puchakbercerita-blog

[puchakbercerita-blog]

Bukan gelato pertama di 2019 yaa wkwkw Tapi masuk kerja pertama di 2019 setelah 4 hari cuti. Rasanya yaa gitu. Trs keinget rasanya jajan gelato kek apa. Trs inget harus masuk kerja biar bisa jajan gelato gitu. Trs bisa cerita di hari ketiga #30haribercerita gitu. Trs yaudah gitu dulu dehh. #30HBC1902 #30haribercerita2019 #30haribercerita #30HBC19 https://www.instagram.com/p/BsLXtSNh5_O/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=14ze6q8em05eq

[puchakbercerita-blog]

Jajan #dunkindonuts pertama di 2019 ~ Beruntung, hari kedua 2019 saya bertemu dengan orang baik. Orang baik yang memberikan kursi untuk 'share' meja dine-in. Sesimpel itu. Hal-hal sepele yang membuat saya harus mengingat kalo memang masih ada orang baik. Seorang wanita berambut pendek, mempersilakan saya menepati kursi sang suami. Dengan dalih 'si bapak mau ngrokok di luar', si ibu dengan manis menyuruh saya duduk di depannya. Melihat saya yang terlihat agak gak enak, si suami berdiri dan ikut mempersilakan saya duduk di kursinya. Terjadilah basa basi, obrolan-obrolan yang tak singkat. Belum ada satu jam saya mengenalnya, tapi si ibu banyak bercerita tentang kehidupannya dulu, saat beliau seusia saya. Bermimpi, melangkah, jatuh. Kira-kira begitu alur yang beliau ceritakan. Sampai 25 tahun pernikahannya. Nada penuh semangat, tiba-tiba lirih beliau berkata 'saya suka mbak bertemu anak muda, ngobrol, cerita ini itu'. Bingung harus bagaimana saya hanya menjawab 'hehe iya bu'. Sembari menyerutup coklat panas, beliau berujar lirih "mungkin kalo saya punya anak, udah seusia mbak kali ya". Deg. Tetiba saya degdegan juga takut. Sambil mikir, duh saya salah nanggepin apa tadi. Tanpa menjawab, saya langsung ikut menyerutup Thai Tea yang saya pesan. Lalu dg cepat dan singkat, si ibu melanjutkan ceritanya. Tentang masa mudanya, tentang keputusan menikah muda, dan 25 tahun hidup berumah tangga. Meski pilu apa yang diceritakan, tak ada semburat kesedihan di raut wajahnya, tak ada kekecewaan di sorot matanya. Beliau terlihat begitu tegar, terlihat begitu ikhlas setelah lama bisa berdamai dengan apa yang terjadi. Satu jam menunggu, si bapak datang menghampiri. Kereta yang akan mereka naiki sudah tiba. Obrolan kami berakhir. Saya berterima kasih, beliau justru meminta maaf sudah banyak cerita. Kami berjabat tangan, dan beliau mencium kedua pipi saya. Padahal kami tak saling kenal. Ada rasa haru. Dengan nanar bahagia, si ibu berjalan meninggalkan saya sembari berucap, 'terus tersenyum ya mbak, kayak donat yang mbak makan tadi'. Saya tersenyum penuh rasa syukur. Kami pun berpisah. #30HBC19 #30HBC1902 #30haribercerita #puchakbercerita (di Stasiun Gambir) https://www.instagram.com/p/BsISj1lhL7X/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=54d6b308meaj

[puchakbercerita-blog]

Camilan pertama di 2019 ~ Niat hati pergantian tahun mo dirayakan dengan bakar jagung ala 'orang pada umumnya'. Tapi karena males ribet, juga males bau asap, alhasil bikinlah 'jasuke' a.k.a jagung susu keju aja. Bikinnya juga pas paginya deng. Soalnya pas malem dah tidur. Capeo, ngantuk. Wkwkw. Tapi yaudah sih, tanpa perayaan ala ala, tahunnya juga beneran ganti, tau tau dah 2019, tau tau umur dah mo berkurang tapi kok ya masih gini gini aja hahaha Hmm duh, yaudah gapapa ya. Yang penting bisa setor #30HBC19 hari pertama. Monmaap hari pertama masi alakadarnya, belom nemu feel buat nulis haha @30haribercerita #day1 #30haribercerita #30haribercerita2019 #30HBC19day1 #imreadyto2019 #feelsoblessed #fullygreatful #dontworrybehappy (di Grand Pesona Sukmajaya) https://www.instagram.com/p/BsGG-uUBO6f/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=j5d4vsd4etay

