Tumgik
rainadd1ct-blog · 5 years
Text
Karena hujan
Halo hujan. Apa kabarmu Ingatkah kamu saat pertama kita bertemu Aku ingat. Sangat ingat. Bahkan saat itu entah kenapa kamu lain. Sangat jelas terlukis di kepala kala itu. Kala dimana untuk pertama kalinya ada senyum seindah itu. Kala dimana untuk pertama kalinya ada suara Semerdu itu. Kala dimana untuk pertama kalinya aku menahan senyum geli melihat polahmu. Halo hujan. Ya hujan.. Kenapa hujan.. karena untukku seseorang yang menyukai kehadiran hujan. Hujan yang untuk kebanyakan orang sangat tidak diharapkan kehadirannya. Lain dengan ku yang sangat amat menanti kehadirannya. Kenapa hujan.. Ya kenapa hujan.. Taukah kamu hujan buatku sesuatu yang amat sangat menyenangkan dikala kehadirannya. Taukah kamu setiap tetesan air yang membasahi bumi begitu jelas terpampang bayangan masa sedih ataupun senang layaknya melihat layar besar bioskop. Taukah kamu bau hujan merangsang otaku dan mengalir ke syaraf seolah memberikan candunya tersendiri. Lantas kenapa ku menganggap mu sebagai hujan.. Kamu layaknya hujan yang selalu memberikan warna yang berbeda dihidupku. Kamu layaknya hujan yang selalu meneteskan sebutir rasa sayang yang sedikit demi sedikit tumbuh di hatiku. Kamu layaknya hujan yang dengan baumu saja sudah bisa merangsang otakku untuk selalu mencandu akan kehadiranmu. Teruntuk kamu hujanku.. Seandainya memilikimu semudah membalikkan telapak tangan. Betapa bahagianya insan yang mencandumu. Seandainya aku dan kamu selayaknya manusia dimuka bumi yang saat ingin memiliki cukup dengan ucapan "aku ingin kamu jadi miliku". Seandainya pandangan kita terhadap sang pencipta tak berbeda. Seandainya benteng yang membentang menghalangi tak berhubungan dengan keyakinan. Hujan.. Entah sejak kapan diri ini begitu mencandu hadirnya hujan. Yang jelas walau tak mungkin. Ego ini tetap ingin memilikimu. Yang jelas walau aku tau akhirnya seperti apa nantinya. Pecandumu selalu mengharap keajaiban dari yang maha ESA. Yang jelas walau dunia bilang aku bodoh dan naif. Aku menikmati kebodohan dan ke-naif-an ini. Berhenti ku saat ada sosok lain yang dikehendaki tuhanmu untuk mendampingi susah senangmu kelak. Dan saat itu tiba. Ingatlah hujan. Bahwa ada seorang candu yang menganggapmu istimewa melebihi apapun dimuka bumi ini. Teruntuk kamu hujan aku sayang kamu. Sungguh sayang kamu. Pecandu yang mencandu hujannya Rain Addict
1 note · View note