rasaoreo

[rasaoreo]

Menekuni hari-hari sebagai Anak Pertama.

Dari dulu, aku emang udah jadi anak pertama sih. Udah di jalani juga selama 27 tahun. Wkwkw tapi entah kenapa, bsberapa puluh hari di 2025 ini, rasanya posisi dan tanggung jawab ini secara tidak sadar ku tekuni dengan sungguh-sungguh. Lebih sungguh-sungguh, ya. Kemarin juga sungguh-sungguh. Sekarang, lebih lebih lebih.

Maklum, tahun ini adikku akan masuk kuliah. Jadi ikut mikirin juga proses dan ke depannya. Gimana biayanya, jurusan dia, ikut bantu dampingin dia sampe milih kampus dan lainnya. Sekali lagi, makin terasa aja 1/3 tanggung jawab tulang punggung keluarga ini.

Kalau ternyata rejekiku tahun ini ternyata ada bagian adikku yang dititipkan buat kuliahnya, dengan senang hati banget aku keluarin. Ga mikir 2 kali. Aku juga berdoa semoga gajiku dan penghasilan pekerjaan rangkap 3 lainnya cukup buat semua.

Kadang aku mikir, oh gini kali ya rasanya jadi orang tua nanti. Sekarang aja, biaya sekolah udah mahal, begimana nanti kalau aku yang punya anak ya, anak ku lahir tahun berapa ya, inflasi gimana ya, aduh pusing mikirannya. Belum pejabat dan pemerintahan negara makin ngawaru naudzubillah. Hehe

Sekian dulu deh, semangat nak sulung! Kamu gak sendirian lah!

[rasaoreo]

Aku sering iri.

Aku banyak iri sama diriku yang dulu. Kayaknya sekarang aku terlalu banyak membandingkan kehidupanku sama orang lain dan itu sungguh melelahkan. Padahal kalau aku pikir-pikir, aku ga menginginkan juga kehidupan mereka itu.

Mungkin aku butuh semangatnya, ga pantang menyerahnya.

Tapi aku kadang suka kesel kalau lihat temen yang suka oversharing pencapaiannya apalagi sambil becanda. Ckckck gak apa sih sebenarnya. Cuma memang aku yang harus mengontrol hatiku. Karena ya jelas bukan salah mereka dan emang kita gabisa kontrol apa yang orang lakukan.

Yang bisa kita kontrol kan cuma diri kita, perasaan perasaan kita, asumsi asumsi ini.

Stop ya "aku" ini --- jangan sampai kamu lelah, lelahnya juga cuma karena bandingin hidup. Bukan berkarya, bekerja, produktifn diri dengan hal positif. Jangan ya aku yaa jangan.

"Kamu hebat, kamu hebat, kamu hebat"

[rasaoreo]

Pekerjaan paling melelahkan di dunia ini apa?

Yak betul. Ingetin orang, nyariin orang kerjaannya, ampe pusing wmwmw

[rasaoreo]

Tidak Bisa Tidur

Semakin larut, justru semakin tidak mengantuk. Menjelang subuh, yang terus muncul adalah rasa penasaran akan banyak hal sehingga kepala dan hatiku memutuskan bersepakat untuk sama-sama berpikir dan merenung, meski badanku tidak.

[rasaoreo]

Sejak Awal

Sejak awal, aku sudah berniat menemanimu menyusuri jalan panjang hidup ini. Aku ingin merajut semua senyummu untukku menjadi sesuatu yang selalu bisaku peluk setiap saat.

Aku juga berniat menemanimu melawan arus lautan kehidupan ini. Walau sepertinya kedua lautan kehidupan yang sedang kita arungi sama ganasnya.

Aku juga berniat membawamu menjadi bagian dari taman-taman bunga yang selalu ingin aku pupuk dan rawat, selamanya.

Juga sekaligus, aku ingin kita saling menerima dalam sukacita. Walau katanya, hidup bukan hanya tentang pelangi setelah hujan, tapi juga ada badai, matahari terang lalu gelap malam.

