Tumgik
penakaka-blog · 7 years
Text
Bisa apa
Aku bisa apa.. Jika rinduku dahaga.. Aku bisa apa.. Ketika rinduku tak memiliki kuasa.. Aku bisa apa.. Ketika rinduku menyiksa.. Aku bisa apa.. Ketika rinduku membanjiri mata dengan airnya.. Aku bisa apa.. Aku bisa apa.. Ketika untuk ku tak ada lagi yang bersisa, darimu. Bahkan secuil suka. Aku bisa apa.. Ketika undangan pernikahanmu sudah di depan mata.. Aku rasa.. Ini mimpi tapi nyata..
0 notes
penakaka-blog · 7 years
Text
Andai Aku; Kamu.
Ingatanku masih hidup tentang banyak hal mengenai kamu, janjimu serta banyaknya prosa indahmu tentang aku.
Aku mungkin memang pelupa, untuk mengingat hari saja seringnya aku kesulitan. Namun, aku tidak ahli dalam hal melupakan kenangan.
Ingat bagaimana marahnya kamu saat tahu aku tersenyum pada lelaki lain yang menyapaku dulu?
Ingat betapa rapinya kalimat-kalimat yang pernah terucap dari mulutmu sendiri bahwa cinta yang kamu punya bukanlah sebatas gurauan saja?
Lucu. Karna kini aku tersadar, rupanya cintamu sebatas guyonan yang bukan untuk dipercayai, namun untuk ditertawakan saja dan aku hanyalah bagian dari leluconmu itu.
Jangan membenciku jika kamu membaca ini.
Karna memang saat ini, aku merasa sudah seharusnya untuk marah. Bukan marah yang bersuara, bukan marah yang ditenggelamkan airmata. Aku ingin marah melalui kata yang terlalu diam untuk kamu dengar.
Aku cukup bertenaga untuk berteriak. Hanya saja, Sayang, aku pernah menghabiskan waktuku untuk menangisi kepergianmu beberapa waktu lalu, merutuki diriku sendiri mengapa aku tidak bisa menjadi seperti yang kamu ingini hingga akhirnya kamu pergi. Lalu kini, bagiku, terlalu berharga suaraku jika untuk memaki dirimu.
Andai aku sepertimu. Begitu mudah melepas sesuatu yang telah lama kamu miliki; meninggalkan jejak amarah bersamanya, tanpa pamit, tanpa sesal, tanpa maaf.
Andai aku sepertimu. Tiada beban merebahkan kepala seorang gadis dibahumu, sedang pada saat yang sama, ada gadis lain yang menanti kabarmu dalam cemas.
Andai aku sepertimu. Menghiraukan airmata seseorang demi tergenggamnya jemari orang lain.
Aku yang telinganya tidak pernah kelelahan mendengarmu bercerita tentang hidupmu bahkan tentang seisi dunia pun jika kamu sanggup menceritakannya, bukan dia.
Aku yang jemarinya tidak pernah bosan menyapu amarah yang bersarang dipundakmu jika kamu sudah mulai kesal dengan orang-orang yang kamu sebut bodoh dijalanan, bukan dia.
Aku yang matanya tidak bisa terpejam saat kamu belum juga mengabariku saat pulang, bukan dia.
Aku yang tertawanya paling keras ketika orang lain tidak mengerti leluconmu, bukan dia.
Aku yang tidak pernah protes dibuat menunggu lantaran kamu sedang disibukkan dengan hobi-hobimu, bukan dia.
Aku yang akan berhenti bertanya apakah kamu baik-baik saja saat kamu tidak sesemangat biasanya, bukan dia.
Aku yang bahkan tetap tidak pernah mengubah jawaban atas pertanyaan yang sering kamu lontarkan: apa kamu tetap mencintaiku? bukan dia.
Mungkin aku, tidak ada artinya bagimu jika disandingkan dengan gadis itu; gadis yang bahkan sudah kamu lingkarkan jemarinya dengan cincin yang persis sama dengan milikmu dan kamu genggam seerat mungkin pada saat kamu masih memanggilku dengan sebutan “sayang”.
Ah, Tuan.
Secerdas itu kamu menyelinapkan hati yang lain tanpa sepengetahuanku hingga aku terlambat menyadarinya.
Padahal dulu, kamu selalu membuatku ingin terus terjatuh pada cinta yang sama dengan sederhananya.
Dan saat ini, kamu juga yang mengajariku untuk lebih berhati-hati agar tak lagi jatuh pada sembarang tempat dengan cara yang sederhana.
