Text
Cerdas Finansial #L8D10
Setelah hampir setengah tahun mencari alternatif pencatatan keuangan keluarga, mencoba aplikasi digital dan manual. Setelah kehilangan catatan keuangan keluarga selama setengah tahun gara2 hpnya kereset, gara2 aplikasinya error akhirnya saya berkesimpulan lebih baik mencatat keuangan keluarga manual di buku Productive Journal for Smart Mom yang disusun oleh Mba Naila M Tazkiyah. Walaupun agak repot karena di akhir bulan harus menjumlah manual sesuai pos pengeluaran tapi menurutku lebih enak dibanding yang lain karena ga rawan kehapus. Selain ada aplikasi pencatatan keuangan buku ini juga dilengkapi dengan my mind map, life map, agenda hari ini, weekday n weekend list, monthly planer, weekly list, ada kolom notes, dan kalender haid. Pokoknya paket lengkap kap deh. Sangat membantu dalam proses bertumbuh untuk menjadi pribadi, istri, dan ibu yang lebih baik. Bismillaah,,, Ya Allah bimbinglah aku, kelurgaku, dan kami semua untuk berproses menjadi yang lebih baik setiap harinya.

3 notes
·
View notes
Text
Cerdas Finansial #L8D9
Template pencatatan keuangan keluarga di buku journal productive for smart mom. Saya rutin mencatat pemasukan dan pengeluaran setiap hari. Di akhir bulan dijumlahkan sesuai posnya dan dievaluasi bersama suami.
Di buku ini pengeluaran dibagi ke dalam 5 pos:
1. Zakat, Infaq, dan Shadaqah
2. Kebutuhan Hidup Rutin
3. Cicilan dan Premi Asuransi
4. Tabungan dan Investasi
5. Hobi, Gaya Hidup, dll


0 notes
Text
Cerdas Finansial #L8D8
Di tantangan level ini saya juga terus mencoba menjadi financial planer untuk keluarga. Pas tahun 2017 belajar financial planer dari buku journal productive for smart mom. Ada 8 tips mengelola keuangan pribadi dan keluarga:
1. Diskusikan terlebih dahulu bersama pasangan tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang ingin dicapai.
2. Susun anggaran keluarga bersama baik yang rutin, bulanan, maupun tahunan.
3. Sepakati metode pengelolaan keuangan, apakah semua dipegang istri, atau istri hanya mengelola belanja bulanan, atau mekanisme yang lain.
4. Catat dan rekap pemasukan dan pengeluaran dengan teliti.
5. Disiplin pada anggaran yang telah disusun, selalu pastikan pengeluaran bersifat produktif.
6. Dahulukan hak Allah dan hak orang lain sebelum membelanjakan dana keluarga.
7. Selalu sisihkan dana untuk tabungan atau investasi di awal agar tidak terlanjur habis untuk pengeluaran konsumtif.
8. Laporkan kepada suami selaku pemimpin keluarga di posisi keuangan dan evaluasi bersama kondisinya.
1 note
·
View note
Text
Cerdas Finansial #L8D7
Yay minggu ini ayah pulang lebih awal karena besok tanggal merah. Fathan ikut ayah ke warung beli kopi. Semua benda yang sudah dihafalnya disebut dan ditunjuk "bawang, rokok, sosis, susu tra, daging, dll". Dari semua itu dia pilih satu aja satu kotak susu. Memang dia lagi seneng minum susu pasteurisasi selain ASI. Jadi kalo jajan ingetnya susu tra 😀