[rasaoreo]

Sedang menikmati hidup sebagai seorang freelance. Ada susah dan bahagianya. Waktu lebih fleksibel, tapi ya fleksibel juga sakit kepalanya karena weekend harus mikirin content dan copy buat senin kwwkkw

Gapapa, paling ga untuk sekarang aku mendapatkan keleluasaan dari segi waktu, buat diri sendiri, belajar lagi ambil kelas ina itu.

Walau ga mudah, karena belum punya pekerjaan tetap. Tapi aku selalu berusaha buat tetap punya penghasilan. Kalau kata mbk Najwa Shihab, hidup yang di menangkan adalah hidup yang diperjuangkan *tsahhh

[rasaoreo]

Ternyata keputusan buat keluar dan cabut dari kantor ini semakin hari semakin ku rasa adalah keputusan yang tepat. Di kantor ini semuanya benar-benar cuma "template" dan "formalitas" wkwkwkw

Teriak teriak orasi paling depan buat mendukung buruh tapi di internal paling ga fair. Kalau satu orang ngeluh aja sih gapapa ya, kalo setim tim nya?

Semua orang yang ngeluh juga ga merasa ada kapasitas buat protes. Semua harus nurut atasan padahal katanya "kita terbuka terhadap ide gagasan baru"

Giliran gue kash masukan, pendapatan, ide, malah di trabas ga di tengok. Boro boro wkwwwk di read juga kaga keknya ni

[rasaoreo]

Setelah hampir setahun menimbang banyak hal, akhirnya sampai lah gue di keputusan ini. Ga berat, karena udah banyak yang ga relevan.

Tapi juga dibilang mudah juga engga. Eh tapi bisa jadi mudah, gatau lah. Udah siap siap dengan segala konsekwensinya..

Di hari nya nanti, siap ga siap gue harus tancap gas ke tujuan baru. Mau jalannya berkelok, atau lurus lurus ajaa pun, harus dilewati kan. .

Ya hidup kalau gak penuh wkwkwk yaaaa penuh hehehe lah.

[rasaoreo]

Aku selalu bertanya tanya, sepanjang hari selama beberapa bulan terakhir ini. "Apakah resign itu selalu buruk?"

[rasaoreo]

Awalnya aku pikir, aku bisa menunggu sampe dengan beberapa waktu lagi, sampe dengan kontrak selesai. Tapi akhirnya hari ini aku coba beranikan diri bicara ke bapak dan mamah soal keinginan ku untuk resign. Aku mencoba menyampaikan pelan-pelan pertimbangan ini.

Aku gatau seberapa kuat keberanianku resign di saat belum ada pekerjaan tetap yg lainnya, masih ada satu pekerjaan freelance yg mgkn gajinya ga tiap bulan. Tapi bukankah rejeki sudah ada yg ngatur?

Aku belum memutuskan dengan 100% soal ini, tapi entah kenapa, keinginan untuk resign jauh lebih kuat. Setelah ku pikir lagi, keinginan ini memang sudah ada sejak akhir tahun lalu.

Aku bener-bener mempasrahkan semuanya ke Allah, dan jg melalui doa dan ridho kedua orang tuaku. Mungkin sesekali aku harus keluar dari zona nyaman ini, untuk bisa bertumbuh lagi.

[rasaoreo]

Beberapa waktu lalu aku sangat tersentuh saat temanku bilang makasih dengan sangat tulus.

Dia bilang makasih karena aku sempat bilang ke dia "makasih ya udah hebat banget bertahan sampe hari ini" setelah percobaan bunuh diri yang dia lakukan beberapa kali, dan dia baru pertama kali dengerin hal itu.

Dan hari ini, aku harus bilang makasih juga buat diriku sepertinya. Walau beberapa kali aku juga rasanya pengen nyerah, meskipun bukan dalam bentuk percobaan bunuh diri. Tapi dalam bentuk lain seperti ingin menghilang dari orang orang. Tapi gajadi.

Nyatanya yang tetap aku lakukan adalah melawan. Melawan perasaan takutku.

Makasih ya aku. Besok kita harus lebih berani. Kalau jatuh kita bangun lagi, jatuh bangun lagi, jatuh bangun terus, begitu seterusnya.

