ogeeyoka
ogeeyoka
Fajar Anouw
15 posts
"selalu menjadi seorang anak untuk selalu belajar & bertumbuh"
Don't wanna be here? Send us removal request.
ogeeyoka · 6 years ago
Text
Apa yang baik bagiku menjadikanku hina namun kemenangan akan kumenangkan
Seperti yang telah difirmankan dengan sangat indah bahwa, “siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak & siapa yang bergaul dengan orang bebal menjadi malang; ada teman yang mendatangkan kebaik dan ada yang mendatangkan kecelakaan; janganlah kita bersandar pada pengertian sendiri tetapi…,”
Sungguh sangat ironi kehidupanku ini. Yang tidak seharusnya saya perbuat, diperbuat olehku juga pada akhirnya.
Memang benar adanya bahwa saya adalah salah satu orang yang hidup dalam percabulan atau gonta-ganti pasangan, seks bebas, diskotik atau acara² kewa, bergabung dengan sebaya yang selalu menghabiskan malamnya dengan begadang dipinggiran jalan atau salah satu tempat untuk membuat sebuah lingkaran kecil untuk minum bobo, votka, dan minuman yang sejenisnya, dan makan pinang (namun tidak untuk saya dalam hal minum minuman beralkohol, pinang, & rokok; saya hanya temani untuk meramaikan suasana).
Itulah kehidupan gelapku pada masa di mana saya begitu agresif pada hidupku yang fana dan hal itu masih terus membebani kehidupan lamaku hingga saya memiliki kekasih dan hal itupun tak kunjung padam.
Bertemu dengannya, pada tahun 2012, telah membawah perubaha secara perlahan-lahan namun tidak secara menyeluruh. Kami mendapatkan seorang anak perempuan pada tahun 2014 dan suatu ketika ia dipanggil kembali oleh Sang Pencipta.
Saya pun berbuat dosa pada tahun 2016 yang seharusnya tidak boleh dilakukan olehku pada saat itu namun karena kenafsuan saya, saya melakukannya perzinahan yang tak diharuskan.
Puji Tuhan, saya masih diberikan kesempatan oleh kekasih dan Tuhan saya untuk bersama merajut asa pada perjalanan cinta kita. Namun begitu banyaknya cobaan dan godaan yang datang menghadang langkah iman kami, kami masih selalu berdebat tentang dosa lamaku yang telah usang.
Hidup saya 90% telah diubahkan melalui dukungan sang kekasih, diriku yang selalu memotivasiku sendiri, dan kepada Tuhan yang masih selalu membimbing aku.
Perubahan kecanduan hidup (dalam hal negatif) memang sangat tidak mudah membalikan telapak tangan. Selalu ada harga yang harus dibayar dan selalu ada permurnian yang harus dimurnikan melalui api pencucian bagaikan emas kehidupan.
Saya, Jonior Alva Fajar Anouw selalu bertekat dan bertekun dalam memotivasikan diriku sendiri agar tetap kuat dan teguh pada perjalanan perubahan. Dan saya percaya bahwa saya 100% akan benar-benar diubahkan dan akan menjadi ciptaan yang baru dan yang lama akan berlalu.
Dan sampai saat ini saya masih belajar dan akan terus mempelajari; sebab kita semua adalah pelajar yang abadi dalam kehidupan untuk sebuah tujuan yang mulia.
Salam.
0 notes
ogeeyoka · 6 years ago
Text
HIDUP BUKANLAH KEHIDUPAN sebelum KITA MENGETAHUI bahwa KITA BENAR-BENAR DIHIDUPKAN
Keburaman langkah membawah keraguan dalam jiwa dan bertanya, "akankah hidup memiliki arti pada perjalanannya?"
Terkadang hari-hari melukiskan ilusi kehidupan yang tak dapat diselami oleh hanya pandangan pengetahuan dan yang membisik dalam jiwa, "akankah langkah meneguhkan & mengarahkannya pada proses pencapaian?"
Tak pernah ada yang mengetahui dari manakah hari, bulan, & tahun memiliki nama dan bagaimana ia disebut; sedang yang diketahui hanyalah kesamaan dari segala pergantian waktu.
Hidup tidak mengajarkan untuk selalu mempergunakannya sebagai kesukaan tetapi kesetiaan dalam kasih untuk sebuah pelayanan bagi Sang Khalik.
Sebab bukan tanpa alasan mengapa bumi  dijadikan, waktu ditetapkan, pergantian musim dan hari, bulan dan tahun dinamakan.
Cari dan temukanlah siap dan mengapa engkau dihadirkan ke dalam dunia yang fana ini. Dan memang selalu ada alasan atas segala yang telah dijadikan dan yang ditetapkan.
Ingat, untuk mengarahkan pandangan dan mengetahui bagaimana falsafah beroperasi didalam prosesnya, terlebih dahulu kita harus menemukan siapa dan apa tujuan saya dihadirkan. Mengapa? Kar'na segala yang dijadikan memiliki tujuannya.
Salam!
0 notes
ogeeyoka · 6 years ago
Text
Hiduplah Dalam-Nya & Jangan Gila Akan Kehormatan/Nama Baik
Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya. Yohanes 7:18 TB
Salah satu pengalaman terbesar sepanjang sejarah yang dapat kita petik dari berbagai tokoh-tokoh rohaniawan/wati yang baik dan yang tanpa memikirkan kepentingan diri snediri dan telah menjadi buah teladan di mana kita harus mencontohinya.
Mother Teresa. Bunda Teresa, dikenal sebagai Santa Teresa dari Kalkuta oleh Gereja Katolik setelah dikanonisasi. Selama lebih dari 47 tahun, ia melayani orang miskin, sakit, yatim piatu dan sekarat, sementara membimbing ekspansi Misionaris Cinta Kasih yang pertama di seluruh India dan selanjutnya di negara lain. Setelah kematiannya, ia mendapat gelar beata (blessed dalam bahasa Inggris) oleh Paus Yohanes Paulus II dan diberi gelar Beata. https://id.wikipedia.org/wiki/Bunda_Teresa
Salah satu perkataan yang mengharukan bagi jiwa saya pada saat ia berkata "Aku adalah sebuah pencil di tangan-Nya" itu telah mengingatkan saya pada pergerakan dari setiap anak muda generasi di zama yang dipenuhi dengan ambisiusme yang haus akan kekuasaan, jabatan, dan kedudukan.
Apabila kita mau mengikuti buah dari salah satu tokoh ini (Bunda Teresa) makan bukan sebuah hal yang mungkin untuk sebuah perubahan 5 tahun perkembangan dan pertumbuhan pada generasi kita secara tubuh, jiwa, & roh. Yesus sendiri telah mengatakan bahwa "anak manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani  (Matius 20:28)".
Dapatkah kita melayani bagi kemuliaan Tuhan yang telah menetapkan suku & bahasa, budaya & tradisi, Negara & bangsa? 
Jangan kita membiarkan haus kekuasaan atau hal mencari nama baik/hormat menjadi tradisi dalam setiap lini kehidupan kita. Bangsa itu bermula dari laki-laki dan perempuan; dikembangkan dalam satu keluarga untuk melahirkan satu generasi dan dikembangkan lagi dalam satu negara atau bangsa dan kemudian menjadi dunia. Jikalau kita yang telah menetapkan standard kehidupan untuk hidup dalam budaya "siapa kuat dia yang menang" dan bukan untuk kemuliaan Tuhan maka hidup kita telah dituntun oleh dunia ini.
