bukan curhatan, sekedar cuitan hasil pemikiran dan amatan.
Last active 4 hours ago
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Sakit hati
Mendefinisikan apa yang hati rasakan dan otak pikirkan, adalah dua hal yang sangat berbeda. Semacam, kamu sakit batuk yaudah tinggal minum obat, kamu pusing yaudah tinggal tidur aja mungkin. Tapi kalau hati kamu sakit, terluka. Rasanya, kata kata sederhana yang bisa menggambarkan adalah perasaanku ga enak. sakit tapi ga ada darah atau goresan.
0 notes
Text
Patah hati ke sekian kali?
Sayangku, saat kamu hadir, aku tidak pernah berencana untuk mencintaimu bahkan menunggumu sampai selama ini. Bahkan, aku sudah bersiap, bahwa memang kita dipertemukan untuk berakhir begitu saja.
Namun, apa kamu tidak merasakan bahwa perasaanku masih sebesar ini untukmu, mungkin apinya tidak berkobar sepanas awal awal dulu kita berjumpa. Tapi, seandainya saja kamu bisa merasakan, hangatnya masih saja terasa lumayan sesak di dadaku.
Aku mencintaimu, Aku merindukanmu. Sampai detik ini, aku berharap kamu masih mau memperjuangkan aku. Setidaknya, sekedar menyuruhku untuk menunggumu. Lagi dan lagi.
Aku memang bodoh apalagi masalah perasaan, sejak jarak memisahkan kita, tidak hanya satu dua hal, namun banyak hal ditunjukkan kepadaku. Ntah pertanda bahwa kita tidak satu jalan, ataukan pertanda bahwa kita harus terus menggenggam satu sama lain.
Aku pikir, aku akan belajar dari perpisahan perpisahan ku sebelumnya. Namun, tidak pernah. Rasa sakit nya tetap saja terasa sangat sesak.
Aku ingin kamu tau, aku sangat sangat mencintaimu. Aku merindukanmu. Apa dikehidupan yang hanya sekali ini, bersama orang yang kita cintai, adalah hal yang langka?
2 notes
·
View notes
Text
Semua orang di kehidupan kita ada masa dan misinya. Kalau misinya selesai, masanya juga akan usai.
274 notes
·
View notes
Text
Teruntuk laki-lakiku.. dulu.
Teruntuk laki-lakiku.. dulu.
Aku melepaskanmu, merelakanmu, dan mengikhlaskanmu beserta dengan semua janji-janjimu. Terbanglah dan pergilah kemanapun kamu ingin. Jika komitmen ini membuatmu resah, maka aku maafkan semua ucapanmu, sejujurnya bukan tanggung jawabku ataupun bagianku untuk memahami proses berpikir dewasamu saat kalimat itu kamu ucapkan. Yang aku tau bahwa, kamu sadar dan tulus saat itu.
Namun, apa kendaliku terhadap takdir ataupun hati manusia. Jelas sekali, aku kecewa.
Aku mempercayaimu, karena proses mencintai adalah suatu hal yang tidak kita sadari jalannya. Kenal lalu jatuh cinta tanpa sadar dan tanpa bisa kita atur kadar nya.
Aku kalah. LDR ini memang hanya bisa dimenangkan oleh dua orang yang mau bersama-sama berlari ke arah satu sama lain. Di lain waktu lalu, mungkin aku juga pernah mengingkari janji ku terhadap seseorang atau lain hal. Hingga kini, di tahap aku hanya ingin memperjuangkan sesuatu yang halal, kamu memilih untuk pasrah, menyerah dan menego semua janji-janjimu dulu.
Selamat tinggal. Hati-hati di jalan. Jaga kesehatan
0 notes
Text
Astaga, selesai lagi.
aku mencintaimu dengan segala hal di tiap sisi diriku. Aku mencintaimu dengan segala penerimaan. Aku mencintaimu dengan segala konsekuensi yang harus aku terima. Lantas, setelah banyak kalimat terucap, setelah banyak hal di lewati, setelah banyak amarah dan pemahaman yang dilalui. Kita selesai?
kenapa ya pembelajaran selalu semenyakitkan ini ya Tuhan?
0 notes
Text
1998
Epilog-
Semoga tulisan ini menemui kalian, entah saat bahagia, hancur, sedih, kecewa, atau satu lain hal nya. Kaum 1998 atau sekitarnya. Aku berharap serpihan serpihan kisah yang ternyata sama-sama kita rasa mampu kukumpulkan dan akhirnya menjadi penguat kita untuk lebih bahagia, setidaknya aku yakin aku tidak sendiri merasakan ini dan merasa plot twist hidupnya, iya kan?