[puchakbercerita-blog]

. Mulai 1 Januari 2019 saya akan rutin 30 hari ngeblog di Instagram. Ini tahun kedua saya ikut #30haribercerita. Tujuannya masih sama; (bagi saya) menulis adalah menyimpan cerita, tentang apapun itu. Juga media menyembuhkan diri. Dengan menulis saya bebas bercerita, tanpa ada mulut yang menghakimi, hanya ada gerak bola mata yang bergeser ke kanan kiri. Membaca berulang untuk mengerti. Seperti satu pan pizza ini, cerita yang akan saya bagikan juga akan usai pada waktunya. Selamat menikmati. Doakan saya, semoga bisa konsisten nulis #30haribercerita! Kalo males baca tulisan saya yg banyak bapernya, sila diunfoll gapapa. Bebass. Suka-suka saja #salamnetijen ✌😊 ……………… Bagi kamu yang selo, ikutan juga yuk! Caranya kepo-in @30haribercerita aja #30haribercerita #30HBC19" https://www.instagram.com/p/Br5PYaahVMU/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=9vzud6s5cah7

[puchakbercerita-blog]

🍧 Rujak Es Krim Ini rujak es krim yang beli di sekitaran TBS (sekolahnya akhi akhi, jadi pas beli sekalian liat tingkah dedek tampan pulang sekolah gitu). Dulu tempatnya di tepi deket jembatan dan tukang cukur. Tapi sekarang pindah ke ruko depannya agak ke barat dikit. Ada tulisannya kok, jadi pas noleh langsung nemu gitu. Soal rasa, masih sama. Masih nyess bgt. Masih ada sambel yang bisa dicampur sesuka hati. Ada taburan kacang juga. Ahh jadi kebayang rasanya to 😑😑😑 Isinya sama kek rujak-rujak pada umunya. Cuma yang ini aneka buahnya dicacah gitu. Ehh bukan cacah sih, tapi diserut/gobet yang kemudian disebut rujak gobet. Trs habis itu dikasih bumbu rujak. Trs atasnya kasih toping es krim alias es puter alias es tung tung dan juga taburan kacang halus gitu. Harganya agak lupa berapa, keknya gak sampe 10k sih. Terbilang murce lah buat orang-orang yang pernah merasakan mahalnya hidup 'di luar' Kudus. Dah begitu ya. Sunemuah! 💋 #rujakeskrim #rujakeskrimkudus #rujakgobet #rujakenak #jajankudus #kulinerkudus #visitkudus #lovefood #andprojects #andreview #andkuliner #andbercerita (di Rujak Es Krim Pak Yitno)

[puchakbercerita-blog]

Marhaban Ya Ramadan ~ . Moonmaap ya kalo selama upload jajan makanan kadang bikin pengen dan bangkitin memori WKWKW Itu belom seberapa kok. Besok pas puasa mau lebih giat lagi upload foto jajanan, secara masih buanyak bgt stok fotonya HAHAHA Ohya, semoga puasanya lancar sebulan penuh gak bolong-bolong lagi ya. Sunemuah! 🍚 Sate Ayam Pak Banjir + lontong + es teh = 25k Menurut saya, rasanya enak-enak aja sih. Sebenernya sama kek sate ayam pada umumnya yang dijual ditempat 'bener', bukan yang abal-abal yang mengatasnamakan Sate Ayam lho. Dagingnya terasa, potongan daging juga tebel, kulitnya apalagi, gak bikin nempel di mulut. Ohya, di #sateayampakbanjir ini bisa pilih mau daging aja apa campur. Campurannya bisa kulit dan telur uritan, atau salah satunya. Dah gitu. Sekian. 😘 #andreview #andtaste #andproject #andkuliner #sateayam #sateayampakbanjir #pakbanjirsolo #kulinersolo #jajansolo #kelilingsolo #makanantradisional #visitsolo #wonderfulindonesia

[puchakbercerita-blog]