Sebagai ayat referensi, bacalah:
Matius 6:3 (Perbuatan baik itu janganlah diketahui oleh tangan kananmu)
Kolose 3:2 (Janganlah bagi kita untuk mencari kekuasaan di bumi, tetapi carilah perkara yang ada di atas)
Matius 6:33 (Utamakanlah Tuhan dalam aktivitasmu makan ia akan menambahkan apa yang baik bagimu)
Yohanes 4:14 (Minumlah darah-Nya dan makanlah daging-Nya maka engkau tak akan haus ataupun lapar lagi)
Yohanes 15:5 ( Tinggal dan hiduplah dalam-Nya)
0 notes
ogeeyoka · 6 years ago
Text
Antara Para Pembaca buku dan yang Melakukannya
Membaca buku adalah jendela dunia dan memang itu akan membantu kita melihat dunia luar. Tetapi kita lupa bahwa hal ini hanya sekedar memandang dari dalam rumah melalui jendela imajinasi hidup.
Melihat dunia luar melalui membaca buku adalah satu hal dan yang menghidupkannya adalah hal yang lain.
Yang terpenting dari hidup ialah bukan seberapa banyaknya buku yang telah dibaca melainkan yang mengaktifkan dan/atau melakukannya dalam segala lini kehidupan.
Salam.
0 notes
ogeeyoka · 6 years ago
Text
Menguasai Mata Untuk Melihat Kehidupan
Menguasai Mata Untuk Melihat Kehidupan
Disini saya akan membagikan tentang apa itu "Penguasaan Mata". Baik itu mata jasmani mau pun rohani. Dan apa yang akan saya sampaikan ini dapat menjadi tabungan hidup untuk membiyayai keperluan kita didalam dunia yang penuh dengan lika-likunya kehidupan.
Penguasaan Mata, seperti yang kita ketahui bahwa mata diciptakan untuk melihat segala sesuatu yang berada didalam bumi ini, entah itu baik atau pun tak baik. Di dalam ciptaan ALLAH kita yang Maha Kuasa, pastinya ada hal baik dan pula hal yang buruk, entah itu berfisik ataupun abstrak. Segala sesuatu diciptakan oleh-NYA dan penciptaan-NYA yang paling sempurna atau yang paling muliah itu pastinya anda dan saya, yang telah diberikan kepercayaan kepada kita untuk mengelolah segala sesuatu yang berada didalam bumi ini, tentunya.
Pada saat ALLAH menciptakan Adam & Hawa, IA berkata kepada mereka berdua bahwa : "Segala Sesuatu Yang Ada Didalam Bumi Ini Dapat Kau Makan Atau Kelolah, Tapi... .. . Tidak Untuk Yang Satu Ini, Yaitu, Tenatang Pengetahuan Yang Baik Dan Yang Jahat."
Suatu hari ketika, Si Hawa ini sedang berjalan-jalan di dalam taman Eden dan diantara taman Eden tersebut, Si Hawa ini melihat Sebuah buah yang begitu indah dan lezat. Ia tak tahu bahwa buah yang sangat indah dan lezat itu ternyata memiliki tuannya, yaitu Iblis, pastinya. Ia pun tergodah dengan kelezatan dari buah yang indah itu (pada pandangannya). Iblis pun menggodahnya untuk menyuruh Hawa agar dapat menyantap buah tersebut dengan berbagai rayuan muslihatnya itu.
Hawa pun tergoda dan ia mulai melangkah mendekati buah tersebut lalu memetiknya dan kemudian ia menyantapnya. Tak berapa menit kemudia, Adam datang menghampiri Hawa, belahan jiwanya itu. Tawar-menawar pun terjadi antara sepasang kekasih itu tentang larangan-larangan yang telah ALLAH berikan kepada mereka berdua. Adam pun tergodah dan terhanyut dengan rayuan dari Hawa, kekasihnya itu, dan juga dari Si iblis.
Tak berapa lama kemudian, sesudah Adam dan Hawa memakan buah yang tak seharusnya mereka makan itu, datanglah murka ALLAH diatas mereka lalu mengusir mereka berdua keluar dari tanah Firdaus dan menghilangkan taman Firdaus itu dari pandangan mereka berdua. Dan kini, Adam dan Hawa menjalani kehidupan mereka dengan penuh kesusahan dan penuh pengorbanan, hanya untuk mencukupi dan melengkapi kebutuhan serta kehidupan mereka berdua.
Penyesalan pun terjadi kepada mereka berdua, yang dahulunya serba ada, kini berubah hanya karna mereka berdua memakan buah yang lezat dan indah itu. Tapi satu hal yang mereka ketahui didalam kehidupan tak normalnya mereka itu (bisa di katakan demikian) adalah "ALLAH masih mengasihi mereka."
waaaahhhh......... hai guys, gimana dengan cerita pendek itu, apakah sudah ada pandangan atau berupa gambaran dialam benaknya kawa-kawan sekalian.?
Jadi, segala sesuatu yang ada didalam dunia ini adalah indah dan sangat menarik perhatian kita untuk memilikinya. Tapi apakah kita pernah berfikir bahwa "dunia yang ditempati oleh kita adalah "Kekuasaannya Iblis".? Dan apakah kita pernah berfikir juga bahwa "Iblis memakai segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini untuk menarik merhatian kita hanya untuk mematikan langkah kehidupan kita.?"
Sadarlah...!!! Kita jangan terlena atau tergodah dengan segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini. Sebab, segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini memiliki tuannya, yaitu Iblis, Bapa segala Pendusta. Ia memperdaya pandangan (mata) kita untuk mematikan lampu kehidupan kita di dalam dunia ini. Dan, segala yang baik, yang berasal dari TUHAN, dan yang mau diturunkan kepada kita itu akan menghilang dalam hitungan detik karena, kita masih belum bisa menguasai mata kita.
Betapa pentingnya penguasaan mata di dalam kehidupan kita ini. Mata diciptakan untuk memandang segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini, tapi bukan untuk kita menaruh rasa ingin atau daya ketertarikan kita kepada apa yang dipandangi oleh mata itu sendiri. Dan janganlah kita membiasakan mata kita untuk menjadi hamba dunia atau menjadi hamba dari segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini.
Bilamana anda sedang berada di dalam keindahan dari segala sesuatu yang menarik perhatian anda untuk memilikinya, langkah yang tepat untuk menghindarkan kaki anda dari jeratan iblis itu adalah MERENUNGKANNYA. Renungkanlah segala sesuatu yang anda pandangi itu, bila ada sesuatu yang menarik perhatian anda (berupa barang atau apapun itu), renungkanlah terlebih dahulu dan tanyakanlah pada hati anda sendiri bahwa, apakah rasa ingin ini berasal dari Iblis ataukah dari kebutuhan.?
Jikalau rasa ingin itu berasal dari iblis, maka anda harus Berdoa untuk mematikan rasa tersebut.
Dan bila rasa ingin itu dikarenakan anda sangat membutuhkannya, maka lakukanlah.!
Ingatlah guys..... Di dalam Mata kita itu ada sebuah jerat yang telah dipasang khusus untuk menjeratkan langkah kaki kita agar apa yang mau TUHAN berikan kepada kita itu akan menghilang dalam hitungan detik karena kita salah dalam mengolah mata kita sendiri. Iblis itu akan memakai objek-objek yang berada di dalam dunia ini hanya untuk mematikan lampu kita, dan ia mau agar kita menjauh dari TUHAN dan segala pandangan yang baik itu menghilang dari kehidupan kita. Oleh sebab itu, Berdoalah kepada TUHAN dan mintalah kepada DIA untuk memberikan Bantuan kepada anda sebagai pegangan hidup untuk menghindarkan anda dari jeratan iblis.
Apa saja yang anda harus minta kepada TUHAN, yaitu :
1. HIKMAT, Hikmat menurut saya sendiri adalah Kamus Internasional yang dapat mengartikan
segala sesuatu yang berada didalam dunia ini. Entah itu sebuah bendah yang berfisik
ataupun abstrak. Jangan kita samakan Hikmat dengan Logika, sebab, Logika hanya
membuka mata anda sampai sejauh mana mata anda memandang tapai, Hikmat
melampauinya.
