Text
Tumblr Dibuka Lagi di Indonesia, ada tapinya...
Akhirnya oh akhirnya, setelah berbulan-bulan Tumblr diblokir di Indonesia, akhirnya bisa menulis bebas di sini. Kontroversi pemblokiran tumblr memang berbau politik di Indonesia, karena mentrinya waktu itu secara tiba-tiba nge-blokir tumblr tanpa alasan yang jelas. Walaupun akhirnya menjelaskan alasan, tapi sekali lagi... nggak masuk akal.
Kalian bisa lihat drama-drama pemblokiran tumblr di internet, udah buanyaaaak banget! Kayaknya memang mentrinya pada waktu itu katrok.
Pertama kali buka tumblr lagi... dan sambutan dari tumblr adalah: peraturan-peraturan baru yang membatasi konten pornografi. Sebenernya ada unsur positif dan negatif dari peraturan baru ini.
Kita mulai dari unsur positifnya dulu ya, oke salah satu unsur positifnya adalah banyak pengguna yang dibawah umur tidak bisa mengakses/menggunakan tumblr sebagai ajang ‘cari video porno’ walaupun dalam kenyataannya tumblr sendiri bukan medsos porno -_-, but anyway... salah satu peraturan baru itu melarang penggunaan kata/gambar yang bisa menjadi pelecehan seksual terhadap wanita secara online, ini bagus karena banyak banget wanita/seksualitas yang dijadikan bahan olokkan dan hinaan di media online. Tapi, selalu ada sisi negatif dari setiap sisi positif (*cie*), salah satunya adalah pengendalian konten kreatif. Kalau regulasi semacam ini dapat lampu hijau, bisa-bisa regulasi ini bakal digunakan sebagai ajang alat resmi untuk memblokir/mengatur konten pengguna internet. Kebayang nggak, kalau pemimpin negara, misalnya, tidak suka dengan hal-hal berbau partai oposisi dan dia seenaknya memblokir/menangguhkan pengguna-pengguna itu dengan alasan... regulasi.
TAPI... SEKALI LAGI... SELAMAT DATANG TUMBLR DI INDONESIA.... Maafkan masih banyak orang Indonesia yang katrok.
2 notes
·
View notes
Text
OST. Eiffel... I’m In Love 2: Nostalgia Zaman Muda

Tahun 2003, adalah tahun film dan soundtrack pertama EIFFEL I’M IN LOVE yang pertama dirilis. Well, secara umur waktu itu saya masih 6 tahun! Eits, tapi jangan salah... waktu saya umur 10 tahun saya sudah jadi fans berat Melly Goeslaw dan kenal betul sama soundtrack dan film ini. Saya inget, kakak-kakak wanita saya punya kaset dari album EIFFEL I’M IN LOVE yang pertama, dan itu masih saya simpen sampai sekarang. Boleh dibilang saya besar, karena mendengarkan lagu-lagu Melly, dan salah satunya album EIFFEL I’M IN LOVE. Dan berbelasan tahun kemudian, sekuel film ini dirilis. Hm... saya sudah nebak jauh sebelum film ini diproduksi. Kenapa? Karena saya sudah lihat sekuel aslinya yang pernah dibuat dan dirilis oleh pembuat cerita aslinya, Rachmania Arunita, yang judulnya LOST IN LOVE yang rilis sekitar tahun 2007. Well... mari kita balik ke topik soundtrack album Eiffel. Reaksi pertama waktu pertama kali dengar track pertama di album EIFFEL 2 adalah...
Oke... oke... Balik lagi ke awal-awal perilisan single-single di album ini. Sekitar akhir tahun 2017, single yang berjudul: “I DO” duet dengan Rama Davis, penyanyi muda yang datang dari antahbrantah, dan single daur ulang “Tak Tahan Lagi” dengan sentuhan musik klasik. Jujur saja, dari tahun ke tahun, musik dan lirik yang dibuat Anto Hoed & Melly jadi semakin bunder, alias lebih mudah ditebak dan liriknya... lebih straight to the point.
