas karena nama pemiliknya. Seperti biasa, industri parfum jadi bagian pengembangan bisnis artis. Termasuk Rihanna. Diva Barbados ini minta parfum yang mencerminkan dirinya. Kampungnya. Caroline Sabas, asal Givaudan New York yang memang sudah pengalaman dengan JLo, Britney Spears dan Christian Audigier, menerjemahkannya sebagai "tropis." Sekarang tinggal mikir, apa yang paling klise di negeri tropis selain nyamuk? Ah, kelapa!
Alhasil, apapun komposisi piramida Reb'l Fleur, wanginya pasti kelapa. Bukan berarti biasa saja, lho. Kelapanya Reb'l Fleur persis air santan kolak pisang. Wangi sekaligus manis. Amber yang katanya ada di basenotes tidak lebih dari penambah suasana saja. Hangat.
Untuk yang bertanya-tanya, apa arti Reb'l Fleur, mungkin ini bahasa Barbados. Karena ya, bukan Inggris atau Perancis, sih. 3/10.
Reb'l Fleur in adj: Level 1: sweet berry. Level 2: market. Level 3: kolak.
0 notes
nostrildoni-blog · 11 years
Text
Kayu Ayu x Nostril Doni: Orientall Senses
Acara ini diadakan merayakan bersatunya Kayu Ayu dalam jajaran anak usaha Vinoti Living. Temanya Oriental. Idenya memberi pengalaman lima indera sekaligus. Ada furniture khas Timur, utamanya dari Tiongkok untuk dilihat, diraba. Dan dibeli, pastinya. Ada musik Tiongkok tahun 20an yang dimainkan langsung oleh grup band Ming Te. Dari departemen icip-icip, tersaji bubur merah-putih, sushi, dan masakan oriental lain dari KOI. Indera terakhir, penciuman, diserahkan pada Nostril Doni. Atmosfer ruangan pesta sengaja disesaki peony, white lily, dan anggrek. Aroma ini berasal dari 5 burner yang tersebar. Tamu akan langsung merasakan wewangian lembut ini sejak gerbang depan. Lembut, karena tamu harus makan dan menikmati keempat indera lainnya. Sementara aku mau menyajikan 3 komponen utama dalam industri wewangian yang jauh dari kata lembut. Mereka adalah: Xukloti atau Patchouli atau Nilam, Ylang Ylang atau Kenanga, dan Kyara atau Gaharu. Nilam dengan karakter tanah yang keras. Tingkat kemanisan basa yang misterius. Didatangkan langsung dari tempatnya yang terbaik, Aceh. Sulingan Kenanga yang cerah dan menghentak dari Lombok. Dan minyak gahary mulia asal Papua. Tamu bisa mengalami sendiri ketiga bahan ini di kertas. Lalu membandingkannya dengan produk jadi dalam botol: Le Baiser Du Dragon dari Cartier, Laetitia dari Rancé dan M7 dari YSL. Alhasil, mereka justru bertanya, apakah ini dijual?... Nasib.
0 notes
nostrildoni-blog · 11 years
Quote
The question that women casually shopping for perfume ask more than any other is this: "What scent drives men wild?" After years of intense research, we know the definitive answer. It is BACON. Now, on to the far more interesting subject of perfume.
Tania Sanchez, Perfumes: The Guide
0 notes
nostrildoni-blog · 11 years
Text
Ambre Sultan by Serge Lutens
Amber, komposisi dasar aphrodisiac. Salah-salah bisa terlalu manis atau vanillic. Serge Lutens membuatnya tetap berwibawa.
Bayangkan; oriental, herbal dan karamel jadi satu. Ini komposisi risiko tinggi. Amber adalah accord yang berbasis, terutama getah damar, berbagai resin, tonka dan atau opoponax. Hasilnya karamel dan begitu menyenangkan di kulit. Ini yang sering diartikan dengan "menggoda." Ah, ya, pastinya subjektif.
Getah damar seringnya terlalu manis dan bedak tanpa bantuan Aldehid. Lalu, ramai-ramai digolongkan sebagai feminin. Termasuk Ambre Sultan. Atas nama subjektifitas, aku bantah klaim ini.
Ia dibuka dengan bay leaf dan myrrh, campur benzoin. Untuk sepuluh menit pertama, wanginya persis seperti lobby UGD RS. Fatmawati. Hangat sekaligus bau obat. Kemudian mereda saat amber perlahan-lahan masuk dengan pukulan pahit styrax. Hingga tahap middle notes, tidak sedikitpun kesempatan sifat manis Amber mendominasi. Ia selalu berdampingan dengan, entah itu asap atau tanah. Menakjubkan!