#tantangan10hari#level8#kuliahbunsayiip#ibuprofesional#rezekiitupastikemuliaanharusdicari#cerdasfinansial
0 notes
Text
Cerdas Finansial #L8D6
Setiap anak kecil seneng banget kalo dikasih uang. Sore ini saat bangun tidur Fathan langsung dapet hadiah uang dari Uwa. "Fathan ni dapet uang dari Uwa G" kata Pak Tuo. Diambilah uangnya sambil bilang "Maacih" 😀
"Ni pak tuo beliin kotak untuk nyimpen uang pemberian Fathan" kata pak tuo. Disimpenlah uang dari uwa di kotak itu. Mbu tambahin uang dari Aki yang dikasih weekend kemarin. Alhamdulillaah Fathan punya kotak untuk nabung. Yay 😀
Saya ajak ngobrol Fathan tentang konsep rezeki...
Mbu: Fathan, uang itu dikasih (rezeki) dari siapa?
Fathan: Ema, bapak
Mbu: Bukan sayang. Rezeki itu dari Allah SWT. Ayoo, rezeki itu dari siapa? Al..
Fathan: Allah SWT
Alhamdulillaah Fathaaan 😘

1 note
·
View note
Text
Cerdas Finansial #L8D5
Salah satu hobinya Fathan di tantangan ini, setelah dia hafal celengan dan tahu kalau di bagian bawahnya ada bagian yang bisa dibuka tutup, akhirnya dia sering buka tutup celengan sampai-sampai si tutupnya udah longgar karena keseringan dibongkar.hehe...
Dia buka tutupnya lalu dikeluarkan semua uangnya, digoyang goyang sampai semua koin berjatuhan sambil tertawa riang. Berasa punya banyak uang kali ya 😀 "Cicis, cicis" teriaknya. "Ayo Fathan, masukin lagi cicisnya ke kencleng" pintaku. "Okeh" katanya sambil berusaha menutup kenclengnya dan satu persatu koin itu menunggu antrian masuk kencleng.


#tantangan10hari#level8#kuliahbunsayiip#rezekiitupastikemuliaanharusdicari#cerdasfinansial#fathannizamiirwansyah
0 notes
Text
Cerdas Finansial #L8D4
Cerdas dalam mengelola keuangan memang sangat diperlukan dan perlu terus dilatih. Termasuk untuk saya sebagai seorang ibu setiap hari terus berlatih bagaimana bisa mengelola keuangan keluarga dengan baik. Tidak mudah memang, butuh fokus dan latihan yang konsisten.
Begitu pun dengan Fathan, terus kami latih tentang konsep rezeki dan uang. Kami tanamkan bahwa dari sebagian rezeki ada hak untuk orang lain, ada untuk keperluan sendiri, dan sebagian lagi untuk tabungan. Baik ketika tinggal di rumah aki atau di rumah kami sediakan celengan. Jadi setiap dapet uang dia masukin celengan, walaupun penutup celengan itu sering dia buka tutup. Tapi dia tahu celengan itu salah satu media untuk nabung atau bersedekah.

0 notes
Text
Cerdas Finansial #L8D3
Saat Fathan nemenin Mbu pelatihan USG Basic di Bandung, dia seneng sekali eksplorasi tempat kami menginap di seberang RSHS, Sang Surya namanya. Tempatnya di pinggir jalan jadi dia seneng nongkrong liatin bis. Tiap bis atau truk lewat selalu teriak "Bis, truk, gede" sambil tertawa riang. Ada tempat makan, alfamart, dan tempat komersil lainnya. Tentu saja yang dia lirik Alfamart karena banyak hal yang bisa dibeli padahal belum tentu dibutuhin.hehe...
Tangan saya ditarik sambil bilang "ameng (main)" menuju alfamart. Pas banget depan pintu terpajang susu ultra. "Susu tra" katanya sambil mengambil satu kotak susu. Dia seneng susu ultra selain ASI. "Boleh ambil satu ya" kataku. Dia terus berlarian mengelilingi rak. "Fathan udah yuuk, kita bayar dulu". Susah banget ngajaknya sampe harus digendong. Pas lagi depan kasir dia mulai ambil coklat sambil bilang "ini". "Engga beli ini ya Fathan, susu ultra aja okeh?" pintaku. "Okeh" jawabnya. Alhamdulillaah dia bisa nahan keinginannya ��
Dia juga nyeloteh yang lain, berhubung depan kasir itu ada deretan rokok, dia bilang gini "rokok, jijik, ihhh bau" ahaha Fathan pinter banget ya. Pas saya bilang ke kasirnya "A mau bayar" dia pun menirukan hal yang sama sambil ngasihin uangnya. Alhamdulillaah hari ini udah banyak praktek melatih cerdas finansial sejak dini.

