rufaedah

[rufaedah]

Jakarta bukan pilihan pertama, apalagi kampus yang ternyata menjadi takdir saya, juga bukan pilihan yang pernah saya tulis dalam list keinginan. Saya sama sekali tidak tau bahwa bagian perjalanan ini akan menjadi yang sangat disyukuri pada ahirnya, teman-teman yang kiyut-kiyut itu menjadi orang-orang spesial pada ahirnya, dosen-dosen yang tawadhu' dan sederhana itu menjadi guru-guru yang paling menyentuh jiwa pesan-pesannya.

Hari pertama adalah hari-hari paling tidak nyaman untuk dilalui di kampus itu hehe, saya menganggap takdir tidak terlalu berpihak pada keinginan saya. Tapi karakter takdir memang begitu kan? Mengajak kita berkelana lalu mengenalkan hal-hal tak terduga pada akhirnya.

Di hari wisuda saya bingung sendiri, bagaimana bisa rasa bahagia bercampur dengan rasa enggan berpisah dengan kampus, dosen dan kawan-kawan yang baik perangainya. Saya bertanya dalam hati "ditempat mana lagi akan saya temukan orang-orang baik seperti mereka?" Lalu saya nyeletuk sendiri "jangan suudzon kamu sama takdir, nangis kan endingnya" :')

Terimakasih Allah, telah mengizinkan saya melalui perjalanan ini, terimakah telah memilihkan takdir terbaik untuk saya.

34

[rufaedah]

Hadiah untuk adik-adik, ini tentang mengenalkan dan semoga jadi wasilah menumbuhkan kecintaan. Karna yang banyak orang -juga saya sendiri- rasakan topik tentangnya selalu membawa angin segar keimanan, mengenal keindahan akhlak, dan kuatnya bonding dengan Qur'an.

(Selamat haflah adik-adik, waffaqokunnallah lima yuhibbu wa yardha)

[33]

[rufaedah]

Taqdir, berlalu dengan rute tak tertebak, kadang-kadang jalanan terjal yang dipilihnya membuat kamu kelelahan.

Sering kamu berharap bisa istirahat sebentar, tapi katanya istirahat itu hanya saat salah satu kaki mulai menapak halaman surga. Kamu hanya bisa tersenyum mengiyakan.

Taqdir, berlalu dengan rute semaunya tanpa mau diajak diskusi dulu sebelumnya. Kadang lika-liku rutenya membuat kamu geleng-geleng bertanya-tanya, 'Dir, setelah ini apa?' Tapi dia enggan menjawab, selain "tenang saja, semua sudah ditulis rapi oleh sang al-mudabbir, kamu hanya diminta fokus pada yang kamu mampu lakukan, sisanya menguatkan tawakkal."

[32]

[rufaedah]

Sekolah Islam dan pendidikan

Mereka mengerjakan bagiannya, tapi pendidikan utama tetap pada madrasatul ula nya.

[31]

[rufaedah]

Pada ahirnya kamu gatau hal baik yang mana yang ternyata bisa mengantarkan kamu jadi orang berguna. Kalimat-kalimat yang mana yang ternyata sampai ke jiwa seseorang dan berperan di bagian kehidupannya, sekalipun kamu rasa itu hanya remah-remah.

Terus nemu word word pearl di bapak2id, "Berbuat baik ke semua orang tanpa pandang bulu, bukan biar dapet balesan. Tapi itu akan jadi cerminan diri kamu."

Bahkan juga akan jadi infestasi akhiratmu, bahkan bisa jadi sebab terhapusnya dosa2mu, bahkan akan membuatmu lebih merasa berharga dan bahagia, bahkan akan membuatmu lebih mudah mendapat pertolongan Allah. Bener kata Allah 'in ahsantum ahsantum li anfusikum'.

Jadikan kami khoirunnas ya Allah.

[30]

[rufaedah]

Karena Dia tau kamu mudah bosan, Dia membuat beraneka ragam jalan ketaatan.

(Dr. Zaidul Akbar)

What a perspective!