Pujian untuk Christopher Sheldrake yang memutuskan menutup accord Amber dengan unsur karamel tanah dari permainan nilam, cendana, dan, tentu saja, vanilla. Semua dalam kapasitas terukur yang seimbang. Perubahan antar tingkat Ambre Sultan diatas rata-rata parfum yang beredar di pasaran. Ia mengalir tanpa patahan yang menganggu pembangunan aroma antar nota. Tanpa sadar, 8 jam kemudian, ia menjadi feromon seks yang menggoda di kulit. 9/10.
Ambre Sultan in adj Level 1: hospital-ity. Level 2: seduction. Level 3: royal pleasure.
0 notes
nostrildoni-blog · 11 years
Text
Cuir de Lancome by Lancome
Bukan yang termewah di kelasnya. Tapi, ia punya kharisma dan harga diri setinggi Chanel Cuir de Russie, bahkan Lanvin Scandale. Cuir de Lancome adalah versi modern dari politik industri parfum tahun 30-an.
Armand Petitjean pulang dari misinya membujuk negara-negara Amerika Selatan untuk mendukung poros Perancis-Rusia-Inggris melawan poros sentral, Jerman-Austria-Hungaria-dan Kekaisaran Ottoman pada Perang Dunia pertama. Keluar dari keagenan Perancis, ia menggeluti dunia parfum lewat bimbingan Francois Coty. Jaman itu, Coty adalah Paus bidang seni olfaktori. Tidak setuju dengan kebijakan Coty atas produk massalnya, Petitjean keluar. Mencuri kepala studio Coty, Georges Delhomme, dan seorang ahli kimia, Pierre Velon, dan membuat merek mewahnya sendiri: Lancome.
Lancome diluncurkan dengan gegap-gempita pada tahun 1935, dengan lima wewangian, masing-masing dimaksudkan untuk menyenangkan berbagai jenis perempuan di benua yang berbeda: Tropiques, Tendres Nuits, Kypre, Bocages dan Conquête. Sayangnya mereka tidak sukses secara komersial, dan Petitjean segera fokus ke perawatan kulit dan make up.
Tahun 1936, Lancome meluncurkan Révolte. Tapi di tahun ini, kondisi politik Perancis jauh dari damai. Perang saudara berkobar di perbatasan Perancis-Spanyol. Sayap kiri koalisi Front Populaire menang. Mereka mendedikasikannya untuk kelas buruh dengan kebijakan kerja 40 jam per minggu dan liburan berbayar. Kejadian ini diperingati oleh Patou lewat parfumnya Vacances. Front Populaire juga membuka budaya dan olahraga bagi kelas buruh. Mengangkat menteri perempuan yang bahkan belum punya hak pilih dalam pemilu.
Calice Asancheyev-Becker bersama Pauline Zanoni berhasil mengolah ulang Cuir tua menjadi satu produk kontemporer yang sama sekali tidak politis.
Keadaan diatas, bikin nama Révolte jadi terlalu politis untuk visi Armand Petitjean yang mewah. Pada tahun 1939, Petitjean mengubahnya menjadi Cuir, sehingga tidak merusak ekspor Lancome ke luar. Bukan berarti Petitjean tidak memanfaatkan politik dan relasinya sebagai agen Perancis dalam strategi bisnis. Cuir mengalir lancar ke negara-negara Amerika Latin sebagai produk seni berbau persekutuan.
Selang 68 tahun, rumah Lancome ingin mengenang Cuir kembali. Lancome menugasi Calice Asancheyev-Becker, seorang nose Givaudan, New York, untuk mereinterpretasi ulang Cuir. Bersama reissue lainnya, Magie, Climat, Sikkim, Sagamore, et une Mille Roses dan Tropiques; Cuir de Lancome lahir kembali di tahun 2007. Calice Asancheyev-Becker bersama Pauline Zanoni berhasil mengolah ulang Cuir tua menjadi satu produk kontemporer yang sama sekali tidak politis. Tangan dingin Becker sebelumnya dikenal lewat Vent Vert Balmain, J'adore Dior dan Beyond Paradise Estee Lauder. Sekarang, Becker adalah otak di balik kesuksesan By Killian dan Payard.