Pukul 20.29 WIB, di Yogyakarta. Aku ingin mengetik ini dengan rapi, dengan tulisan yang dapat dipahami dengan baik oleh kalian semua. Aku yakin tidak pernah mudah menjadi pemula amatir di hidup, yang dilepas tidak dengan banyak privilege.
Berjalan menuju 27 tahun, di kondisi asmara yang sangat tidak baik baik saja.
Berjalan menuju 27 tahun, di kondisi keluarga yang makin banyak tanggung jawab yang diberi.
Berjalan menuju 27 tahun, bukannya makin kaya, tapi kok makin susah nabung?
Berjalan 27 tahun, harusnya udah mulai menyiapkan ke pelaminan, tapi kok malah suka olahraga dan jadi suka pendakian?
Tidak harus dipaksa gapapa, menangis berteriak menyendiri, tidak papa kok. Tapi, jangan menyerah. Sesekali atau beberapa kali, ingin kabur atau ingin menghilang saja, rasanya gapapa juga. Ga cuma aku kan yang ngrasain ini?
1 note
·
View note
Text
Mendoakan hubungan
Ketika kita berdoa terkait hubungan yang kita jalani, bukan berarti kita mendikte atau PD bahwa hubungan kita akan berhasil. Namun, barangkali ketika kita sudah berani berdoa, Allah akan lebih membimbing cepat atau lambatnya bersatu, mudah sulit nya ke ranah yang halah. Mungkin secara sederhana; Allah akan lebih mendamaikan hatimu.
0 notes
Text
1998
Teruntuk lakilaki kelahiran 2001 yang tanpa kusengaja kubiarkan memiliki hatiku. Tolong tepati janjimu itu. Aku disini menunggumu. Sungguh, LDR ini sangat menyiksaku.
0 notes
Text
LAGI LAGI PATAH HATI
Jika ada manusia mengecewakan mu, dia bukannya jahat. Namun, dia juga cuma manusia biasa.
0 notes
Text
My Love~
Teruntuk laki lakiku. Aku sedang sangat malas untuk patah hati dan jatuh cinta lagi. Fase nya benar benar sangat melelahkan. Apalagi bagian hapus hapus memori.
Aku sadar betul, sedang banyak yg kamu pikirkan. Di fase awal mu meniti karir ini, kamu harus dan ya memang harus membahagiakan orangtua mu. Bahkan kalau bisa gaji pertama mu harusnya untuk mereka. Bersemangatlah sayang.
Aku ada di fase tergila gila denganmu. Tapi aku sadar betul, fase ini sangat meresahkan untukku dan pasti akan berefek padamu.
Selain jarak umur, kita juga dipisahkan pulau rupanya. Bagaimana khawatirku disini, sering merasa tdk dicintai. Sangat melelahkan perasaan ini kan sayang. Maafkan aku ya.
Jika lagi dan lagi ujungnya kita tidak bersama, dan jika ujungnya lagi aku yg akan kamu lepaskan diantara banyaknya beban dan tanggung jawabmu. Maka, tolong ingat aku dalam setiap
pencapaianmu, bahwa aku tdk pernah sekalipun menyerah dalam menemanimu.
Banyak memang yg lebih. Hartanya, fisiknya, kepintarannya. Tapi dalam mencintai, kita harusnya sudah berdampingan dengan syukur. Bahwa rasa cinta yg dihadirkan tentu sudah atas persetujuan Tuhan. Maka, manusia tidak boleh terlalu tamak. Atau dia akan kehilangan semuanya. Maka itu, aku memutuskan memilih untuk mencintaimu dengan rasa cukup.
Saat kamu memilih untuk kembali ke keluargamu, sebetulnya kamu sudah satu tahap melepaskan aku.. tapi aku mempercayaimu. Katamu, kita bisa. Katamu, aku adalah rasa syukur mu paling besar. Aku tak mau jadi perempuan, yg menghalangimu dalam bakti pada ibu dan ayahmu. Maka itu, aku percaya kata katamu. Dan seperti kamu juga bilang “sabar sayang”.
Tenang, aku ga pernah main hati. Karna ketika aku mencintai. Berjalan dengan siaapun tidak ada rasanya sama sekali. Akhirnya aku akan mencintamu dengan doa dan rasa pasrah.