#tantangan10hari#level8#kuliahbunsayiip#ibuprofesional#rezekiitupastikemuliaanharusdicari#cerdasfinansial
1 note
·
View note
Video
tumblr
Cerdas Finansial #L8D2
Tadi siang Fathan diajakin ayah beli kado untuk sepupunya yang hari ini ulang tahun. Dia mah seneng aja apalagi pas liat mobil-mobilan aki pengen naik. Saya liat kiriman videonya dan ikut seneng. Pas di rumah baru saya ajakin ngobrol tentang konsep rezeki. Mbu: Fathan tadi main mobil-mobilan sama ayah? Fathan: Iyah... Mbu: Seneng ga? Fathan: Seneng... Mbu: Bayar ga? Fathan: Uang ayah (maksudnya dibayar sama ayah) Mbu: Wah pinter. Uang itu dari siapa? Fathan: Ema... Mbu: Uang itu rezeki dari Allah SWT lewat Mbu, Ayah, Ema, Bapa. Fathan: Iyah... Alhamdulillaah banyak aktivitas untuk mengenalkan konsep rezeki dan cerdas finansial. Keuangan keluarga harus dialokasikan juga untuk liburan dan hiburan seperti hari ini 😀
0 notes
Text
Cerdas Finansial #L8D1
Waw tantangan 10 hari level 8 luar biasa. Seru. Gampang2 susah praktek sehari harinya. Sejak masih singel saya rajin mencatat pemasukan dan pengeluaran sehari-hari. Pas menikah dan hamil mulai males nyatet. Setelah punya anak, ketemu ibu-ibu hebat di grup IIP garut, dan dapet buku journal productive for smart mom mulai rajin nyatet lagi. Ceritanya jadi financial planer untuk keluarga, mengatur pos keuangan dan alur kas setiap bulannya. Di tengah perjalanan sempet mentok juga karena di akhir bulan harus menjumlahkan semua catatan, ribet. Nyari-nyari aplikasi catatan keuangan harian dapet yang oke, akhirnya dipakailah aplikasi itu. Tapi dapet kendala lagi saat hpnya direset aplikasinya pun jadi ngaco karena ga terhubung dengan akun gmail dan ga ada back up data.huhu sedihnya, catatan keuangan setengah tahun lalu hilang. Padahal perlu banget evaluasi keuangan keluarga di akhir tahun. Yo wes apapun tantangannya the show must go on. Di awal bulan ini dapet tantangan yang pas banget untuk mempertajam skill sebagai manajer keuangan keluarga. Saya mulai merapikan lagi catatan keuangan keluarga dengan aplikasi keuangan yang baru. Terus latih - jalani - evaluasi - latih lagi. Itu PR buat saya...
Nah mengajarkan cerdas finansial sejak dini juga sangat penting. Sambil ortu belajar cerdas finansial, kami juga mulai mengajarkan Fathan tentang konsep rezeki. Saat ini Fathan 20 bulan, sudah mengenal uang. Dia sebut "cicis". Belum banyak permintaan beli ini itu karena semua kebutuhannya sudah kami penuhi. Pertama kali dia kenal uang kami langsung kenalkan dia dengan belajar sedekah dan menabung. Setiap dapet uang baik koin atau kertas langsung dimasukin ke kencleng. Alhamdulillaah kencleng infaq pembangunan RS ini setiap hari diisi sama Fathan. Dia belum mikirin yang lain. Taunya punya uang langsung masuk kencleng 😀