[DAY 25] Tentang sebuah alur. Proses yang terjadi akan mengalir. Entah bagaimana, yang jelas semua akan terjadi. Terjadi dengan sangat lamban bahkan secepat kilat atau tak sampai hitungan detik. Konon begitu katanya. Namun sayang, yang terjadi tidak seperti itu. Perasaan semacam punya kendali pun terjadi. Apa yang akan terjadi dapat terkendalikan. Mengendalikan apa-apa yang nampaknya itu adalah sebuah proses. Seperti mengatur, sesuai kemampuan. Bukan maksud mendahuli yang Kuasa. Nampun memberi batas pada diri untuk mengendalikan proses yang akan terjadi. Begitu inginnya. Padahal yang sungguh terjadi…. Tak bisa apa-apa. Tentang apa-apa yang terjadi. Bahkan mengkhawatirkan yang belum terjadi. Proses yang melelahkan, memaksa untuk mengeluarkan segenap energi positif hingga tertelan habis. Hingga tak tersisa. Hingga menyerah. Menyerah pada proses yang sedang atau akan terjadi. Begitulah yang terjadi . . . @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1825 #andberceritajanuari #andbercerita #andprojects

[puchakbercerita-blog]

[DAY 24] Aku pernah tak percaya dengan sebuah kabar. Tentang cerita. Tentang sesuatu yang kala itu ku pikir telah berbeda. Apapun yang aku dengar, sekuat mungkin aku meyakini kalau itu tak benar. Berusaha membuktikan, bahwa apa yang mereka katakan tak salah. Hampir tiba saat yang tepat untuk membuktikan. Namun nyatanya realita lah yang menunjukkan. Ia sama. Tak pernah berubah. Tak (mungkin) akan mencintai dengan cara yang berbeda. Begitulah hakikatnya. Sekuat apapun untuk mencoba membuktikan, semua berakhir karena rasa dan keinginan yang tak lagi sama. . . . @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1824 #andberceritajanuari #andbercerita #andprojects

[puchakbercerita-blog]

[DAY 23] Masih ingin mempertahankan keinginan? Padahal bumi dan seisinya telah banyak memberikan gambaran. Tentang resiko yang akan terjadi. Kurang cukupkah cerita yang didapat selama ini? Padahal seisi bumi telah banyak bertutur. Tentang hidup, rasa, pilihan, keadaan, dan sebagainya. Hampir semua yang membuat mempertahankan ego luluh dengan jawaban yang didapat secara tak langsung. Seisi bumi bercerita. Dan harusnya belajar dari apa yang kau dengar dan kau lihat. Fase di mana siapapun tentunya mungkin pernah merasakan. Dan satu fase yang belum pernah dirasakan. Entah bagaimana. Layaknya manusia, akan terus mencoba dan ketika gagal. Tentunya akan menyesal dengan berbagai umpatan. Padahal dulu? Seisi bumi telah banyak bercerita. Dulu hanya didengar, dan sekarang? Banyak menyesal tentunya ketika apa yang telah dicoba gagal sesuai prediksinya. Akan tiba waktu, dimana harus melewati sebuah fase. Sebuah pilihan. Sebuah rasa. Bahkan sebuah keadaan yang imajinatif . Dimana ego dan pikiran realitas akan bertumbukan. Saling kuat. Saling menghantap. Dan pada akhirnya, sesuai dugaan. Berjalan tak sesuai jalannya. Ketika percaya ada jalan untuk melaluinya, dimana kita sendiri yang harus memilih jalan mana yang akan kita lalui. Banyak pilihan membuat imajinasi banyak tersusun. Namun ketika tak sesuai dengan apa yang diimajinasikan, disitu rasa menyesal begitu dalam. Padahal jauh-jauh sebelumnya, seisi bumi telah bercerita dan mengajarkan. Lalu salah siapa? Kau tak pernah belajar bahkan untuk benar-benar mengamalkan pun, tidak. Apakah masih ingin mempertahankan keinginan? Alam semestapun akan terus bercerita, tentang resiko. Selamat memilah dan memilih. Kalahkan semua dugaan dan maafkan. Yakinlah, harus bisa! . . . @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1823 #andbercerita #andberceritajanuari #andprojects

[puchakbercerita-blog]