2. PENGETAHUAN, Pengetahun yang dimaksud adalah agar anda dapat mengetahui bahwa
apa yang sedang anda rasakan di dalam lingkaran keindahan dan kelezatannya dari sebuah
barang atau apa pun itu yang sedang memikat perhatian anda apakah itu berasal dari
keinginan mata ataukah karena kebutuhan.?
3. AKAL BUDI, Akal Budi ini maksudnya agar anda dapat berakal sebelum anda mengakarkan
mata anda pada apa yang anda pandangi itu. Dan yakinlah, jikalau anda mampu dalam
mengolah mata anda Dan atau anda mampu dalam berakal, saya sangat yakin bahwa anda dapat
mengetahui rencana-rencana atau permainan dari iblis. Dan dengan demikian, anda
dapat juga berakal untuk mengatur rencana anda sendiri dalam menjeratkan permainannya itu.
hahaahaaa... .. .Haleeluuuyaaaa... .. . "sebab bagi TUHAN tak ada yang tak mungkin."
Jadi guys.... dunia ini adalah kekuasaan iblis, segala aktivitas hidup kita berada dalam genggamannya, umpan yang dipakai untuk mematikan lampu kita adalah segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini. Alat yang dipakai iblis untuk mematikan lampu kita dan menjeratkan langkah kita yaitu mata kita sendiri. Oleh sebab itu, betapa pentingnya bagi kita untuk menguasai mata kita dari segala yang ada di dalam dunia ini.
Iblis sangatlah licik, jangan biarkan mata anda dipermainkan oleh dia. Bila perlu, anda balik memainkannya. Mengapa tidak.? YESUS sendiri telah berkata bahwa : "Roh yang ada di alam diri kita itu J A U H lebih besar dari segala roh-roh yang ada di dalam dunia ini " Haleluyaaa....
Ayat Tambahan sekaligus Renungan Harian Buat Kita Bersama, Yaitu :
"Kalau kita ke pasar Bogor ada delman yang ditarik oleh seekor kuda. Dan kalau kita perhatikan setiap kuda itu mengenakan kacamata, kenapa kuda harus dikasih kacamata ?
supaya jalannya bisa lurus terus, dan tidak berjalan ke kiri dan ke kanan, kecuali kalau kusirnya menarik untuk ke kiri atau ke kanan. Tetapi sepanjang kusirnya tidak menariknya maka kuda ini akan terus berjalan ke depan.
Artinya, kita semua haruslah hanya memandang terus ke depan, kepada Tuhan Yesus Kristus. Jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri, ini memang berat, karena godaan memang berat tetapi Tuhan mau kita terus memandang ke depan dan jangan menyimpang ke kanan atau keri. Pakailah mata kita dengan hati-hati dan semua mata kita dipakai untuk memuliakan nama Tuhan." (Bacalah, Amsal 4 : 25-27; Lukas 11:34)
By_Fajar.Anouw
0 notes
ogeeyoka · 6 years ago
Text
Melayani Bukan Untuk Hidup Tapi Hidup Untuk Melayani
Melayani Bukan Untuk Hidup Tapi Hidup Untuk Melayani
Melayani Bukan Untuk Hidup Melainkan Hidup Untuk Melayani ialah kita diminta untuk selalu menjadi pelayan yang di tuntut untuk melayani sesama tanpa ada uncur keterpaksaan atau popularitas hidup dalam segala hal.
Karena, Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.( Markus 10 : 45 )
Inilah Kasih Tuhan Kepada Kita. IA Yang M a h a Kuasa telah merendahkan Diri-NYA agar supaya kita ditinggikan dan terlihat indah di hadapan Bapa-NYA. Keteladanan yang diperlihatkan-Nya itu sudah sangat jelas bagi kita untuk mengikuti apa yang telah ditaburi oleh-Nya kepada kita selama IA datang ke dalam Bumi dan menjalankan aktivitas hidup-Nya sama seperti manusia.
Seperti yang telah di katakan oleh ayat tersebut bahwa :
Karena, Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani;Kalimat ini sudah sangat jelas untuk menjelaskan kepada kita bahwa “Anak Manusia hadir di antara kita B U K A N untuk dilayani; Coba kita menerungkannya sejenak tentang kalimat ini. DIA, Yang Maha Kuasa, yang hadir di antara kita itu t i d a k meminta kita untuk melayani Dia, melainkan, kita di tuntut unutk mengikuti dan mencontohi apa yang diperbuatkan-NYA itu. Sebab IA berkata di dalam Matius 4 : 19, “Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”Jadi, Kita hanya di minta untuk mengikuti dan atau mencontohi apa yang telah di jalankan oleh-Nya di dalam bumi ini. Sebab, Ia yang Maha Kuasa Hadir untuk M e l a y a n i kita sebagai seorang bapa yang menjaga, merawat, dan memelihara anak-anaknya semenjak dari balita hingga sang anak itu bisa berjalan, berlari, bertuturkata, dan agar anaknya itu bisa membedakan mana yang baik dan mana yang salah didalam kehidupannya kelak.
Dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang;Dan ayat bagain b ini mengatakan kepada kita bahwa, kedatangan-Nya itu untuk memberikan Nyawa-Nya kepada kita agar supaya kita dapat bernafas didalam dunia ini dengan mencerminkan keteladanan yang telah di perliharkan-Nya kepada kita selama Ia berada di antara kita. Sebab, segala sesuatu yang berada di dalam dunia ini tidak akan bisa hidup, apabila ia tidak memiliki kehidupan, atau nyawa.
Kedatangan-Nya telah menjernihkan sebuah air yang keruh menjadi bening kembali, dan menghidupkan tanah yang gersang tak berair. Seperti yang di katakan-Nya dalam Yohanes 10 : 11 & 15 bahwa, “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.”Oleh sebab itu, Dia relah memberikan Nyawa-Nya kepada kita agar kita beroleh Keselamatan yang di kehendaki Allah di dalam Yesus.
Melayani Bukan Untuk Hidup Tapi Hidup Untuk Melayani. Dari salah satu yang telah dikisahkan oleh Tuhan Yesus Selama Ia berada di dalam Bumi ini, dan menjalani kehidupannya sama seperti kita (manusia), Ia telah memberi banyak cerminan kehidupan kepada kita untuk selalu melayani di didalam hidup ini tanpa memandang golongan, ras, agama, kebudayaan, dll.
Seperti yang telah di katakan di dalam Galatia 5:22-23 bahwa,“Tetapi buah Roh ialah: Kasih, Suka cita, Damai sejahtera, Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan, Kesetiaan, Kelemahlembutan, Penguasaan diri.” Jikalau kita menanam ayat tersebut sebagai modal di dalam kehidupan kita, kita akan memiliki hidup yang diinginkan Tuhan kepada kita. Sebab, Tanpa ada tabungan hidup atau modal diatas, kita akan sungkar untuk melayani. dan pelayanan yang kita berikan kepada sesama itu bukan untuk “hidup untuk melayani” tapi “ melayani untuk hidup.”
TUHAN YESUS adalah Seseorang yang S a n g a t Maha Kuasa dan hanya berkata-kata saja, semuanya yang diinginkan-Nya itu akan menjadi kenyataan tanpa Ia harus bekerja dengan kedua tangan-Nya. Tapi, Ia selau Merendahkan Diri-Nya dihadapan sesama, dan selalu turut merasakan kepedihan dan kepahitan dari kehidupan sesama-Nya.
Itulah TUHAN kita, Iya sendiri mengatakan di dalam Markus 9 : 35-37 bahwa, “Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya;
Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka; Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.’‘
Ayat diatas sebagai pengajar untuk mengajari kita tentang bagaimana caranya kita menjadi seorang anak kecil yang selalu merendahkan dirinya untuk melayani sesama tanpa pamri atau tanpa ada maksud tertentu. Seperti Yesus yang telah mati di atas kayu salib tanpa meminta balasan kepada kita. Malah, aktivitas kehidupan di serahkan kepada kita untuk memilih jalan mana yang mau kita ambil, apakah jalan menuju ke surga ataukah jalan menuju ke neraja.
