ryanzulqudsie

[ryanzulqudsie]

You know, the irony is, when you love someone too much, it may cost you your mind.

[ryanzulqudsie]

Be with someone who always remember that he loves you in any condition. Even in fight.

(via melisalalalaa)

[ryanzulqudsie]

There are two rules that I always adhere to. And that is to work hard and be brave. And I think the essence of hard work is one that’s pretty straight forward. It’s that you’ll never be the best looking, you’ll never be the tallest, most talented, you’ll never have the most money. There will always be someone who’s better at whatever you’re doing than you are. But you’re gonna always be the hardest-working person in the room. And I think the hardest-working person will always win. Life shrinks and expands in direct proportion to one’s willingness to take on risk. And I think when it comes to exploring, the act of exploration, is the act of assuming risk. the greater risk taker, the greater explorer.

Casey Neistat

[ryanzulqudsie]

Padahal, aku lebih suka menebak. Suara detak jantung yang berpacu membuatku lebih hidup.

Seperti membaca sebuah buku; mencumbu setiap halamannya tanpa harus menebak kejutan di halaman terakhirnya.

[ryanzulqudsie]

You can't burn what's already burned.

[ryanzulqudsie]

I breathe in silence. All I smell is your scent.

[ryanzulqudsie]

Tenanglah, jatuhlah di lenganku. Aku akan menciummu hingga kau lupa pernah ditinggalkan.

[ryanzulqudsie]

How could I miss you this bad, till the way I find my breath is crap?

[ryanzulqudsie]

Aku Banyak Mau

Aku banyak mau. Tapi, aku tidak perlu jadi nomor satumu. Aku tidak perlu jadi pangeranmu. Aku tidak perlu jadi mimpi indahmu. Aku ingin jadi senyum dan tawamu. Aku ingin jadi tangis dan cemberutmu. Aku ingin jadi lelap dan lelahmu. Aku ingin kamu. Di awal, bahkan pada judul, aku sudah bilang bahwa aku banyak mau.

[ryanzulqudsie]

A man is lucky if he is the first love of a woman. A woman is lucky if she is the last love of a man.

Charles Dickens

[ryanzulqudsie]

Kamu membuatku memahami dirimu seperti aku memahami diriku sendiri. Di saat aku mengerti akan hal itu, aku sadar aku harus berhenti mencari.

[ryanzulqudsie]

Dulu, aku belajar untuk mencintai seseorang secara sempurna. Namun secara tak sadar aku juga sedang belajar mematahkan hatinya; secara sempurna. Sekarang, aku sudah terlatih. Tak ada lagi hati yang harus dipatahkan, termasuk hatiku sendiri.

[ryanzulqudsie]

Aku tak pernah melihat headline koran ataupun perkiraan cuaca. Bagiku berita terkini dan cerahnya langit selalu tentangmu.

[ryanzulqudsie]

If anyone try to catch me, you're still the one I reach.

[ryanzulqudsie]

Aku mengingat diriku satu dua tahun lalu. Betah berlama berdebat, berteriak, mengepalkan tangan, kadang juga melepaskan amarah. Tak jarang aku dibalas dengan perkataan yang sama menyakitkan. Amarah-amarah itu tak pernah reda sepertinya. Tak peduli satu dua kecup didaratkan. *** Sekarang, jangankan marah, untuk cemberut pun aku merasa enggan. Tak ada amarah, hanya gemas. Tak ada rajukan, hanya tawa. Sedikit saja aku marah, BAM! Sekilas kecupmu buat pikirku tak sanggup lagi menerjemahkan kata 'marah'. Sekali lagi, ini cukup. Kamu, cukup.

[ryanzulqudsie]

Anak Kecil Bertopi Merah dan Rel Kereta

Sore itu, seorang anak kecil bertopi merah dan berjins biru duduk Mata sipitnya terfokus pada jalan besi yang terhampar di depannya Mulutnya membulat menandakan itu adalah pemandangan yang jarang baginya

“Keretaaaa!” teriaknya saat sebuah kereta meluncur cepat dari kejauhan Ia tertawa; jarang ia lihat kereta, belum lagi menaikinya

Ibunya tersenyum, sembari menyuapi sesendok bubur bayi Mulutnya menerima makanan, namun matanya tak bisa lepas dari rel kereta Ia masih ingin menunggu kereta lainnya

***

Sore ini, anak itu menaiki motornya Memandangi pasangan muda bersama anak mereka duduk di pinggir rel kereta Ibu dari anak kecil itu bersikeras ingin menyuapi anaknya yang masih saja fokus menunggu kereta lewat

Sore ini, mata anak kecil yang sudah tak lagi bertopi merah ini tersenyum; ia pernah memiliki sore yang sama

“Bahagia itu sederhana,” lirihnya

[ryanzulqudsie]

Those who say religion has nothing to do with politics do not know what religion is.

Mahatma Gandhi