Single I DO bukan favorit saya di album ini atau bahkan waktu pertama kali rilis, karena kurang greget aja, kayak kurang garam. Tapi daur ulang dari lagu ‘Tak Tahan Lagi’ versi klasik jadi favorit saya waktu pertama kali rilis. Itu daur ulang yang cukup ciamik menurut saya. Pastinya, saya punya harapan dan ekspetasi yang lebih besar dari album Eiffel I’m In Love 2, karena saya punya keyakinan album Eiffel I’m In Love 2 (paling tidak) sama bagusnya dengan album AADC2. Tapi saya salah. Dan di luar ekspetasi saya.
Saya bukan kecewa yang ‘banget’ dengan album Eiffel I’m In Love 2, tapi track demi track, ada yang kurang bikin meledak. Album ini punya nuansa klasik yang jadi ciri khas ketika dengar kata ‘Eropa’ atau membayangkan bangunan-bangunan klasik di Eropa, but... Dari segi musik saya mengapresiasi Anto Hoed dan siapapun yang membuat musik di album ini, karena selain musiknya dibuat niat banget juga cocok dengan nada yang dinyanyikan Melly. Tapi secara lirik, album Eiffel I’m In Love 2 jauh dari album Eiffel I’m In Love 1 (2003). Album Eiffel...I’m In Love 2 ini cepet bikin saya kurang bersemangat dan boring. Karena album ini... terlalu bermusik klasik. Kalau diinget dulu, album EIFFEL 1 punya berbagai musik dari band campur elektronik dan klasik, tapi album EIFFEL 2 cuma satu, yaitu klasik. Waktu denger single dan track pertama di album ini “Dongeng Sendirian” saya jadi bener-bener pesimis kalau album ini bakal bagus. Lagu ini ngingetin saya sama instrumental dari album EIFFEL 1 yang berjudul “Eiffel I’m In Love” tapi ditambah vokal Melly yang kedengaran seperti sedang nge-rap. It’s just not a good start or a good song. Ini bertolak belakang dengan lagu pertama di album EIFFEL 1, “Bercintalah Denganku” yang punya musik slow-rock campur sedikit electronic. Lagu kedua di album EIFFEL 2, “Mau Gimana Cinta Kita?” bikin saya sedikit mood lagi. Tapi lama-kelamaan liriknya jadi ngacoh (haha), mulai down dibagian Melly nyanyi lirik: ‘kamu sudah pasti kamunya aku, aku sudah pasti akunya kamu’... wait whaaaaat, tapi musik dan backing vocal di lagu ini bikin suasana adem, sayangnya liriknya... uh! sayang banget! Lalu ada daur ulang lagu ‘Pujaanku’ dan ‘Tak Tahan Lagi’, dan lagu selanjutnya yang cukup kece adalah “You’re Beautiful On My Mind”, sayang banget judulnya bahasa inggris, padahal lagu ini punya lirik dan musik yang bikin nostalgia album EIFFEL 1, lagu ini mirip suasana lagu ‘Paling Tidak’ dan ‘Bulan Kedua’. It’s a good song! Perfecto! “Jangan Marah-Marah”, oh my god... ini bukan lagu yang jelek tapi ini lagu yang dalam batas ‘enak’, lagu ini... hm... enak. Tapi di bawah takar enak lagu “You’re Beautiful On My Mind” Dan lalu lagu “I DO”, dan jeng-jeng... lagu terakhir, “Ujung Rindu (ft. Adikara Fardy), ini lagu paling stand-out dan penutup yang keren dari album ini. Bukan lagu yang ‘wow’ tapi sayang banget bukan lagu ini yang jadi single pertama, karena feel-nya lebih dapet lagu ini daripada lagu ‘I DO’, ah syudahlah... But overall, album ini bukan album yang sempurna, jauh di bawah kata bagus karena pemilihan kata/liriknya kurang asik aja. Saya bukan nyebut Melly kurang jago buat lirik, tapi setidaknya berkiblat ke album EIFFEL I’M IN LOVE yang pertama, album EIFFEL 2 bukan versi yang lebih baik, aduh jauh banget lah. Walaupun nggak bagus, album AADC2 lebih mending daripada album EIFFEL2. Sayang banget, bangeeeet! Andaikan ada vibe electronic/band/punk lebih banyak dan suasana-suasana di album Eiffel 1, mungkin album EIFFEL 2 bakal lebih sukses dan asik. Kalau disuruh nilai, album ini punya 2,5 bintang dari 5 bintang. Ditunggu versi extended-nya!
