Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Maaf jika kawatir dan keresahan membesar di dalam hati, tak sedikitpun meragukan setiap takdir dan perjalanan dalam hidup ini ya Rabb.
Hanya saja.
Hanya saja saya ingin segera yang terbaik atas doaku ya Allah.
6 notes
·
View notes
Text
Harapan itu semakin sering berulang terucap, semakin serius untuk dipinta.
Semakin yakin, semakin ingin.
Ya Allah, kabulkanlah doaku wahai Rabbi Yang Maha Pemurah.
1 note
·
View note
Text
Kemarin menangis hebat karena seseorang, lalu kering dan berupaya bangkit.
Hari ini karena takut akan luka kemaren, akhirnya harus menangis lagi...
1 note
·
View note
Text
Tantangan menjadi dewasa adalah bertanggungjawab atas hidup.
Tanggung Jawab yang sulit adalah tanggung jawab yang meretakkan peraturan, karena akan sulit mengikuti jalur nya.
Maka kuncinya, berusaha seoptimal dirilah agar di jalan peraturan dan menjunjung tinggi peraturan, adab dan etika.
Semua baik baik saja jika kamu berada pada level tenang dan berpikir jernih.
1 note
·
View note
Text
Semuanya menuai karma, aku percaya demikian, dan doaku atas semua hal yang pernah terjadi tak pernah putus menuntut keadilan.
1 note
·
View note
Text
Gak sabar melihatmu terbang tinggi melintas awan lagi nanti, 6 bulan dari hari ini, bismillah semua lancar sesuai plan. Let's go melintasi awan non.

1 note
·
View note
Text
Gak sabar mewujudkan mimpi mimpi tinggi sejulang awan ini, tak sabar memeluk diriku saat semua perjuangan penderitaan itu berbuah hasil manis, dan hari ini kita memulainya ya non. Let's rock and roll.
I knew you will do well, and extra mile.
0 notes
Text
Ternyata dulu semanis itu, tapi hari ini hanya marah dan kebencian yang dominan.
Hehe... Maaf, maafkan saja..
0 notes
Text
Semakin dipikir pikir, bahwa ada ingatan atau knowledge baru yang menyakiti hati, kok jadi harus saya yang sakit, semua skenario ini kan kamu yang ciptakan, kenapa harus saya yang terluka, lagi?...
Di bawah rintik hujan, hari ini aku menyeberang zebra cross kantor, dengan hati yang bertanya, kenapa, kenapa, kenapa, seolah "semuanya" terpapar akhir-akhir ini.
Tapi ya sudahlah, semua memang harus demikian, kamu harus terus bahagia dan bersemangat, kan?
0 notes
Text
Sempit
Hidup di dunia ini sebenarnya sangat sempit. Mau mendapatkan pekerjaan, bersaing dengan begitu banyak orang. Kalau dapat kerja, tidak semua mendapatkan rezeki untuk bisa bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan, yang penting dapat, apapun pekerjaannya demi menyambung hidup dan membayar semua kebutuhan.
Bahkan untuk bisa bahagia, usahanya keras sekali agar bisa membeli hal-hal yang diimpikan. Handphone terbaru, pergi ke taman rekreasi, bertamasya, staycation, main game, semua hal yang kita jadikan pelarian rutinitas dan kejenuhan, semuanya memerlukan biaya dan itu tidak sedikit. Saat kita bepergian menggunakan kendaraan, melihat kendaraan orang lain yang lebih bagus, ingin memiliki. Terasa apa yang kita miliki menjadi usang dan mencari beribu alasan untuk segera menggantinya dengan yang baru sekalipun dengan berutang.
Rumah yang kita tinggali meski ngontrak terasa menjadi lebih sempit bukan karena letakkan di gang-gang kecil. Tapi, keinginan kita yang begitu meluap-luap untuk bisa tinggal di tempat yang bagus dan aestetik, rela mencicil belasan tahun demi itu semua. Semua yang kemudian saat kita mati, akan menjadi waris, atau menjadi rebutan.
Dunia ini terasa penuh persaingan, berlomba-lomba mencapai berbagai hal di usia muda, semuda mungkin, sebagai tolok ukur kesuksesan dan kebahagiaan. Semakin sempit rasanya dunia ini saat kita ternyata menyadari kita bukan siapa-siapa, tidak punya skills yang membanggakan, tidak punya prestasi, mencari kerja tidak dapat-dapat, bingung sama tujuan hidup, usia yang terus beranjak, belum berkeluarga, finansial kembang-kempis, tidak punya banyak relasi. Rasanya dunia ini seperti menghimpit dari segala sisi.
Dan untuk semua kesempitan ini, kenapa kita mau bersusah payah untuk mengejarnya? - kurniawangunadi
496 notes
·
View notes
Text
every time someone tells me they love me, however casual it may be, it feels like the world comes to a halt for a second . someone Loves me . me ! how wonderful
35K notes
·
View notes
Text
Merawat Kegelisahan #1
Kenapa kita hari ini harus mengalami quarter life crisis?
Sedang fase hidup yang Allah sebut secara jelas dan berulang kali hanya usia baligh? Ditambah usia 40 tahun di Q.S. Al-Ahqaf : 15 ?
Kenapa kita hari ini harus mengalami quarter life crisis?
Bahkan Allah mention sunnatullah kehidupan kita secara fisik dengan kata “dha'fa” dan “quwwata” tanpa deskripsi usia.
Kenapa kita hari ini harus mengalami quarter life crisis?
Karena so sad banget buat menuliskannya.
Karena kita hari ini terlambat mencapai aqil, sedang usia balighnya terus melaju lebih dini. Yang jelas tidak terjadi di generasi keren-nya “syabab” Muslim sebelum kita. Yang kita tau sirah gemilangnya di usia muda.
Kenapa kita hari ini harus mengalami quarter life crisis?
Terlambat mencapai aqil. Saat pertanyaan kegelisahan akan apa sesudah kuliah dan jadi sarjana? Apa akan lanjut kuliah atau bekerja? Akan memilih dia calon jodoh, seperti apa? Seakan hidup mandeg-no idea-mau apa?
Apa saya juga tidak mengalami? Pun SAMA. Hanya saya benturkan semua kegelisahan itu dengan pertanyaan besar, dimanakah posisi saya ditengah ummat-dimana sekeliling kita yang kita tau sebenarnya jauh dari kata : baik-baik saja.
Karena sungguh gelisahmu hari ini, kalo hanya soal pekerjaan, soal jodoh kapan datang-kalo kata Ustadz Budi-ngga ada menarik-menariknya. Sama sekali.
Tapi iya, jangan dipungkiri. Kita saat ini hidup di dunia yang tersistem agar “syabab"nya, pemuda Muslimnya, terlambat mencapai aqil.
Dan ngobrolin ini akan jadi bahasan panjang-efek domino yang tidak bisa kita kendalikan. Karena semakin jauh gapnya, parahnya na'udzubillahi ancaman arus zina dan kesia-siaan.
2 tahun ini bagi saya, tahun yang cukup terjal dalam pencarian jawaban, untuk semua kegelisahan yang bisa sampe bikin nangis atau bad mood setelah pulang koas dari RS, kalo habis ketemu pasien dan fenomenanya.
HCU Anggrek 2, monitoring pasien plasmapheresis, 8 hari menuju Ramadhan 1443 H.
102 notes
·
View notes
Text
Itu bukan salahmu. Kamu tdk bisa memilih kepada siapa kamu akan bertemu, yg harus kamu pilih adalah bagaimana kamu bersikap baik padanya.
It's oke, berdamailah dengan takdirmu.
13 notes
·
View notes