Tumgik
rparwa · 4 years
Text
Jalan Jatuh
Aku sedang ingin menuliskan tentang apa yang dirasakan. Jika ada yang mengenali, tolong kita pura-pura saja tidak kenal. Sepertinya aku sedang memasuki tahap belajar berjalan. Ya, jatuh adalah cara agar aku lihai dalam berjalan.
Tidak terasa luka-luka di lutut sudah banyak, tentu aku obati lukanya dengan obat mujarab yang namanya waktu. Hmm tapi aku jatuh lagi sebelum lukanya kering. Berkali-kali jatuh, berkali-kali diobati. Orang-orang bilang “ayooo semangat, sebentar lagi. Ya, sebentar lagi sembuh, sebentar lagi bisa”.
Aku berdiri lagi, belajar berjalan lagi. Oh tidak, aku jatuh lagi. Biar ku hitung “hmm satu, dua, tiga... ah ini sudah ke berapa ya?”. koreng-koreng dilutut sepertinya lebih banyak. Aku ingin berjalan, tapi rasanya sakit sekali. Aku ingin diam saja, melihat orang berjalan dan berlari. 
Sepertinya obatnya sudah tidak mujarab. lama sekali sembuhnya...
6 notes · View notes
rparwa · 5 years
Text
I don't know why, rang orang kadang memaksa sekali bertanya tentang privasi orang. Tentang masalalu, tentang hubungan dengan seseorang. Apa sih pentingnya tahu? Kadang hal tsb jadi ranah yg sangat privasi dan orang jadi sangat terganggu saat ditanya dengan paksa. Stop jadi egois plis, mengganggu kenyamanan
0 notes
rparwa · 5 years
Text
Singkatnya begini, aku sudah mengatakan tak suka dan kau masih saja mengorek luka. Jadi boleh ku beri spasi diantara kita?
Rparwa_
1 note · View note
rparwa · 6 years
Text
Jangan malu dengan perasaanmu, sekalipun kecewa, marah atau sedih. Itu tanda bahwa kamu adalah manusia :)
0 notes
rparwa · 6 years
Text
Senja yang merona disambut adzan yang menggema. Tanda bawah langit segera dipenuhi doa-doa
2 notes · View notes
rparwa · 6 years
Text
Tumblr media
0 notes
rparwa · 6 years
Text
Lo(ve) st
Dengan ataupun tanpa aba-aba
Perpisahan tetaplah perpisahan
Tidak ada yang tidak luka
Dia yang memilih diam belum tentu yang lukanya paling dalam
Pun yang memilih menyuarakan belum tentu yang paling tertekan
Keduanya sama-sama sedang memulihkan
Nantinya apabila dipertemukan semoga tidak ada lagi kesedihan yang perlu dirayakan
Cukuplah bersalaman dan bertanya "apa kabar" dengan senyuman penuh keikhlasan
Tanda bahwa lukanya sudah disembuhkan
1 note · View note
rparwa · 6 years
Text
Setidaknya kamu perlu tahu, aku pernah benar2 jatuh hati padamu, dan sekarang aku benar2 patah hati karenamu. Selanjutnya aku akan mengingatmu sebagai tamu dalam kehidupanku.
1 note · View note
rparwa · 6 years
Text
Untuk apa apa yg pernah aku semogakan, kini telah sampai pada tahap merelakan
Rparwa_
1 note · View note
rparwa · 6 years
Text
Katanya akan ada yg tumbuh setelah patah. Aku ingin selalu tumbuh, tapi tidak dengan patah~
-Rparwa_
0 notes
rparwa · 6 years
Text
Hari ini tidak hujan, tapi aku tetap rindu
Rparwa_
2 notes · View notes
rparwa · 7 years
Quote
Sometimes, I wait for incoming messages from you on my phone — to fall asleep.
Raka Abimanyu, Marshall (via santwidj)
1K notes · View notes
rparwa · 7 years
Quote
Semoga apapun yang sedang kita tunggu adalah sesuatu yang memang pantas untuk di tunggu, atau mungkin seseorang yang memang sama-sama berusaha untuk saling memperjuangkan… Karna katanya menunggu itu pasti ada ujungnya, pasti akan ada akhirnya, dan itu tidak akan selamanya. Hanya pastikan dia tahu bahwa kita sedang menunggunya, agar dia pun berusaha untuk tidak membuat kita menunggu terlalu lama untuknya.
Semoga kamu bisa menepati janji, aku do'akan. (via nurulghaidatsaniwiratami)
611 notes · View notes
rparwa · 8 years
Text
28 Butir Pengingat tentang “Komitmen terhadap Al Quran”
Dari Ustadz Abdul Aziz Abdul Rauf, Lc:
1. Sebaik baiknya liqo adalah ketika hadir bertambah keimanan, bertambah rindunya kepada Allah dan bertambah prestasinya.
2. Jangan sampai sekedar hadir liqo menjadi prestasi.
3. Kader dakwah bisa menjadi ruhul jadid bagi dakwah jika Al Quran akrab dengan mereka.
4. Jangan ada dalam pikiran kita bahwa Al Quran adalah penghalang aktifitas kita.
5. Jangan malas menghafal Quran karena usia.
6.Lihat Surah Azzumar 23 tentang manhaj interaksi dengan Al Quran yang benar.
