pluveeophile

[pluveeophile]

ada orang-orang yg memang ditakdirkan utk hadir di hidup kita, utk membawa pelajaran.

setelahnya, mereka pergi.

mungkin itu yg terjadi kini.

mungkin itu cara Tuhan menjawab peranmu.

rasanya, aku semakin tidak mengenali diriku.

bagaimana peranku, bagaimana kelanjutan cerita ini.

hanya Tuhan yg tau.. on repeat: ada selamanya - for revenge

[pluveeophile]

akhir-akhir ini kehidupan mengingatkanku tentang dekatnya kita dengan kematian.

3 kali dalam setahun ditinggal orang terkasih, seperti minum obat yg harus ku teguk walau pahit.

aku bukanlah orang yg sama, seperti aku yg setahun lalu.

diamku lebih banyak, senyumku lebih sungkan untuk datang.

ternyata, banyak hal yg bisa membuat kita menjadi orang yg berbeda.

aku lebih banyak berpikir sekarang, tentang hal-hal.

lebih banyak termenung, tentang segalanya.

banyak hal yg terjadi.

dan aku.. tetap disini.

setelah pikiranku yg berlarut2 itu.. ternyata aku tetap orang yg sama..

tapi, keadaan yg berubah.

[pluveeophile]

its been a while.

Hi, Im back.

never imagine that I can survive all the storm in 2024.

But losing my grandma's hitting me very hard.

I can't believe that I can't see her again.

all my life, I only have 1 grandma. and its her.

now, its like Im floating with uncertainty.

its like... all things never be the same anymore.

I miss the old days, so much.

I miss her.

alfatihah..

Vee,

Feb 6, 2025.

[pluveeophile]

re-reading

well, just re-reading my very first post till the last post here.

I can feel the difference.

sadly, time can change everything.

years ago, I feel 'the cheerful' side on my post.

but now, I feel like I have a dark cloud upon me.

why?

maybe being not to know everything is a bless. maybe?

[pluveeophile]

hello, again?

well, hi!

Im back.

after all the forgot passwords, I tried over and over and over..

May 8, 2024.

is another day of something.

I passed the test, maybe?

Im one step ahead, and now I have staff. many staffs as well.

too much to think.

more responsibilities.

but, after all..

"be thankfull, it makes you feel enough".

do I?

"Alhamdulillah ala kulli hal"

Jaktim, 20 Juni 2024

[pluveeophile]

Pada titik terendah itu semoga membuatmu sadar bahwa yang benar-benar ada untukmu itu hanya Allah, bahwa tempat sandaran paling kuat itu hanya Allah, bahwa yang kamu butuhkan itu hanya Allah. Tidak ada yang lain, hanya Allah.

[pluveeophile]

walk.

I just walk with whatever my life's bring.

just by walking, I feel like Im unfettered.

walk, just because I can feel my self in a whole.

like...

there's no one can judge me, no one can take my identity.

I can choose where to, where Im belonging..

where I can find peace in me..

just me, my self, and I.

Vee,

16 Feb'24

[pluveeophile]

in another life, another time maybe we'll be alright.

[pluveeophile]

1/365

Love yourself first, in the most unselfish way.

[pluveeophile]

day by day,

I've found that life hits me hard. and, reality is bitter.

being adult is another level of sincere.

and.. no one cares.

so, stand up. get up. and do something. cause whatever life's bring, you have rights to live your life, happily.

[pluveeophile]

you can only depend on your self.

[pluveeophile]

[pluveeophile]

aku pernah berharap hujan yg ku tunggu datang, kala hatiku risau tak terarah.. aku pernah jatuh dan hampir menyerah. aku pernah mengalami hari yg gelap, sampai kembali cerah. dan, aku pernah sangat berenergi, dan nyatanya.. aku lelah..

kalau bicara hidup, aku mungkin bukan orang yang paling dari yang paling. aku juga bukan orang yang terlalu, dari yang paling terlalu.

aku hanya manusia biasa, yang terkadang merasa bahwa ternyata.. aku tidak bisa berharap oleh ekspektasiku sendiri. aku tidak boleh merasa bahwa hal yg ku inginkan akan selalu bisa jadi milikku. tapi, aku tidak boleh kehilangan harapan, dan aku juga harus percaya akan adanya harapan di hidupku.