[29]

[rufaedah]

Perhatikan cara berdoa kita, jangan sampai ngga beradab.. jangan sampai terucap kalimat seperti "Cobaan apa lagi ini ya Allah".

Jangan nak, jangan berprasangka buruk sama Allah. Saat suatu masa terasa berat, tadabburi surat adh-dhuha, itu akan menjadi energi untuk kita.

Baba, 28 Ramadhan '24.

[28]

[rufaedah]

Manusia biasa dengan matematikanya yang sangat biasa

Logikanya yang sangat biasa itu menjerat untuk memahami bahwa realitas kehidupan yang bekerja tidak selalu berjalan persis seperti hitung-hitungannya.

Beberapa tahun lalu kamu mengira kejadian a + kondisi b hasilnya pasti c. Ternyata yang real terjadi hasilnya malah bca²g√ab ditambah segala perasaan campur aduk dan hikmah yang berhamburan. Dan kamu sebagai manusia biasa itu masih selalu berusaha mempercayai matematikamu yang sangat biasa.

Kadang ketika realita tidak sesuai perhitunganmu, dengan mudahnya kamu kesal, kadang juga mempertanyakan keadilan Tuhan. Kadang ketika realita ternyata jauh lebih mengagumkan dari perkiraanmu, kamu malah 'belagu', mengklaim semuanya karna kehebatanmu.

Manusia biasa memang di bekali logika, tapi realitas tetap suka suka yang maha kuasa. Pada ahirnya kamu tetap hanya seorang hamba yang biasa saja, yang siang malamnya butuh sabar dan terus meminta, yang siang malamnya butuh berterimakasih untuk apa saja kesenangan dan kenyaman yang kamu rasa.

هذه حكايتنا: رحلة بين الخوف والرجاء

(hehe oraenmaniya)

[26] Jkt 09 mei '24

[rufaedah]

Terhubung dengan orang shalih, meskipun cuma sekedar terhubung aja, ternyata memang ngefek buat keimanan.

Kadang cuma denger seseorang berdoa, kadang cuma denger seseorang ngobrol. Kalau itu orang shalih, bahkan kalimat "pertemuan kita tunda sore ya, saya sedang ada dauroh" aja ngena!!

Kalimat kaya gitu rasanya ga sekedar susunan kalimat sempurna (spok) wkwk tapi ada nuansa 'nyenggol kesadaran' nya jugaa, kaya "masyaallah udah shalih produktif lagi".

Rizkikan kami untuk terus terhubung dg orang-orang baik dan shalih/ah ya Allah, biar yang lemah2 ini bisa ikutan menguat.

Jkt 29 maret '23

(ملاحظتي أثناء انتظار معلمنا المفضل :)).

[25]

[rufaedah]

Melakukan kesalahan adalah manusiawi

Sayangnya kesalahan manusia ada dua tipe, ada yang mudah disadari -karna segamblang itu- ada yang ngga -karna samar-samar kaya rabun dekat- . Yang repot yang kedua.

Kesalahan tipe dua yang pengen saya omongin kali ini adalah 'perasaan lebih baik dari orang lain'. Kesalahan ini haluuss banget masuknya kedalam hati, beda tipis sama sikap 'proud to be myself' -yang berhaluan positif- heuu.

Pas lagi kebagian banyak amanah, jadi orang sibuk seharian diantara penikmat rebahan misalnya, tiba-tiba terbersit kalimat banggaistik "hebat kamu, produktif!", pelan-pelan, secara haluuss lahirlah perasaan "memang aku lebih baik dari mereka".

(Tentu ini bisa dalam urusan ibadah atau amalan lainnya).

Salah, tapi kadang sulit banget buat disadari kalau 'ada' yang salah. Mungkin karna ngga seterang benderang kesalahan 'memfitnah dan mencuri', atau mungkin memang dikerjai setan buat ditutup tutupi, "aman, ga ada yang salah kok" bisiknya. Jadi susah ke detect.