Terima kasih.
10:45pm. Friday, August 4. 2017.
198 notes · View notes
penakaka-blog · 7 years
Text
Kita pernah merancanakan hari ini berdua dan setelahnya hanya aku yang mengingat sebagian ucap-ucap kata.
Aku tahu kepalaku ini telah melupa sebagian janji kita, tapi kau lebih parah, kau adalah seseorang yang melupa segalanya.
Tak apa, itu sudah wajar, kau bahagia. Seharusnya melupa apa yang pahit dimasa yang sudah lama.
Terimakasih untuk pernah datang.
Jika kau ucap juga Terimakasih, kubalas pula.
“Sama-sama keparat, kau tinggal dikepala hingga aku sekarat”
Agung kurniawan | 05/Agustus/2017
43 notes · View notes
penakaka-blog · 7 years
Quote
Masih kupelajari sebaik mungkin, tentang apa yang begitu salah dari setiaku padamu. Hingga, untuk mengkhianatiku, kamu selalu merasa benar.
(via elsasyefira)
118 notes · View notes
penakaka-blog · 7 years
Text
Teruslah memperbaiki diri. Siapkan hal terbaik yang kamu bisa. Bisa saja seseorang sedang menyiapkan diri pula untukmu. Merelakan dirinya bekerja keras sepanjang waktu. Menunggu dengan sabar kesempatan itu. Tidak ada yang dia inginkan selain hidup bersamamu. Hanya saja, kini dia pendam dulu segalanya. Hingga semua siap dan tak ada lagi alasan untuk menunda.
–boycandra
648 notes · View notes
penakaka-blog · 7 years
Quote
Aku baru saja menyadari kalau aku tidak akan pernah cukup untuknya. Tidak peduli seberapa keras usahaku untuk terus memperjuangkannya, tidak peduli seberapa dalam aku mencintainya, itu semua tidak akan berarti baginya. Dia tidak akan pernah puas hanya dengan aku. Dia tetap saja akan meninggalkanku begitu ada seseorang yang lebih baik datang.
Am I not enough? (via surat-pendek)
2K notes · View notes
penakaka-blog · 7 years
Quote
Tuhan, aku hanya berdoa, bukan memaksa.
Tuhan, aku tahu dan paham bahwa takdir berada pada Mu. Segala sesuatu terjadi atas izin Mu, pertemuan, perpisahan, sekedar saja atau berlangsung lama, itu berdasarkan ketetapan Mu. Maka jika boleh, izinkan aku bisa bersamanya. Dia yang tak alpa aku ceritakan pada tiap doa. Bukan karena aku hanya menyebutkan satu nama, lantas aku tidak menerima jika Engkau mempertemukan dengan selain dia, bukan. Tapi jika boleh, dia saja, Tuhan. Andaikan kami tidak dibersamakan karena aku belum cukup baik untuknya, maka berikan aku kesempatan untuk memperbaiki diri. Andaikan dia belum cukup baik untukku, maka izinkan aku melengkapinya. Andaikan kami masih belum sama-sama baik bagi satu sama lain, maka izinkan kami menjadi baik, bersama-sama. Dan jika tidak bisa lama, cukuplah kebersamaan kami sementara. Bukankah pada kitab Mu dijelaskan bahwa dunia hanyalah sementara. Maka izinkan kami bisa bersama pada waktu yang sementara itu. Namun jika tidak, bantu masing-masing kami untuk memahami bahwa terkadang apa yang kami inginkan, tidak selalunya baik, dan apa yang telah Engkau tetapkan adalah selalu jauh lebih baik. Tuhan, aku hanya berdoa, bukan memaksa. (via mangatapurnama)
1K notes · View notes
penakaka-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
kemarin, aku temukan diriku jatuh kedalam cerita yang belum selesai dituliskan.
entah karena aku yang tergesa-gesa atau seseorang sedang kehabisan tinta dan cinta. -
54 notes · View notes
penakaka-blog · 7 years
Quote
Jika memang bukan doaku yg Tuhan kabulkan.. Itu artinya aku kalah dari seseorang yang mendoakanku di kejauhan.. semoga kau segera datang...
0 notes
penakaka-blog · 7 years
Quote
Kamu bilang, “Pergilah. Cari kebahagiaanmu.” Tetapi bagaimana bisa aku pergi di saat yang memberiku kebahagiaan itu hanya kamu.
