Tumgik
pragesari · 11 days
Text
aamiiinn Ya Allah
bayangkan
bayangkan sebuah pernikahan
yang masing-masingnya tidak perlu khawatir yang lainnya tidak setia. karena kuat agamanya, kokoh komitmennya.
bayangkan sebuah pernikahan
yang jarak separuh bumi pun tidak akan membuat jauh apalagi terpisah. karena rindunya diwujudkan dalam bentuk menjaga. karena hatinya sudah selalu bisa ditata.
bayangkan sebuah pernikahan
yang keduanya tidak perlu khawatir akan hari yang belum datang. karena kesadaran bahwa semuanya adalah titipan. karena keyakinan bahwa rezeki selalu tepat takaran. karena keimanan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.
bayangkan sebuah pernikahan
yang pasangannya tidak perlu khawatir menjadi tua, diuji kesehatannya, menjadi lupa, atau tidak lagi elok rupa. karena cintanya jauh lebih dalam dari yang terlihat, jauh lebih besar dari yang memikat.
bayangkan sebuah pernikahan
yang orang-orangnya hanya khawatir akan perpisahan. khawatir bilamana kehidupan yang selanjutnya tidak mempertemukan mereka. khawatir bilamana bekal mereka belum cukup. sehingga mereka pun berupaya bersama, mencukupkan semua perbekalan.
pernikahan itu bisa saja adalah pernikahan kita.
993 notes · View notes
pragesari · 1 month
Text
Angus Deaton, The Great Escape: Health, Wealth, and the Origins of Inequality
The advancement of technology, science, and socioeconomic status marks a significant turning point in improving people's living standards. Many decades ago, the world suffered from starvation, high mortality rates, poverty, and low life expectancy. China was an excellent example of this. About forty years ago, the country experienced the largest famine in the world between 1959 and 1961, resulting in 30 million Chinese starving to death, increasing child mortality (Smil, 1999), so the life expectancy fell to below 30 in 1960 (Deaton, 2013). In the following years, China managed to get out of the catastrophic disaster and became one of the countries with the most significant progress in economic development. However, not all nations can follow China's success in managing the economy. The story about African countries shows that there are still inequalities between us. African countries had an improvement over time, but after HIV/AIDS hit the countries in the 1990s, their economies fell back to their original low point. For some reason, the countries can not catch up and grow faster than rich countries. This essay argues that inequalities among countries, especially socioeconomic inequalities in health, are a problem that must be addressed. Opening communication between countries can be the solution to the problem. Otherwise, inequalities will lead to more complicated problems and exacerbate global health security risks, contributing to social and political instability and imposing a significant economic burden on the country.
***
Conclusion In conclusion, it is clear that despite the majority of economic growth among countries in the world, which is marked by an increase in life expectancy, there are still inequalities that must be addressed. Building connections and opening communication between countries can help find the root causes and solutions since inequalities are linked to other aspects. This is because allowing the widening gap between countries will lead to more significant problems in the future. Once a country has inadequate health facilities, people who get sick will take longer to heal, increasing the risk of infecting neighboring countries. We experienced this when infectious disease epidemics, such as COVID-19 and HIV/AIDS, hit us. Not all countries are prepared for this disaster, and they do not have sufficient healthcare facilities to service the patients. It results in significant differences in people dying among countries. The unequal health system among countries will cause economic and health burdens to become higher and higher
0 notes
pragesari · 1 month
Text
Maximum words
I just found that tumblr has set the maximum words to be included in one post. So I think there would be not enough space for my writing to be posted here. But don't worry, maybe I can post the introduction and the conclusion. And some paragraphs, maybe.
My intention of making this is to remind my-future-self about something that I have done in the past. Just want to be familiarised with English essay in my platform, and I think it's time to use my social media to improve my ability in English, especially in writing skill. Also, I want people that have similar experience, giving me a feedback.
You won't find any perfect essay or excellent grammar-vocab writing here. It's just my thoughts and writing, that should have contained any mistakes and silly things.
But it's OK
it's the essential thing of learning.
So, let's practice!
0 notes
pragesari · 1 month
Text
Hi
Hi, let me introduce myself.
Currently, I'm a master student at the University of Western Australia, majoring in Public Policy.
For now, I'll use my tumblr to post my essay assignments or anything else about my academic journey here, in Australia.
I hope you'll be happy
Please let me know about your thoughts, comments, and critics if you find something interesting or bother you in my writing. As we can discuss it later, further.
I kindly appreciate for all your feedback.
Love, Sari (^,^)
0 notes
pragesari · 7 months
Text
aku tahu bahwa dari semua ketidakmungkinan, kamu adalah ketidakmungkinan paling nyata, tidak di dunia, tidak juga di hari nanti.
tidak ada pula seandainya,
karena semua apa yang terjadi sekarang adalah sudah yang terbaik.
tidak ada yang namanya jikalau,
karena angan-angan hanya akan menghanyutkan, melenyapkan apa yang sejatinya sudah ada, dan selalu sedia.
maafkan angan yang melayang jauh,
melampaui tiupan angin dan hempasan debu,
aku, mungkin sama denganmu, tidak tahu
tapi tak dapat ku pungkiri, bisa menyapamu adalah hal yang kuingini.