6 notes
·
View notes
Text
Dicintai setelah disakiti
Bagaimana bisa aku mendeksribsikan berbunga bunganya aku mendapatkan anugrah rasa ini. Saat itu, terima kasih karna telah memperjuangkanku. Terima kasih karna telah mau menerima masa masa kelamku. Aku bersyukur mengenalmu. Tetap bertahan dan mari saling mencintai sampai kapanpun. InsyaaAllah
0 notes
Text
Mengingat Rasa
Memang betul untuk tau buruk dan baiknya hubungan kadangkala kita perlu dipaksa berpisah. Jarak. Membuat kita sadar bahwa selama ini bisa saja cinta yang kita jalani memang salah dan menyiksa.
Pengorbanan dan tangisan yang coba dimaklumi dan diyakini sebagai sebuah bukti cinta, yang katanya simbol penguatan tapi setelah dijauhkan baru sadar kalau itu bentuk penindasan dan penyiksaan. Hahaha. Vulgar betul kata-katanya. Tapi, Cinta itu buta memang betul adanya.
Jadi, misal ni. Diatas rasa mu yang sudah teramat dalam sampai pengorbanmu tak kira-kira itu. Atas maksiatmu yang tetap kamu imbangi dengan doa doa tidak tau diri mu. Lalu, kamu selesai, putus, dijauhkan dan hal-hal serupa. Mungkin, Tuhan masih mau merawatmu.
1 note
·
View note
Text
Aku pernah patah sepatah patahnya. Ditinggalkan seseorang karena keadaan. DIpikir begitu dicintai, ternyata hanya pikirku saja. Dicintai karena keadaan ternyata sangat menyesakkan.
Sekarang aku merasakan lagi. Logikaku berjalan lebih baik. Tapi hatiku tak bisa mengelak. Aku sangat rindu. Aku sangat cinta. Aku sangat ingin memilikinya. Menyerah karena dipaksa untuk menyerah menyakitkan ternyata. Atau jangan-jangan mencintai cukup dengarkan kata hati saja? Atau sebaiknya memang aku masih harus berjuang ya?
Mengapa perasaan tercipta sebegini rumitnya Tuhan.
3 notes
·
View notes
Text
Kopiku tanpamu
Pagi ini terasa hangat. Pukul 9.58 tidak dingin juga tidak menyengat. Seperti biasa di coffeeshop langgananku aku memesan Latte hot no sugar. Sebenarnya aku lebih ingin cappucino tapi disini tidak ada menu tersebut.
Aku merasa lebih mampu menikmati kopi dengan rasa pahit miliknya. Terasa apa adanya, sekalipun menu kali ini dibantu dengan susu. Namun, esspressonya masih bisa kurasa.
Lebih getir. Lebih mencekam. Kopi ini kuseduh dengan perasaan kehilangan. Seperti yang sudah-sudah. Lagi-lagi aku harus menahan perasaan sesak. Aku selalu bisa mengatasi setiap rusuh diantara kita. Tapi kali ini, aku rasanya ingin menyerah. Mampukah?
2 notes
·
View notes
Text
Aku ingin lega dalam menangis. Bahkan jika untuk tenang aku harus menangis setiap hari. Seperti halnya tertawa, aku ingin menangis bukan selalu dianggap emosi negatif. Aku ingin menangis untuk tenang dan lega dalam kacauku tanpa dihakimi dan dipertanyakan melulu mengapa aku cengeng. Karna menangis nyatanya membuatku kuat.
1 note
·
View note
Text
Ibu, orang-orang menyuruhku untuk keluar, bermain, dan menetap lebih lama tanpa terburu-buru pulang. Ibu, ku pikir aku akan baik-baik saja, tentu dengan doa mu, kepercayaanmu, dan semua hal-hal baik yang kudapat di rumah sebagai bekal ku bergaul. Tapi ternyata tidak mudah ya Bu. Orang-orang kejam, jahat, dan menyeramkan. Mereka manis-manis dan asyik dari pagi sampai siang. Tapi malam, malam benar-benar berbeda. Aku takut. Aku ingin segera pulang kembali. Rumah memang bukan tempat ternyaman atau menawarkan keseruan bahkan kebahagiaan seperti di luar saat ini. Seberantakan apapun rumah, Bu. Dia adalah tempat paling aman saat ini. Doakan aku ya Bu, semoga aku bisa segera membangun rumahku sendiri.
0 notes