7. Luaskanlah hati kita untuk menerima Al Quran, yaitu senang ketika membacanya , bahkan baru membayangkan membaca Al Quran, ia sudah merasa senang. القرآن مأدوبة اللّٰه "Al Quran adalah hidangan Allah “
8. Tidak akan bisa berinteraksi dengan Al Quran kecuali mereka yang berusaha membersihkan hatinya.
9. Jangan duakan Al Quran, yaitu membaca Al Quran sambil melihat gadget.
10. Berinteraksi dengan Al Quran yang benar adalah meyakininya bahwa membacanya mendatangkan keutamaan.
11. Manusia yang bersama Al Quran hampir hampir menandingi kenabian ,hanya wahyu tidak diturunkan kepada nya ( Alhadist ).
12. Berinteraksi dengan Al Quran adalah terus membacanya setiap hari.
13. Jangan karena sudah membaca Al Quran 10 juz hari itu, lalu tidak membaca di hari yang lain, karena 10 juz itu jatah hari tersebut dan hari yang lain mempunyai jatah juga.
14. Waktu membaca Al Quran itu harus definitif, jika kita menunggu waktu kosong untuk membaca Al Quran ,maka kita tidak akan mendapatkannya.
15. Adukanlah surat surat yang sulit kita hafal, kepada Allah, maka Allah akan memudahkannya.
16. Al Quran adalah ahsanal hadist ( perkataan terbaik ), hadist nabi saw tingkatannya hanya hasan ,sedangkan perkataan yang lainnya di bawah itu.
17. Kita sering takjub dengan ciptaan-Nya, namun kita jarang takjub dengan perkataanNya.
18. Siapa yang sering berhubungan dengan perkataan yang terbaik, maka ia akan menjadi manusia yang terbaik.
19. Al Quran itu mudah dihafal karena banyak kata yang sama dan diulang. Kalau kita sudah hafal “fa bi ayyi alai rabbikuma tukadziban ” dalam surah ar-rahhman ,maka ayat yang lain di mana redaksinya sama itu sudah hafal secara otomatis. Berinteraksi dengan Al Quran itu harus berulang ulang.
20. Orang yang membaca seratus kali sebuah surah, dan ia belum hafal, maka ia tetap mulia , dibandingkan orang yang hanya membaca tiga kali lalu langsung hafal , karena tujuannya adalah berulang ulang bersama Al Quran bukan hanya sekedar mendemostrasikan kekuatan hafalannya.
21. Siapa yang sudah hafal juz 30 ,maka ia sudah punya hidayah untuk menghafal juz 29 , dan seterusnya.
22. Jangan remehkan ketidakhadiran kita bersama ikhwah.
23. Mungkinkah rizqi kita berkurang ,karir kita menurun ketika bersama Allah dengan berinteraksi melalui firman-Nya ?
24. Tidaklah kita jauh dengan Al Quran kecuali ketika itu kita jauh dengan Allah.
25. Jangan menolak kebaikan untuk mempertahankan kebaikan yang lain.
26. Jangan membenturkan satu amalan dengan amalan yang lain , karena manusia itu mampu melakukan berbagai macam aktivitas dalam satu waktu.
27 .Siapa yang lelah untuk Allah di dunia ini maka Allah akan mencukupkan lelahnya di akhirat.
28. Siapa yang tidak mau lelah di dunia untuk taat kepada Allah ,maka ia akan merasakan lelah di akhirat .
821 notes · View notes
rparwa · 8 years
Text
Tak bisakah kau bertanya?
Kamu. Kamu adalah orang yang paling sering ku jadikan objek menulis. Bukan karena tak ada yang lain. Hanya saja aku tak ingin yang lain. Terlalu banyak pertanyaan dalam diriku yg ingin aku tanyakan padamu, maka siapkan waktumu agar kamu dapat menjawab pertanyaanku. Terlalu banyak ocehanku tentangmu. Aku juga banyak menggerutu,apa kau tidak tau? Ah bahkan aku kadang membencimu. Tapi bukan, itu bukan benci hanya saja aku tak mampu membendung diriku yg selalu ingin tau tentangmu. Waktu selalu berbaik hati, dia yang lebih banyak menjawab pertanyaan-pertanyaanku. Tentang kekhawatiranmu padaku, kerinduanmu, kesibukanmu, kemarahanmu dan tentang dirimu yang hanya bisa membisu. Semua itu aku tahu karena kau hanya membisikannya pada waktu. Kamu tak bisakah bertanya padaku? Karena aku (juga) rindu.
0 notes
rparwa · 8 years
Text
Entah
Lucu. Gatau apa penyebabnya. Tiba2 marahan, perang dingin. Bahkan ga ada kata maaf. Dan setelahsekian lama kikuk, ada satu kalimat. Bukan sebuah permintaan maaf tapi mencairkan segalanya. Terkadang diantara 2 manusia selalu ada bahasa mereka sendiri. Hanya mereka yg mengerti. Mungkin ini cara insting bekerja? But i like it hihi
0 notes
rparwa · 8 years
Text
Jangan lagi
Kau tau apa yg aku rasakan sekarang? Setelah mencoba kembali, setelah berpura-pura hidup kembali? Ternyata semua tak sama lagi. Apa yg aku rasa benar2 tak sama. Saat itu aku sadar ini bukan permainan, ini tentang keseriusan. Apa yg telah diambil itu yg harus diterima. Keputusan yg kita ambil memang benar tpi ada yg tidak benar dr prosesnya. Mungkin hanya aku yg merasa. Saat tak sama dg kesepakatan awal, saat itu ternyata hati ikut terluka. Saat aku kembali hati berkata "aku tak ingin terluka kembali, tolong jangan lagi" :) Bogor, 12 April 2016
0 notes