Di pasaran non niche, sedikit sekali parfum bertema kulit berkeliaran. Hermes Kelly Caleche, Armani Cuir Amethyste dan Guerlain Cuir Beluga bisa jadi setengahnya dari yang sedikit tadi. Khusus untuk Hermes Kelly Caleche, penjualannya sangat baik ketimbang parfum kulit modern lainnya. Ini membuat Lancome optimis dengan Cuir ala Becker. Seperti biasa, ia dibuka dengan hesperides khas Lancome yang sedikit manis. dibumbui orris dan melati. Komposisi unik yang menidurkan aroma sedap malam dan asap dari pohon birch. Aroma penyamakan kulit didapat dari perpaduan birch dan getah styrax. Cuir de Lancome menghindari pemakaian aldehid demi menjauhi kesan Chanel. Yang membuatnya jadi begitu mewah adalah kemampuannya berubah gourmand seketika waktu benzoin dan vanilla muncul di basenotes. Ia bertahan creamy seperti itu untuk waktu yang lama. Akhirnya di drydown, sedikit kemenyan dan nilam membuat siapa saja yang mencium aromanya memberi hormat. 9/10.
Cuir de Lancome in adj Level 1: regal. Level 2: buttery lamb leather. Level 3: mom.
1 note · View note
nostrildoni-blog · 11 years
Quote
"PERFUME MAKERS speak to the consumer with two voices: Ingredient Voice and Imagery Voice"
Avery Gilbert
0 notes
nostrildoni-blog · 11 years
Photo
Tumblr media
And I wonder how it's going to smell on a straight lesbian
0 notes
nostrildoni-blog · 12 years
Text
Pour Homme by Van Cleef & Arpels
Castoreum bomb. Kalau memang juicenya dari tahun 1978. Belakangan, setelah kemasan dan kotak kartonnya berubah, dia bukan lagi bom, tapi... petasan.
Tahun 70an waktu green chypre dan fugere merajai genre parfum pria, Pour Homme lahir dari rumah Van Cleef & Arpels lewat tangan dingin Louis Monnet. Besar, megah, segar dengan ekstra Castoreum di akhir drydown.  Castoreum adalah satu dari empat komponen aromatik di Industri parfum yang berasal dari hewan. Berang-berang Canada. Komponen ini telah dilarang oleh federasi perdagangan Eropa. Dan sudah ditemukan aneka substitusiya yang lebih kuat, stabil, bahkan lebih hewani dari aslinya. Tapi, bagaimanapun, senyawa kimia buatan tidak sebanding dengan aroma alami khas Castoreum. Ini yang bikin Pour Homme sakarang jauh lebih jinak ketimbang keluaran tahun 78. Juiper dan cedarwood mendominasi permukaan. Ia akan berubah sedikit berbedak atau sabun karena kandungan aldehid di tengah proses perkembangan. Akhirnya, castoreum, amber dan kemenyan memainkan peran penting sampai 6 jam ke depan. Mewah. Berbeda. Dewasa. 8/10.
Pour Homme in adj Level 1: luxe. Level 2: edgy. Level 3: mature.
0 notes
nostrildoni-blog · 12 years
Text
Cabochard by Gres
Sangat disesalkan, salah satu wewangian dengan komposisi terbaik abad 20 harus mati. Cabochard adalah pelaku sejarah sekaligus korban bersama tuannya, Madame Gres.
Alix Gres, perempuan kelahiran 1903, Paris. Ia tertarik dunia seni dan fashion sejak kecil. Awalnya membuka rumah pembuatan topi di Paris, yang kemudian merebak jadi trend. Saat ia menggeluti bisnis pakaian, tidak kurang dari Greta Grabo, Marlene Dietrich, dan sejumlah aristokrat Eropa memesan karyanya. Pernikahannya dengan pelukis Rusia bukan periode menarik dalam hidup Madame Gres. Namun, kegigihannya sebagai wanita mandiri yang melawan Nazi dengan menciptakan pakaian patriotik berwarna merah, putih, biru mengharuskannya lari dari kematian. Mengulang kejayaan bisnisnya dari awal. Lalu, meluncurkan parfum. India, memberinya inspirasi. Tahun 1958, Cabochard lahir di tengah dominasi Bandit oleh Robert Piguet, Tabac Blond dari Caron dan, tentu saja, Chanel No.5. Komposisi Cabochard sama pentingnya dengan Bandit. Keindahan water hyacitnh memikat Madame Gres. Hijau, ringan, segar dan memberi kesejukan di pesisir India. Deskripsi itu lalu disampaikan pada Guy Robert. Guy Robert mengolah Chouda. Parfum yang hanya dibuat 5 liter saja karena terlalu "bunga" untuk tahun 50an. Tahunnya para pecinta Chypre klasik. Karena tekanan pasarlah, Madame Gres kemudian mengeluarkan Cabochard lewat tangan Bernard Chant dari IFF disamping Chouda. Sesuai dugaan, Cabochard meledak. Chouda tidak pernah muncul di pasar. Banyak yang berasumsi kalau Cabochard ini parfum maskulin yang salah tag untuk perempuan. Aku pikir pendapat itu salah. Silakan cium semua parfum keluaran 40-an dan 50-an. Wangi sekuat Bandit tidak pernah jadi maskulin. Perempuan masa itu dalam perjuangan. Kehidupan mereka jauh lebih keras.  