#EiffelImInLove EiffelImInLove2 Soundtrack MellyGoeslaw AntoHoed Soraya ShandyAulia SamuelRizal AditdanTita TitaAdit#EiffelImInLove2
1 note
·
View note
Text
2017: Perjalanan, Kepercayaan, & Kelahiran
Tahun 2017 ini adalah tahun paling gado-gado!
Diawali dengan petuah mbah Tukiran, “yang paling penting, berani dan jujur sama diri sendiri.”, petuah yang benar-benar mulai mengubah pandangan saya dalam hal apapun tahun ini.
‘magic might happens’ dan bener-bener kejadian tahun ini. Di tahun ini saya nggak banyak nulis seperti tahun sebelumnya, tapi banyak break dan mikir tentang batasan saya sebagai manusia. Dari yang dulunya berapi-api, disulap jadi redup dan mati. Tapi dalam waktu redup ini saya jadi mikir, mungkin ini yang terbaik untuk saya.
Dalam perjalanan tahun ini, saya sudah kena batunya sendiri, mungkin bukan ini yang saya mau dan bukan itu yang saya inginkan. Lingkup yang penuh dengan setan, mungkin bagi mereka menyenangkan, tapi buat saya yang sudah lihat sendiri gimana perjuangannya bakal bilang ‘serem’. Saya merasakan dan ngelihat sendiri, betapa teganya saling menjatuhkan di belakang kita, dan ‘bodohnya’ saya nggak aware sama hal-hal seperti itu dari awal, duh! mending saya mundur dari semua itu, dan nggak mau ikut-ikutan, dan bukan kapasitas saya lagi untuk bicara hal itu.
Paling down, iya, tapi paling up, juga iya. Beruntungnya, tahun ini saya ketemu sama orang-orang yang lebih real daripada sebelumnya. Dari keberanian saya untuk menjauh dari hal lainnya, ada hadiah yang saya dapat! Saya bisa tau lebih banyak tentang pengalaman dan penghianatan, dan (beruntungnya) mereka mengajarkan saya buat bisa bertahan di sini. It’s okay tho walaupun masih ada benalu di antara mereka, yang jelas saya belajar banyak dari itu semua.
Setelah semua lingkup tadi saya jalani, saya baru merasakan persaingan berdarah dingin (wadaw), kadang mereka yang nggak pernah kenal saya bakal iri dan benci, dan mereka yang sudah kenal saya juga bakal iri dan benci. Dilema kan? but, whatsoever lah! the good will stay!
Buku kumpulan cerpen dan puisi, “Yang Sedang Bermain”, yang saya rilis tahun lalu baru membuahkan hasil. Selama ini, saya selalu berharap buku saya bisa dibaca orang banyak, EH! KEJADIAN! Mungkin sekitaran bulan November kemarin, saya baru cek akun Google saya di Playstore, dan buku ini sudah diunduh sebanyak 700+ kali! Reaksi pertama kali adalah senang campur nggak percaya.
Anehnya, saya nggak terlalu bener-bener promosi buku ini. Tapi buku ini sudah didownload segitu banyaknya! Dan waktu lihat di Goodreads buku saya ada yang nge-rating, ya... walaupun satu, tapi dia bener-bener muji tulisan saya. Aneh, tapi seneng!
Di umur saya yang baru menginjak 21 tahun, saya jadi lebih aware akan jadi apa hidup saya ke depannya. Saya nggak mau hidup saya, dihabiskan sia-sia. Di usia ini, saya bisa memutuskan mau jadi apa saya ke depannya, walaupun kemungkinan yang lainnya pasti ada. Termasuk dengan pilihan kepercayaan saya yang selama ini saya ragukan, di akhir tahun ini, saya setidaknya bisa lebih tenang dan mulai mencari jati diri saya.
Petuah mbah Tukiran: ‘Jujur dan Berani’, selalu ada di otak sebelum memutuskan hal-hal lain. Tahun ini saya lahir sebagai manusia yang baru, manusia yang mau mengambil keputusan walaupun banyak yang meninggalkan atau ditinggalkan. Dan the good will stay tapi the bad always leave. Jadi, mari kita lihat tahun depan, dan saya bakal mewujudkan mimpi-mimpi saya tahun depan.