By_Fajar. Anouw
0 notes
ogeeyoka · 6 years ago
Text
Berfikirlah Bahwa Anda Sedang Mengalami Penyakit HIV AIDS Untuk Perubahan Rohani
Berfikirlah Bahwa Anda Sedang Mengalami Penyakit HIV AIDS Untuk Perubahan Rohani
Berfikirlah Bahwa Anda Sedang Mengalami Penyakit HIV AIDS Untuk Perubahan Rohani. Dan mengapa saya mengangkat judul tersebut sebagai renungan harian bagi kita untuk di renungkan bersama.?
Ya, memang kedengarannya begitu tak logis dan mana mungkin kita mau berfikir seperti demikian dan atau mengutuk diri kita seperti judul tersebut. Tapi memang ada manfaatnya bagi kita, bila kita bisa menjiwai dan mendarahdagingkan tubuh kita tentang bahwa kita telah mengalami sakit mematikan itu.
Saya ada satu kisah yang mungkin dapat bermanfaat bagi kita semua.
Suatu hari, hiduplah seorang anak yang memiliki kehidupan suram di massa hidupnya. Kita sebut saja anak itu Baim. Hati yang keras membuat si Baim tak terkontrol, suka membantah kedua orang tuanya adalah salah satu hobbi dalam kesehariannya. Dan tak hanya itu saja, aktivitas si Baim pun penuh dengan pergaulan bebas, sampai-sampai mata jasmaninya menggelapkan penglihatannya dan langkahnya di dalam menapaki kehidupan.
Keluar pagi masuk malam adalah kebiasaannya untuk mencari kesenangan dunia di dalam aktivitas hidupnya. Gontang-ganti pasangan adalah ciri kassnya Baim di massa itu. Ia juga suka berpergian ke tempat diskotik hanya untuk mencari kesenangan belaka.
Suatu ketika, si Baim mengalami sakit dalam yang membuat badannya pun ikut menurun. Semua anggota tubuhnya terlihat pucat, entah apa yang terjadi pada si Baim, si Baim pun di buat bingun oleh penyakitnya itu. Ia pun pergi konseling di rumah sakit untuk mengetahui sakit apa yang sedang di alami oleh dirinya itu. Sesampainya disana, si Baim mulai di ambil darahnya oleh perawat dan dalam pemeriksaan yang sedang di periksa oleh para perawat itu telah mengeluarkan hasilnya yang menyatakan bahwa dirinya terindap penyakit HIV AIDS. Ia pun terdiam seakan-akan dirinya tersesat dalam suatu ruang dimensi yang berbeda, wajahnya terlihat seperti seseorang yang tak tahu maksud dan tujuan dari kehidupannya itu sendiri.
Tak ada lagi sepata-kata yang keluar dari mulutnya. Ia pun berdiri dari tempat duduknya dan melangkah ke kediamannya. Dalam setiap perjalanannya, ia berfikir bahwa hidupnya tak akan lama lagi dan dalam pemikirannya itu ia tahu saja bahwa kematiaannya sedang datang untuk menjemput hidupnya. Dunia terasa sempit untuk dirinya beraktivitas lagi, rasa mindernya pun membuat si Baim tak ingin jumpa bersama rekan-rekannya lagi.
Rasa takut akan kematian selalu mengganggu fikirannya, dan setiap kali ia mau tidur, ia berfirkir bahwa “apakah saya akan bangun pada esok harinya.?”
Dan, bila saya mati nanti, pasti saya akan di buang ke dalam api neraka yang tak pernah puas atau kenyang terhadap jiwa-jiwa yang telah di santap olehnya.
Rasa takut mati, rasa takut di lempar ke dalam api neraka yang hanya menyiksa jiwa setiap siang dan malam telah membuat dirinya untuk bertekab merubah s e m u a kebiasaan buruknya dan berbalik kepada Sang Pencipta. Ia tak pedulu, apakah dirinya akan diterima oleh Sang Pencipta, baginya, ia hanya mau berubah dan meninggalkan kepasikan dunia ini.
Ketekadannya untuk berbalik ke pada Yesus semakin membara di dalam hidupnya, dan satu hal yang ia ketahui bahwa “Seorang Ayah Akan Menerima Anak_Nya Kembali Dalam Pelukan-Nya, Meskipun Anak-Nya Itu Telah Berbuat Kesalahan Yang Fatal.” ( Lukas 15 : 11-32 )
Hari demi hari, kehidupannya semakin menggoncang dirinya untuk lebih lagi melangkah dan meraih keselamatan dari Bapa. Sebab satu hal yang diketahui olehnya juga bahwa, dalam Yesaya 1:18 mengatakan,“Marilah, baiklah kita beperkara!– firman Tuhan –Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi,akan menjadi putih seperti salju;sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba,akan menjadi putih seperti bulu domba.”
Seminggu pun berlalu, segala bebannya terasa ringan semenjak ia berbalik kepada Yesus dan memutuskan hubungannya dengan dunia, di dalam s’tiap aktivitas hidupnya itu telah dipenuhi dengan Roh Kudus yang selalu membasahinya dengan air sion. Kesegaran jiwanya membuat dirinya merasa bebas untuk melakukan
s e g a l a aktivitas hidupnya bersama Yesus. Sukacita yang dimilikinya tak sama dengan kehidupannya yang lalu dan Kehidupan yang lalu hanya membuat dirinya semakin jauh dan jatuh dari Sang Penghidup.
Pada hari Selasa, jam 12.00 WIB, seusai berdoa, Si Baim dihubungi oleh nomor tak di kenal, ternyata yang menghubunginya itu dari pihak rumah sakit yang pernah melakukan pengecekan darah di laboratotium pada saat itu. Percakapan pun dimulai :
P. Rumah Sakit : Selamat siang Pak;
Baim : iya, Selamat Siang. Maaf, Ini dengan siapa.?
P. Rumah Sakit : Kami Dari Pihak Rumah Sakit Yang Pernah Melakukan
Pemeriksaan Darah Kepada Bapa;
Balim : Oh iya, Kenapa Ya.?
P. Rumah Sakit : Jadi Begini Bapak, Kami Salah Mengambil Hasil Tes Yang
Telah Dilakukan Kepada Bapak. Ternyata Bapak Tidak
Mengalami Sakit HIV AIDS Tersebut. Dan Sebenarnya, Bapa
Hanya Mengalami Sakit Dalam yang Disebabkan Oleh Angin
Malam Dan Pola Istirahan Yang Tak Teratur;
Baim : Apakah Itu Benar Bu.?
P Rumah Sakit : Iya Bapak, Memang Benar Adanya. Jadi, Kami Dari Pihak
Rumah Sakit Meminta Maaf Kepada Bapak Atas Ketidak
Nyamanan Bapak;
Baim : Oh Iya Bu, Tidak Mengapa. Dan Terima Kasih Atas Berita
Bahagia Ini Ya Bu;
P. Rumah Sakit : Iya Bapak. Selamat Siang;
Baim : Selamat Siang juga;
Si Baim pun merasa bahagi yang sangat luar biasa. Kegembiraan yang dirasakannya saat itu dua kali lipat dari yang sebelumnya. Dan kebebasannya telah membebaskan dirinya dari segala-galanya.
Si Baim pun semakin yakin “Bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia ( Roma 8:28 ).” Dan dari situ Si Baim semakin lebih lagi mencintainya dan bersedia untuk menikah dengan TUHAN YESUS untuk selama-lamanya hingga akhir menutup matanya……..