[pluveeophile]

mengerti, hanya jika kamu bisa mengerti.

mengalah, hanya jika kamu merasa perlu.

menangis, hanya jika itu yg bisa meredam.

bahagia, hanya jika kamu merasa itu nyata.

busway adalah salah satu hal favoritku sekarang, karena aku bisa menghabiskan waktuku beberapa jam di dalamnya.

hiruk pikuk kesibukan fananya, keberagaman karakter orangnya, derai macet di setiap jalanannya.

mengingatkanku bahwa bersabar dan bersyukur adalah hal yang ternyata mudah untuk diucap tapi sulit untuk dijalani.

tapi,

semua hanya berlaku jika kita bisa benar-benar memahami hati kita. 

mencoba berdamai dengan diri sendiri.

semakin sadar bahwa hidup tidak selalu di atas, dan bahwa tidak semua hal bisa berjalan sesuai yang kita inginkan. 

tapi,

ternyata ada penyesalan-penyesalan dalam hidup yang tidak semudah itu dilupa, ya..

vee,

4 Agustus’23

[pluveeophile]

frugal living?

sedang mencoba menerapkan pola hidup ini, sekaligus detoks hal-hal yg dirasa kurang penting dan tidak memberikan impact yg baik. 

mencoba memulai ulang hidup yg selama ini rasanya... tidak beraturan.

ingin lebih mencintai diri sendiri, orang-orang terdekat, dan fokus sama hal-hal positif.

semoga bisa, ya..

Jakarta Timur, 1 Agustus 2023

[pluveeophile]

from: nobody, about: nothing.

Rasanya kaya jagain jodoh orang, Tapi ini bukan tentang jagain jodoh orang.

Rasanya kaya dikhianati sahabat sendiri yg pacaran sama gebetan yg sering kita curhatin, Tapi lagi-lagi ini bukan tentang gebetan.

Rasanya kaya abis berjuang memenangkan hati gebetan, tp ga dihargai apalagi dianggap. Tapi sialnya, ini bukan tentang gebetan lagi.

Menyedihkan rasanya mengetahui bahwa ga semua harapan sesuai dengan realita. Menyedihkan untuk mengetahui kalo ternyata kamu bukan siapa-siapa. Dan.. dunia bisa sekejam ini, tidak seperti dongeng fiktif belaka.

vee,

24 Mei 2023

[pluveeophile]

Bagaimana doa dapat menyembuhkan jiwamu

Suatu hari, Ibnu Qoyyim pernah mendapatkan pertanyaan tentang apa nasihat para ulama kepada seseorang yang tengah ditimpa suatu cobaan, dan orang itu menyadari apabila cobaan itu terus berlangsung, maka ia merusak dunia dan akhiratnya. Orang ini sungguh telah berusaha sekuat tenaga dengan daya upayanya untuk menanggulangi segala cobaan yang datang padanya namun cobaan tersebut justru bertambah parah dan kian menjadi jadi. 

Ibnu Qoyyim menuliskan secara lengkap dalam satu kitab mengenai penyakit dan obatnya. Di antara obat yang disebutkan salah satunya adalah Do’a.

Telah payah rasanya jasad dan jiwamu menghadapi banyak hal yang terjadi di hidupmu. Telah kamu coba segala hal yang dirasa mampu menyembuhkanmu, namun kadang hasilnya nihil kadang terobati namun tak lama sakit itu kembali lagi. Jiwa terasa resah, sering pula hampa, sudah sekuat tenaga kamu berusaha, sering pula saking sakitnya ia, dirimu tak ingin diajak melakukan apa apa atau beranjak kemana mana.

Maka berdoalah, “sudah sudah kulakukan” katamu. 

Sudahkah kamu berdoa sebagaimana para kekasih Allah berdoa kepadaNya? Mereka menghadapkan wajahnya ke arah dimana kiblatNya berada, mereka sucikan dirinya, memastikan jasadnya telah bersih membiarkan air mengaliri kulit hingga sejuknya merasuk mengobati keringnya hati. Kemudian mereka memulai pembicaraan hamba kepada penciptanya dengan mengucap hamdalah, bersyukur atas segala nikmat yang diberikan kala dirinya tak layak sama sekali. Mereka memuji Tuhannya, mereka mengucapkan salam , shalawat kepada Nabinya, mereka mendahulukan taubatnya sebab tahu segala kesulitan hidupnya sering kali disebabkan karena lalai dirinya. Mereka beristighfar, meminta ampunan sebelum menyebutkan hajatnya, lalu menghadirkan dirinya di hadapan Allah, bersikap memelas, mengucapkan memanggil namaNya dengan lembut selayaknya memanggil kekasih yang paling dicintainya. Mereka memohon dengan menyebutkan nama namaNya yang indah, sifat sifatNya yang agung, serta kekuasaanNya dan keesaanNya. 

Tahukah kamu? sungguh doa semisal itu tidak pernah tertolak. Bagaimana hati bisa gelisah, bila menyadari ia senantiasa berbicara dengan kekasihnya yang memiliki alam semesta, yang menjamin kehidupannya, yang mampu memberikan bahagia padanya, itupun sering kali tanpa diminta. 

Begitulah, bagaimana doa mampu menyembuhkan luka di hatimu, sakit di jiwamu. Doa yang dihaturkan tanpa lelah, terus menerus, sungguh Allah menyukai doa yang semisal itu. Doa yang diucap tanpa tergesa gesa untuk segera terwujud. Sebab doa bukan sekedar memo permintaan, melainkan pembicaraan pada yang terkasih yang Maha Pengasih.