I don’t want to go. Please don’t make me. (via surat-pendek)
251 notes · View notes
penakaka-blog · 7 years
Quote
Apa yg jauh dari tempat kita berpijak saat ini ? Masalalu…
Khalayla
0 notes
penakaka-blog · 7 years
Text
Malam dan bintang
Setelah lebih dari sepekan aku memutuskan untuk diam, mengobati hati yg kehilangan pelan - pelan.. aku putuskan untuk mengikuti saranmu.. . Memberanikan diri untuk keluar malam hari. Karena katamu, tak ada yang lebih menenangkan dari hitamnya langit malam dengan hamparan bintang dan terang bulan.
0 notes
penakaka-blog · 7 years
Text
Tentang cinta dan perempuan
Perempuan itu mudah sekali jatuh cinta, tapi selalu memilih untuk diam dan memendamnya karena ego atau gengsi semata. Tidak ada dalam kamusnya harus menyatakan lebih dulu tentang bagaimana perasaannya. Terlalu takut akan bertepuk sebelah tangan atau parahnya di tolak dan tidak di perdulikan. . Aku pun begitu. Karena aku terlalu suka bercerita, maka seorang pendengar yg baik akan membuatku jatuh cinta. Tapi mendengar saja tidak cukup untuk menghadapiku. Harus punya extra sabar dengan segala tingkah ajaibku. . Ada sebuah kisah lucu, aku jatuh cinta waktu itu. Bukan karena aku tau dia akan menjadi pendengar yg baik, tapi karena aku tidak punya pilihan selain menerimanya. Kasian, tak ada salahnya di coba. Tapi nyatanya aku beneran jatuh cinta akhirnya. Aku sadar ketika cemburu mulai kentara melihat gadis - gadis yg mengelilinginya. . Pada perjalanan kencan kami entah yg keberapa, aku sedang semangat - semangatnya bercerita. Ia mendengarkan ku sambil sesekali bertanya dan tertawa. Sampai pada sebuah lampu merah, aku terdiam sebentar. Lalu muka ku ikut memerah setelahnya. Terlalu malu. Padahal itu mungkin bukan peristiwa yg bisa dibilang memalukan, tapi lucu. . Lelaki yg ada di depanku berkata waktu itu, bisa munduran sedikit, biar aku bisa duduk. Aku mendadak melihat posisi duduk ku, jadi sepanjang perjalanan aku bercerita tadi, dia dengan sabar mendengarkan sambil duduk tak nyaman karena aku terus maju kedepan. Ku lihat dadanya nyaris menempel pada kaca spedymotor yg kami naiki. . Aku menutup mulutku menahan malu dan tawa bersamaan, aku terlalu malu untuk tertawa jadi aku segera mundur kebelakang. Memberikan ia sedikit ruang agar bisa menyetir dengan nyaman. Dan di sisa perjalanan kami hari itu, aku memilih banyak diam. Tapi ada 1 hal yg sudah terjadi dalam hatiku, kenyataan bahwa aku mencintainya setelah kejadian lucu itu. . Aku jatuh cinta padanya. Hari itu.
0 notes
penakaka-blog · 7 years
Text
Dia.. mantan kedua
Aku ingin berbicara banyak dengannya. Bukan untuk mengenang cerita lama. Hanya ingin ngobrol saja. Sudah beberapa hari ini aku mengikutinya di dunia maya. Meski beberapa bulan yg lalu aku baru menyadari keberadaannya. Setelah beberapa hari mengikutinya, aku semakin ingin bertemu dengannya lalu berbicara. Tapi.. aku tak cukup percaya diri. Bukan aku suka padanya. Ini bukan perasaan suka. Aku hanya butuh teman untuk berbicara.