Demikianlah, Si Baim Dalam kisahnya. Mudah-mudahan dapat menjadi inspiratif bagi kita dalam mengolah kehidupan kita semassa kita hidup di dalam dunia yang tak pernah puas untuk memikat hati. Satu Ayat renungan untuk dapat direnungkan oleh kita, dalam Mazmur 37:5-6 Mengatakan, “Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang dan hakmu seperti siang.” Dan dalam Yohanes 14:6, Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
By_ Fajar.Anouw
0 notes
ogeeyoka · 6 years ago
Text
Cinta Itu Saringan Yang Harus Di Saring
Cinta Itu Saringan Yang Harus Di Saring
Jikalau Kita Mau Membangun Sebuah Rumah Yang Kokoh Dan Tegak, Kita Tak Bisa Langsung Menentukan Jenis Material Apa saja Yang Akan Dipakai Dalam Membangun Sebuh Rumah. Melainkan, Terlebih Dahulu Kita HARUS Mengetahui Tekstur Dari Tanah Yang Hendak Di bangun Sebuah Rumah Di atasnya.
Kokohnya Suatu Rumah Tak Dilihat Dari Pondasi Atau pun Tiang Penyanggangnya, Melainkan, Dasaran Dari Tanah Itu Sendiri. Oleh Sebab Itu, Kenalilah Tenam Hidup Kita Dari Jiwanya, Bukan Hanya Dari Tubuhnya Saja. Sebab, Jikalau Kita Mengenali Teman Hidup Kita Dari Tubuh Yang Meliputi Kecantikan Dan Atau Kegantengan Dalam Kemapanan Atau Kesempurnaannya Maka, Perjalanan Cinta Kita Akan Sensitif Terhadap Aktivitas Kehidupan Sehari-hari Dari Kedua Insan Itu Sendiri.
Ada Beberapa Hal Yang Harus Diketahui Oleh Kita Dalam Pengelolahan Bebuah Cinta Untuk Mendapatkan Kesempurnaan Dan Kemapanan Dari Perjalanan Cinta. Diantaranya :
Menjaga, Cinta Itu Harus Di Jaga dari segala tempat Dan Waktu, Dimana Pun Dan Kapan Pun, Antah Itu Bersama Atau Pun Terpisah. Sama Seperti Yesus Yang Selalu Menjaga Kita Dimana Saja Dan Kapan Saja, Dan Dalam Menjaga Cinta, Kita Harus Menanam Kasih Tuhan Didalam Perjalanan Cinta Kita.
Merawat, Mengapa Cinta Itu Harus Di Rawat ?
Karena, Cinta Itu Sama Seperti Tubuh Kita. Jikalau Kita Tidak Mengurus Tubuh Kita Dengan Baik, Tentunya Tubuh Kita Akan Bauh Dan Perjalanan Hidup Kita Pun Akan Terganggu Terhadap Kedekatan Kita Kepada Sesama. Oleh Sebab Itu, Rawatlah Cinta, Selama Kita Masih Mempunyai Mata Dan Fikiran. Cinta Itu Seperti Sebuah Bunga Mawar Yang Berbauh Harum Pada Penciuman Dan Indah Pada Pandangan. Jika Tak Di Rawan Dengan Penuh Kasih, Ia Akan Terlihat Layu Dan Mudah Untuk Dimusnakan Oleh Angin Yang Menyambarinya.
Memotivasikan, Cinta Itu Membutuh Kekuatan Dari Pemiliknya. Ia Terlihat Seperti Seorang Anak Kecil Yang Masih Membutuhkan Susu Dan Makanan Yang Bergizi. Tanpa Ajaran Yang Baik, Cinta Itu Akan Suram Hidupnya. Ia Membutuhkan Seorang Nahkoda Yang Dapat Mengendalikan Sebuah Kapal Cinta. Tanpa Motivasi Dari Pemilik Cinta, Cinta Itu Akan Sama Seperti “Sebuah Daun Kerin Yang Telah Jatuh, Tak Akan Hijau Kembali.” Oleh Sebab Itu, Saling Memotivasikan Dalam Sebuah Iakan Cinta Atau Perjalanan Cinta Akan Membuat Sebuah Benteng Perisai Yang Dapat Melindunginya Dari Setiap Musuh.
Mengevaluasikan, Cinta Itu Membutuhkan Perhatian Dan Kasih Sayang Dari Pemiliknya. Sebab, Dalam Sebuah Kegiatan yang Sedang Dan Telah Di Laksanakan Itu Harus Di Evaluasikan. Jikalau Kita Tidak mengevaluasikan Sebuah Kegiatan Yang Telah Di Selenggarakan, Kita Tidak Akan Bisa Mengetahui Letak Kesalahan-Kelasahan Mana Yang Berada Di Dalam Kegiatan Tersebut. Dan Secara Otomatis, Hal Serupah Pun Akan Terjadi Pada Kegiatan-Kegiatan Berikutnya. Jadi, Mengevaluasikan Cinta Dalam Sebuah Ikatan, Akan Menghindarkan Langkah Kaki Dari Setiap Rintangan Dan Persoalan Hidup Kita Dalam Pengelolahan Cinta, Demi Mewujudkan Cinta Yang Aman, Nyaman, Dan Damai Di Dalam Kasih Yesus Kristus.
Cinta Itu Sebuah Saringan Yang HARUS Di Saring Setiap Hari Untuk Mendapatkan KEHALUSAN CINTA Dan Memisahkan KARAKTER BURUK Dari Saringannya Itu. Ingat... .. . Pemilik Cinta Harus Dapat Menghaluskan Perjalanan Cintanya Untuk Menuju Pada Puncaknya. Oleh Sebab Itu Pemilik Cinta HARUS Dapat Melihat, Berfikir, Dan Melaksanakannya. Karena, Tujuan Orang Bercinta Itu Adalah Hidup Bersama Di Bumi Dan Hidup Bersama Di Surga. I t u l a h Yang Dinamakan CINTA KASIH BAPA.
Bandung, 15 Desember 2016
KEINTIMAN DALAM KEKUDUSAN (Melindungi Apa yang Berharga)
Seks sebagai karunia. Seks telah ditakdirkan untuk menjadi bagian dari kehidupan, dan Allah sendiri yang menempatkan itu pada manusia maupun hewan. Namun, perilaku seksual manusia tentu berbeda dari perilaku seksual hewan. (Paling tidak, begitulah seharusnya!) Pada hewan, seks lebih sebagai sarana untuk berkembang biak yang dilakukan hanya berdasarkan naluri dan pengalaman. Sedangkan bagi manusia seks tidak semata-mata untuk menghasilkan keturunan, tetapi lebih dari itu adalah sebagai ungkapan cinta dan rasa keintiman. Seks pada manusia bukan saja untuk prokreasi tetapi juga rekreasi. Hanya pada hewan dikenal istilah “musim kawin” yang biasanya marak pada awal musim semi (tergantung habitat dan jenis hewan), sedangkan pada manusia seks bisa menjadi aktivitas sepanjang waktu.
“Salah satu contoh terbesar dari kasih Allah bagi umat manusia dapat ditemukan dalam seksualitas manusia. Ini benar-benar suatu karunia yang mengagumkan dari Allah. Namun, seperti semua karunia yang telah diberikan kepada kita, itu tidak datang tanpa syarat. Artinya, itu bukan sesuatu yang kita bisa lakukan sesuka hati. Allah telah menetapkan aturan. Sesungguhnya, Dia sangat jelas: aktivitas seksual harus antara seorang suami dan istri, laki-laki dan perempuan, dan hanya dalam hubungan pernikahan. Apa pun di luar itu adalah dosa” [alinea pertama].
Seks adalah sebuah karunia Allah yang sakral dan sangat berharga, bagi manusia itu diberikan untuk mencapai maksud-maksud yang luhur demi kepentingan manusia itu sendiri. Seks itu indah, seperti kata sebagian orang, dan tidak sedikit manusia yang menjadi terobsesi dengan “keindahan seks” sehingga pikirannya selalu dikuasai oleh angan-angan seks. Dalam keadaan demikian, seks yang indah itu sangat mudah menjadi tindakan percabulan. Sangat ironis melihat seks sebagai karunia yang sakral dan berharga itu diperlakukan sebagai permainan, dalam perbuatan maupun percakapan. Seks bahkan telah menjadi bahan dan tema lelucon yang digemari oleh banyak orang. Firman Tuhan mengingatkan, “Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus” (Ef. 5:3; huruf miring ditambahkan).