[DAY 22] 22 di hari ke 22 #30haribercerita Sesuatu yang terjadi hingga hari ini diawali dari angka 22. Mulai dari tanggung jawab, harapan, rasa, keinginan, mimpi, dan segala sesuatunya. Dua tahun lalu ternyata menjadi titik 'start' bagi kehidupan yang sekarang. Garis hidup yang sesungguhnya telah dimulai sejak dua tahun lalu. Dan selama itu ego dan keinginan juga menjelma begitu kuat. Sok percaya, sok yakin, bahwa segala sesuatu bisa diusahakan. Padahal aslinya juga tau bahwa semua akan seperti ini. Keadaan dimana memori begitu kuat, berputar mengingatkan. Yhaa begitulah manusia, yang tak berdaya saat dikelabuhi perasaan dan kenangan. Lalu selanjutnya bisa apa? Maafkan dan bersabarlah! . . . @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1822 #30HBC22 #andbercerita #andberceritajanuari #andprojects

[puchakbercerita-blog]

[DAY 21] Jangan sekalipun kamu tukar mau mu dengan apa yang orang lain ingin. Itu akan memberatkan. Memang apa yang kamu paksa, akan membahagiakan dalam sekejap. Namun percayalah, itu berlangsung tak akan lama. Selanjutnya, kamu akan kepayahan menyesuaikan banyak hal, sekalipun itu remeh temeh. Kamu akan kelelahan. Dan kamu akan mengulang alur yang sama. Tak ada yang bisa mengubah inginmu. Suatu saat kamu akan kembali berada di titik itu. Barang kali kamu tak percaya dengan perkataanku ini. Namun kelak saat ku tiada, kamu baru akan menyadarinya. Lalu satu pesanku sebelum aku menua: jangan tukar coklat mu dengan secangkir kopi yang pujaan hati mu gemari. Aku tau dan kini ku telah menua. . . . @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1821 #andberceritajanuari #andbercerita #andprojects

[puchakbercerita-blog]

[DAY 20] Kamu bilang, tidak. Padahal nyatanya iya. Aku bertanya baik, kamu menjawab santai. Aku bertanya sedikit memaksa, dengan sedikit tercampur emosi dan rasa, namun kamu tetap menjawab santai, tapi tidak dengan melihat mata ku, menatap ku pun tidak. Kamu jawab sesantai mungkin, sesingkat-singkatnya. Dari jawab mu, terlihat kau berharap agar aku berhenti bertanya, tentang segala yang membuat ku sesak menahan. Kau tak berani marah, berbalik tanya pada ku pun kau enggan. Aku tau, (mungkin) kau tak enak pada ku. Bukan karena takut menyakiti ku, tenang, aku tak akan menduga seperti itu. Silakan, teruskan. Aku tau, kamu tau yang terbaik. Terbaik untuk sesama, antara rasa dan dua perempuan atau lebih. . . . @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1820 #andberceritajanuari #andbercerita #andprojects

[puchakbercerita-blog]

[DAY 19] bertahan ketika mulai ditinggalkan. yakinlah satu persatu orang di sekitar kita akan berlahan atau dengan cepat meninggalkan. entah untuk memulai perjalanan baru atau untuk memulai segalanya sendiri sebab luka lalu. hari terus berganti. dan kenyataan yang ada semakin menjadi. tak bisa menahan, sebab tak ada yang dapat dijanjikan. tentang hidup dan kehidupan selanjutnya. sama halnya dengan kita, mereka (orang-orang yang memilih pergi) juga ingin kebahagian. kebahagian yang didapatkan di luar lingkaran kita. sebab mereka tak menemukan ketika bersama. hidup terus berjalan, dan aku akan bertahan. sebab malam telah membawanya terbang jauh hingga terhempas entah di mana. aku akan mencari, tentunya dengan seorang diri. memaksa mereka bertahan tidaklah mungkin. namun berharap mereka kembali itu di luar kuasa kita. berdoa yang terbaik, sebab ada yang lebih mengetahui. tentang kita, dan segala cerita selanjutnya. bersabarlah! . . . @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1819 #andberceritajanuari #andbercerita #andprojects 🖼 @noteforinspire

[puchakbercerita-blog]

[DAY 18] aku pernah mencintai begitu dalam. hingga akhirnya aku tenggelam. dan ndilalahnya pas itu aku belom bisa renang. lalu setelah itu dengan keyakinan dan tenaga yang tersisa aku mulai kembali belajar renang. biar kelak, saat aku mulai tenggelam oleh perasaanku, aku bisa mengendalikan dan bertepi dengan baik tanpa panik. biar bisa jadi sebaik-baiknya penolong untuk diri sendiri. biar gak takut lagi saat mulai merasakan hal yang sama seperti dulu. saat kembali mencintai. . . . @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1818 #andberceritajanuari #andbercerita #andprojects