0 notes
pragesari · 8 months
Text
youtube
EFEK RUMAH KACA - seperti rahim ibu
Dengarlah nyanyi sunyiku Bait risauku Rindu terpendamku Menyala dalam hayatku Duka padamu Luka padaku Saling lebur Menghalau awan mendung
Kemanusiaan itu Seperti terang pagi
Merekahkan harapan Menepis kabut kelam
Niatkan, tinju terkepal Pekik menebal Terjang aral Pagi pasti terkejar
Seandainya negeriku Serupa rahim ibu
Merawat kehidupan Menguatkan yang rapuh
Seandainya negeriku Serupa rahim ibu
Merawat kehidupan Menguatkan yang rapuh Merawat kehidupan Menguatkan yang rapuh
Menjadi terang pagi Menjelma rahim ibu Menjadi terang pagi Menjelma rahim ibu
2 notes · View notes
pragesari · 11 months
Text
Bagaimana? (2)
Bagaimana jika akhir dari semua ini adalah ketiadaan?
Tidak akan pernah ada ketiadaan, selama kau berjalan ke arah-Nya 
2 notes · View notes
pragesari · 11 months
Text
Bagaimana
bagaimana jika akhir dari semua ini adalah kosong?
tidak akan pernah ada yang kosong, selama perjalananmu adalah untuk mencari ridho-Nya
0 notes
pragesari · 1 year
Text
Hanya sementara
ternyata kuliah lagi tanpa membawa keluarga, berat juga..
lebih dari yang dipikirkan..
sering hari-hari terisi amat sangat kosong, dan bingung..
biasanya ada yang berisik, ngagetin, nyium tanpa alasan, gelendotan, minta peluk, minta gendong, minta suapin, dan semua hal.
**
kehampaan itu kadang mengarah ke perasaan ‘merasa sendiri’
perasaan ‘merasa sendiri’ arahnya ke perasaan ‘merasa bersalah’
setelah merasa bersalah,
ga sengaja baca postingan, 
“episode hidup anak ngga bisa diulang. karir bisa dicari lagi, tapi mengasuh anak cuma seumur hidup sekali”
“uang bisa habis, tabungan bisa menipis, waktu tidur berkurang, tapi ingatlah jika semuanya worth it untuk diperjuangkan” 
“jangan korbankan masa kecil anak jauh dari orangtuanya, karena masa kecil anak tidak akan lagi terulang”
“sekolah sambil bawa anak itu mungkin banget, dan bisa kok dijalani, meskipun nggak mudah”
........
iki lagi kampanye? opo’o rek
hei Ibu. tidak semua orang berasal dari latar belakang yang sama. family nature dan culture yang sama, juga support system yang sama. 
ndapapa jika sampeyan meh gae kampanye, “gapopo bawa anak sambil sekolah”
but please
jangan membuat ibu lain yang mengambil langkah sebaliknya jadi makin merasa bersalah dan berpikir bahwa keputusannya salah.
ia juga tahu bahwa anak-anak punya periode emas, ia juga paham tugas dan tanggung jawab sebagai seorang ibu, ia juga tahu episode kehidupan anak nggak bisa diulang.
tapi ada beberapa kondisi yang mau tidak mau membuat ibu ini terpaksa mengambil keputusan ‘tidak membawa anak ketika melanjutkan sekolah’
semuanya pasti sudah dipikirkan matang-matang dan bukan keputusan semalam dua malam, mak jebret..
bisa jadi diskusi soal ini + dinamikanya, umurnya udah bertahun-tahun. Dan ketika tiba hari H, keputusan terbaiknya adalah seperti itu. 
berhenti membuat seolah ibu yang tidak membawa anak ketika melanjutkan sekolah adalah ibu yang tega. ibu yang seakan tidak peduli dengan perkembangan anak. hingga ia merasa menjadi seorang ibu yang buruk. 
kamu cuma gak tahu, sudah berapa banyak malam-malam yang dihabiskan dengan air mata, bahkan sejak keputusan itu pertama kali dicetuskan. 
setiap orang punya ukuran yang berbeda-beda. dan rasanya nggak adil, jika mengukur tiap kaki yang ada dengan ukuran sepatu yang sama. karena nggak semuanya bakal pas. 
aku berhenti untuk mem-follow mu karena aku tidak mau mengotori hatiku. 
jalan yang kita pilih berbeda. dan sebenarnya tidak ada yang salah dengan pilihan itu. masing-masing punya kelebihan dan kelemahan. masing-masing punya konsekuensi-nya. kita hanya perlu saling menghargai. tidak ada yang lebih baik daripada yang lain. jika kamu mengerti.
tapi ndapapa, teruskan saja kampanyenya. mungkin hanya itu yang bisa kamu lakukan, sambil terus mengenang memori disana.
iya?  