Soal hidup membujang. Tampaknya orang-orang Kristen di Korintus sempat memiliki pandangan yang keliru mengenai seks, menganggapnya sebagai suatu jerat yang membahayakan iman mereka sehingga lebih baik dihindari sama sekali. Lalu mereka menulis surat kepada rasul Paulus dan menyampaikan gagasan tentang hidup membujang bagi umat Tuhan, seperti sang rasul itu sendiri. Terhadap surat mereka itulah Paulus menjawab, “Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin, tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai istrinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri” (1Kor. 7:1, 2).
Maksud rasul Paulus di sini ialah, hubungan seks tidak apa-apa selama itu dilakukan di antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang terikat sebagai suami-istri, tidak peduli seberapa sering pun mereka melakukannya. Bahkan, dia menambahkan bahwa bagi pasangan suami-istri seks merupakan kewajiban masing-masing terhadap pasangannya. “Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap istrinya, demikian pula istri terhadap suaminya. Istri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi istrinya” (ayat. 3, 4; huruf miring ditambahkan). Seks adalah berkat bagi pasangan suami-istri; seks adalah percabulan apabila menjadi promiskuitas (persetubuhan dengan siapa saja).
Jadi, Paulus tidak pernah mengajarkan untuk tidak menikah yang bisa berarti melawan kehendak Allah mengenai perkawinan, melainkan dia sedang menanggapi gagasan tentang hidup membujang yang ditanyakan oleh jemaat Korintus. “Tetapi kalau ada seorang, yang tidak dipaksa untuk berbuat demikian, benar-benar yakin dalam hatinya dan benar-benar menguasai kemauannya, telah mengambil keputusan untuk tidak kawin dengan gadisnya, ia berbuat baik” (ay. 37). Hidup membujang atau pun menikah itu haruslah atas pilihan pribadi.
(Baca juga 1Tes. 4:3-5.)
Seks dan perzinahan. Dalam khotbah-Nya di atas bukit, Yesus menyinggung soal berzinah. “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya” (Mat. 5:27, 28). Di sini kita melihat Yesus melakukan amplifikasi dan memperluas makna perzinahan. Jangankan berbuat, baru menginginkannya saja sudah berzinah. Kata asli yang diterjemahkan dengan memandang dalam ayat ini adalah βλέπω, blepō, sebuah kata-kerja yang dalam konteks ini berarti “mencermati dengan perasaan” atau juga “melirik sambil bermain mata.” Selanjutnya Yesus berkata, “Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, daripada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka” (ayat. 29).
“Sulit membayangkan bagaimana Yesus bisa menyatakan amaran yang lebih keras lagi terhadap percabulan seperti yang diungkapkan dalam rangkaian ayat-ayat ini. Mencungkil mata anda? Memotong tangan anda? Jika ini yang diperlukan supaya jadi suci, maka hal itu pantas; kalau tidak maka anda berada dalam bahaya kehilangan hidup kekal anda”.
Menulis kepada jemaat di kota Roma, rasul Paulus mengamarkan mereka tentang orang-orang yang sudah mengenal Allah dan mengetahui hukum-hukum-Nya tetapi kelakuan dan kehidupan mereka seperti orang-orang yang tidak mengenal dan mengetahui hukum Allah, baik karena melakukan penyembahan berhala maupun dalam perilaku seksual yang menyimpang. “Karena manusia berbuat yang demikian, maka Allah membiarkan mereka menuruti nafsu mereka yang hina. Wanita-wanita mereka tidak lagi tertarik kepada laki-laki seperti yang lazimnya pada manusia, melainkan tertarik kepada sesama wanita. Lelaki pun begitu juga; mereka tidak lagi secara wajar mengadakan hubungan dengan wanita, melainkan berahi terhadap sesama lelaki. Laki-laki melakukan perbuatan yang memalukan terhadap sesama laki-laki, sehingga mereka menerima pembalasan yang setimpal dengan perbuatan mereka yang jahat itu” ( Roma. 1:26-27 ).
Apa yang kita pelajari tentang seks sebagai karunia Allah yang berharga?
1. Seks adalah suatu karunia Allah yang suci dan berharga bagi manusia, demi kepentingan manusia dan untuk melaksanakan maksud-maksud Allah dalam kehidupan manusia. Itulah sebabnya seks pada manusia itu berbeda dari seks pada hewan.
2. Allah ingin manusia menikmati seks dan pada waktu yang sama memelihara nilai-nilai seksualitas yang luhur. Dengan menjaga pemberian Tuhan yang berharga ini sesuai dengan peruntukkannya yang benar, kita melindungi seks agar tidak merosot menjadi percabulan.
3. Pencantuman larangan berzinah sebagai hukum ketujuh dalam Sepuluh Perintah (Hukum Moral) adalah bukti tentang bagaimana Allah memandang pentingnya menghormati seks. Bahkan, Yesus mempertajam dan memperluas makna perzinahan dalam khotbah-Nya di atas bukit.
Bandung, 15 Desember 2016
Perkawinan
“Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin, tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri. Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya. Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya. Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak.
Kepada orang-orang yang telah kawin aku -- tidak, bukan aku, tetapi Tuhan -- perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya. Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya. Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia. Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu. Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus. Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera. Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan isterimu?”
‭‭1 Korintus‬ ‭7:1-5, 10-16‬ ‭
“Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan, supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan, bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,”
‭‭1 Tesalonika‬ ‭4:3-5‬
0 notes
ogeeyoka · 6 years ago
Text
MELAKUKAN SEGALA SESUATU DENGAN PENUH PENGUASAAN DIRI DALAM ROH KUDUS
"Segala Aktivitas Hidup Yang Dikehendaki Oleh ALLAH Ialah Aktivitas Yang Dilakukan Dengan Penuh Kerendahan Hati Serta Ratapan."
Kehidupan selalu mengajari kita tentang bagaimana caranya agar kita dapat mengolah kehidupan kita untuk bertahan dalam segala situasi. Dan untuk mempertahankan kehidupan kita untuk tetap bertahan dalam segala askep kehidupan di dalam dunia ini adalah kita harus bisa merendahkan hati serta penuh ratapan akan Kasih-Nya di dalam kehidupan kita.
Kita mungkin pernah berdoa kepada TUHAN agar diberikan Kehidupan yang layak tapi tak di kabulkan oleh-Nya. Dan mungkin juga kita pernah berdoa kepada TUHAN agar dipermudahkan segalah sesuatu yang diolah oleh kita di dalam aktivitas kehidupan kita sehari-hari tapi tak di abulkan oleh-Nya juga. Mengapa demikian ? dan Mengapa IA tak mengabulkannya ? Dan juga, apakah kita pernah berfikir atau merenungkan tentang semuanya itu ?
Seperti yang dikatakan pada Yakobus 4;3 bahwa, "Apabila kamu memintanya, kamu tidak mendapatnya, kerana tujuan kamu jahat. Apa yang kamu minta itu untuk kesenangan diri sendiri;" Mungkin hal ini yang difikirkan oleh kita pada saat kita meminta sesuatu kepada ALLAH dengan maksud tertentu atau hanya ingin mencari popularitas dan menunjukan kepada sesama bahwa inilah saya!. Bukankah pemikiran itu ialah tindakan yang hanya untuk menyombongkan diri ? Dan bukanlah itu adalah sebuah hal dimana kita menunjukan bahwa kita lebih hebat di bandingkan yang lainnya ? Oleh sebab itu, mungkin ALLAH juga mempertimbagkan permintaan atau permohonan kita.