0 notes
penakaka-blog · 7 years
Text
Patah hati
Aku fikir, tangisku hari itu cukup untuk menjelaskan betapa hancurnya hati ku. Aku fikir, setelah aku menemukan alasan kenapa aku menangis, semua terselesaikan. Aku fikir ketika aku bercerita kepada beberapa sahabatku meminta saran atau sekedar dorongan kekuatan, masalah ini terselesaikan. Tapi ternyata tidak. Setelah hari itu aku memang baik - baik saja. Menyibukkan diri mengurus toko yang kebetulan harus bongkar barang - barang yg baru datang setelah lebaran. Hanya 1 hari setelahnya aku baik - baik saja, hari berikutnya, hampir setiap malamku banjir air mata. Setiap sujudku terisak tanpa suara. Rasanya ini bukanlah hal yg benar. Tapi aku bisa apa selain meminta kekuatan pada tuhan. . . Yang aku sadari setelahnya adalah, bukan tentang dirinya yang tak penuhi janji akan menikahiku nanti, bukan aku yg bodoh karena menunggu padahal dulu diapun pernah ingkar dan mengkhianatiku. Yang aku tangisi setelahnya adalah Ibunya. Aku baru terfikir bahwa ibunya akan memiliki menantu baru di rumahnya. Yang membuatnya tak menghubungiku lagi akhir - akhir ini. Yang tak memintaku untuk berkunjung sebentar kerumahnya. Yang tak menawarkanku buah nangka di depan rumah. Mungkin ibu, ingin menjaga perasaanku, fikirku. Tapi tetap saja, mendadak berpisah tanpa sebuah kata pisah atau pertemuan itu menyiksaku. . Jujur, aku hanya ingin memeluk ibumu sekali, berterima kasih karena menerimaku, memperhatikanku, serta menyayangiku serta mendoakan kebahagiaanku dan membuat ku sabar untuk menunggumu. Biarkan aku berterima kasih padanya, karena sudah pernah menganggapku sebagai calon menantunya. Meski kini aku harus tahu diri. Bahwa gelar itu sudah tak ada lagi. . Terima kasih ibu, untuk semua rasa nyaman dan kasih sayang itu. Seperti yg pernah ibu bilang, dengan sikap aku seperti sekarang, ibu yakin aku akan tetap bahagia dimanapun aku berada. Aku janji, itu akan terjadi. Dan ibu, semoga sehat selalu.
0 notes
penakaka-blog · 7 years
Text
Sesal
Sedetik aku terdiam. Aku sudah banyak belajar bagaimana memanagement perasaan. Aku tidak akan kalah hanya karena kabar ini kan. Fikiranku bersikeras untuk segera merespon obrolan penuh makna hari itu. Aku bersyukur karena otak yg mengatur segala prilaku. Hanya 2 detik setelah aku terdiam, aku memaksa bibirku mengeluarkan suara. . Oo.. si abang mau nikah. . Lalu aku terdiam lagi menunggu responnya. Kami duduk bersebelahan, tapi aku yakin dia tak kan merasa bagaimana terguncangnya aku saat itu. Karena setelah jawabanku atas kabar yg ia bawakan, aku melihat senyum kelegaan dr kaca hitam didepan tempat kami duduk sekarang. Aku mengerti, cara dia menyampaikan kabar itu dengan hati - hati karena khawatir aku akan kaget setengah mati jika mengetahui abang semata wayangnya akan menikah mendahului ku. . Ku beranikan diriku bertanya kapan ?. . Dia tak lagi berat hati menjelaskan, tapi masih dengan nada pelan - pelan. Agustus nanti. Jawabnya. . Aku hanya ber ooo saja. Tanpa berani meneruskan pembicaraan itu lebih dalam. Untuk kali ini saja, aku memutuskan untuk tidak penasaran. Untuk kali ini saja aku ingin menghilang sebentar. Aku terlalu takut, takut akan menangis kencang saat rasa penasaranku terjawabkan. Karena sepintar apa aku belajar mengendalikan perasaan, aku tahu betul bahwa ini diluar batas kemampuanku untuk bertahan. . Benar saja, di perjalanan pulang.. tangisku pecah tanpa bisa ku kompromi lagi untuk bertahan sampai kerumah. Entah kenapa, sepanjang jalan aku merasa seperti mengulang semua kejadian. Seperti film film yg merewaind ulang peristiwa ketika tokohnya bercerita tentang masalalunya. Seperti itu rasanya. Masalalu yg sudah aku kubur dalam dalam, diam diam aku lupakan, semua terlihat jelas, seolah baru kemarin terjadi. . Aku biarkan tangisku memecahkan kesunyian jalan, tak peduli orang yg melewatiku sampai menoleh melihat ku. Atau orang orang yang berada di pinggir jalan juga menoleh ke arah diriku. Aku hanya ingin menangis hari itu. Hari itu saja.. meski setelahnya aku tak tahu kenapa aku menangisinya ?
0 notes
penakaka-blog · 7 years
Text
Mengulang
Jika memang ada kesempatan untuk kembali pada masalalu... Rasanya semua akan menggunakannya untuk memperbaiki sesuatu.. Tapi bagiku... kembali ke masalalu itu hanya untuk bertemu dengan diriku. Dan berpesan agar menjadi baik dari sekarang. Karena ada banyak hal yg harus di perbaiki, tak kan selesai hanya dengan 1 kesempatan.
0 notes