Cabochard memakai unsur dominan yang sama dengan Bandit: Isobutil qunoline. Molekul aromatis hijau, keras, dan sedikit berbau bedak. Efek akhir molekul ini sama persis dengan Aldehid yang dipakai Chanel No.5. Bedanya, unsur hijau sangat dominan dalam Cabochard. Dengan kepandaian luar biasa, keindahan bunga sedap malam dan Isobutil quinoline dijembatani white flowers lalu ditutup oleh birch (aroma kulit) dan nilam.  Setidaknya ini komposisi awal, sebelum Madame Gres menjual rumah parfumnya di tahun 80an. Dari sini kepemilikan rumah Gres berpindah berkali-kali, sampai tahun 2001 dibeli seorang pengusaha Swiss, Silvio Denz. Dan Cabochard diluncurkan kembali pada tahun 2003 dengan komposisi baru. Aku sebut sebagai komposisi penyesuaian. Ia jauh lebih ringan dari juice aslinya. Dikemas dengan pita gelas (bukan kain). Soal kualitas, jangan terlalu berharap. 9/10. 
Cabochard in adj: level 1: fleur fresh. level 2: money money money. level 3: wild beast
.
1 note · View note
nostrildoni-blog · 12 years
Text
Grabazzi by Gendarme
Entah bagaimana orang mengasosiasikannya dengan wangi Coca Cola campur Jeruk Nipis. Siapa juga yang mau tercium seperti ketumpahan Coca Cola?
Mungkin karena unsur utama Grabazzi adalah Cola Berry. Atau memang lime terlalu mendominasi? Yang jelas, Grabazzi adalah project berhasil khas Gendarme mengekspolitasi bebauan detergen. Ya, tidak kurang dari Rinso atau Hair Spray Ani Yudhoyono wanginya mirip. Kesegaran yang menurut Gendarme diimpikan perfumer lain. Aku tidak akan menyangkal klaim ini. Karena, nyatanya apapun versi Fresh dan Sport dari perfum klasik, tidak pernah mendekati kelas Gendarme.
Grabazzi diciptakan sebagai Cologne. Artinya, kita tidak boleh membayangkan wangi yang tahan lama. Terlebih di suhu tropis. Ia cukup maskulin lewat lavender liar dan berry yang membuka aroma. Diikuti melati dan neroli dalam porsi malu-malu. Lalu sebuah aroma cukup getir menyeruak. Mudah-mudahan ini bukan birch, karena tidak diakhiri efek asap. Jeruk nipis baru muncul di middle notes setelah lavender betul-betul digerus cola berry. Di tahap inilah ia menyerupai soda Coca Cola. Ah, kenapa tidak terpikir sebelumnya: Grabazzi wangi soda! Hebatnya lagi, ia lebih tahan lama ketimbang keluarga Gendarme lainnya. 8/10.
Grabazzi in adj: Level 1: lime juice. Level 2: coke please! Level 3: programmable soda.
5 notes · View notes
nostrildoni-blog · 13 years
Text
Badgley Mischka by Badgley Mischka
Kalau diharuskan memberi rating pada seluruh parfum fruity yang beredar saat ini, Badgley Mischka aku letakkan di kasta tertinggi. Buah dengan cubitan amber dan caramel. Tempting, eh?
Badgley Mischka dibuka langsung dengan bunga dan buah. Cassis macam ini adalah khas keluaran Firmenich. Ia menjembatani bunga dan buah dalam kemanisan yang seimbang. Tidak ada kalimat puitis yang terlampau dalam untuk Badgley Mischka. Ia diciptakan dengan rumusan sederhana rumah aroma chemicals. Richard Herpin dari Firmenich berhasil menempatkan karyanya ini setara dengan Angel-Thierry Mugler.
Bukan couture, karena anda bisa memakainya kapan saja. Sekaligus cukup berwibawa untuk acara resmi malam hari
Bedanya, Angel lebih kasar, menusuk dan komersial. Percayalah, tetangga sebelahku pakai Angel dengan porsi liberal di terik Jakarta. Aku tidak bisa memaafkannya hanya dengan memberi kado ulang tahun anakku sebuah sepeda. Nice try sweetie, but no, never!