Sebenarnya IA dapat memberikan apa saja yang kita minta untuk melengkapi segala kebutuhan hidup dalam menyejahterakan kehidupan kita. Dalam Lukas 11:19a Mengatakan, "Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;
Hal ini telah menunjukan kepada kita dan dikatakan langsung oleh YESUS kepada kita bahwa jikalau kita memerlukan segala sesuatu untuk melengkapi kebutuhan hidup di dalam kehidupan ini maka kita dapat langsung meminta kepada-Nya. Tapi mungkin kita sering meminta dengan berbagai alasan seperti yang telah dikatakan pada paragraf diatas.
Oleh sebab itu apa pun aktivitas hidup kita dalam mengolah kehidupan itu haruslah dilakukan dengan penuh kerendahan hati kepada Sang Pemberi Dan bukan untuk manusia atau mencari-cari kehormatan pada dunia atau pun sesama. Seperti yang dikatakan di dalam Kolose 3:23 bahwa, "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
Segala ratapan yang dinaikkan kepada TUHAN dengan penuh kerendahan hati dan hanya bertujuan untuk memuliakan Nama-Nya dan bukan untuk manusia, IA yang setia akan selalu memberikan jalan dan kemudahan bagi siapa saja yang berseru dan meminta pertolongan kepada-Nya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh kita dala mengolah kehidupan kita agar segala sesuatu yang kita minta di dalam Nama-Nya akan dipenuhi. Diantaranya :
Kerendahan Hati
"Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya” (1 Petrus 5:5-6);
Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan” (Matius 23:12);
Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!” (1 Korintus 10:12);
Penguasaan Diri
Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih?Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu (Mazmur 119:16);
Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!
Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. (1 Korintus 9:24-25)
Kesabaran
Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu” (Efesus 4:2)
Sebab itu, sabarlah Saudara-saudaraku, sampai Tuhan datang. Lihatlah bagaimana sabarnya seorang petani menunggu sampai tanahnya memberikan hasil yang berharga kepadanya. Dengan sabar ia menunggu hujan musim gugur dan hujan musim bunga. Hendaklah kalian juga bersabar dan berbesar hati, sebab hari kedatangan Tuhan sudah dekat” (Yakobus 5:7-8)
Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun” (Yohanes 1:3-4)
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan” (Roma 5:3)
Demikianlah Ke-3 hal tersebut yang harus di tanamkan di dalam Tubuh dan Jiwa kita dalam pengelolahan kehidupan kita dimana pun dan kapan pun serta kepada siapa sapa saja kita beradaptasi untuk menghindari jeratan iblis yang selalu memanfaatkan anggota tubuh kita dalam mematikan iman rohani dan memadamkan cahaya di dalam hati kita. Jikalau kita dapat menjarahdagingkan ke-3 hat terebut, kita dapat mengelolah kehidupan kita untuk memendapatkan kualitas hidup yang di harapkan oleh YESUS.
Ada beberapa hal yang berada pada anggota tubuh kita untuk dikuasai oleh kita agar iblis tidak mencari, mencuri dan membinasakan kehidupan kita demi massa depat yang disediakan TUHAN di bawa bumi mau pun di atas surga. Diantaranya :
Pikiran
Orang yang mengendalikan pikirannya melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota. (Amsal 16:32)
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4:8)
Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku. (Ayub 3:25)
Mata
Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. (Matius 6:22-23)
Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar,
yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.
Jalan orang fasik itu seperti kegelapan;
mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung. (Amsal 4:18-19)
Lida
Kematian dan kehidupan ada dalam kuasa lidah, dan ia yang mengasihinya akan memakan buahnya. (Amsal 18:21)
Orang yang menjaga mulutnya memelihara jiwanya. Orang yang membuka lebar bibirnya—ia akan menemui kebinasaan. (Amsal 13:3)
Ada orang yang berbicara tanpa dipikir bagaikan dengan tikaman-tikaman pedang, tetapi lidah orang-orang berhikmat adalah penyembuhan. (Amsal 12:18)
Demikian pula, lidah merupakan anggota tubuh yang kecil namun membuat bualan-bualan besar. Lihat! Betapa kecil api yang diperlukan untuk membakar hutan yang begitu besar! Nah, lidah adalah api. Lidah merupakan suatu dunia ketidakadilbenaran di antara anggota-anggota tubuh kita, karena ia menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan dan ia dinyalakan oleh Gehena.(Amsal 3:5-6)
Demikianlah ke-3 anggota tubuh yang selalu menjatuhkan diri kita dan menjeratkan langkah kehidupan kita di dalam setiap pelangkahan kaki kita. Oleh sebab itu, Janganlah kita melakukan segala sesuatunya itu berdasarkan keinginan semata, melainkan kita harus melakukan segala aktivitas kehidupan kita berdasarkan keteladanan yang telah di lakukan oleh-Nya kepada kita semassa Ia datang sebagai Anak Manusia di dalam bumi ini.
Semoga kita artikel ini dapat menjadi wajangan hidup dalam pengelolahan kehidupan kita yang lebih baik lagi dari sebelumnya. TUHAN MEMBERKATI...... ........ .......
0 notes
ogeeyoka · 6 years ago
Text
Cinta Yang Tak Mengenal Apa Itu Cinta Telah Dihidupkan Dalam Roh & Kebenaran
Tak pernah terbanyangkan betapa pedihnya perjalanan kisah cinta ini. Tepatnya pada tanggal 24/09/2012, bertempat di jalan Bekamin, Bandung, awal jumpa kita yang pertama.
Kisah yang berdurasikan air & darah di setiap lorong² kehampaan & di setiap jejak langkah yang tak terarahkan itu telah merapukan ketidakmungkinan akan berlanjutnya sebuh perjalanan cerita cinta pada saat itu.
Beranjak dari kekurangan dan kelemahan yang tak terbendung hingga sampai kepada anak tangga kehidupan sungguh suatu perjuangan yang tak terbayangkan hingga sampai kepada kesimpulan bahwa "cinta adalah kerelaan".
Puji Tuhan, bukan sebuah alasan atau kebetulan bagi Dia (Tuhan) yang telah mempertemukan dan melahirkan cinta yang pada saat itu masih dapat dikatakan, Cinta yang tak mengenal apa itu cinta, telah dihidupkan dalam apa dan bagaimana ia berfungsi dalam roh dan kebenaran bagi Dia yang telah menciptakannya (cinta).
Sungguh suatu usia yang terbilang muda pada saat itu untuk merajut setiap helaian benang kehidipan untuk membentuk sebuah objek ketaatan di dalamnya. Kini rajutan kasih akan terpajang di dinding rumah keharmonisan yang akan selalu dan selalu berpegang-teguh pada keteguhan iman akan perngharapan. Sebaba satu hal yang kami ketahui ialah "Ia yang telah memulainya, akan menyelesaikan sampai pada akhir zaman (bca, Filipi 1:6).
Catatan:
Kekurangan & Kelemahan adalah hal biasa dan dapat diubah melalui kesediaan kita kepada Tuhan; yang tak biasa ialah berlama-lama bermain di dalamnya (kekurangan & kelemahan itu sendiri).
Jangan pernah menunggu sampai cinta anda berubah menjadi api yang menghanguskan; temui dan kenalilah apa itu cinta dan bagaimana ia berfungsi dalam roh dan kebenaran.
Rasa takut hanya berguna bagi mereka yang tak mau belajar dan bertumbuh di dalamnya
Ingat, Tak ada cinta yang sempurna; kesempurnaan akan tercipta pada saat keduanya mau belajar, belajar, & belajar untuk menyempurnakan coretan tinta cinta pada sehelai kain sura.
Bandung, 24/09/2012=>Bandung, 24/09/2018
0 notes
ogeeyoka · 6 years ago
Text
IMAN ADALAH TINDAKAN
Iman adalah tindakan maka Harus bertindak bukan di saat kebahagiaan menyelimuti melainkan dalam keterpurukan pun kita harus selalu percaya bahwa Tuhan yang menempatkan keterpukurak di dalam segala aktivitas kegidupan sebagai pengasa iman makan IA pun akan menunjukannya kepada kita.
Mengucap syukurlah dalam segala hal sebab itulah y a n g dikehendaki Tuhan kepada kita (demikian kata-Nya).