4 notes
·
View notes
Photo

Aliran Rasa T10 #L7 Alhamdulillaah dapet 1 badge dasar di akhir T10 game level #7 ini. Menikmati setiap proses discovering ability Fathan di empat ranah; konsep diri, hubungan interpersonal, melek perubahan, dan melek spiritual. Senang sekali setiap hari banyak hal menakjubkan yang sayang jika tidak terdokumentasikan dengan baik. Semua anak adalah bintang. Anak-anak terlahir hebat. Kitalah yang harus selalu memantaskan diri agar selalu layak di mata Allah SWT, memegang amanah anak-anak yang luar bisa. We love U Fathan, anak hebat, bintang keluarga kami 😘😍
0 notes
Text
Semua Anak adalah Bintang #L7D10
Ketemu ade angkatan yang nikahnya beda dua bulan dan alhamdulillaah udah sama-sama punya balita yang jarak usianya terpaut satu bulan. Lama ga ketemu, mumpung dia lagi berkunjung ke ortunya di Garut kami menyempatkan silaturahmi.
Alhamdulillaah waktu 5 jam ga kerasa lama, ibunya seru ngobrol banyak hal mulai dari parenting sampai nostalgia masa sekolah, sedangkan anak-anak tak kalah seru bermain. Ga ada capenya Fathan dan Muhammad terus bermain bersama. Mulai dari makan bareng, main mobil-mobilan, piano, bongkar pasang sarang burung, lempar bowling, sampai lari-larian main petak umpet.
Seneng banget ngeliat mereka akrab berbagi makanan dan mainan walaupun sesekali muncul egosentris dari masing-masing anak. Saat Fathan mainin mobil, Muhammad juga ingin memainkan mobil yang sama. Rebutan mainan dan keduanya sama-sama menangis. Hihi.... Ada hal yang saya perhatiin, pola meniru teman sebaya itu sangat terlihat. Kalau Fathan makan sukro, salak, kue, Muhammad juga ikut. Muhammad main piano, Fathan juga pengen. Berbeda ketika bermain dengan usianya yang beda 2-3 tahun di atas Fathan, mereka hanya ada di tempat yang sama tapi lebih banyak bermain masing-masing daripada main barengnya. Apa memang begitu ya ada perbedaan pola interaksi antar sebaya dengan beda usia? Ini PR yang perlu dicari tahu jawabannya.
Bermain bersama anak itu selalu seru, belajar banyak hal. Alhamdulillaah hubungan interpersonal bintang keluarga kami bertambah baik....

1 note
·
View note
Text
Semua Anak adalah Bintang #L7D9
"Fathan ameng (main-red) yuu" ajakku sambil menuntunnya. Selalu kangen sama anak lucu ini, apalagi beberapa hari ini Mbu sering pulang sore karena lagi banyak kegiatan di ranah publik. Diajak main dia langsung berjalan ke ruang tengah menunjuk lulu smart bag berwarna merah dan bergambar mobil di bagian depannya sambil bilang "breem, breem" menirukan suara mesin mobil.
Saya ambil lulu smart bag, disimpan di atas karpet. Langsung aja Fathan mengeluarkan semua isinya. Semua mainan dalam kotak dia hamburkan ke karpet. Mainin kelereng seperti anak-anak besar memainkannya, kalau istilah sunda mah ngadu kaleci. Kerikil, tusuk gigi, sedotan, dan semua isi lulu smart bag dia keluarin sampai-sampai karpet berantakan penuh mainan. Idealnya si mainan ini dimainkan sebagian-sebagian sesuai temanya. Tapi Fathan lebih suka mainin sesuka dia. Saya ikutin dulu aja kemauannya, membiarkannya mengeksplor lulu smart bag dan berimajinasi semampunya. Kalau dia sudah enjoy pelan-pelan saya arahkan sesuai panduan permainan.