NB: Untuk Rahmad di tahun 2018, inget, jangan pernah membuang sisa waktumu, perjuangkan apa yang kamu inginkan, masih belum terwujud? coba lagi dan lagi! Aku mengutuk semua keputusasaanmu, dan aku tidak akan pernah memaafkanmu kalau mimpi-mimpi itu masih juga belum terwujud tahun 2018.
1 note
·
View note
Photo

Bayangkan jika boneka mempunyai perasaan, apakah dia akan menjadi sahabat yang paling setia?. . Yang ini punya. Dan dia adalah sahabat yang paling setia, walaupun diacuhkan. . Saya sudah bilang kan, TETA adalah imajinasi tertinggi dari gelombang otak manusia?. . Dapatkan buku TETA di Google Playstore, di bit.ly/BUKUTETA atau cari dikolom pencarian Playstore “Rahmad Kurniawan” dan pilih buku TETA, atau bisa langsung klik di bio saya, langsung ke website dan cari buku TETA. . #TETA #BUKUTETA #NOVELTETA
0 notes
Photo

“…dua orang yang aku cintai sekarang mereka saling mencintai”. ANDRE, dari cerpen ‘Serasi’. . . Gay adalah manusia. Mereka punya alasan kenapa mereka menjadi gay. Keputusan Andre untuk menjadi gay bukan tanpa alasan, dia lebih nyaman disisi Jerry daripada makhluk lain. Walaupun Jerry tidak tahu bahwa sahabatnya sendiri gay, tapi Andre tahu bahwa dia merasa cocok dengan Jerry. . . Andre pernah seperti lelaki lainnya, dia punya kenangan dengan Rere, mantannya. Dia kembali dikehidupannya, membuat keputusan Andre untuk menjadi gay jadi bimbang. Andre membutuhkan kepastian dari Rere atau Jerry. Dia tidak bisa hidup didalam ketidak pastian. . . Sedetik sebelum dia ingin mendapatkan jawaban, jawaban itu datang menghantam wajahnya. . . TETA bukan cuma tentang percintaan. Tapi pencarian jati diri, keputusan, dan ketidak pastian. Kamu nggak akan pernah menyesal kalau sudah baca :) . . Dapatkan buku TETA di Google Playstore, di bit.ly/BUKUTETA atau cari dikolom pencarian Playstore “Rahmad Kurniawan” dan pilih buku TETA, atau bisa langsung klik di bio saya, langsung ke website dan cari buku TETA. . #TETA #BUKUTETA #NOVELTETA
0 notes
Photo

(Lokasi: Lampu Merah Pasar Atom, Surabaya, Jawa Timur.) Awalnya Andi ingin sekali menolak salaman itu, namun Andi melihat ke ibunya, Andi hanya senang melihat ibunya tertawa dan bahagia, apapun caranya. “Jika akhirnya selingkuh, kenapa dia dulu mau menikah dengan istrinya sekarang? lebih baik sendiri. Alangkah indahnya bercerai.” Rumah baginya neraka sekarang. Semua saudaranya sudah terbutakan dengan harta. Walaupun lebih baik keadaan sekarang daripada dulu, tapi udara dirumah jauh lebih bersih yang dulu daripada sekarang. Bersih akan dosa. . . . Apapun akan dilakukan seorang anak untuk melihat orang tuanya bahagia, termasuk menyakiti dirinya sendiri. Andi sudah terlalu sabar selama ini. Sifatnya terhenti, sifatnya dipenjara suasana. Untuk apa dia bertahan? Dapatkan cerpen “Mau Apa Lagi?” di TETA, dan sudah bisa didapatkan di Google Play Books, klik bit.ly/BUKUTETA atau ketik “Rahmad Kurniawan” dikolom pencarian dan pilih buku TETA. #BUKUTETA #NOVELTETA #TETA (di Surabaya, Indonesia)
0 notes
Photo

#BULAN bisa didapatkan di bit.ly/BULAN cuma 30rb-an :)
0 notes