Badgley Mischka adalah soal kesederhanaan. Peach dengan sentuhan amber yang sempurna. Berry dan caramel yang menggiurkan. Juga, cendana dan nilam yang cantik sebagai drydown. Bukan couture, karena anda bisa memakainya kapan saja. Sekaligus cukup berwibawa untuk acara resmi malam hari. Kekurangannya cuma satu: susah sekali menuliskan merknya tanpa typo. 8.5/10.
Badgley Mischka in adj: Level 1: Cassis basis. Level 2: peach berry caramello. Level 3: soft amber.
0 notes
nostrildoni-blog · 13 years
Photo
Tumblr media
Centaur Cologne 1962. Is that Sadam Hussein?
0 notes
nostrildoni-blog · 13 years
Quote
No satisfactory classification of odours can be given
Encyclopedia Britannica, 1911
0 notes
nostrildoni-blog · 13 years
Text
Chapeu Bleu by Marina Picasso
Memasarkan parfum bunga-buah-rempah-moss dalam kemasan patung lukisan tangan adalah cara Marina menghargai sang Kakek, selain menjual berbagai karya replika Pablo Picasso seharga ribuan dolar, tentunya.
Setelah kematian pelukis Pablo Picasso tahun 1973, Marina Picasso memegang lisensi banyak karya lithograph kakeknya. Salah satunya: Buste de Femme au Chapeau Bleu; payudara wanita bertopi biru. Marina bekerjasama dengan Laurent Marcel Salinas, seorang Chromist, kawan dekat Pablo Picasso semasa hidupnya, mereproduksi karya ini sebanyak 500 buah sepanjang 1979 hingga 1982. Ia menjualnya di pasaran antara 3000 hingga 7000 dolar Amerika. Untuk memastikan keasliannya, setiap lembar replika ditandatangani dan diberi nomor dengan pensil oleh Marina Picasso. Terdapat emboss Picasso Estate Collection dan segel dari sang master Chromist. Juga dengan satu kalimat penguat : “Approved by the heirs of Pablo Picasso.”
Tidak tahu pasti apa niat Marina dibalik pembuatan parfum ini. Juga, kenapa ia menghilangkan unsur "payudara" dari judulnya
Lukisan ini kemudian diwujudkan dalam bentuk wewangian komersil pada tahun 1994. Diberi judul Chapeu Bleu. Diproduksi di Jerman lewat DC Design Cosmetic GmbH München dalam kemasan 30ml. Tidak tahu pasti apa niat Marina dibalik pembuatan parfum ini. Juga, kenapa ia menghilangkan unsur "payudara" dari judulnya.
Chapeu Bleu tidak diperjualbelikan terbatas. Ia bahkan bisa ditemui di banyak toko hingga hari ini. Harga Chapeu Bleu juga membuktikan demikian. Tapi, ia dipasarkan dengan setengah hati. Dalam materi pemasaran Chapeu Bleu, Marina memasang foto sang Kakek dengan kalimat mengenai transformasi dan kenikmatan menjadi seorang wanita. Aku tidak sedang bercanda.
Selera Marina yang unik (untuk tidak menyebutnya aneh) dilanjutkan dengan parfumnya itu sendiri. Secara fisik, tidak ada, atau aku tidak tahu, parfum macam ini sebelumnya. Botolnya terdiri dari dua segmen. Bagian bawah, gelas berwarna indigo pekat. Atasnya, akrilik berbentuk lukisan Picasso yang dilukis tangan. Sekali lagi, dilukis tangan!
Ia adalah fruity perfume sekaligus floral, spicy, dan chypre
Belum selesai. Susah mendeskripsikan komposisi Chapeu Bleu seperti konstruksi parfum biasanya. Yang hidungku tangkap, minimal ada empat jejak di sana: bunga, buah, rempah dan moss. Bunga, kemungkinan besar campuran aldehid dan artemisia dengan sedikit sekali penggunaan gardenia. Tidak ada unsur bunga-bungaan eksotis seperti melati, mimosa atau mawar di sana. Ia kemudian berubah menjadi buah dengan cepat. Hampir tanpa transisi. Sampai saat ini hanya peach yang dapat dijejaki. Padahal, aku yakin, banyak unsur buah manis di dalamnya. Hingga 5 jam kedepan ia tidak bertransformasi. Lalu, mendadak, unsur rempah itu keluar. Ada cengkeh dan pepper. Hangat, sedikit menusuk tapi masih seimbang. Memasuki drydown, sekitar 9 jam pemakaian, Chapeu Bleu menjadi chypre. Total oakmoss dan woody scent seperti tidak pernah ada buah sebelumnya. Bicara soal pemberontakan nota parfum seperti yang diusahakan Hermes lewat Marseille, Chanel dengan Allure-nya, atau Eccentric Molecule dengan seri Molecule-nya; Chapeu Bleu membuktikan kalau hal itu bisa dan ada tanpa propaganda. Ia adalah fruity perfume sekaligus floral, spicy, dan chypre. Bravo Chapeu Bleu! 9/10.