[puchakbercerita-blog]

[DAY 16] Ada cerita tentang sepasang manusia. Berbagi senyum dan duka. Bertukar angan dan ingin. Berjalan terus sesuai apa yang mereka hadapi. Hampir jauh dan mungkin melelahkan. Mendoakan dalam diam. Mulai menaruh harapan dalam dekapan. Waktu terus berjalan. Getir mulai terasa. Hingga salah satu dari mereka mulai mengatakan. Lalu ada dua sebab mereka harus saling melupakan. Ketidakberanian atau keraguan. Hingga seberapa besar saling memperjuangkan. Bukan memperjuangkan. Namun berharap: diperjuangkan. Lalu, apa kamu turut merasakan? . . . @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1816 #30HBC16 #andbercerita #andberceritajanuari #andprojects

[puchakbercerita-blog]

[DAY 15] Kamu pernah merasa rindu hingga segenap hati mu sesak tak terkira? Begitulah yang ku rasa. Rindu ini menjelma serupa angan untuk dapat bersanding. Apa daya. Ku tak kuasa. Kamu mungkin tak pernah tau. Bahkan tak mau tau. Rindu yang kurasa kini semakin menjadi. Apa daya ku. Kembali meraihmu pun ku tak mampu. Aku menyerah, pada rindu yang semakin membunuh. Pada waktu. Pada kenyataan yang harus kita terima. Bukan, bukan kita, namun aku. Aku harus menerima, segala kenyataan ini. Tak dapat sejalan, meski rindu ini selalu beralasan agar tetap bersama. Mendesak untuk sekedar menatap mu. Tak perlu dipaksa, jalan yang kini benar telah berbeda. Kamu telah bahagia, kirimkan salamku! . . . @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1815 #30HBC15 #andprojects #andberceritajanuari #andbercerita

[puchakbercerita-blog]

[DAY 14] Aku punya cerita tentang tempat itu. Di waktu yang sama. Malam hari. Kala itu entah tepatnya pukul berapa, aku lupa. Dia mengantarku hingga pintu gerbong kereta. Aku masih tidak habis pikir. Entah apa yang dibenaknya. Yang jelas aku semakin terbuai olehnya. Tetiba dia membeli satu tiket kereta api lokal. Dia masuk, dan aku mengikutinya. Aku masih menyimpan tanya. Ku tanyakan, hendak ke mana dia pergi. Dia terus berjalan menuju keretanya. Aku duduk diam di ruang tunggu. Saat itu, jadwal kereta ku masih kurang 15 menit. Aku diam, tetiba ada pesan singkat darinya.  Isi hati ku semakin bergemuruh. Keretanya berjalan berlahan meninggalkan tempat pemberhentian. Beriringan dengan jalannya kereta, dia berjalan melawan arah keretanya dari sisi sebelah utara. Dibalik gerbong yang terus bergeser. Sembari berjalan, Ia lemparkan senyum termanis ke arah ku. Pecah gemuruh yang ku rasa. Perasaan kesal kala itu ternyata lebih besar dibanding sesuatu yang telah bergemuruh sedari tadi. Dia menghampiri ku, duduk menyamping disebelah kanan ku. Ahh begitu menyebalkan. Aku ingat betul, aku tepuk bahunya pertanda kesal ku padanya. Iya tak membalas, malah justru mendekat. Merapat. Tak terlihat raut penyelasan darinya. Aku lupa, dialog apa setelah itu. Yang jelas rasa kesel yang ku rasa memudar berganti dengan perasaan senang yang ku kira dia juga merasakan. Hanya saja, yang ada dalam pikirku saat itu, ketika tak ada skenario macam itu, aku bisa berbincang dengan mu lebih lama, lebih banyak lagi. Sebagai bekal kelak ketika aku merindukanmu. Namun itu dulu. Saat aku masih boleh merindukanmu. Dan sekarang, ahh sudahlah. Langit telah berbeda. Setidaknya terima kasih pernah membuat hatiku bergemuruh. Pernah membuat hati ku berdebar tak karuan. Dan lagi-lagi, berpuas dirilah, berbanggalah! . . . @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1814 #andbercerita #andberceritajanuari #andprojects