Taka ada satu persoalan apapun yang tak dapat diselesaikan oleh kita bila kita selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal dan percaya bahwa mendungnya kehidupan tak akan selalu membuat bumi gersang dan tak berair. Kita hanya harus bersabar beberapa saat untuk menantikan curahan hujan kasih membasahi kehidupan kita.
Ingat, Tuhan yang melahirkan anda dalam dunia ini maka IA pun juga yanag akan menyelesaikan dan mengantarkan anda pada akhir cerita yang membahagiakan. Kembali kepada anda, apakah anda mau mengandalkan-Nya atau tidak?
Salam!
0 notes
ogeeyoka · 6 years ago
Text
Kita Adalah Guru & Murud Atas Sekolah Kehidupan Kita
Seperti yang tertulis pada judul di atas bahwa memang benar adanya bahwa kitala guru dan murud atas segala hitam-putuhnya kehidupan kita.
Mengapa Tuhan menaruh pengetahuan tentang yang baik dan buruk di tengah-tengah taman lalu mengatakan kepada kita bahwa, "segala yang ada boleh kau sentuh dan memakan yang dapat di manakan tetapi t i d a k pada pohon yang berada di tengah-tengah taman itu tidaklah kau memakannya".
Kita bukanlah robut yang selalu dikontrol oleh Tuhan dalam segala aktivitas kehidupan kita. Yang dikehendaki oleh-Nya hanyalah K E T A A T A N kita. Jadi, sudahkah anda taat kepada Tuhan?
Kitalah guru dan murud atas segala laku kita. Kehidupan ialah materinya; waktu ialah jadwalnya; andalah pengajar dan pelajarnya.
Ajarilah diri anda selagi masih ada secercah harapan baginya. Jangan menunggu sebelum waktu mematikan langkah hidupmu. Dan tanamkanlah pada dirimu sikap hati seorang anak kecil agar selalu dapat diajar dalam segala hal.
Ingat, anda hanya sebatas apa yang dapat anda tangani dalam hitam-putihnya duniamu.
Salam!
0 notes
ogeeyoka · 6 years ago
Text
HIDUP BUKANLAH KEHIDUPAN sebelum KITA MENGETAHUI bahwa KITA BENAR-BENAR DIHIDUPKAN
Keburaman langkah membawah keraguan dalam jiwa dan bertanya, "akankah hidup memiliki arti pada perjalanannya?"
Terkadang hari-hari melukiskan ilusi kehidupan yang tak dapat diselami oleh hanya pandangan pengetahuan dan yang membisik dalam jiwa, "akankah langkah meneguhkan & mengarahkannya pada proses pencapaian?"
Tak pernah ada yang mengetahui dari manakah hari, bulan, & tahun memiliki nama dan bagaimana ia disebut; sedang yang diketahui hanyalah kesamaan dari segala pergantian waktu.
Hidup tidak mengajarkan untuk selalu mempergunakannya sebagai kesukaan tetapi kesetiaan dalam kasih untuk sebuah pelayanan bagi Sang Khalik.
Sebab bukan tanpa alasan mengapa bumi dijadikan, waktu ditetapkan, pergantian musim dan hari, bulan dan tahun dinamakan.
Cari dan temukanlah siap dan mengapa engkau dihadirkan ke dalam dunia yang fana ini. Dan memang selalu ada alasan atas segala yang telah dijadikan dan yang ditetapkan.
Ingat, untuk mengarahkan pandangan dan mengetahui bagaimana falsafah beroperasi didalam prosesnya, terlebih dahulu kita harus menemukan siapa dan apa tujuan saya dihadirkan. Mengapa? Kar'na segala yang dijadikan memiliki tujuannya.
Salam!
0 notes
ogeeyoka · 6 years ago
Text
PERMASALAHAN BUKANLAH MASALAH MELAINKAN KEPADA SIAPA MASALAH DITUJUKAN
Menaruh perhatian atas masalah dan berdoa kepada Tuhan adalah satu hal. Dan yang menaruh perhatiannya kepada Tuhan dari segala permasalahan adalah hal lain.
Kita adalah apa yang kepada siapa kita menaruh perhatian hidup dari segala fase kehidupan.
Firman Tuhan berkata, "mengucap syukurlah dalam segala hal...; serahkanlah segala beban dan kekhawatiranmu kepada-Nya...; hidup lebih penting daripada makanan...; janganlah khawatir akan apa yang hendak dipakai, minum, dan makan...; dan, carilah kerajaan Allah serta kebenarannya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu..."
Jadi, milikilah iman sebesar biji sesawi atas segala lini kehidupan dan arahkan lah pandanganmu pada-Nya maka Ia akan meluruskan jalan-Mu dari segala pergumulan batin kita.
0 notes
ogeeyoka · 6 years ago
Text
APA YANG BAIK BAGIKU MENJADIKANKU HINA NAMUN KEMENANGAN AKAN KUMENANGKAN
Seperti yang telah difirmankan dengan sangat indah bahwa, "siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak & siapa yang bergaul dengan orang bebal menjadi malang; ada teman yang mendatangkan kebaik dan ada yang mendatangkan kecelakaan; janganlah kita bersandar pada pengertian sendiri tetapi...,"
Sungguh sangat ironi kehidupanku ini. Yang tidak seharusnya saya perbuat, diperbuat olehku juga pada akhirnya.
Memang benar adanya bahwa saya adalah salah satu orang yang hidup dalam percabulan atau gonta-ganti pasangan, seks bebas, diskotik atau acara² kewa, bergabung dengan sebaya yang selalu menghabiskan malamnya dengan begadang dipinggiran jalan atau salah satu tempat untuk membuat sebuah lingkaran kecil untuk minum bobo, votka, dan minuman yang sejenisnya, dan makan pinang (namun tidak untuk saya dalam hal minum minuman beralkohol, pinang, & rokok; saya hanya temani untuk meramaikan suasana).
Itulah kehidupan gelapku pada masa di mana saya begitu agresif pada hidupku yang fana dan hal itu masih terus membebani kehidupan lamaku hingga saya memiliki kekasih dan hal itupun tak kunjung padam.
Bertemu dengannya, pada tahun 2012, telah membawah perubaha secara perlahan-lahan namun tidak secara menyeluruh. Kami mendapatkan seorang anak perempuan pada tahun 2014 dan suatu ketika ia dipanggil kembali oleh Sang Pencipta.
Saya pun berbuat dosa pada tahun 2016 yang seharusnya tidak boleh dilakukan olehku pada saat itu namun karena kenafsuan saya, saya melakukannya perzinahan yang tak diharuskan.
Puji Tuhan, saya masih diberikan kesempatan oleh kekasih dan Tuhan saya untuk bersama merajut asa pada perjalanan cinta kita. Namun begitu banyaknya cobaan dan godaan yang datang menghadang langkah iman kami, kami masih selalu berdebat tentang dosa lamaku yang telah usang.
Hidup saya 90% telah diubahkan melalui dukungan sang kekasih, diriku yang selalu memotivasiku sendiri, dan kepada Tuhan yang masih selalu membimbing aku.
Perubahan kecanduan hidup (dalam hal negatif) memang sangat tidak mudah membalikan telapak tangan. Selalu ada harga yang harus dibayar dan selalu ada permurnian yang harus dimurnikan melalui api pencucian bagaikan emas kehidupan.
Saya, Jonior Alva Fajar Anouw selalu bertekat dan bertekun dalam memotivasikan diriku sendiri agar tetap kuat dan teguh pada perjalanan perubahan. Dan saya percaya bahwa saya 100% akan benar-benar diubahkan dan akan menjadi ciptaan yang baru dan yang lama akan berlalu.
Dan sampai saat ini saya masih belajar dan akan terus mempelajari; sebab kita semua adalah pelajar yang abadi dalam kehidupan untuk sebuah tujuan yang mulia.
Salam.
3 notes · View notes