Chapeu Bleu in adj Level 1: freeze flower. Level 2: tutti fruity. Level 3: sweet spicy. Level 4: earthy moss.
0 notes
nostrildoni-blog · 13 years
Text
Legal Gourmand: A Nom Nom Nom Perfume Discussion
Terimakasih untuk Fashionese Daily yang membesarkan Nostril Doni sebelum situs ini lahir. Ketertarikanku pada wewangian dari kecil mebawaku ke sebuah forum. Waktu itu masih Fashionese Daily, sekarang Female Daily~yea, I know, right? Anggotanya, kebanyakan, perempuan. Atau beberapa laki-laki yang merasa nyaman dengan perempuan. Atau laki-laki-perempuan. Sebuah ruang diskusi dibuka di forum itu. Soal parfum. Ini dia, pikirku. Resensi-resensi awal di situs ini diambil dari forum tersebut. Lalu aku mengembangkannya di Facebook. Yang belakangan aku sadar, ini keputusan tolol. Akhirnya, atas saran beberapa pembaca, terbitlah Nostril Doni.
Selang beberapa bulan kami berdiskusi di forum, ide mengenai Sniff Gathering tercetus. Ya, acara berkumpulnya perfume enthusiasts pertama terjadi. Tempatnya di M Lounge. Lounge khusus pelanggan Metro, M, PacificPlace. Acara perdana kami didukung oleh Aura Cantik. Dukungan ini tidak pernah berhenti, sampai sekarang. Undangannya macam ini:
Date & Time: Saturday, 28 February 2009 @10.30 am Place: M Lounge, M Pacific Place. Theme: "Premiere” (Atendee brings the first perfume that he/she fell in love with , give the what and why) Dresscode: Naked (no lotion, no frags, short sleeve) Atendee: max 12 persons
Kami sengaja merancang gathering dengan peserta terbatas, agar diskusi lebih fokus dan santai. Pembatasan peserta ini juga karena keterbatasan indera pembau kita dalam mengenali rangsangan. Untuk orang awam, 4 macam wewangian saja sudah cukup menganggu. Bagi penggila parfum, 12 wewangian biasanya baru mencapai fatigue. Lalu, acara serupa kedua:
Date & Time: Saturday, June, 13. 2009 @ 01.00 pm Place: M Lounge, M Pacific Place. Theme: "Nose Education-Oud” (Atendee to bring perfumes with oud or that you suspect have oud in the notes. Oud/Aoud/Audh/Agarwood/Gaharu) Dresscode: Naked (no lotion, no frags, short sleeve) Atendee: max 15 persons Doorprize: Al Rehab-Saat Safa. The Kingdom of Saudi Arabia perfume. Subtle oud veiled in damask rose and grape.
Kami meningkatkan intensitas acara ini dengan menyertakan doorprize, dukungan beberapa pengusaha minyak esensial dan LSM Kemanusiaan yang bergerak di bidang penanggulangan masalah HIV/AIDS di Papua. Kami mulai melihat sisi etika industri wewangian disamping sisi estetika yang jadi bahan pembicaraan rutin. Ketiga:
Date & Time: Saturday, December, 12. 2009 @ 11.00 am Place: M Lounge, M Pacific Place. Theme: “The ’80s” (Start breaking into your mom’s perfume cabinet and bring a bottle of perfume from the era!) Dresscode: Naked (no lotion, no frags, short sleeve) Atendee: max 15 persons Doorprize: Red Door by Elizabeth Arden.
Jaraknya cukup jauh dengan acara sebelumnya. Dan, betul saja. Butuh jeda dua tahun hingga acara keempat, Legal Gourmand terwujud. Tampaknya, kami harus menjadwalkan acara serupa dengan lebih serius. Ada pelajaran berharga di sana. Ada pertemanan. Ada ikatan emosional. Setidaknya kami tergerak oleh hal yang sama: wewangian.
Legal Gourmand tidak serta merta lahir sepihak. Sebelumnya, sebuah polling mengenai tema apa yang akan dibahas kami lempar ke forum dan twitter: Fresh Breeze, Nose Education, Legal Gourmand, Zest & Fast, dan Industrial Trial. Lima suara memenangkan Legal Gourmand. Dari sini, kami menyusun detail diskusi, macam parfum yang tergolong Gourmand, doorprize, dan yang menarik: Menu Makanan sesuai notes parfum Gourmand oleh Chef The Edge, Kemang Icon!