4 notes · View notes
pragesari · 1 year
Text
Rumah
Rumah adalah tempat dimana kita tidak perlu menjadi siapa-siapa, untuk dianggap menjadi apa-apa..
ia selalu hangat.. dan menerima kita apa adanya..
Meskilah tidak sempurna tapi memangnya ada?  bukankah celah memang dicipta untuk saling diisi?  saling menutupi.. dan saling memperjuangkan.. apapun yang layak diperjuangkan
iya kan? 
1 note · View note
pragesari · 1 year
Text
Malam selalu panjang dan pikiranku yang selalu melayang terbang.... hingga ia tak bertuan
menjadi gugusan kecil-kecil yang hampir tak kasat mata tapi... ia ada
tak mengapakah jika diam saja? atau harus bagaimana? 
1 note · View note
pragesari · 1 year
Text
Apa yang membuat sesuatu sebegitu berharganya hingga ia layak diperjuangkan sebegitu besarnya? 
Apa? 
0 notes
pragesari · 1 year
Text
Surabaya
Kita di Surabaya ini tinggal sebentar lagi guys.. more or less tersisa 6 bulan lagi, bahkan kurang. 
Let’s making memories sebanyak-banyaknyaaa 
janji ya..
jangan jadi mahasiswa kupu-kupu. Ayo tobat!
Be active. Be cooperative. Be solutive. 
11 notes · View notes
pragesari · 1 year
Text
Kita tidak pernah tahu
kadang kita nggak tahu apa maksud takdir sebelum takdir itu selesai kita jalani. kadang kita juga gak mudah untuk menerima kenyataan.
kita nggak mudah untuk berlapang dada atas apa yang sedang Allah izinkan terjadi pada hidup kita. 
apalagi jika dalam kacamata manusia, hal tersebut bukanlah hal yang ‘menyenangkan’
tapi IMAN membuat kita percaya bahwa tidaklah berasal dari Allah melainkan sesuatu yang baik. 
Kita gak takut menghadapi apapun di dunia ini. Karena kita yakin dan percaya pasti ada rencana indah Allah dibalik semuanya. Ketidaktahuan kitalah yang membuatnya seperti hal yang menyedihkan, padahal bisa jadi itu adalah cara Allah mendewasakan kita. Cara Allah mengajarkan kita pelajaran berharga yang akan kita bawa sebagai bekal. 
Hidup didunia tidak akan selalu berjalan indah penuh bunga-bunga.
Dunia adalah tempat bersusah payah, karena hidup kita sesungguhnya adalah di Surga. 
Gak papa sedih, gak papa susah, gak papa...
semoga semuanya terbayar, selama kita penuh menyandarkan diri pada Allah. Dzat yang Maha Besar Kasih SayangNya.. 
0 notes
pragesari · 2 years
Text
Yang ditunggu
13 Juni 2022
pukul 16.34 WIB
pengumuman akhirnya keluar, setelah molor dan menunggu 1,5 bulan
saat itu aku baru turun di Stasiun Depok, setelah menikmati perjalanan 50 menit dari kantor. 
it was a big surprised!
yang ku rasa, tanganku gemetar ketika melihat pengumuman itu dan.. bibirku gak henti mengucap Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah.. 
Alhamdulillah
ini semua karena kemurahan Mu Ya Rabb
Ya Allah.. jika ini yang terbaik dan lebih banyak manfaatnya, mohon permudah jalannya hingga akhir, hingga selesai. aamiinnn 
0 notes
pragesari · 2 years
Text
Dag dig dug
Rasanya nggak tenang dan seperti bergemuruh.
ada apa?
mungkin karena ini adalah keputusan dan perubahan yang besar. apa-apa harus dipersiapkan matang. terutama mempersiapkan anak-anak.
Ya Allah jadikan sesuatu sesuai dengan ketetapan-Mu. dan permudah semuanya. beri rasa ikhlas jika memang bukan. permudah jalannya, prosesnya, jika memang iya.
yang paling aku doakan adalah
semoga keputusan ini tidak merubah anak-anak.
Allah tolong jaga mereka dari semua sisi. atas bawah, depan belakang, samping, dari apapun. lekas beri tanda jika kami salah Ya Robb, sebelum terlanjur.
Allah mohon lindungi mereka dari apapun yang bisa merusak, baik sengaja ataupun tidak.
jadikan mereka anak soleh dan solehah, yang taat kepada-Mu. menuruti perintah-Mu dan menjauhi semua larangan-Mu.
Ampuni kami yang masih lalai Ya Allah.
semoga Engkau Ridho atas apapun yang sedang kami usahakan.
aamiinnn
0 notes
pragesari · 2 years
Text
17 Mei 2022
sedang menunggu
semoga hasilnya sesuai dengan harapan. 
Allah ridho, suami ridho, orang tua ridho, anak-anak gak kekurangan apapun, sehat dan tetap bahagia. aamiinnn
0 notes