0 notes
Photo

5 Tips Menjadi Ibu Millennials Produktif ala Yawme
Ibu Millennials adalah kaum Ibu yang terlahir di antara tahun 1980 sampai dengan tahun 2000. Menurut Adweek, satu dari lima Ibu di dunia saat ini adalah Ibu Millennials. Sebagaimana generasi Millennials lainnya, Ibu Millennials lahir pada saat media modern sedang berkembang pesat. Itulah mengapa hidup mereka sangat lekat dengan keberadaan media dan teknologi. Ibu Millennials memiliki karakter cerdas, pembelajar, dan menaruh perhatian yang tinggi terhadap kesehatan dan pendidikan. Mereka mengurus rumah tangga dan membesarkan anak dengan pengetahuan yang mereka peroleh dari internet dan media digital. Apakah kamu termasuk Ibu Millennials?
Kali ini, Yawme ingin berbagi pada para Ibu Millennials, 5 tips menjaga produktifitas walau berstatus sebagai seorang Ibu. Yuk cek apa saja!
1. Batasi Penggunaan Gadget
Ibu Millennials hidup dengan gadget dan internet tersambung hampir di setiap detik. Mereka menggunakan akses internet untuk berbagai keperluan: belajar, bersosialisasi, menyimak kajian, mengakses informasi, berbagi ide, dan lain-lain. Tentu saja itu bagus, tapi Ibu disarankan untuk lebih sering mencoba menikmati momen yang riil, bermain bersama anak-anak, bercengkrama dengan pasangan, khusyuk beribadah dalam sunyi, tanpa ada perasaan harus menguploadnya di sosial media. Rasakan sensasi mengenang momen bukan melalui foto atau video, tapi cukup melalui hati dan memori.
2. Selalu Berpikiran Terbuka dan Positif
Penting bagi Ibu Millennials untuk selalu memiliki pemikiran yang terbuka dan positif. Ketika kawannya sesama Ibu-Ibu mengupload hal-hal membahagiakan dari kehidupan berkeluarga yang tampak sempurna di media sosial, alih-alih merasa iri, Ibu Millennials yang positif ikut berbahagia dan mendoakan. Ketika Ibu mendapat masukan tentang pengasuhan anak, walau Ibu sebenarnya lebih tau tentang hal itu, alih-alih merasa marah, Ibu Millennials yang positif memilih untuk menghargai masukan tersebut dan berterima kasih. Kehidupan rumah tangga dengan berbagai lika-liku dan permasalahannya akan terus datang. Ibu harus ingat bahwa tidak ada yang sempurna, baik manusia itu sendiri maupun kehidupan yang dijalaninya. Lakukan saja yang menurut Ibu terbaik untuk keluarga kemudian percayakan semuanya pada Allah swt.
3. Miliki Me-Time
Sesibuk apapun, Ibu Millennials tetap membutuhkan waktu untuk sendiri. Sisihkan waktu walau hanya 15 menit untuk duduk tenang di pagi hari, saat anak-anak tidur siang, atau malam hari. Lakukan aktivitas yang membuat rileks, bisa dengan bertilawah, membaca buku, minum teh hangat, atau bahkan hanya dengan tidur. Ini tidak berarti perhatian pada anak menjadi berkurang. Karena selain memerhatikan kesehatan fisik, Ibu juga perlu memerhatikan kesehatan jiwa. Ibu pun bisa melakukan me-time dengan menyisihkan waktu untuk menyalurkan hobinya.
4. Rencanakan Hari
Dirikan Sholat Subuh tepat waktu dan awali hari setelahnya dengan membuat perencanaan. Susun daftar aktivitas yang akan dilakukan di hari tersebut dan penuhi satu-persatu. Susun juga target perkembangan anak dan target-target lain untuk pencapaian keluarga. Daftar yang telah sukses dikerjakan dan dicek akan memunculkan perasaan bahagia bagi Ibu.
5. Lipatgandakan Pahala dengan Amalan
Susah payahnya Ibu dalam mengatur dan mengurus keluarga adalah ladang pahala baginya. Ibu bisa melipatgandakan pahala yang Ibu dapat dengan melakukannya bersamaan dengan ibadah lain. Misalnya saja, Ibu bisa menyusui anak sambil melantunkan doa-doa, bertilawah saat anak tertidur, membunyikan murottal di rumah, buatlah anak familiar dengan bacaan-bacaan Quran sejak kecil. Ibu juga bisa mengajak anak bermain keluar rumah sambil bersilaturahim pada tetangga. Yuk praktikkan lima tips ini dan mulai hari yang baru dengan semangat baru sebagai Ibu Milennials yang lebih produktif insyaAllah.
247 notes
·
View notes
Text
Semua Anak adalah Bintang #L7D8
"Fathan main pompom yuu" seruku mengajaknya bermain. "Pompom, pompom" yeay dia menirukannya sambil berjalan menuju lemari tempat menyimpan. Alhamdulillaah dia hafal betul dimana letak setiap mainannya 😀
Saya simpan pompom itu di kotak tutup orange di atas lemari digabung dengan boneka jari dan gigitan. Untuk mencari pompomnya dikeluarkanlah semua isi kotak tersebut sama Fathan. "Horee" teriaknya sambil tertawa. Dia pun sibuk memilah milah pompom, setiap dapet pompom langsung dimasukin ke dalam kotak sambil bilang "pompom". Lucunya nak, tambah pinter aja Bintang Keluarga kami 😘