Padahal kesalahan model begini adalah model maksiat pertama seorang maluk di jagat raya kepada tuhannya. Maksiatnya iblis yang merasa lebih baik dari Adam. Ana khoirun minhu, katanya.

Mari secara terang-terangan kita sebut kesalahan ini dengan "kesombongan", sifat yang kita benci tapi mungkin secara tidak sadar masih menghinggapi diri sendiri, sehalus apapun wujudnya. Ya rabb T.T

Padahal nabi -shallallahu alaihi wasallam- sudah ingatkan kita bahwa;

لن يدخل الجنة من كان في قلبه مثقال ذرة من كبر

Tidak akan masuk surga seorang yang didalam hatinya terdapat sebiji dzarrah kesombongan.

"Kita pasti melakukan kesalahan selama masih menjadi manusia. Karena itu nabi ajarkan kita memperbanyak istighfar, memperbanyak meminta ampunan Allah".

Sir Mohammed Baghaitsan

Mintalah ampunan yang banyak untuk kesalahan-kesalahan yang disadari ataupun yang tidak terdeteksi wujudnya.

Astaghfirullaahal adziim alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atubu ilaih.

[24]

[rufaedah]

Saya gatau banyak tentang masalah mental, tapi sedih, insecure, gelisah, dan kecemasan saya tau. Ngalamin sendiri soalnya heuheu.

Beberapa kali baca tentang cara mengatasi itu semua, nyimak video2 mental health, dan ngobrol ke sesama penderita wqwqwq. Lambat laun ada sih perkembangannya, tapi jujur, jujur, jalan paling kilat adalah dengan 'memperbaiki hubungan dengan Dia'.

Setiap masalah pasti ada solusinya.

Masalah mental, mungkin healing dengan traveling bisa jadi salah satu alternatif, tapi meskipun ada rasa lebih damai, itu temporer kan?.

Orang beriman bukan ga mungkin untuk mengalami sedih, cemas, dan gelisah, bukan ga mungkin juga untuk bingung, dan lupa.

Beruntungnya saya ketemu beberapa orang yang ditengah obrolan terucap "alhamdulillah kita punya iman", "alhamdulillah kita orang beriman". Yang kata-kata itu meskipun sederhana, tapi bisa menyentuh kesadaran, 'Kenapa kamu kebingungan kaya orang ga punya tuhan?'.

"Tuhan ketika memberi kamu ujian berbeda dengan sikap seorang dosen, kalau dosen ingin menguji kemampuan personalmu. Kalau tuhan ngga, Dia mengujimu sekaligus tidak meninggalkanmu. Saat ada masalah, jangan gantungkan masalah dipundakmu saja, Dia selalu bersamamu."

-Yasmin Mogahed

Memperbaiki hubungan dengan tuhan, tentu bisa dengan banyak cara. Memperbaiki ibadah, berdo'a dengan lebih baik mungkin, atau bisa dengan menggali kefahaman lewat kajian atau tulisan-tulisan orang ~~husus bagian ini, salah satunya saya pengen bilang banyak makasih sama orang-orang di tumblr yang tulisan2nya banyak ngasih insight, tentang apapun yang berhubungan sama kondisi manusia biasa, sekaligus tentang keimanan. Kalian baik banget, mau sharing sama orang antah berantah heuheu. Semoga Allah balas kalian dengan kebaikan.

Oiya saya dikasi tau doa ini sama teman, doa ketenangan judulnya:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ

"Ya Allah, aku memohon kepadaMu jiwa yang merasa tenang kepadaMu, yang yakin akan bertemu denganMu, yang ridho dengan ketetapanMu, dan yang merasa cukup dengan pemberianMu.”

...

ملاحظتي بعد المصارعة مع التفكير الزائد 😵

[23]

[rufaedah]

Siapa yang jamin kalau kita jualan online update status tiap hari, hasilnya bakal selalu sesuai sama yang kita targetkan?

Siapa yang jamin kalau kita mengusahakan sesuatu hasilnya pasti akan selalu sesuai sama yang kita harapkan?