Acara ini dihadiri 12 penggila wewangian. Aku pernah berada di banyak kelas. Mengajar jurnalistik, menulis atau mendongeng di kelas TK. Berbicara di depan kaum fanatis jauh berbeda dengan mereka yang mendengarkan bahan perkuliahan atau dongeng. Sumpah! Perfume enthusiasts punya pengetahuan mendalam soal obsesinya. Mereka cenderung menggali apa yang mereka suka. Mereka ingin tahu betul semua karakteristik hobinya. Ya, diskusi berjalan dengan banyak masukkan.
Kami mulai dengan melihat kenapa dan kapan genre Gourmand lahir. Apa yang jadi landmark Gourmand di industri dan pasar. Lalu berpindah ke klasifikasi. Ini kisah klasik. Dalam ilmu pasti, kalau ingin diperhatikan, buatlah ia jadi empiris. Klasifikasi dibutuhkan untuk melogikakan hal-hal yang terserak. Begitu juga aroma. Yang paling mutakhir, klasifikasi aroma Michael Edwards. Kami meminjam Fragrance Wheel Michael Edwards untuk menempatkan di mana letak Gourmand pada klasifikasinya. Setelah memahami dasar nota Gourmand dengan merujuk klasifikasi, kami mulai membahas beberapa parfum landmark golongan Gourmand.
Kelemahan Gourmand adalah soal persepsi. Gourmand selama ini terdoktrin persepsi eropa atas makanan. Asia, yang juga punya pandangan sendiri harusnya jangan mengalah. Ketimbang menggolongkan parfum rempah pada spicy, aku lebih setuju kalau ia disebut Gourmand secara asia. Jahe, sereh, cabai, saffron, dan jeruk purut; boleh dong kalau disebut Gourmand. Sebaliknya, orang asia cenderung kurang paham kenapa cherry, berry, dan peach yang wanginya 'nendang' itu digolongkan Gourmand.
Ya Gourmand adalah jenis parfum yang berbahan atau menimbulkan efek makanan. "Menimbulkan" karena banyak jenis makanan yang pada dasarnya tidak bisa diekstrak sebagai wewangian. Untungnya, sejak akhir abad 19, industri aroma chemicals berkembang pesat. Mereka berlomba-lomba menciptakan pengganti bahan-bahan yang dilarang IFRA (baca: musuh bersama). Juga, berusaha membuat molekul-molekul baru yang tak terbayangkan sebelumnya. Termasuk, hal-hal yang berbau makanan tadi. Kami membuka rahasia Gourmand lewat aneka molekul sintetis.
Karena judulnya Sniff Gathering, tentu saja kami mencoba banyak parfum. Total ada 26 parfum yang tersaji di meja. Dari Pleasure sampai Hesperides. Bergamote sampai Delices. Bahkan, Cuir de Lancome yang sangat beracun. Menerjemahkannya dalam makanan sesungguhnya: vanilla milk, lemongrass tea sampai olahan basil. That was a nom nom nom perfume discussion.
Enam doorprizes: Gingerbread Whorehouse dan Neptune dari Posset, Je Reviens dari Worth, Marry Me dari Lanvin, Eau de Cartier Essence d`Orange dan sebuah voucher makan dari The Edge dibagikan. Akhirnya, ditutup dengan satu ide untuk Sniff Gathering berikutnya: Sexual Scents.
photos: trialogy
21 notes · View notes
nostrildoni-blog · 13 years
Quote
If you're ambitious to found a new science, measure a smell
Alexander Graham Bell, 1914
0 notes
nostrildoni-blog · 13 years
Text
Laetitia Millesime, Collection Imperial by Rance 1795
"Madame Mère était trop parcimonieuse ; c’en était ridicule… c’était excès de prévoyance ; elle avait connu le besoin, et ces terribles moments ne lui sortaient pas de la pensée… mais chez elle le grand l’emportait toujours sur le petit : la fierté, la noble ambition marchait avant l’avarice."~Napoléon Bonaparte
Diatas adalah kutipan bagaimana Napoleon membela Ibunya yang diisukan kikir. Ia mengenal sang Ibu, Madame Mère, Laetitia Ramolino, sebagai pribadi yang sederhana, bertindak dengan hati-hati dan tidak suka berfoya-foya. Ia juga dikenal sebagai Ibu yang keras. Mengutamakan pendidikan dan karir anak-anaknya lebih dari harta dan kepentingan pribadi. Tahun 1793, karena kebiasaan hemat sang Ibu, keluarga Bonaparte bisa terselamatkan waktu dalam pelarian dari Corsica ke Marseille menghindari invasi Inggris. Laetitia keturunan Italia. Seorang perempuan Roma dari kelas yang tidak begitu tinggi. Namun, punya tempat tersendiri di hati Napoleon dan rakyatnya sebagai Madame Mère yang mulia.