0 notes
Text
Semua Anak adalah Bintang #L7D7
"Bis, bis, bis" udah sekitar 2 bulan dunia main dan imajinasi Fathan dipenuhi dengan bis. Bintang keluarga kami lagi suka banget sama bis. Bermula saat pulang dari Bandung melihat bis di jalan, sampai rumah dia selalu bilang "bis, bis". Untuk memenuhi rasa penasarannya kami putarkan video bis asli dan animasi di youtube dan hampir setiap hari ada saja waktu untuk nonton bis. Pokoknya tiap hari minta nonton bis. Haduuh nak... Mbu takut kamu ketagihan nonton youtube. Suatu hari kami ajak Fathan ke terminal untuk lihat langsung macam-macam bis. Dia seneng banget. Tapi masih tetep minta nonton bis. Kami coba batasi waktu nontonnya.
Alhamdulillaah pas jadi korlan di level 7 ini ketemu sama teh Nisa Ayu, ternyata dia jual bis Tayo dan playmatenya. Tanpa berpikir panjang langsung mesen. Semoga rasa penasaran Fathan sama bis bisa terpenuhi.
Pas paketnya nyampe kami bongkar dan langsung dimainkan sama Fathan sambil teriak "bis, bis, bis". "Lihat Fathan bisnya ada 4, warna warni, merah, hijau, kuning, biru. Ada garasinya, jalannya, lampu merahnya, bnayak pohon di sekitar jalan." Paparku saat menemaninya main bis. Alhamdulillaah sekarang dia udah ga ketagihan lagi nonton bis di youtube. Mainkan bis itu sesukamu nak, eksplorasilah. Banyak pelajaran yang bisa dipetik untuk menjadi bintang ya...

0 notes
Text
Semua Anak adalah Bintang #L7D6
Hari ini Mbu pulang telat, isya baru nyampe rumah dan Fathan ikut Pak Tuo ke mesjid. Hampir setiap waktu sholat dia ikut ke mesjid, kalau ga diajak bisa nangis.hehe
Pas nyampe rumah saya langsung menyambutnya. Dia langsung memeluk dan menciumku. Hangat sekali anakku, dia care sama orang-orang di sekitarnya.
Mbu: "Halo Fathan, darimana?"
Fathan: "Ajid (Red-Mesjid)"
Mbu: Ada siapa aja disana?
Fathan: Aa Avin, ti (Red-Aunty)
Mbu: Ada siapa lagi?
Fathan: Bapak
Wah alhamdulillaah banget Fathan udah tambah pinter ngobrolnya, udah kenal lingkungannya, terus berkembang kecerdasan interpersonalnya. Setelah berlelah ria di ranah publik, bahagia sekali bisa denger celotehan anak sampai lupa bikin videonya. Hihi
1 note
·
View note