Allah cuma minta kita usaha, urusan kita hanya usaha. Masalah menang, berhasil, untung, atau sebaliknya itu urusan Allah.

(Intermezzonya Nurul)

Sayyidah hajar saat anaknya kehausan dia berusaha mencari air, berlari lari antara shafa dan marwah sampai tujuh kali. Ternyata mata air malah muncul di dekat telapak kaki Ismail alaihissalam. Dia hanya berusaha, dan hasil tetap ditangan Allah.

-Fahruddin Faiz

Usaha tidak menghianati hasil.

Konon quote diatas keakuratannya masih kontroversi, wajar karna itu opini.

Allah tidak akan menghianati usaha/amalan hambanya. Kalo yang ini qoth'i.

Urusan kita cuma usaha bukan hasilnya, karna.. indeed for him, our efforts is our results.

(Firsttime cacicu sampe 6 jam wkwk)

[22]

[rufaedah]

Sesungguhnya banyak manusia yang mampu bicara, namun sedikit sekali yang mampu bertahan dengan amalnya.

Mereka membuat orang-orang bingung dengan keindahan tutur kata sekaligus dengan ketidak sesuaian dalam perbuatannya.

Seorang yang mampu bertahan adalah ia yang jujur, kepada dirinya sendiri juga kepada tuhannya.

-Dari makalahnya Nurul. (Thanks Nurul)

[21]

[rufaedah]

Saya pikir ketidak adaan orang lain selama beberapa waktu akan membuat saya lebih baik. Meskipun itu ga salah2 amat, tapi ternyata saya tetap selalu butuh orang2, sekalipun hanya untuk sekedar ngobrol ringan. Satu hari meski ga ketemu seorang pun saya tau saya banyak bicara. Tapi monolog tanpa dialog lama2 aneh juga.

Kita selalu butuh orang lain untuk kepentingan kita pribadi.

Kita butuh muamalah dengan mereka agar lebih merasakan keberadaan diri, agar bersentuhan dengan perasaan bahwa diri kita 'berharga dan bernilai', misal dengan membuat orang lain senang atau memberinya bantuan yang kita bisa (tapi tetep harus didasari ketulusan siih). Sebab manusia merasa bernilai saat dia berguna. (Tau ttg ini dari satu bacaan yang saya lupa sumberya heuu)

Selamat menikmati detik-detik terahir liburan. Shabahukum mubarak.

[20]

[rufaedah]

Hati, muaranya segala urusan hidup.

Hati, muaranya pertanggungjawaban.

Hati, muaranya amal-amal menjadi bernilai atau menjadi debu berterbangan.

Wahai dzat yang menamai dirinya al aalim, berikan kami pemahaman, beri kami kesadaran, sebab menjadi tidak faham betul-betul merugikan.

[19] Pmk/ 14 Jan '22

[rufaedah]

Kamu ga istimewa dan ga perlu ngerasa berhak untuk selalu bahagia atau dibahagiakan. (~dikasi tau Mark Manson)

Iyaa, karna pada ahirnya kamu bahkan hampir dibuat terbiasa dengan harapan-harapan yang endingnya cuma jadi debu, trus jadi masa lalu.

Kamu dibuat faham oleh kenyataan bahwa kecewa juga layak jadi kisah-kisahmu, dan itu ga apa-apa.

Kamu dibuat segera sadar oleh kehidupan bahwa memang begini rasanya jadi manusia.

Betapa maha sempurna Dia mengatur skenario pengembaraan manusia, mengenalkannya kecewa agar ia sadar; ujung-ujungnya tetap kepada Dia tempat memercayakan harapan. Seluruhnya.

[18] Pmk/ 24 feb '22

[rufaedah]

Ramadhan-Syawal 2022

1443 h, kali ini nyobain hal baru;

"Men-challenge diri sendiri untuk ga mudik, dan atas kemauan sendiri".