[rasaoreo]

Salah satu resolusi 2023 adalah semoga bisa dapat kerjaan baru, yang mudah mudahan bisa remote kerjanya dari rumah jadi bisa kerja WFA. Work from anywhere, dan bisa pulang kapan aja, atau bahkan tinggal di rumah.

[rasaoreo]

Tahun 2020 jadi momen paling mulus menyelesaikan skripsi, ga ada hambatan yg berarti. Walaupun ada selalu bisa diatasi, bahkan selalu ketemu solusi dengan cepat. Tapi sekaligus ada sisi hidup paling ambruk di sana. Tepat setelah sidang, kayak ada awan gelap menyelimuti. Masalah di rumah yang mulai muncul satu-satu, berat banget sampai setiap hari menangis. Mungkin atikah dan ryani adalah saksi momen nangis tiap malam, di tengah malam, lewat telpon dan zoom.

Sampai di titik seminggu gamau ketemu dengan orang, izin tidak aktif di semua tempat, waktu mama pergi dari rumah.

Banyak rencana dalam hidup yang ga jalan. Rencana setelah sidang, rencana wisuda yg harusnya agustus, tapi malah November. Bukan karena aku gamau urus yudisium, tapi aku tress hahahaha. Mental breakdance, seumur hidup ini paling hancur berantakan perasaan.

Akhir 2020 - pertengahan 2021 langsng disambut dengan tawaran pekerjaan, nge pas banget. Alhamdulillah, Allah Maha tahu segalanya dan bener bener siapin segalanya. Sekali lagi aku percaya, setelah kesusahan ada kemudahan. Ekonomi keluarga lagi carut marutnya, utang di Bank yg bkin nangis wkwkw sejak awal tahun 2021 akhirnya bisa kerja tanpa harus apply.

Setahun kerja, kontrak habis. Lagi lagi Allah baik, baru sebulan istirahat, langsng ke terima kerja di tempat baru. Walau hrus ninggalin rumah sebentar adalah pilihan. Sejujurnya gamau, gamau jauh dari Mama bapak walau kadang mereka juga adalah bagian dari penyebab dari rasa sedih ku. Tapi itu ga ada artinya di banding rasa cinta yang besar, teramar besar yg mereka kasih.

Sampai hari ini, ekonomi keluarga memang gabsa di bilang stabil, meskipun aku ga full jd tulang punggung keluarga, mgkn sebagain kecil bgt. Tapi aku bersyukur bisa bertahan sampe dua tahun ini. Sekali lagi, aku mau bilang Allah baik banget. Dulu pas kuliah kayaknya hampir tiap bulan sakit, sekarang? Allah mampukan kondisi fisik ku jauh lebh baik. Selama dua tahun, ke RS sekali aja. Itu juga kepepet, karena tengah malam ga ada yg buka.

Berkali kali lagi, aku mau bilang, makasih Ya Allah. Sudah kuat kan pundakku sampai hari ini. Walau rasanya mau oleng tiap hari. Tapi ternyata aku bisa tetap berdiri ya hehe ga nyangka. Makasih juga, diriku.

Ya Allah lega banget menulis ini hahahahaha. Dan ga menyangka, hey dua tahun :))) Alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah

[rasaoreo]

Lagi ga begitu pengen tampil di depan, tapi pengen tetap berkarya aktif di belakang.

Tapi beberapa kerjaan mengharuskan bertemu banyak orang. Gapapa sih, selama ga rame rame banget, dan ga sering. Kalau sering, aku mumet e.

[rasaoreo]

Sebagian (?) yang belum dan akan utuh?

[rasaoreo]

"Kamu gimana keadaannya hari ini? Sudah membaik? Jangan lupa perutny diisi ya, apa aja. Hari ini kegiatan nya apa aja?"

Adalah kalimat yang membuatku selalu menarik nafas panjang. Bertanya dengan penuh kebingungan.

Kamu siapa?

[rasaoreo]

Mendengarkan seseorang bilang "aku menyayangimu" ke diriku saat ini membuat perasaanku campur aduk ga karuan.

Aku bingung. Bingung menyikapinya. Karena terlalu takut memulai lagi sesuatu hal yang belum pasti.

Perasaanku sedang sampai di titik lelahnya.