Rumah Rance 1795, dikenal dekat dengan keluarga raja Napoleon I. Laetitia dari koleksi Imperiale adalah parfum racikan Francois Rance khusus untu Ibunda sang raja. Wanginya merupakan cerminan kataker Laetitia. Keras, mulia, tapi memiliki kelembutan dan kesederhanaan. Tahun 2008, dari catatan pribadi keluarga Rance, Jeanne Sandra Rance memperkenalkannya kembali ke pasar. Menghidupkan lagi nostalgia Rance-Bonaparte lewat Collection Imperial.
Bagian kecil sejarah Napoleon seringnya dikaitkan, langsung maupun tidak, dengan produk budaya Perancis. Di Jawa, 3 abad setelah Majapahit runtuh, trend-nya juga sama. Beramai-ramai orang mengklaim punya hubungan dengan Majapahit. Termasuk, berdirinya Mataram baru. Tak kurang dari Rance, Houbigant dan Guerlain punya keterikatan dengan Napoleon. Kita tidak akan mencari kebenaran mengenai aneka klaim tadi. Seperti kita biarkan saja kabar mengenai Soekarno yang suka pakai Shalimar dari Guerlain. Ok, aku ingin komentar sedikit: “very nice choice, Sir!”
Kalau Rance menggunakan patchouli terbaik, aku yakin ini hasil impor dari Aceh
Millesime dalam industri parfum berarti pilihan, jarang, musiman atau produksi terbatas. Ini menandakan kalau parfum jenis Millesime adalah parfum yang tergantung akan bahan baku. Jika bahan bakunya tidak sesuai standar atau tidak diproduksi atau dibatasi secara hukum, maka parfum Millesime tidak akan diproduksi. Ketika bahan baku tersebut tersedia dan memenuhi syarat, parfum Millesime kembali diproduksi. Rance memastikan kalau komposisi Laetitia punya standar tinggi dari bahan terbaik. Kalau Rance menggunakan patchouli terbaik, aku yakin ini hasil impor dari Aceh.
Kenyataannya, Rance tidak berbohong. Sekilas Laetitia mirip Eau de Patchouli-nya Reminiscence. Tapi ada yang tersembunyi di sana. Laetitia sengaja menempatkan pala di middlenotes dan tolu balsam mengimbangi labdanum di basenotes. Francois Rance menggunakan vanilla bourbon di ketiga tingkat piramida nota. Hasilnya, kelembutan vanilla tipis itu bisa terasa dari awal hingga drydown.
Aku kagum dengan teknik luar biasa penciptaan parfum ini. Mengingat patchouli atau minyak Nilam bukan unsur yang mudah ditaklukan, aku pikir Laetitia berhasil menjinakkan patchouli hingga tahap yang paling bisa berterima bagi hidung siapa saja. Minyak nilam buatku keras, berunsur tanah, dan menimbulkan mual. Konsentrasi tinggi dari nilam sangat menganggu. Pernah suatu hari, beberapa tetes minak nilam murni asal Aceh Tenggara tumpah di mobil. Hanya beberapa tetes, paling banyak 1 sendok teh. Akibatnya, selama setahun penuh aku dilanda morning sick mengendarai mobil. Untungnya, mobil itu sudah dijual. Labdanum, pala dan tolu balsam rupanya jadi unsur fiksatif yang manjur bagi patchouli. Mengurangi kadar tanah. Menimbulkan efek hangat dan creamy. Paling penting, menghilangkan efek mual. Bahkan White Patchouli-nya Tom Ford masih menggugah trauma nilamku.
Berangin, tapi tidak ringan. Tanah, tapi tidak keras. Creamy, tapi juga sederhana
Karena aku tidak kenal siapa itu Madame Mère secara pribadi. Aku tidak tahu apakah parfum ini betul-betul mencerminkan sifat-sifat Laetitia. Setidaknya di kulitku ia penuh intrik. Dari bergamot hingga magnolia, pala, dan nilam. Mengayun sempurna seperti memakai satin sutra warna beige di selat Bosphorus. Berangin, tapi tidak ringan. Tanah, tapi tidak keras. Creamy, tapi juga sederhana. Kalau memang ini yang ingin disasar Francois Rance saat mempersembahkan Laetitia pada Napoleon, ia berhasil! 9/10.
Laetitia in adj Level 1: lavish. Level 2: silk satin. Level 3: earth stomping.
0 notes