Namanya challenge pasti ada maksud2nya dongg.. Well ada beberapa alasan kenapa ahirnya pilih pilihan ini, satu karna emang lagi pengen nyobain Ramadhan yang beda, kedua karna ini baru bulan kedua balik dari kampung masa secepet itu pulang lagiii? Kan gaseru, pasti orang2 belom pada kangen wkwk, yahh dan beberapa alasan lainnya.

Goal saya buat nyobain Ramadhan yang beda ternyata beneran terwujud, kali ini Ramadhan kerasa bener2 beda. Yaa beda karna ga bareng keluarga, beda karna menu buka sahur ga seberwarna biasanya, beda karna apa-apa jadi serba sendiri, beda karna... ah bedaa pokonya! kaya ada pait2nya wkwkwk, ya gimana yaa namanya juga challenge.

Hal beda lainnya adalah: menikmati momen Ramadhan di mesjid favorit komplek, mesjid Al-Hikmah. (Hehe ini memang rencana aslinya kenapa ga mudik)

"Kalo gakuat boleh duduk, cuman kalo ngga malu sama ibuk2 aja sih wkwk" sebwah wejangan dari seorang kawan jamaah tetap buat saya, pas mau jadi jamaah taraweh pendatang baru.

Ah benar saja, shalat2 disini memang berbeda, lebih mewah, lebih extra dari biasanya. Mewah karna kualitas bacaan imam2nya yang bikin betah, extra karna kuantitas bacaannya yang bikin kepengen "sambil duduk bole ga sii? Ya allaah".

Sering dibikin heran, 'orang2 di masjid al hikmah ini kakinya dari apa sii?', saya yang katanya masi muda aja lututnya mleyoottt. Disini ibuk2, bahkan nenek2 tahan taraweh 1,5 juz plus tahajjud 4 juz, dari setengah satu sampai mendekati waktu sahur. Belom pas malam khotmil quran yang doa qunut tarawehnya satu jam.. Sempet heran juga pas tau tentang ini, dalem ati; 'satu jam itu doain apa ajaa??' disini bener-bener banyak hal baru sih.

Yang bikin heran banget adalah jamaahnya penuhh. Dari awal memang penuh, apalagi pas malem2 ganjil di 10 malem terahir, beuhh sampe ke ujung2, bahkan ada yang dari luar Jakarta. (Dari Depok sii, wkwk..)

Di bagian ini kaya disindir-sindir mulu, "udah selevel apa ibadah mu anak muda?", "yang kepengen surga banyak loh, yang berjuang banyak, apa kabar usahamu?".

Oiya ada satu lagi yang beda, Alhamdulillah ahirnya bisa melalui Ramadhan tanpa drama-drama kekenyangan, tanpa action kaya orang balas dendam, tanpa kebanyakan makan gula2, dan gorengan, anggep lagi dipaksa keadaan buat latian lebih sehat wqwq.

Ah sesingkat itu, ahirnya 30 hari berlalu. Ala kulli hal challenge Ramadhan kali ini benar2 saya syukuri, orang yang amal2nya minimalis sekali kali memang perlu dibikin terjebak untuk upgrade :')

Alhamdulillah Ramadhan yang meriahh, meskipun ntar pas lebaran jadi sad lagi sih grgr kangen masakan rumah, kangen makan kacang mente spesial lebaran, kangen keliling2 saling minta maaf padahal insyaallah sama2 gapunya salah wkwk.. Ah ko bisa kangen bangett siii?

Setiap momen ternyata jadi lebih berarti pas lagi berjarak, berjauhan. Bayangin aja momen makan kacang mente bisa bikin kangen. Alhamdulillah atas nikmat berjauhan. Alhamdulillah atas nikmat2 yang dulu2 bahkan gakepikiran kalau itu nikmat. :')

تقبل الله منا و منكم صالح الأعمال، كل عام وأنتم بخير.

1 syawal sa rayakan di JIS bareng kawan2, lumayan jauh si, harus berangkat jam 3 pagi biar kebagian tempat, biar ga telat, tapi mantap! Sekalian mengalihkan kesedihan wkwk.. JIS bener2 super big dan indah, diluar ekspektasi sayah!

[17]